Sementara sekarang posisi Meyda seperti yang merangkak kali ini mulut Meyda sedang di penuhi penis milik Morris,“ suck this little bitch….!!” Morris membentak kemudian dengan kasar dan menjejalkan penisnya ke mulut Meyda. sambil menjambak jilbab yang sedang di pakai Meyda.
“Hoommmmmhh, Ummmmmmmhhh… Mmmmmmmm” suara mulut Meyda yang sedang mengulum penis Morris. Sementara John mengambil posisi di belakang, rok Meyda pun sudah terjatuh ke lantai. Sehingga terlihat bagian pantat yang padat berisi. ”Nice.. Boob… I got you, little bitchhh…”, kata John sambil mengarahkan penisnya ke vagina Meyda, dan tangannya meremas-remas bongkahan sang artis berjilbab. Sedangkan Mr. Robert dengan asiknya merekam semua kegiatan mereka.
“Awwww…… Arrrhhhhhhh… Crrrrr Crrrrrrrrrrrrr”, Meyda mengerang ketika penis John menjebol vaginanya secara sekaligus, dan dengan kasarnya John mengaduk-ngaduk vagina milik Meyda sedangkan dibagian depan Morris tidak memberi kesempatan kepada Meyda untuk menarik nafas. “Slllcckkkkk…, slllllcccckkkkk… Cupkkhh.. cupkkhh….” Suara yang keluar dari mulut Meyda. Hampir 10 menit vagina Meyda di aduk-aduk oleh penis Jhon. Sambil memukul atau meremas-remas pantat sang artis berjilbab. dan tak lama kemudian… “Ahhh Ahhhh Owwwww….”, meyda berteriak sekencangnya ketika dia mengalami orgasme pertamanya. Cairan cinta Meyda langsung memancar ketika penis John dikeluarkan. Semua kejadian itu terekam jelas dalam handycam Mr. Robert
John dan Morris beristirahat sejenak, memberi kesempatan pada dua temannya. Michel langsung menjambak jilbab sang gadis dan mengarahkan penisnya untuk di kulum oleh Meyda. Meyda yang masih lemah akibat orgasme langsung membuka mulutnya dengan kasar Michel memaju mundur kan pantatnya sambil tetap menahan kepala Meyda. “suck it bitch, damm you!! Harder bitchhh!!! ”.
Sementara dibelakang Jim sudah mengambil posisi “I love your little ass and I will fuck your ass….”, Meyda yang sedang di perkosa mulut tidak mendengar apa yang dikatakan Jim. Sehingga “Arrrhhhhhhhhhhhhhhhhh….! ” terdengar erangan Meyda, ia mengerjap-ngerjapkan matanya, kesakitan itu membuatnya terbata-bata. “Arrh, shak.. shakit…, Aww, Heggg” mata Meyda membeliak lebar-lebar ketika sebuah hentakan menjebol lubang duburnya, mulutnya terbentuk seperti hendak mengucapkan huruf “A” ketika merasakan batang penis yang hitam dan panjang itu menerobos memasuki lubang duburnya dengan paksa. Sementara Michel menghentikan sejenak aktifitasnya untuk memberikan kesempatan pada Meyda mengambil nafas. Gerakan kasar dari Jim yang sedang menyodomi dubur Meyda membuat tubuhnya terdorong-dorong ke depan . Jim menarik pinggul Meyda agar lebih menungging sehingga penisnya dapat keluar masuk dengan lebih leluasa. Penis yang besar itu memacu lubang anus Meyda. Meyda meringis ketika lubang anusnya yang masih seret kering dimasuki oleh penis besar. “Awwwwwwhhhhhhh !!! ” Meyda menjerit panjang ketika si negro mulai memaju mundurkan penisnya dengan kasar. Matanya melotot, erangannya terdengar keras “Arrrrhhhhhhhhhhhhhhh!!!”, Meyda seolah-olah merasakan lubang anusnya sedang dibelah begitu kasar dan brutal “Plokkkkkk… Plokkkkkk… Plokkkkkkk….Plokkkk” suara benturan buah pantat Meyda yang sedang dihajar oleh penis si negro terdengar dengan semakin keras.
Ekspresi kesakitan di wajah Meyda perlahan-lahan digantikan oleh ekspresi kenikmatan, desahan-desahan dan rintihan kenikmatan penuh dengan gairah seksual Meyda. Melihat hal itu Michel kembali memasukan penisnya ke mulut Meyda.tetapi di belakang sodokan-sodokan yang dilakukan oleh Jim semakin brutal. Sementara Mr. Robert mendekati dan memasukan dildo getar kedalam vagina Meyda, membuat sang artis berjilbab itu bertambah gairah seksualnya akibat hujaman penis di anus, getaran dildo dan mulutnya yang terus melayani sebatang penis. Dan tak lama kemudian. “Ahhhhhhhhhhh…. Crrrrrrrrtttt…. Crut” Meyda menahan nafas, tubuhnya mengejang akibat klimaks yang kedua kalinya, sampai-sampai dildo getar yang tadi menempel di vaginanya menjadi terlempar.
Tubuh Meyda yang sekarang sudah telanjang kecuali jilbab yang digunakan kembali ditarik oleh Morris, Morris yang sedang duduk di sofa menyuruh Meyda. Menduduki penisnya dengan posisi Meyda membelakangi Morris. “I want fuck your ass…, bitch…”, Meyda memegangi dan mengarahkan penis besar kembali ke anusnya dan “Ahhhhhhh..!!! ”sedikit demi sedikit penis tersebut masuk ke dalam lubar anus Meyda, namun secara tiba-tiba menjebloskan penisnya sekaligus kedalam lubang anus gadis itu. “Arrrrhhhhhhh….!! Sakitttt!!! Sakitttt sekaliiiii….”, namun Morris yang tidak bahasa Indonesia malah Memaksa Meyda untuk bergoyang di atas tubuhnya. “Achhhhhhh….! Heggghhh…, Ahhhhhhhhhhh!! ” Meyda tidak dapat lagi menahan jeritannya ketika merasakan lubang anusnya dipaksa melar ketika penis keluar masuk dengan kasar. Taklama kemudian John mendekati Mereka berdua, dengan penis yang sudah tegak sempurna langsung mengarahkan kepada vagina Meyda dan “Ahhhhh….!! ” Meyda berteriak kembali ketika penis yang besar itu menekan-nekan dengan kasar sebelum akhirnya amblas memasuki lubang vagina. “Ohhhhhh, Ahhhhhhhhh, Ohhhhhhhhhh, Awwwwwwww…..” rintih Meyda ketika penis tersebut berlomba memasuki kedua lubang Meyda, Wajah Meyda memerah menahan sakit, perih dan kenikmatan yang tiada duanya “Nikmattttt….ssshh…., Akhhhhhhh…, Owwwww,Hssshhhh ….. please fuck Me harder….”. seolah di perintah keduanya memacu liang anus dan liang vagina Meyda dengan sangat brutal dan tak lama kemudian “Ahhhhh….! Crrrr Crrrrr…”, Meyda mengeluarkan orgasme yang kesekian kalinya.
Posisi Morris sekarang digantikan oleh Michel dan posisi John diganti oleh Jim. Kali ini Morris memasukan penisnya kedalam vagina Meyda. “Arhhhhhhhhhhhhhhhh….! ” nafas Meyda terputus-putus ketika batang penisnya panjang itu masuk hingga terbenam sekaligus dengan sekali sodokan yang kasar dan kuat menuju rahim Meyda sementara Jim yang kesulitan untuk menusuk anus sang bintang berjilbab meremas-remas buah dada Meyda. Morris terus mengaduk-ngaduk vagina Meyda dengan kasar dan kuat sementara Jim yang sudah tidak sabar ”I love wet pussy.., let me see you can handle two dick in your pussy….”
“Hennggghhhh…!! Akkkhhhhhhhh…. Arrrrggghhhhhhhhhhhhhh…… Hekkkk, Hekkkkss, Hekkssss….. Errrhhhhhh ”, Meyda mengerang sejadi-jadinya ketika dua penis menerobos vaginanya. “come on girl….we will fuck your pussy together”
“Aduh…, Ampunnn… Ampunnnnn, Stoppppp, Nn.. Nooooo”,Meyda tampak mengiba tak kuat menahan rasa sakit yang di deritanya. Tapi itu tak berlangsung lama “Ahhhhh, Yes, Ahhhhhh, Ohhhhh Yesssss, Emmm Crrrrrrrrr.. Crrrrrrr” Meyda mendesah-desah semakin liar “fuck me…… fuck me…..yyeeesss oooohhhh………”, Meyda berusaha mengimbangi kedua penis yang sedang ada di dalam vaginanya “oooohhh I loveeee…. It….. fuck me harderrr..…..” bagai orang kesetanan mereka bertiga memacu nafsu syahwatnya masing-masing. “do love this bicth… hah…., you want more ….. fell this….!!!”, Jim dan Michel mempercepat gerakan mereka.
“Ahhhhhh, Ohhhhh Yesssss, Emmm I Love this…“,Tubuh Meyda tampak terayun-ayun dan jilbab yang dikenakannya pun tampak sudah tidak menentu. Mr. Richard yang sedang merekam seluruh kegiatan menyuruh Morris untuk membetulkan jilbab sang artis. Setelah membetulkan jilbab Meyda tiba tiba Morris menarik kepala Meyda untuk memuaskan penisnya kembali. Kini Meyda di keroyok oleh tiga penis sekaligus. “Oggghhhhhhh… Hufffhhhh… Emmmmm”, jeritan-jeritan liar Meyda menjadi tertahan. Tetapi mereka bertiga dengan sadis terus memompa tubuh Meyda. “Arhhhhhhhhhhhhhhhh….! ” tubuh Meyda menegang dan matanya membelalak, tubuh ramping itu terdongak sesaat dan kemudian ambruk menindih tubuh Michel.
Michel mendorong tubuh Meyda hingga terjatuh ke lantai. Tubuh Meyda sangat lemah setelah empat kali mengalami orgasme, para tamu tersebut segera mengelilingi Meyda, sambil mengocok batang penisnya masing-masing, sementara Meyda yang terbaring dilantai membuka mulutnya seolah meminta jatah peju dari tamu-tamu tersebut dan tidak lama dari itu “Take this cum, bicth….” Kata Michel, “Crooot…..crooot……Croottt”, peju menyembur dari masing-masing penis semua mengarah ke mulut Meyda, sehingga ada yang mengenai Mata, Hidung dan Mulut yang terbuka menerima limpahan peju. Jilbab Meyda pun tak luput dari semburan peju tersebut. Setelah puas mereka meninggalkan Meyda yang meringkuk di atas karpet karena kecapaian.
Sampai besok paginya sebelum aku menjemput kembali Meyda, Mereka menggarap Meyda di dekat kolam renang. Meyda kembali mengalami orgasme dasyat. Selama perjalan pulang Meyda tampak letih namun setelah sampai apartemen Meyda sudah harus melayani nafsuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar