Tampilkan postingan dengan label cerita jilbab indo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita jilbab indo. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Mei 2013

Ceria Jilbab : Namaku Hanifah

Namaku Hanifah Citra Nurkhasanah,umur 28 tahun telah bersuami namun belum
dikaruniai seorang anak.Aku adalah lulusan sebuah Universitas Terkenal di
Bogor). Pak Hambali adalah ketua RT di daerah tempat aku tinggal. Ia
sering datang ke rumahku untuk keperluan menagih iuran daerah dan biaya
air ledeng.
Dia adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahunan dan mempunyai dua
istri. Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua, buktinya ketika
di rumahku kalau aku melewat didepannya, seringkali matanya jelalatan
melihat padaku seolah-olah matanya tembus pandang ke balik
pakaianku.Padahal aku wanita yang selalu mengenakan ****** dan baju
panjang sampai mata kaki.
Tak pernah kelihatan oleh orang lain selain suamiku,karena hanya wajahku
yang cantik dan kedua telapak tanganku ini saja yang kelihatan.Wah wah
wah.....Dengan pakaian muslimahku ini saja...ia masih melotot seolah
pandangannya mampu menembus ke balik ****** dan baju panjangku,apalagi
kalu dia nglihat aku pas pakai celana pendek di dalam romah...pasti ngiler
deh orangf ini,pikirku dalam hati.
Bagiku sih tidak apa-apa, aku malah senang kalau tubuhku dikagumi
laki-laki, berarti ia mengagumiku sebagai sosok wanita alim yang
berpakaian rapi.No problem gitulah...bukankah aku telah menutup seluruh
tubuhku dan hanya wajah dan telapak tanganku saja yang bisa ia lihat?
Sebagai wanita dewasa yang telah bersuami aku tahu persis bahwa di otaknya
pasti diisi oleh fantasi2 jorok mengenai lekuk liku tubuhku yang tertutup
rapat itu.

Cerita Jilbab STW : Icha part 3

Marisa haque masih sibuk membereskan pakainnya di villa sebelum yoris yang menggilirnya seharian mengijinkannya kembali ke Jakarta. Tubuhnya terasa meriang karena semalaman bercinta dengan yoris… Usai membersihkan tubuhnya, dia berusaha memakai kembali pakaiannya dan berdoa agar sesegera mungkin dirinya bisa meninggalkan tempat terkutuk itu. Tapi baru saja dia mengenakan celana dalam krem yang berenda, tiba-tiba pintu menjeblak terbuka. Spontan Icha mendekap payudaranya yang telanjang.
“Yoris.!” Icha menjerit ngeri melihat yoris sudah berdiri di ambang pintu. “Mau apa lagi kamu..?”Icha nyaris menangis saking kesalnya melihat yoris yang berdiri cengar cengir.
Pria kekar dan hitam itu hanya memakai celana boxer kumal, sepertinya sudah siap tempur.
“Ke sini!” bentak yoris membuat Icha mengkeret seolah ukuran badannya menyusut seukuran botol.
Dengan lemas Icha menurut. Tubuhnya yang hanya tertutup sehelai celana dalam tipis membuat yoris meneguk ludah. Ketika Icha mendekat, seketika yoris segera mendekap tubuh putih mulus itu erat-erat.
“Kenapa buru-buru cha.?” Katanya kalem sambil mencumbui payudara Icha yang mencuat ketat.
“Engh.. “Icha melenguh pelan. “Apa maksud kamu ? Bukankah saya udah kamu ijinkan pulang?”
“Oh. Ya..” Yoris menjawab pendek. “Tapi tidak sebelum kamu melakukan salam perpisahan.” kata pria itu. “Ayo ikut.” perintahnya sambil membawa Icha meski wanita cantik setengah baya itu belum menyatakan persetujuannya. Icha dibawa ke ruang tengah, dimana disitu Robert, anak buah yoris yang juga berpostur kekar menunggu, dia mengenakan kaus singlet dan celana pendek dan terlihat duduk santai di sofa ditemani minuman kaleng dan rokok.

Cerita Jilbab STW : Icha part 2

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Cerita Jilbab STW : icha part 1

CHAPTER I
Marisa haque, 44 tahun, adalah seorang artis senior di perfilman Indonesia, juga seorang dosen dan seorang politikus wanita yang cukup diperhitungkan di dunia politk akhir akhir ini.. Marisa Handayani atau sering dipanggil Icha itu memiliki wajah yang cantik, berkulit putih dengan bibir yang merah merekah, tubuhnya berisi, padat dan sekal. Orang-orang mengenalnya sebagai seorang wanita yang berani dalam memperjuangkan kaum wanita, dan juga sebagi seorang wanita yang taat beribadah dan rumah tangganya yang tidak pernah diterjang gosip perselingkuhan.
Tinggi badannya 170 cm, membuat wanita cantik itu berpenampilan anggun dan terhormat. Usia nya yang hampr setengah baya tidak menyurutkan kecantikan dirinya, icha dahulunya adalah mantan model, artis layer lebar, produser dan sekarang , panggung politik. Walaupun dirinya seorang wanita, icha tidak surut dalam berkiprah di panggung politik Indonesia. Karena icha adalah wanita hasil blasteran sunda dan prancis, dua buah kiblat suku bangsa yang terkenal akan kecantikan kaum hawanya. Sadar akan usianya yangsudah tidak muda lagi, belakangan icha lebih sering memakai jilbab dan pakaian tertutup saat tampil di depan public maupun dalam kesehariannya
Di kancah percaturan pokitik yang sekarang digeluti icha, wanita cantik itu terkenal sebagai seorang wanita yang tegas dan yakin akan pendirian politk yang dianutnya, sosoknya yang cerdasa dan kritis selalu berani menghujat dan mengecvam pemerintah maupun para rival politiknya tanpa basa basi. Seperti kasus pemalsuan ijazah seorang wanita yang merupakan saingannya dalam memperbutkan kursi kepala daerah suatu kabupaten, dengan gamblang icha memperkarakan keaslian ijazah rivalnya itu kehadapan public melalui media massa. Hal ini sempat membuat icha terseret kepengadilan dan hasilnya adalah keputusan pengadilan bahwa icha dituduh melakukan pencemara nama baik dan hasilnya ia didenda dalam perkara itu, namun icha berhasil lepas dan tetap pada pendiriannya, ia menjadi oposisi dan mengkritisi kebijakan wanita yang bernama R*******H itu. Hal ini mengakibatkan banyak dating terror dan ancaman pada icha agar icha menghentikan sepak terjangnya, hingga terjadi lah peristiwa naas itu,

Cerita Incest : Imma dan Ayahnya

“Aaahhh !” gadis lugu berjilbab itu memekik tertahan saat kontol ayahnya yang besar menerobos memeknya yang sempit dari arah belakang. Imma menggigit bibirnya, menahan perih yang selalu dirasakannya saat ayahnya mulai menggagahinya.
Hujan turun dengan deras sore itu saat Imma Aulia, seorang gadis cantik berjilbab berlari memasuki rumahnya. Karena tidak membawa payung, seluruh tubuh gadis itu basah kena hujan, dari ujung jilbabnya sampai rok panjangnya. Imma membuka pintu rumahnya, dan cepat-cepat masuk ke dalam.
“Imma”? terdengar suara seorang pria memanggilnya.
“Ya, Papa” jawab Imma sembari ia menutup pintu. Gadis itu kemudian berjalan menuju dapur.
“Oh, kamu kehujanan, Sayang” kata ayah Imma sembari memeluk anak gadisnya yang cantik dan berjilbab itu. Tangannya membelai kepala Imma yang tertutup jilbab, yang basah karena hujan. Lalu ia mendongakkan dagu anaknya, dan dengan lembut ia mencium bibir gadis remaja berjilbab kesayangannya itu, seraya memagut bibir bawahnya. Gadis berjilbab itu sesaat mendesah menerima kecupan ayahnya sendiri yang lembut tapi memberi rangsangan hebat padanya.

Cerita Dewasa Jilbab : Nadya dan Ayahnya

Nadya adalah seorang gadis yang cantik berusia 17 tahun. Wajahnya yang cantik dan kulit yang bersih ditunjang oleh tubuh yang seksi dan sekal. Semua lelaki yang memandangnya pasti melotot karena kecantikannya, sehingga membuat Nadya semakin lama semakin merasa risih.
Suatu saat, ia bertemu dengan kakak – kakak kelasnya di ROHIS di sekolahnya, yang selalu menggunakan jilbab besar dan baju panjang lebar. Dikatakan, Nadya merasa tertarik dengan perasaan nyaman yang ia rasakan saat memakainya, sehingga sejak itu, ia selalu memakai jilbab besar dan baju terusan saat pergi keluar rumah. Tidak lupa ia juga selalu mengikuti pengajian2 yang diadakan kakak kelasnya.
Namun ternyata, walaupun jilbab dan paju panjang itu menghindarkan Nadya dari pelototan laki2 nakal, bapaknya sendiri tetap bisa melihat keindahan tubuh anak kandungnya itu, karena dirumah, Nadya tidak pernah memakai jilbab. Ibunya yang sudah meninggal 5 tahun yang lalu, membuat bapaknya kurang mebdapat belaian wanita. Akhirnya sang bapak melarkan diri ke alkohol, namun Nadya tidak mengetahuinya. Justru alkohol itu semakin membangkitkan napsu sang ayah untuk menikmati tubuh indah sang putri. Tak jarang ia mengintip putri sekalnya itu saat ia sedang mandi, sambil ber-onani.
Pada suatu hari Nadya mendapati bapak sedang mabuk di ruangan kerjanya. Ketika itu Nadya kaget dan segera menghampiri bapak untuk menegurnya. Entah kenapa tiba-tiba bapak menarik Nadya dan mencumbuinya dengan paksa. Dia memaksakan memasukkan lidahnya ke mulut Nadya sambil tangan kanannya meremas pantat Nadya yang tertutup baju terusan pink dan tangan kirinya meremas payudaranya dari balik jilbab lebarnya.

Cerita Panas Jilbab : Noviah

Namanya Noviah. Cerita ini adalah pengalaman sewaktu Noviah masih duduk di bangnya SMA kelas 1. Hari ini pelajaran yang diberikan belum terlalu banyak karena mereka masih dalam tahap transisi dari murid SMP menjadi murid SMU. Tak terbayang olehnya dapat masuk ke SMU yang masih tergolong favorit di ibu kota ini. SMU yang sangat sarat dengan nuansa keislaman. Di SMU ini, banyak sekali gadisnya yang memakai jilbab. Begitu juga Noviah. Dari masuk SMU ini, ia sudah memutuskan untuk memakai jilbab. Jilbab yang lebar, yang menutupi dada dan pungungnya. Rok SMUnya pun panjang, dan baju putihnya juga longgar. Namun itu tidak bisa menyembunyikan tubuhnya yang sedang ranum2nya, dan kecantikan alami yang terpampang di wajahnya. Banyak pria di sekolahnya ingin jadi pacarnya, namun sebenarnya Noviah tertarik pada hanya satu orang. namanya Indra. Membayangkan wajahnya saja bisa membuat Noviah melambung.
Pada suatu hari, tiba-tiba Noviah mendapatkan sebuah surat di lacinya. “nov, jangan pulang dulu yah, nanti. Ada yang ingin kukatakan padamu. Indra.” Jantung Noviah berdegup kencang. Baju abu-abu putih lebar dan jilbab yang selalu ia gunakan terasa semakin membuatnya gerah. Apakah Indra juga merasakan cinta seperti yang ia rasakan? Mau apa Indra menemuinya? Apakah mau mengutarakan cinta? Selama jam pelajaran pikirannya tak menentu, berbagai pertanyaan terus mengalir di otaknya. Untungnya pelajaran belum begitu maksimal. Bel pulang pun berdering, jantungnya berdegup cepat. Noviah hanya duduk menunggu di bangkunya. Agak lama ia menunggu, dan tak terasa sekolah sudah sepi.

Rabu, 01 Mei 2013

Mahasiswi Yang NIkmat

liva, begitulah namanya, seorang mahasiswi hukum disalah satu perguruan tinggi di kota x yang ditengah gelombang derasnya mode dan fesyen, dia tetap bertahan dengan prinsipnya dalam balutan jilbab panjangnya, liva, banyak mahasiswa yang kagum dengan daya tariknya, wajahnya bagai pualam, banyak pria tergoda ingin memacarinya. tapi jilbabnya yang panjang itu mengatakan dengan tegas bahwa dia menolak jenis hubungan yang dinamakan pacaran.
suatu ketika dia mendapatkan sms dari doni, teman satu jurusannya, kebetulan dia, doni, dan desi, jadi satu kelompok dalam suatu tugas kuliah, . mendengar nama desi, maka liva tidak kahwatir, maka dia segera berangkat kerumah doni.
tidak sampai 10 menit(karena memang tidak jauh), dia telah sampai didepan rumah kontrakan doni yang disekitar rumahnya hanya berisi tanah kosong. “Assalamu’alaykum!” sahut liva.
doni lalu keluar, dengan ramah dia menyuruh liva masuk. dengan agak ragu liva masuk. “mana desi don?” tanya liva.


“oh, dia bentar lagi datang, tunggu aja di dalam” sahut doni santai.
saat masuk pintu, ternyata doni membekapnya dari belakang, dan dari kamar doni, dito teman dikampusnya juga keluar.
saat itu liva terkejut ketakutan. “umph…”. “hahaha…heh, dit, tutup pintunya cepet, takut ada orang yang lihat!”
liva meronta-ronta sambil menangis, dia lalu ditarik dito keruang tengah, tempat nonton tv, ternyata tv tersebut sedang menyala dengan adegan ranjang didalamnya.
saat itulah liva sudah tahu apa yang akan menimpanya, dia berteriak sekencangnya, tapi apalah daya tiada yang mndengarnya.
dengan penuh nafsu doni lalu merobek baju liva dengan pisau dapur, karena gerakan berontak liva proses menelanjanginya membutuhkan waktu 3 menitan..
jubah yang dikenakan sehari-hari teah lepas, sekarang yang ada di tubuh liva ialah pakaian dalam dan kaus kakinya.. melihat pemandangan itu doni dan dito langsung menahan air liurnya. melihat kemolekan tubuh liva yang mulus dan putih yang selama ini menjadi rasa penasaran dikalangan cowok-cowk dikampusnya.
giliran pertama adalah doni, tanpa basa basi dia langsung melucuti bh liva dengan kasar, lalu mencium bibir liva dengan paksa, awalnya kepala liva berontak, tapi doni dengans segala keahlian dan pengalamannya selama ini mulai meremas payudaranya dan memilin putingnya dengan lembut tapi mantap. merasakan serangan yang nikmat itu, liva tak kuasa manahan kejolak birahinya mulutnya mulai terbuka dan menerima terpaan lidah doni.
setelah puas di bibir liva lalu doni mulai menjajah selangkang liva, cdnya telah basah. doni mulai melepas cd liva sampai lututnya, saat irulah doni dan dito terpukau melihat kemaluan liva yang bersih dan terawat.
“jangan, tolong, jangan….” rintih liva. “banyak bacot! nih terima pistol gue!” kata dito yang telah membuka celananya dan alngsung memasukkan penisnya kemulut liva. “umh..” dengan perasaan jijik dia menerima penis dito.
sidoni gak mau kalah, dia menjilati vagina liva dengan gerakan vertikal yang mau gak mau liva merasa amat terangsang dengan tindakan doni itu.
“ummmmhhhhhh” terdengar dengusan liva, yang merasakan kenikmatan yabng baru kali ini dirasakannya. tak kuasa menahan terpaan kenikmatan itu, akal pikirannya telah dikalahkan oleh nafsu, diapun menikmatinya dengan menghisap penis dito. ” ahhhhh, ya gitu, betul,,, wah ternyata kamu punya bakat jadi perek liva…”
segala atribut ‘alim’ yang disandang liva telah dia lepas semuanya, dia lupakan karena kenikmatan yang ada dihadapannya saat ini telah mengalahkan akal sehatnya.
lalu doni mengubah posisi liva dengan bentuk dogi style.
tanpa membantah lagi liva menurut saja, kini badannya tidak adalagi dihalangi sehelai benangpun, berkali2 dito dan doni mengagumi lekuk tubuh liva yang selama ini disembunyikan dengan rapat dalam balutan jilbab panjangnya. ” gile, bodi lu ngalahin si miske yang tercantik dikelas kita, ternyata lu yang paling cantik….!”ujar dito penuh kagum.
tanpa lama-lama penis dito langsung diarahkan kemulut liva. liva pun menyambutnya dengan memainkan lidahnya, dan sepertinya dia mulai terbiasa dengan penis dito tersebut.
begitu pula doni, melihat pantat yang begitu indah didepan matanya membuat penisnya berteriak dengan liarnya… liva tiada malu lagi terhadap semua hinaan ini, karena pikiranya saat ini dikuasai nafsu kewanitaannya, dia telah melupakan segala ilmu agama yang dia pelajari sejak kecil..
pelan-pelan doni mulai menggesekkan penisnya dilubang kewanitaan liva, lalu bles! masuk lah seluruh penis doni di vaginanya. cairan merah keluar dari dalam lubang vaginanya, itu artinya liva memang masih gadis.
kesucian yang dia agungkan selama ini kini telah terampas, tapi dia saat ini tidak begitu sedih karena nafsu saat ini sedang menguasainya.” ahhhh… memekmu enak banget liv, masih seret, bener-bener jago kamu merawat memekmu…” ujar doni.
lalu doni pelan-pelan mulai menggerakkan pinggulnya. “umm….um…ummm…” liva yang menerima serangan dari doni sungguh tak kuat menahan rangsangannya. dito pun mulai mempercepat ayunan pinggulnya, “liv, terima spermaku yaa… telen abis!” sahut dito “crot,,” sperma dito keluar banyak dari mulut liva dan sebagian langsung ditelan liva tapi sebagian lagi lolos keluar dari mulutnya.
dito duduk dilantai sambil menaikkan lagi adiknya yang baru layu. tapi doni mulai mempercepat goyangan pinggulnya, “akh.. akh…. enak… terus don…. terus…. kenapa begini enak don… kenapa?” ceracau liva.
menjawab panggilan ‘welcome’ dari liva doni mempercepat lagi gerakannya “ah…liv… semangat!!!!”. gerakan mereka semakin buas, dito yang melihat adegan itu terbit kembali birahinya, lalu dia meremas payudara liva ukuran 34b yabng menggantung itu.
“liv, aku mau keluar nih… terima yaaaa……” teriak doni, semburan sperma doni memenuhi liang kewanitaan liva yang selama ini belum pernah kemasukan sperma lelaki manapun. setelah keluar spermanya doni segera menarik penisnya, karena dito minta giliran.
dengan tubuh lemas liva ditarik pinggulnya oleh dito dan dito mengangkangkan kaki liva, lalu tanpa lam-lama penis dito langsung masuk ke vagina liva dengan mudah karena vagina liva telah licin dan memang penis ito tidak sebesar penis doni. dito tidak berbasa-basi, dia langsung menggerakkan pinggulnya dengan kencang,”pelan-pelan dit, akh..” ceracau liva, tapi segera dibungkam dengan ciuman dari dito yang memainkan lidahnya. “ummm…ummm” rintih liva, meski penis dito kecil, tapi ciuman dito benar-benar kelas master, membuat liva merasa seperti terbang.
doni tidak tinggal diam, dia mengambil adengan yang seru tersebut dengan kameranya.
selama sepuluh menit, akhirnya dito berteriak, “liv, aku mau keluar!” lalu dito menarik penisnya dan diarahkan ke wajah liva dan “croot…” keluarlah sperma dito memenuhi wajah liva. setelah itu mereka bertiga dengan lemas terlentang di lantai dengan keadaan masih telanjang tiga-tiganya. tiba-tiba tanpa diketuk pintu dulu, irwan, ivan, sadat, beno, dan toni masuk sambil tepuk tangan.
mereka ternyata telah dihubungi doni sebelumnya untuk ikut pesta ini, melihat begitu banyaknya orang, liva ketakutan, karena membayangkan akan melayani mereka semua, itu lah takdirnya.
liva, mahasiswi berjilbab,  akan melayani teman-taman sekelasnya dan akan melayani seluruh laki-laki di kelasnya…

Gadis SMU

Beberapa hari aku sendiri tanpa ada kegiatan, aku mendapat sms menarik di hp ku. Dari rekanku sesama hunter, bunyinya, “ternyata cewek sma sekarang gampang diajak ML. Cuman modal nekat, sedikit rayuan dan uang bisa kita dapatkan. Coba aja. Kalo gak bisa, cari target lain, gampang kan..” katanya. Wah, benar, aku yang suka akan tantangan langsung tertarik. Buat apa bingung, mending langsung cari, kalo ditolak ya cari lagi..
Segera kupacu mtorku berputar kota. Jam tanganku menunjukkan pukul 16 ketika aku menjumpai sesosok gadis sma bewrjilbab sedang sendiri disudut jalan. Rok panjangnya terlihat ketat, juga baju putihnya. Tubuhnya nampak  sekal membuatku tergiur. Segera aku datangi. Persetanlah, nekat aja.
“permisi, ke pantai lewat sini ya?” tanyaku saat sudah didekatnya. Gadis itu melihatku dan tersenyum. “iya mas, terus saja nanti kira2 1 jam lagi sampai.” Jawabnya. Wah, dia mau nanggepin, “ee.. lagi mau pulang ya? Mau gak nemenin kesana? Gak asyik ni, sendirian..” kataku lagi mancing2. Dia terlihat sedikit berpikir, lalu menjawab, “gak lama kan? Kalo gak lama mau aja..” katanya sambil tersenyum daqn mendekat. YESS!! Akhirnya gadis SMA berjilbab itu ikut denganku setelah terlebih dahulu kami berkenalan. Namanya Nindya, siswa kelas dua sma islam didekat situ.


Sesampainya diwilayah pantai, segera kubawa gadis berjilbab itu kesebuah losmen yang bagian dalamnya ada sebuah café taman yang indah dan bisa melihat ke pantai. Segera kuambil tempat yang strategis dan memesan minuman, mengajaknya ngobrol. Ternyata dia gadis yang asyik dan nyaman untuk diajak bicara. Walaupun targetku bukan hanya bicara heheheh.
Beberapa menit berlalu, akhirnya siasatku berhasil. Obat bius dosis rendah tidak berbahaya yang tadi kutitipkan lewat pelayan untuk mengerjainya mulai bereaksi. Gadis berjilbab itu terlihat agak pucat dan memegang kepalanya. “kenapa nin?” tanyaku pura2 gak tahu. Wahm aku harus memberi uang tips ni, ke pelayan tadi. “aduh.. gak tahu mas.. tiba2 pusing..” jawabnya. “kok bisa?” tanyaku sambil pura-khawatir. “Mau istirahat disini apa pulang aja?” tanyaku lagi sambil memegang pundaknya sok menenangkan. Kayaknya pulang aja deh mas..” kata gadis berjilbab bertubuh sekal itu. “ya gapapa kalo kuat..” kataku sambil berdiri. Ketika gadis manis berjilbab itu akan ikut berdiri, terlihat obat bius itu sudah bereaksi sepenuhnya. Tubuhnya oleng dan segera kutangkap agar tidak jatuh (CIHUI!! MANGSA!!) “wah, kok kamu lemes gini? Udah, istirahat bentar disini, tar kalo sudah baikan kuantar pulang.” Kataku sambil menuntunnya ke salah satu bangunan di losmen itu dimana ada kamar kosong.
Sampai didalam kamar, kurebahkan Nindya di tempat tidur. Kuambilkan air putih yang sudah kucampur obat penetral sehingga bisa segera pulih. “kupijit ya..” kataku sambil memijit2 pundak gadis manis itu yang tidur tengkurap. Beberpa lama, terdengah desahan gadis itu karena keenakan kupijat. Kudekati wajah mulus gadis itu dan kukecup pipinya, dia diam saja. Segera kubalikkan tubuhnya yang masih lemas, dn kulahap bibirnya. Nindya berusaha mengelak, namun tenaganya yang belum pulih tidak mampu mengimbangi tenagaku. Siumanku semakin ganas dan semakin turun, membuat gadis manis sma berjilbab itu mendesah-desah keras sambil merntih menolak namun tanpa daya upaya. Sampai didepan dadanya, aku sudah kehilangan akal sehatku. Aku pegang payudaranya dari luar jilbab dan baju smanya, aku elus-elus. Si Nindya hanya diam dan memejamkan matanya.. kusibakkan jilbabnya dan ku buka dengan cepat baju seragam sekolahnya serta BH biru langitnya, lantas aku ciumi buah dadanya dan kumainkan pentilnya. Nindya mendesis, “Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh..” Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya dari luar rok abu2 smanya. Pertama gadis berjilbab itu mengibaskan tanganku dia bilang, “Jangan Mas.. jangan Mas..” Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku menyibakkan roknya dan memasukkan tanganku ke CD-nya, ternyata vaginanya sudah basah sekali. Lantas tanpa bisa ditahan oleh Nindya aku buka rok dan CD-nya, gadis berjilbab itu hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, “jangan Mas..” Kini baju Nindya sudah terbuka siap untuk kusantap, wah.. putih mulus, bulunya masih jarang maklum dia baru umur 16 tahun (SMA kelas 2). Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan kelentitnya, gadis berjilbab itu mengerang keenakan, “Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas..”
Lantas aku berdiri, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung kuseret tangan Nindya untuk memegang penisku dan mengocok penisku. Aku suruh gadis berjilbab itu untuk mengulum, dia nggak mau, “Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Nindya nggak mau.” Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya. “Jilatin saja coba..” pintaku. Lantas Nindya menjilati penisku, lama-kelamaan gadis berjilbab itu mau untuk mengulum penisku sambil kupegangi kepalanya yang masih terbungkus jilbab putih. Namun pas pertama dia kulum penisku, gadis berjilbab itu mau muntah “Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku.” katanya. “Isep lagi saja Nin..” Lantas dia mulai mengulum lagi dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Nindya.
Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Nindya. “Nindya.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu”, kataku. Nindya bilang, “Jangan Mas.. aku kan masih perawan.” katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Gadis berjilbab itu merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, “Mas.. Mas.. jangan..” Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Nindya menjerit, “Ahk.. Mas.. jangan..”
Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Nindya menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya, “Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan..” Lalu Nindya menangis, “Mas.. jangan dong..” Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.
Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. “Ah.. Mas.. ah.. Mas..” Rupanya Nindya sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan. “Mas..” Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. “Mas.. Mas..” Dan aku merasakan vagina Nindya mengeluarkan cairan. Rupanya gadis berjilbab itu sudah klimaks, tapi aku belum. Aku mempercepat genjotanku. “Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi..” pinta Nindya. Tak lama aku merasakan penisku hampir mengeluarkan mani, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Nindya mengisapnya. Nindya mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah. “Hem.. hem.. nikmat.. Mas..” Aku bilang, “Terus Nin.. aku mau keluar nich..” Nindya mempercepat kulumnya dan.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Nindya. Nindya segera mencabut penisku dari mulutnya dan maniku menyemprot ke pipi dan jilbabnya. “Ah.. ah.. Nindya.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf Nin.. maaf.. yach!” “Nggak apa-apa Mas.. nindya juag enak kok mas..” Lantas Nindya bersandar di pangkuanku. Kuciumi lagi Nindya dengan penuh kesayangan. Beberapa saat kemudian birahi kami berdua bangkit lagi dan kembali kusetubuhi gadis smu berjilbab itu dikamar losmen dipinggir pantai itu.

Mbak Mayang

Halo rekan pemburu gadis berjilbab, salam ketemu lagi dengan aku, wawan sang pemburu gadis berjilbab heheheh. Nah, pada kesempatan ini aku mau cerita tentang kemudahanku menggaet gadis berjilbab melalui media yang sedang in pada waktu ini yaitu internet. Heheheheheh. Nhaaa seperti yang banyak kita ketahui, internet sekarangs eperti lampu bagi laron2 yangs edang etrbang. Hampir semua orang di dunia ini tersambungkand engan internet. Tak terkecuali gadis2 berjilbab yang jadi sasaranku heheheheheh. Nhaaa mudahnya dengan internet, semua bisa kita tulis dan biasanya orang lebih jujur dengan dirinya. Jadi, kalo kita sedang menargetkan seorang gadis berjilbab, lebih mudah dan cepat mendapatkan kepercayaannya kalo kita lewat internet karena memang lebih mudah bicara dari hati ke hati. Tapi, biasanya kalo kita salah tebak dan salah ambil tindakan, juga mudah hilangnya.
Nhaaa ini kisahku dengan target baruku. Target baruku adalah seorang wanita muda berjilbab bernama Mayangsari Arumadewi, yang kupanggil mbak mayang karena memang usianya lebih tua dariku. Kukenal wanita manis berjilbab berkulit agak gelap namun cantik ini melalui jejaring sosial facebook. Dia berusia 28 tahun dan telah bersuami yang bekerja diluar kota sehingga seringkali hanya seminggu sekali pulang kerumah. Untungnya sang suami tidak tahu account facebook yang Mbak mayang pakai berhubungan denganku, sehingga aku dengan mudah bisa melancarkan rayuan2 mautku berkedok curhat2 palsu heheheheheh. Setelah beberapa waktu DKT, akhirnya mbak mayang mulai mau membuka rahasianya bahwa dia eorang wanita yang mempunyai libido tinggi dan ia selalu kesepian jika suaminya tidak ada dirumah. Wah, kebetulan ni heheheehheeh. Terus kukorek, akhirnya aku dapat no hpnya, juga alamat rumahnya. Ingin ku segera kerumah mbak mayang yang ternyata masih bersama orangtuanya, namun kupending beberapa saat lagi, karena kupakai untuk semakin memantapkan PDKTku melalui telepon.


Sejak saat itu aku selalu menemani mbak mayang melalui line telepon ketika Mbak Mayang kesepian. Bahkan aku akhirnya seringkali berhasil menggiring pembicaraan kami untuk menyerempet hal-hal yang agak “nakal”. Kalau sudah begitu, biasanya nada bicara Mbak Mayang berubah menjadi sedikit berbisik berat seperti orang bangun tidur sementara aku semakin yakin untuk segera meksekusinya eheheheh.
Tak terasa satu bulan sudah kami berhubungan melalui facebook dan dilanjutkan telepon tanpa pernah bertemu muka. Suatu malam, ketika aku sedang menelpon Mbak Mayang dan suara gadis berjilbab itu terdengar mulai berat dan mendesah yang kuyakini karen aterangsang karena pembicaraan “nakal” kami, aku segera mengambil kesempatan.
“mbak Mayang, boleh gak aku main kerumah?” tanya diriku langsung.
“emm… kapan..” tanya wanita berjilbab itu balik setelah berpikir sebentar.
“sekarang..” jawabku cepat, mumpung momen tepat eheheheh.
“gila kamu..” jawab mbak mayang pelan. Suaranya terdenagr semakin berat.
“ya nggak gila mbak.. gapapa yah.. aku kesana..ortu juga dah tidur kan..” kataku karena sudah tahu kalau ortunya sudah tidr pada jam itu.
“ehh.. tapi.. iya deh… tapi.. motornya dimatiin sebelum sampai rumah ya.. malu kalo dlihat orang..” kata wanita berjilbab itu lagi.
“ok bos..” jawabku sambil segera bergegas kerumahnya, mumpung dia mau eheheheh.
Sekita 30 menit kemudian, jam 21.15 malam aku sampai ke kampungnya, yang ternyata memang sudah sangat sepi. Nampak semua orang sudah masuk kerumah mereka masing2, dan diluar sudah tidak nampak tanda2 orang diluar. Aku segera mengendarai motorku ke arah rumah mbak mayang. Untung aku seorang petualangs ejati, sehingga arah2 yang wanita berjilbab itu berikan padaku, aku tahu betul. Sekitar 4 rumah sebelum sampai didepan rumahnya, kumatikan mesin motorku dan kutuntun kerumahnya. Ternyata sang wanita berjilbab yang kesepian itu sudah menunggu dengan diam didepan rumahnya.
“wawan ya?” sapa wanita berjilbab itu sambil mengulurkan tangan.
“Ya, mm.. Mbak Mayang ya.. salam kenal.. belum pernah ketemu yah.,” aku membalas dengan senyum. Kalo cuman nampak cool didepan cewek mah keciiiiiil eheheheh..
“Maaf ya, rumahnya jauh yah..” katanya kemudian.
“Nggak apa-apa kok Mbak, saya juga sekalian jalan2.”, jawabku santai.
Sosok tubuh Mbak Mayang lumayan tinggi saja, tingginya 165 cm, berat sekitar 50 kg, kulitnya agak gelap namun halus. Jilbab yang ia pakai membuatnya semakin cantik. Wajah wanita berjilbab itu ayu memancarkan kelembutan dan senyum yang tak pernah lepas dari bibir mungilnya yang tipis membuat aku ingin segera melumatnya. Saat itu mbak mayang memakai jilbab kecil hijau dengan bahan tipis, kaos ketat lengan panjang dan rok hitam, nampak cantik dan manis.
“Kita kesamping rumah yuk, motornya dituntun kesamping rumah aja..”, ajak mbak mayang sambil berjalan didepanku menunjukkan jalan.
Rumah mbak mayang yang terlihat besar terlihat khas, sama seperti rumah gaya desa dikampungnya, tidak memakai pagar besi yang tinggi dan rapat. Pekarangannya hanya dipagari dengan pagar tembok setinggi sekitar 1 meter tanpa pintu gerbang. Segera kutuntun motorku kesamping rumah mbak mayang, yang didepannya banyak tumbuh pepohonan buah2an dan semak sehingga tidak terlihat dari jalan kampung.
Aku diajak masuk ke teras samping rumahnya, yang agak masuk kedalam. Sepertinya tempat itu bukan teras yang biasa dipakai menerima tamu karena disitu hanya ada sebuah kursi bambu yang biasa dipakai tiduran, dan tidak ada perabot lain.
“duduk wan..” kata mbak mayang pelan. “disini aja ya… gak enak kalo didepan tar dilihat orang, dan dekat dengan kamar bapak ibu..” kata mbak mayang, lalu dia masuk sebentar, keluar lagi dengan dua gelas muniman jahe hangat.
“Jadi, ada apa, malam2 maksa main kesini?” tanya mbak mayang setelah duduk di sebelahku. Tempat duduk yang sempit membuat bada n kami berdekatan.
“ooh, aku kan cuman mau nemeni mbak…”
akhirnya kami bercakap-cakap dan terlarut dalam percakapan kami. Kemmapuanku dalam menguasai suasana juga nampaknya membuat mbak mayang rileks dan walaupun kami masih harus berbisik2 karena takut terdengar orang tuanya, mbak mayang sudah nampak lebih santai.
Pelan2 tubuhku kugeser lebih merapat ketubuh Mbak Mayang, lalu dengan santai tanpa gerak kejut, kusentuh tangannya dan kubelai. Mbak mayang tertegun, memandang tanganku, lalu memandang mataku. Dari kerutan di dahinya, wajah cantik mbak mayang berusaha menolak perbuatanku namun bibir tipisnya tidak mengucapkan sepatah katapun.
Pelan2 kuremas tangan kiri mbak mayang yang ada paling dekat denganku sambil terus menatap matanya. Wanita berjilbab itu memandangku terus, namun kudengar nafasnya mulai kembali berat. Terlihat wanita berjilbab yang sudah beberapa minggu tidak disentuh suaminya karena ada tugas keluar daerah itu mulai menikmati rangsangan lembutku.
Kemudian kurangkul perlahan pundak mbak mayang, lalu kutarik kepalanya yang terbungkus jilbab agar menyandar di bahuku dan kupegang tangan kanannya sambil terus memandangnya. Mbak mayang menggelengkan kepalanya sambil sedikit meronta, namun rontaan itu lenyap dengan segera karena aku mengusap jari-jariku ke pipinya, dan ke kepalanya yang terbalut jilbab. Tatapan Mbak Mayang kepadaku berubah dari tatapan marah, menjadi sayu. Mata kami saling menatap dalam jarak yang sangat dekat, kemudian kuberanikan tanganku mengangkat dagunya dan mencium bibirnya yang tipis. Mbak Mayang memejamkan mata diam saja, tidak menolak dan juga tidak membalas ciumanku, bibirnya masih terkatup rapat. Aku jadi semakin nekat, kukecup lagi bibirnya dengan sekali-kali mengulumnya.
Akhirnya Mbak Mayang bereaksi juga, bibirnya terkuak sedikit dan dia membalas ciumanku, lama sekali kami berciuman sampai kemudian Mbak Mayang menghentikannya sambil mendesahkan namaku.
“jangan wawan..mbak udah bersuami..” kata mbak mayang dan sedikit berontak, tapi tak mampu menahanku. Kutarik tangannya, lalu kuciumi jari2nya. tidak hanya kuciumi, aku juga mulai memasukkan jari halus wanita cantik berjilbab itu ke dalam mulutku dan mengulumnya dengan disertai jilatan-jilatan halus dan kugigit-gigit kecil.
“jangan waan.. ada yang liat..”, bisiknya.
“gak ada mbak.. tenang aja..”, bisikku sambil melepas tangannya dan berganti mengecup pipinya lalu kugigit2 telinganya dari luar jilbabnya. Mbak Mayang menggelinjang kegelian, membuatku semakin bergairah menciumi daerah sensitif wanita alim berjilbab itu. Akhirnya istri alim berjilbab yangs edang kesepian itu mulai takluk juga, kurangsang diters rumahnya digelapnya malam.
“Aaahh Wawan..” Mbak Mayang mendesah lagi.
“Kamu nakal..”
“Tapi suka kan..?” kataku sambil merengkuh wajahnya dan mendaratkan ciuman di bibirnya. Pelan2 Kali ini Mbak Mayang membalas ciumanku dengan bergairah sambil memainkan lidahnya di dalam mulutku, sehingga lidah kami saling berpagutan. Tangan Mbak Mayang mulai meremas dadaku. Aku pun tak mau kalah, kuusapkan tangan kiriku pada daerahdadanya dari luar kaos ketatnya, lalu tanganku menyusup ke dalam blusnya.
“Hmm..” terdengar Mbak Mayang menggumam dalam kuluman bibirku.
“Ouuhh.. uuhh..” desah wanita berjilbab itu sambil tangannya mencengkeram leherku ketika kuremas dadanya dan kuraba puting susunya dari balik BH.
“aduuh,, jangan dibuka, waan..” kata Mbak Mayang ketika aku menyingkap kaos dan BH-nya dan kurogoh dadanya yang kenyal. Tak sabar, kutarik tangan kanan Mbak Mayang agar selangkanganku. kuremas-remaskan tangannya ke batang kemaluanku yang sudah tegang dari luar celana. Mbak mayang semakin keras  mengerang dan mendesah sementara bibir kami terus berciuman dan mengulum lidah. Kupilin puting susu Mbak Mayang dengan jari-jariku sambil meremas dadanya. Ingin sekali rasanya aku menciumi dada itu serta menghisap dan menjilati putingnya. Tangan Mbak Mayang pun kini tanpa kupaksa sudah dengan sendirinya mengusap dan meremas selangkanganku.
“Buka dong Waan..” desah Mbak Mayang sambil berusaha untuk membuka zipper celanaku. Akhirnya wanita berjilbab itu tidak tahan juga. Kulepaskan pelukanku untuk membantunya membuka kait ikat pinggangku, lalu dengan sigap Mbak Mayang memasukkan tangannya ke dalam celanaku dan melanjutkan meremas batang kemaluanku yang masih tertutup celana dalam. Sesekali tangannya merogoh lebih dalam untuk meremas biji-biji kemaluanku. Uuhh.. nikmatnya.
Mbak Mayang lalu menyandarkan kepalanya di dadaku, disingkapnya celana dalamku ke bawah sehingga batang kemaluanku kini terbebas dan mengacung seutuhnya seakan memperlihatkan kesiagaannya. Kurasakan kehangatan tangan Mbak Mayang ketika mencengkeram batang kemaluanku, meremasnya dan mengusap-usapkan ibu jarinya pada kepala batang kemaluanku, membuatku mendesis menahan rasa geli yang mengalirkan nikmat di sekujur tubuhku. Ternyata wanita alim berjilbab ini pandai juga melakukan hand job eheheheh.
Karena tak kuat menahan nafsuku, kurengkuh wajah Mbak Mayang dengan tangan kiriku dan kucium bibir wanita berjilbab itu yang merekah di hadapanku sementara tangan kananku memeluk bahunya. Kami berciuman lama sekali dengan saling memilin lidah di dalam mulut. Kurasakan tangan Mbak Mayang semakin intens meremas dan mengocok batang kemaluanku, sementara mulut wanita berjilbab itu sesekali menggumam dalam pagutanku ketika dirasakannya tanganku mengelus daerah sensitif dibuah dadanya yangs ekarang sudah terbuka tanpa penutup apapun karena kaos dan Bhnya sudah kusingkapkan.
Tangan kiriku meremas dadanya yang kenyal serta mempermainkan puting susunya dengan jari-jariku. Mbak Mayang merubah posisi duduknya dengan bersandar di dadaku dan memindahkan kendali atas batang kemaluanku ke tangan kirinya.
“Aaahh.. oouuhh..” Mbak Mayang medesah ketika aku kembali memilin kedua puting susunya yang telah mengeras dan kemudian kulihat tangan kanan wanita berjilbab itu bergerak ke bawah menggosok-gosok selangkangannya dan tangan kirinya semakin keras mencengkeram batang kemaluanku sambil mengusap kepala kejantananku dengan ibu jarinya. Kurasakan aliran darah di selangkanganku bertambah cepat dan deras, menimbulkan sensasi kenikmatan yang tak terbayangkan.
“Mbak pengen, Wawaan..” desah wanita berjilbab itu sambil menarik satu tanganku ke mulutnya dan kemudian menjilati dan mengulum jariku dengan penuh nafsu.
“pengen banget ya mbak?” tanyaku. Mak mayang hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya menahan nafsu. Wajah wanita berjilbab itu merah padam karena birahi. kurebahkan dengan perlahan-lahan tubuh indah di kursi bambu diteras samping rumahnya itu dan kukecup bibirnya, wanita manis berjilbab itu diam saja, dengan nafas yang masih berat menahan nafsu birahi. Targetku turun ke kedua bukit padat dengan putingnya yang mengeras tapi nikmat. Kusingkap jilbabnya dan terlihat jelas dadanya yang sekal. Desahan nikmat terdengar dari mulutnya ketika aku menghisap serta menggigit-gigit kecil kedua puting susunya.
“Ooohh.. Waan.. teruuss Wawaanhh..!” jerit wanita berjilbab itu perlahan dan tertahan-tahan, aku terus mengulum susunya dan putingnya dengan kegilaan yang memuncak.
Bibirku menyapu kedua susunya, terus turun ke arah perut, pusar, kujilat sekeliling pusarnya sambil tanganku meremas lembut kedua susunya yang montok serta putih itu. Tangannya Mbak Mayang menggenggam dengan kuat pada rambutku yang pendek serta tipis itu sambil menjepitkan kedua kakinya yang indah ke badanku.
Wanita berjilbab itu mendesahdan merintih tidak kuat akan rangsanganku. aku tetap berusaha menguasai diriku jangan sampai aku lepas kendali. Kulepaskan remasan tanganku pada kedua susunya yang montok itu, kusingkap rok panjang hitamnya sampai kepinggangnya dan kutarik lepas CD yang berwarna kuning pupus yang terlihat basah pada bagian bawah. Sekarang semua bagian sensitif mbak mayang sudah terbuka bebas menunggu untuk aku jamah, dengan jilbab yang masih terpakai. Perlahan-lahan aku turun menciumi pusarnya, lalu berpindah di atas vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam yang aslinya lebat. Rupanya mbak mayang amat rajin mengguntinginya sehingga terasa halus dan rapih terlihat. Kujilati dengan lembut, terus turun menyentuh belahan vagina indah itu, kunikmati bibir indah itu perlahan-lahan dengan tangan kiriku membuka kedua belah bibir vagina itu.
Tiba-tiba, dengan disertai jeritan kecil, Mbak Mayang menekan kepalaku ke arah vaginanya sambil mendesah, “Wawan.. oohh.. ngg.. nikmaatt.. Waanhh..!”
Aku mulai merasakan denyutan yang tidak teratur di balik CD-ku, dengan tangan kananku kuturunkan celanaku dan CD-ku sampai lutut sehingga penisku bebas bergantung dan aku yakin dengan ketegangannya mulai mencapai titik atas. Sementara mulutku, lidahku terbenam di antara bibir vagina Mbak Mayang yang terasa basah dengan keluarnya cairan bening dengan aroma yang khas, agak asin, kental dan kunikmati, kuhisap serta kutelan tanpa pikir panjang. Kukecup klitorisnya yang mungil. Dia menjerit kecil. Mbak Mayang menggoyangkan pantatnya naik turun disertai erangan dan desahan nikmat kadang jeritan-jeritan kecil. Sementara kepalaku tetap dengan tangan kanan wanita berjilbab itu ditekannya di atas vaginanya yang kunikmati habis-habisan sementara tangan kiri wanita berjilbab itu meremas dan memuntir susu dan putingnya sendiri disertai desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulutnya.
Dia mengerang panjang, “Ooohh Wawan.. aku keluaarr.. mmff..” sambil menjepitkan kedua pahanya yang mulus di kepalaku sampai aku sulit bernafas.
Akhirnya terasa jepitan itu berangsur-angsur melemah dan Mbak Mayang tergeletak sambil membukakan kedua pahanya dan aku bisa menghirup udara segar sejenak.
Ini saatnya, pikirku. Segera aku bangun, naik ke kursi panjang bambu dan merayap di atas tubuh indah yang masih mengenakan jilbab itu, penisku yang bergelantung di pangkal pahaku terasa bertambah tegang serta berdenyut-denyut, kugesek-gesekkan dengan bulu-bulu vaginanya Mbak Mayang.
“mbaak.. aku juga sudah nggak tahan.. sekarang yaa..?” jawabku sambil memegang penisku yang kuarahkan ke vagina wanita berjilbab itu yang merekah karena pahanya sudah terbuka lebar-lebar.
“Pelan-pelan Wawan.. penismu besaarr, oohh..” rintih wanita alim berjilbab yang cantik itu lirih.
Kutempelkan kepala penisku ke bibir indah itu dan perlahan-lahan kutekan masuk sedikit demi sedikit, bukan main sempitnya seperti vagina perawan, mbak mayang mengeluh pendek.
“pelan pelaan.. mmff..Terus Wawan.. emmff.. teruus Wawan.. enaakk, oohh..” desah kenikmatan terdengar lembut di kupingku.
“Bleess..!” akhirnya masuk semua 16 cm batang penisku ke dalam vagina Mbak Mayang yang memang sempit dan terasa agak dalam.
Aku merasakan ujung penisku tertahan sesuatu dan berdenyut-denyut karena mbak mayang sepertinya merasakan nikmatnya sambil mempermainkan otot vaginanya. oohh nikmat sekali rasanya, dan aku mulai menggerakkan turun naik pantatku, Mbak Mayang refleks menggoyangkan pinggul seirama dengan gerakan pantatku.
“Aaahh.. Sayaangg.. enak sekali goyanganmu, teruuss.. oohh..” aku sendiri merintih penuh nikmat.
Ada kira-kira 5 menit kami saling bergoyang dan berpagut. Kukecup bibir wanita berjilbab itu yang tipis dan berwarna merah muda basah itu dan mbak mayang membalas dengan gigitannya yang menambah gairahku. Kukecup kedua puting susunya bergantian dan rintihannya tiada henti-hentinya terdengar dan kurasakan aku tidak tahan lagi.
“Ooohh.. sayaangg.. aku nggak tahan lagi..” rintihku dekat telinganya yang harum.
Tiba-tiba Mbak Mayang menjepit pinggangku dengan kedua belah pahanya dengan kuat disertai jeritan kecil yang tertahan.
“Wawan.. oohh.. akuu.. mmff..!” penisku terasa berdenyut-denyut dan tersedot dengan hebat, terasa hangat, geli-geli basah.
Dia telah mencapai orgasme, aku pun tanpa sadar memeluk wanita berjilbab itu dengan erat sambil mengecup bibirnya, kami berpagut entah berapa lama seolah-olah tidak akan saling melepaskan. Kutekan pantatku sedalam-dalamnya sehingga penisku tenggelam habis ke dalam vagina seret wanita berjilbab itu, tenggelam habis.
Dan, “Sroott.. sroott.. sroott..” entah berapa banyak air maniku yang kusemprotkan di dalam vagina Mbak Mayang. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Kami berdua mencapai klimaks orgasme pada saat yang sama, Aku masih tertelungkup lelah di atas tubuh indah yang cantik itu. Peluh sudah membanjiri tubuh kami berdua, bahkan jilbab yang mbak mayang masih kenakanpun basah karena keringat. Kami berdua terdiam beberapa saat, berbaring kelelahan di kursi panjang bambu di teras samping rumah mbak mayang yang sunyi. Setelah beberapa saat mengumpulkan tenaga, kami segera membenahi baju kami kembali. Mbak mayang memakai kembali celana dalamnya yang jelas akan basah oleh spermaku yang tadi kusemprotkan ke vaginanya. Untuk beberapa saat, kami terduduk membisu berdampingan, masih terengah2 mengumulkan tenaga. Kulirik mbak mayang, yang nampak kelelahan namun masih cantik memakai jilbabnya. Dia nampak bingung harus marah karena aku telah menzinahinya, atau tersenyum karena aku telah memberinya kenikmatan. Aku tahu wanita berjilbab yang sudah bersuami itu telah aku taklukkan.

Tentor Yang Nikmat

Hai, sudah lama sekali gak ketemu denganku ya? Sekarang aku, wawan, akan kembali menceritakan pengalaman yang kudapat dengan seorang mahasiswi berjilbab baru-baru ini.
Pada suatu hari, aku sedang berjalan dan melihat sebuah pengumuman tentang sebuah kursus les privat bahasa inggris. “Diampu oleh mahasiswi bahasa inggris tingkat akhir yang sangat kompeten di bidangnya” kata  pengumuman itu.
Wah, mahasiswi, pikirku. Langsung saja aku coba untuk mengontak dan mendaftar lewat nomor yang tertera di pengumuman itu.
Akhirnya, siang itu juga, setelah janjian di rumah baruku yang kecl namun terawatt rapi (yaiyalah, biaya perawatanya aja 2juta sebulan!), aku menunggu dia. Tidak sampai 5 menit dari waktu yang disepakati, bel pintu depan berbunyi dan ketika kubuka, kulihat sesosok wajah cantik yang berjilbab, tersenyum didepan pintu.
“Assalamu alaikum.. mas wawan ya?” kata dia. Segera saja kupersilahkan masuk dan kubawa ke ruang dalam rumahku, agar lebih pribadi hehe.


rupanya gadis manis berjilbab hitam ini namanya Lina, mahasiswi tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi negri terkenal. Manis juga, pikirku. Kulitnya putih langsat, tinggi, lebih pendek sedikit dari aku. Kira – kira sekitar 165 cm. Wajahnya oval dengan hidung yang mancung. Yang paling menggairahkan adalah bibirnya. Kecil merah muda merekah.. Badannya lumayan bagus, agak kurus tapi montok, terutama bagian pantat dan dadanya. Ia mengenakan rok hitam panjang dan baju yang longgar. Buahdadanya yang besar nampak menyembul dari balik jilbab dan baju hitamnya. Lina ini baru brumur 21 tahun. Masih muda juga, pikirku.
Setelah beberapa lama berbincang2 dan masuk ke materi, terlihat Lina agak gelisah. Tentu saja gelisah, karena sudah kucampur obat perangsang diminumannya hehe.
“Eh,… mas… bisa pinjem kamar mandinya“, tanya Lina beberapa saat kemudian.. Kelihatannya Mahasiswi berjilbab cantik itu sudah gak kuat. Biasa terjadi pada yang terangsang, mereka langsung ke kemar mandi. Yang gak kuat lagsung masturbasi sendiri, yang kuat Cuma membasahi muka agar sadar.
“Bisa,… masuk aja…. Sepi koq, nggak ada siapa – siapa. Kamu jalan terus aja, ntar kamar mandinya di sebelah kiri.“ Jawabku. Sengaka kuberi kamar mandi yang slotnya agak rusak sehingga gak bisa dikunci hehe. Langsung saja Lina bergegas menuju kamar mandi, entah mau apa hehe. Langsung saja ku ikuti dirinya perlahan.
Beberapa saat kudiam didepan pintu kamar mand, sampai kudengar desahan dan rintihan Lina, wah, ternata dia gak kuat, udah pegang2 sendiri kataku hehe. Langusng saja aku masuk ke dalam kamar mandi. Kudapati si Mahasiswi berjilbab montok itu ini duduk di kloset sambil memeknya terbuka lebar. Roknya sudah tersingkap keatas. Tangannya mengelus2 memeknya keenakan.
“Eh,.. sorry mbak, cuma mau nganterin sabun….“, kataku. Agak lama juga kami berdua terpaku. Lalu perlahan – lahan aku mendekati Mahasiswi berjilbab cantik itu yang masih termangu. Wajahnya merah padam, sebagian malu, sebagian lagi gak kuat menahan birahi. Kepalanya menggeleng pelan, namun tangannya tidak mampu berhenti memegang memeknya. tanganku mulai mengocok kontolku dengan pelan dari luar celana jeansku. Mahasiswi berjilbab cantik itu merhatiin apa yang aku sambil terus memegang memeknya.
“Tolong dong sekalian pegang kontolku, mbak…..“, pintaku sambil mendekat. Lina kelihatan ragu.
Kuhampirinya dengan pelan. Kutarik tangannya dan kutuntun ke kontolku. Dipegangnya kontolku dengan ragu ragu. Kemudian dengan lembut ia mulai mengocok kontolku turun naik. Kesampaian juga keinginanku untuk dikocok tangan halus itu.
“Ahh… enak sekali mbak….uh…“. rintihku. tanpa disuruh tanganku mulai merengkuh payudaranya yang sintal.
“Ssshh.., ahh…jangan… “ Lina merintih keenakan. Tak kuhiraukan omongannya, tanganku mulai merogoh payudaranya. Mahasiswi berjilbab cantik itu semakin terangsang. tangannya mulai mempercepat ritme gosokannya di memeknya dan kontolku. Segera tanganku menyibakkan jilbabnya kepundaknya, lalu mencopoti kancing baju dan BH nya. Segera setelah baju dan BH nya jatuh ke lantai, payudara Lina dapat terlihat dengan jelas. Padat sekali dan berwarna putih mulus dengan puting susu yang berwarna pink. Putting susu itu membusung kedepan memperlihatkan lancipnya payudara Mahasiswi berjilbab montok itu. Langsung kuremas payudara kirinya sementara tangan kananku memilin – milin dan menarik putting susu kanannya.
“Ah……“ Lina semakin merintih keenakan. Kudekatkan kepalaku ke dadanya, ku hisap – hisap puting kanannya. Lina semakin menggelinjang. Tangan kananku mulai bergerak turun, mengelus – elus perutnya yang padat. Karena  terangsang, dengan cepat aku melorotkan celana jeans dan cd ku. Kontolku langsung menyembul keluar memperlihatkan seluruh bentuknya. Mata Mahasiswi berjilbab montok itu tak lepas – lepasnya dari kontolku.
Tangannya mulai membelai buah pelirku dengan ganas semantara tangannya yang lain semakin keras mengocok memeknya.
Nikmat sekali rasanya gesekan tangannya dengan kontolku. Rasa enaknya sampai ke seluruh urat sarafku sehingga tanpa kusadari badanku mulai bergetar keenakan. Kedua tanganku segera bergerak menjelajah ke bagian memek Lina.
Segera kutemukan clitoris di belahan memeknya. Lina telah mencukur habis jembutnya sehingga  terasa memeknya licin dan bersih. Memek model begini yang membuat aku terangsang hebat. Kubuka belahan memeknya. Tangan Mahasiswi berjilbab cantik itu yang satu berpindah dari memeknya, membantu memberi kenikmatan di kontolku.
“Ah……enaaak… “ Lina mengejang keenakan begitu ku gosok dengan lembut clitorisnya. Kuputar – putar clitorisnya dengan ibujariku sementara jari tengahku mulai masuk ke liang senggamanya yang sudah basah kuyup.
Melihat Lina sudah terangsang berat, langusng kusodorkan kontolku ke mulutnya. dengan ganas kontolku kumasukkan ke dalam mulutnya. Sedotannya terasa enak sekali. Lidah Mahasiswi berjilbab cantik itu yang bermain – main di bagian sensitifku sementara mulutnya yang menghisap maju mundur membuatku kesetanan. Tanganku meremas – remas payudara dan pantatnya dengan kuat, lebih kuat dari sedotannya.
“mmmmmmm…..“, Mahasiswi berjilbab montok itu mengeluh keenakan. Beberapa detik kemudian rasa enak itu tak dapat kutahan lagi.
“Ahhh… mbak, aku mau klimaks nih….uh…..“. Lina tak menyahut, hanya mempercepat gerakan mulut dan lidahnya. Tak dapat kutahan lagi, spermaku keluar dengan derasnya. Begitu banyaknya yang keluar sampai – sampai spermaku menetes keluar dari mulutnya. Setelah 6 sampai 7 kali semprotan, aku pun lemas keenakan.
Lina tau kalau aku sudah puas, ia mulai mengendorkan sedotannya, lalu kemudian melepaskan kontolku dari mulutnya. Lina rupanya telah menelan semua spermaku, sedangkan tetesan sperma yang sempat lolos dari mulutnya menetes ke jilbab dan payudaranya.
Walaupun telah mencapai klimaks, kontolku tetap nggak mau kendur juga. Langusng kutarik Mahasiswi berjilbab cantik itu berdiri, aku berganti duduk di kloset. Kuposisikan dia membelakangiku. Ia bereaksi menarik rok hitamnya keatas pinggangsehingga semakin memamerkan memeknya dari belakang. bagus bener bentuknya, pikirku. Memek yang bersih licin itu berwarna merah jambu. Karena tak ada sehelai rambutpun yang menutupinya, dengan jelas dapat kulihat setiap lekuk memeknya. Memek yang basah kuyup dengan bibir yang merekah itu menantangku. Tak boleh kulewatkan kesempatan untuk ngerasain memek cewek ini. Kuremas memeknya dari belakang, kugesek clitorisnya dengan semua jari – jariku. Kugosok – gosok clitorisnya dengan cepat.
“sssss… cepetan mas,… cepet masukin kontolmu… aku udah gak tahan….. ssss“, Lina memohon. Lalu dengan jari telunjuk dan jari tengah kubuka bibir memeknya. Kontolku tanpa basa basi langsung kuhujamkan keliang vaginanya yang sudah terbuka.
“Ahhh…“, Lina merintih keenakan karena kontolku bener – bener menuh – menuhin memeknya dari dalam. Dengan beberapa kali desakan, kontolku kudorong mentok ke liang rahimnya. Memek Mahasiswi berjilbab cantik itu bener – bener seret rasanya. Enak sekali ngerasain memek yang seret anget basah itu. Kali ini kugerakkan pinggangku maju mundur secara kuat, Lina tampaknya menyukainya.
“terusss… ahh…. Lebih cepat… lebih cepat…. Ahhh….“ Tangan kiri Lina mulai menggesek – gesek clitorisnya sendiri menggantikan tanganku. Kupercepat gerakan ku sampai sampai terdengar bunyi gesekan kontolku dengan memek Lina. Kupegang pinggang Mahasiswi berjilbab cantik itu dengan kedua tanganku untuk membantu kontolku keluar masuk. Lina juga tak mau tinggal diam, ia memutar – mutar pinggulnya dengan kencang. Tak lama kemudian Lina mulai menggelinjang, menggelepar – gelepar sambil merintih keenakan. Tak sampai lima detik kemudian tubuhnya menegang. Sambil berteriak keenakan Mahasiswi berjilbab montok itu mencapai klimaks. Kurasakan denyutan memeknya memijat – mijat kontolku dengan kerasnya. Keadaan ini membuat kontolku muntah untuk kedua kalinya. Kami berdua merintih keenakan.
Sedetik kemudian kami colapse di lantai porselen putih kamar mandi itu. Kami berdua terengah – engah, mengatur nafas yang mungkin terlupakan sewaktu kami berdua asik tadi. Kupeluk Lina dari belakang. Kudekatkan bibirku ketelinganya.
“Makasih ya mbak“, bisikku dengan agak parau. Kuciumi tengkuknya dengan lembut, lalu perlahan – lahan kujilati kupingnya sambil merintih untuk memancing Mahasiswi berjilbab cantik itu kembali. Kontolku masih tetap ngaceng, mau minta lagi. Ku tempelkan kontolku ke pantatnya, perlahan kugesek – gesekkan.
Tanganku mulai beraksi lagi. Kujelajahi memeknya yang kian basah. Spermaku meleleh keluar dari memeknya dan membasahi pahanya. Kumainkan cairan putih itu. Clitorisnya yang mulai lemas kembali menegang. Tanganku mulai naik ke atas, meremas – remas payudaranya yang padat. Mula – mula lembut kemudian mengeras dan mengeras. Lina merintih keenakan. Pantatnya yang sintal mulai digosok – gosokkan ke belakang sehingga menyentuh kontolku.
Tak tahan lagi kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang. Kutindih tubuh Lina. Lina yang dalam posisi telungkup dan berada di bawah tak bisa berbuat banyak. Di rentangkannya kakinya yang mulus dan jenjang itu untuk mempermudah kontolku masuk.
Dengan tangan yang terus meremas – remas dan memilin – milin payudara serta putingnya itu aku memompa Mahasiswi berjilbab montok itu dengan sangat bernafsu.
“Oh… enak sekali mas….“,katanya tersengal – sengal. Kuciumi tengkuknya dengan ganas. Lina hanya bisa menggelepar keenakan. Tak lama kemudian Lina klimaks untuk kedua kalinya. Tanpa memperdulikan Mahasiswi berjilbab cantik itu yang terus mengejang kupercepat ayunan kontolku. Bunyi yang dihasilkan dari kecepatan dan basahnya memek Lina membuatku makin bernafsu. Lama sekali Mahasiswi berjilbab cantik itu mengejang keenakan sampai akhirnya aku keluar juga. Kali iniku semprotkan spermaku ke pantatnya. Karena udah tiga kali aku klimaks, air maniku tak sebanyak semprotan yang pertama dan kedua, tapi cukuplah untuk membasahi pantat Lina yang merangsang itu. Akhirnya aku colapse lagi di atas mahasiswi berjilbab cantik itu. Mahasiswi itu kunikmati semalaman, merintih2 sampai pagi dirumahku

Di Ruang Ganti

Di salah satu pusat pembelanjaan di kota palembang. Dua orang akhwat berjilbab besar sedang memilih-milih pakaian. Memang di sana tersedia berbagai jenis baju dari yang murah sampai yang bermerk mahal.
Sudah sejak pagi mereka di sana untuk memilih baju baru menyambut bulan ramadhan yang sebentar lagi tiba. setelah beberapa setel pakaian mereka pilih, maka mereka berdua sebut saja namanya Rini dan Mega berangkat menuju kamar ganti. Rini dan Mega ingin mencobai pakaian-pakaian tersebut.
Pusat pembelanjaan itu memiliki beberapa kamar ganti yang ruangannya cukup besar dengan pintu yang bisa dikunci dari dalam. Keduanya memilih satu kamar untuk mereka berdua. Pandangan mereka sepertinya satu kamar cukup untuk mereka berdua untuk mencobai baju-baju yang telah dipilih.
Rini dan Mega masuk ke dalam kamar ganti dan kemudian Rini mengunci pintunya dari dalam. Mulailah mereka melepas pakaian yang mereka gunakan untuk diganti dengan pakaian yang mereka pilih tadi.
Mega dan Rini adalah aktivis berjilbab dengan parasnya yang cantik dan bodi yang aduhai yang selama ini walau tubuh mereka terbungkus, tetap saja mata-mata para lelaki tak berkedip untuk memperhatikan kecantikan tubuh seksi mereka walau tertutup baju panjang dan jilbab.


Saat mereka membuka pakaiannya, Mega dan Rini tak sadar kalau di ruanagan itu telah terpasang kamera pengintai yang bisa memperhatikan seluruh aktivitas orang-orang di dalamnya. Kamera itu ternyata tersambung dengan kabel menuju ruang pemilik tempat pembelanjaan tersebut. Aksi buka pakaian itu diperhatikan oleh seorang wanita yang ternyata adalah bos dari pusat pembelanjaan itu.
Wanita itu begitu terangsang memperhatikan kedua akhwat yang sedang mengganti pakaian dan mencoba pakaian satu persatu.
Terdengar suara cekikikan dari kedua akhwat yang sedang berganti baju. Saat Rini memakai salah satu pakaian
Mega tersenyum senyum geli ketika Rini bertanya “Bagaimana Mega cantik ngga?”
Mega semakin tertawa…Rini heran “Kenapa Mega? Ada yang lucu?”
Mega secara refleks meremas tetek Rini dengan berkata “Ini Non tetekmu nonjol banget, hi hi hi…”
“Uhhh…desahan Rini sambil menepis tangan Mega yang sedang tersenyum itu.
Sepasang mata bos pemilik pusat pembelanjaan itu terlihat horny menyaksikan adegan itu. Sehingga bersuara kecil dengan mengatakan “ayo bales tuchhhh pegang juga teteknya…”
Pada giliran Mega yang memakai baju gantinya, ternyata Rinipun tergelak tertawa. Ternyata baju mega pun terlalu ketat sehingga teteknya yang juga besar ikut terlukis langsung aja Rini mengarahkan tangannya meremas tetek Mega dengan maksud membalas. “He he he, Baju kamu juga nich kecil dan tetekmu nonjol juga..”
Rini dan Mega tertawa-tawa kecil…
Rini dan Mega ternyata jadi terangsang juga dengan sentuhan yang secara refleks mereka lakukan. Ketika Rini hendak mengganti pakaian yang lain sehingga membuka pakaian sebelumnya terlibatlah buah dada montok Rini yang membayang dari beha tipis dan transparan yang Rini gunakan. Sehingga terlihat tonjolan putingnya yang menonjol berbayang.
Mega pun juga ternyata menggunakan beha tipis transparan agak ketat sehingga teteknya yang montokpun terlihat mempesona. Bos pemilik pusat pembelanjaan itupun menelan ludah.
Rini dan Mega entah dirasuki apa mereka menjadi terbakar birahinya saat melihat pandangan di depannya dengan tetek yang menantang indah walau tertutup beha. Kembali mereka menggerakkan tangannya untuk menyentuh tetek temannya.. mereka menggelinjang, terangsang. semakin lama semakin keras remasan keduanya. desahan dan rintihan mulai terdengar. Kamar itu memang kedap suara ke luar tapi terdengar jelas sampai ke ruangan monitor Bos pemilik pusat pembelanjaan ini yang juga wanita.
Terlihat aksi mMega dan Rini yang tidak lagi menyibukkan diri untuk mencobai baju, tapi asyik memperhatikan buah dada. ternyata mereka tertarik dengan buah dada temannya masing-masing sehingga aksi saling melepaskan beha di depannya. Bergantian mereka meraba tetek di depannya. Rini dan Mega hanyut dengan nafas menderu.
Sang pemilik toko tak berkedip menyaksikan kedua akhwat itu sudah saling berciuman sambil meremas toket.
Diapun membuka pakaian atasnya yang ternyata tidak menggunakan beha. Ternyata dia juga pemilik tetek yang cukup besar…Pemilik toko inipun juga meremas-remas teteknya sendiri sambil menyaksikan adehgan yang dipertontonkan oleh kedua akhwat itu.
Tanpa malu-malu, kedua akhwat yang telah terbakar syahwatnya itu menelanjangi dirinya sendiri dan saling berpelukan. Tangannya saling mengerayangi. dari aksi isap tetek, jilat putingnya yang menyebabkan masing-masing puting mereka telah tegang.
Sebenarnya Rini sering sekali sebelumnya memergoki Mega sedang bermasturbasi di kamarnya. Tapi di biarkan aja oleh Rini. Dan karena seringnya melihat Mega sering bermasturbasi. Rini pun juga terikut-ikut sering memperhatikan tubuhnya dan berakhir dengan menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang memeknya.
Sekarang ini aksi mereka sambil berbaring menyilangkan kaki mereka dan merapatkan memek memek mereka berdua. Ada sensasi dahsyat yang mereka rasakan tatkala itil mereka tergesek-gesek. Tangan kedua akhwat berjilbab lebar itu terus saja meremas-remes tetek tapi meremas tetek sendiri. memek mereka terus saja saling digempetkan.
Sang pemilik toko ternyata telah menelanjangi dirinya tanpa sehelai pakaian pun. terlihat memeknya sudah sangat basah. dia mengeluarkan sebuah dildo darim dalam laci mejanya.
Suara-suara erangan Rini dan Mega terdengar cukup keras ke dalam ruangan pemilik pusat pembelanjaan ini. Lalu dildo yang mirip kontol yang sangat besar dan panjang ditusukkan ke dalam lubang memeknya…Wanita ini menjerit. Dildopun terus dipompakan di dalam memeknya.
semakin cepat ternyata hentakan-hentakan yang mempertemukan kedua memek antara Rini dan Mega dan akhirnya meledaklah jeritan tertahan dari keduanya Arrghhhh…. tanda klimaks
Rupanya wanita pemilik pusat pembelanjaan ini juga menjerit karena dildo yang keluar masuk di dalam memeknya membuat wanita ini orgasme.
Rini dan Mega tersenyum malu karena mereka ternyata punya nafsu syahwat besar yang sama dan kemudian memakai kembali pakaian muslimahnya dan beranjak ke luar dari kamar ganti lalu meletakkan kembali pakaian-pakaian yang dipilihnya. Rini dan Mega tidak jadi membeli karena baju-baju itu tidak pas besarnya dengan mereka.
Dalam bathin mereka akankah pengalaman ini terulang lagi?
Wanita pemilik pusat pembelanjaan ini terlihat tertidur setelah orgasme tadi di atas sofa.

Gadis Penjaga Toko

Suatu hari, saya bertemu dengan rekan sesama hunter yang sedang berkunjung dikota saya. Ternyata pengalamannya mencari gadis gadis berjilbab sangat banyak, apalagi gadis2 penjaga toko yang ebrjilbab, namun bisa dipakai (bispak). Akhirnya saya diajak oleh Herry, rekan saya itu untuk diajari cara mencari gadis b ispak berjilbab. Katanya, yang penting kita berani kenalan. Kalo mereka udah mau diajak kenalan, dan juga mau diajak pulang bareng, sudah jelas mereka adalah gadis yang bisa dipakai. Akhirnya kami langsung menuju ke daerah timur kotaku, dimana banyak pertokoan.
Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup, dan kami memasuki salah satu toko serba ada di sana. Langsung saja saya menuju counter pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau membeli pakaian. Kebetulan toko sudah sepi karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya beberapa orang. “Mau cari baju apa Mas?” tanyanya. Waktu saya lihat ke arah suara tadi, ternyata wanita penjaga counter yang cantik dan lugu. Jilbab seragam yang tipis dan halus dan baju kaos berkerah ketatnya membuatku hampir ngiler. “Ini Mbak, mau cari jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?” tanyaku. Si Mbak berjilbab itu pun mencarikan jeans yang saya maksud. Karena letaknya di bagian bawah, maka si Mbak berjilbab itu mencari dengan membungkukkan badan. Karena roknya yanga gak ketat, pantatnya yangs emok terlihat jelas didepanku, sampai terlihat alur celana dalamnya. “Wah gile bener nih.. semok banget.” Pikiran saya jadi ngeres nggak karuan lihat pemandangan di depan saya.


“Yang ini Mas?”, tanyanya.
“Oh.. ya..”, jawabku.
Lalu si Mbak berjilbab pun menuliskan bon untuk dikasihkan ke kasir.
“Mmm.. Mbak.. boleh tahu namanya?” tanyaku mengawali pembicaraan.
“Kirani”, katanya.
“Wawan”, kataku sambil mengulurkan tanganku.
“Ini Mas bonnya”, katanya.
“Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?” tanyaku.
“Ntar jam 9.30″, jawabnya.
“Ada yang nganter?” tanyaku lagi.
“sendirian, cuman dekat mas” tanya  Kirani menantang.
“Wah, kebetulan, mau dianter?”, jawabku mantap.
“emm… boleh deh..” jawabnya sambil tersenyum. Waaaa ini  dia mangsa baru jawab saya.
Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa toko mau tutup, dan saya pun membayar barang belanjaan, dan menunggu bersama teman saya di luar di depan pintu tempat karyawan toko keluar. Tak lama kemudian terlihatlah Gadis berjilbab itu menuju ke arahku.
“Kelamaan nunggunya ya Mas?” tanyanya.
“Wah, kalau nunggu wanita secakep Kirani sih rasanya sangat lama”, kataku.
“Ah mas bisa aja..” kata Kirani sambil tersipu malu.
Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.
“Emang Kirani rumahnya di mana?” tanyaku.
“Saya di Jalan S”, katanya.
“Oohh, okelah!” jawabku.
Kami pun menuju tempat parkir dan saya starter Katana tahun 90-an yang sudah menemani saya selama 5 tahun ini.
“Mas, saya turunin di sini Mas..” kata Herry saat mobil melewati panti pijat di Jalan S. Dan mobil pun kuhentikan, Herry turun langsung masuk ke panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.
“Itu sudah deket kok Mas, kost Kirani”, kata gadis berjilbab itu.
“Yah kiri, di situ.” katanya lagi.
Kami pun turun, saat di tempat kos penghuninya sudah tidur semua, tapi karena Kirani memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk masuk. Aku berjalan dibelakangnya, menelan ludah melihat kemontokan pantat gadis manis berjilbab itu.
“silakan duduk dulu Mas!” kata gadis berjilbab itu.
Dan Kirani pun pergi ke dapur membuat minuman. Kamar Kirani ukurannya 3 X 4 meter, di dalamnya hanya ada televisi, VCD, sama kursi. Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka2 koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xx-nya. Pas saya lihat 2 VCD,  Gadis berjilbab itu pun masuk dengan membawakan segelas STMJ dan memakai kaos lengan panjang ketat, jilbab cekak biru dan rok panjang hitam berbahan halus.
“Wah, semakin kelihatan seksi nih anak”, pikirku.
“Nih diminum Mas, biar anget”, kata gadis berjilbab itu.
“Kirani.. kamu suka ya lihat film-film macem ginian?” tanyaku.
“emang itu VCD apa mas?” kata Gadis berjilbab itu sambil terlihat bngung. “Punya temen kost, kali…. Biasanya emang mereka suka nontn film disini kalo aku lagi kerja..” jawab gadis berjilbab itu lugu.  Aku semakin bernafsu. Wah, kebetulan, bisa diajak nonton kayak gini.
“mas stel yah? Kali aja bagus..”kataku. .
“Yah, gapapa…” kata Kirani. .
Aku pun mulai menyalakan VCD dan menontonnya. Dasarnya VCD hardcore, langsung saja yang ditampilkan seorang wanita yang diikat tangan kakinya di ranjang dan ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki dengan nafsunya. “Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. “waduh, kok film kayak gitu,mas…”, kata Kirani sambil kelabakan.
“udah, gapapa… kita tonton aja, yuk…” kataku sambil memegang pergelangan tangannya dan menariknya pelan duduk disampingku. Akihrnya Gadis berjilbab itu pun mau duduk di samping saya. Terlihat lagi kemudian ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging, dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya anjing. “Ohh.. yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita tersebut.
Kiranipun terlihat serba salah. Cara duduknya berubah2, namun matanya terpaku kepada layar TV. Nampaknya gadis cantik berjilbab ini mulai menyukai seks. Pelan-pelan aku merangkul pinggulnya yang sekal. Gadis itu diam saja, sambil matanya tetap terpaku di layar TV. Pelan kutarik Kirani duduk semakin mendekat ke tubuhku, sampai dada Gadis berjilbab itu bergesekan dengan lenganku. Kirani diam saja. Dari bibir indahnya terdengar sedikit desahan pelan. Nafasnya juga mulai berat.
“Wah, kayaknya dia terangsang nih”, pikir saya. Kemudian adegan pun semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi laju kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya.
“Oohh baby, yess.. ahhk”, jerit wanita tersebut dan Gadis berjilbab itu pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya saya beranikan diri untuk memegang dada Kirani, Gadis berjilbab itu tiba2 melihat padaku. Mata kami saling menatap. Kulihat matanya sayu penuh birahi. Aku remas dadanya,
“jangan mas..” rintih Kirani pelan. Namun aku tahu, itu hanya kata2 saja. Tubuhnya tidak benar2 berontak, dan tatapan matanya justru semakin sayu birah.. aku terus meremas dada ranumnya dari luar kausnya, dan perlahan ku beranikan diri untuk mencium bibir Kirani, beberapa saat, dibalas dengan ciuman pula oleh Gadis berjilbab itu.
Akhirnya saya dan Kirani pun terlibat dalam acara pagut memagut yang sangat seru. Jilbabnya sudah lusuh kuremasi. Lidah kami saling melilit satu sama lain. Kemudian kusibakkan kaos ketat lengan panjang Gadis berjilbab itu pelan2. Setelah kaosnya tersibak memperlihatkan bra yang menampung buas dada sekalnya, kuciumi lagi wajah gadis cantik berjilbab itu serta kurapihkan lagi jilbabnya yang sedikit berantakan. Aku benar2 terangsang dengan gadis2 yang memakai jilbab. Langsung saya menciumi bibirnya dengan ganas, “Mmm”, dan dibalas dengan ganas pula oleh Gadis berjilbab itu.
Kemudian Kirani pun mendesah, “Oohh.. shh.. shh”, dan kemudian saya buka kaitan bra Kirani dengan gigi saya dan terpampang di depan mata saya gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah muda milik gadis berjilbab cantik yang lugu itu. Langsung saya jilati dari lembah gunung kembar tersebut terus menuju ke puncaknya. “Aakhh.. okhh.. Mas.. shh.. jangann.. jangan Mas.. jangan.. jangan… hentikan Mas..” hanya kata itu yang keluar dari bibir Gadis berjilbab itu. Wah masih pura2 gak mau juga ni cewe, padahal udah2 jelas2 dia mau kok,. Tak lama kemudian ujung gunung kembar itupun berubah menjadi keras seperti penghapus pensil dan semakin keras saja. Selanjutnya habis mengerjakan tugas di puncak gunung, saya turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar saya jilati lagi.
“Wah tubuhmu memang lezat, Kirani, mmh.. slurpp”, kata saya sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuh Kirani.
“Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Kirani.
Kemudian saya mulai menyibak rok panjang Kirani keatas dan membuka celana dalam warna kremnya. Dan akhirnya, saya langsung turun ke daerah selangkangan Kirani. Posisi Kirani sekarang tidur di sofa dengan jilbab rapi masih dikenakan, namun buah dadanya sudah terhidang rapi tanpa ditutupi apapun. kaki gadis cantik berjilbab itu mengangkang membentuk huruf M dan saya duduk di bawah dan menjilati pangkal paha Gadis berjilbab itu. “Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. saya jilati seluruh permukaan rambut di daerah segitiga terlarang tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum kebakaran. Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian saya menuju ke bibir-bibir kemaluan Kirani. Kujilati bibir-bibir indah tersebut dengan ganasnya, “Okhh.. akkhh.. yess.. Mas.. ahh..” desah Gadis berjilbab itu sambil mengangkat pinggulnya.
Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam kemaluan Kirani. Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku. “Ohh.. di situu terus Mas.. akhh.. oukhh.. akk”, jerit Gadis berjilbab itu saat saya jilati daging, yang biasa disebut klitoris.
Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan Kirani dan terasa daging yang bergelombang-gelombang di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir saya. Langsung saja saya korek-korek daerah situ. Gadis berjilbab itu pun semakin tak terkendali, “Aahh.. sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Mas Wawannn.. teruss.. ahkkh..” jerit Kirani semakin nggak jelas. Saya semakin memperbesar frekuensi mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian, “Ohh.. Mas Wawany.. shh.. akkhh..” jerit Gadis berjilbab itu mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam kemaluan Kirani. Kemudian saya keluarkan tangan saya dari cengkeraman kemaluan Kirani dan menciumi Gadis berjilbab itu. “Sudah puas sayang?” tanya saya.  Gadis berjilbab itu pun tersenyum. Wajah lugunya yang masih etrbalut jilbab terlihat sangat puas.
Kemudian karena saya juga ingin dipuaskan, segera kubimbing Kirani duduk, dan saya langsung melepaskan celana sayan dan duduk di sofa, pelan saya tarik gadis cantik itu mendekat sampai wajahnya berada dihadapan kontol saya yang telah tegak perkasa.
“ayo, jilat jilat sayang..” kataku menyemangati sambil sedikit menarik jilbab Kirani agar wajahnya semakin mendekat ke kontol saya. dan Kirani pelan2 menjuurkan lidahnya, mulai menjilati kemaluan saya.  Gadis berjilbab itu saya tuntun menjilat kantung kemaluan saya. Matanya sekali-kali melirik ke arah saya,s eolah ingin memastikan jilatannya memang memuaskan saya. Kemudian  Kirani menjilati batangan saya yang 7 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di situ. Saya cuma bisa bilang, “Ahh.. ohh.. shh”, saat  Gadis berjilbab itu menjilati batangan saya.  Kirani pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan saya yang seperti helm astronot sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang menari-nari di atasnya. kemaluan saya pun semakin tegang saja, dan kemudian  Kirani mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluan saya di dalam mulut Gadis berjilbab itu dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak reflek saya maju mundurkan kemaluan saya sambil memegangi Gadis itu yang masih berjilbab. Setelah hampir 6 menit berlalu. Saya sudah merasa puas mengerjai wajah dan mulut Kirani, segera dengans edkit kasar saya hempaskan gadis berjilbab itu kembali terlentang disofa.
Kemudian kuambil kondom special bawaan dari jakarta. Ketika kukenakan di kemaluan, Kirani sempat tertawa mengikik. “lucu seperti ikan lele, ada sungutnya.” Kata gadis berjilbab itu dengan lugunya. Kirani terlihat sudah pasrah, bahkan terlihat tidak sabar dengan tidur telentang dan kaki Gadis berjilbab itu membentuk huruf M. kugesek2kan kepala penis saya untuk melumasinya sambil melontarkan pertanyaan kotor, “kamu udah gak perawan yah, Kirani?” wajahnya yang merah padam karena birahi terlihat menatapku tajam, namun lalu mengangguk. “dasar..” kataku, “ternyata kamu doyan ngentot yah.”
Langsung saya masukkan kemaluan saya ke dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Wah, ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir saya. Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang saya ke dalam cengkraman kemaluan Kirani. Saya dorong keluar masuk kemaluan saya ke dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. “Aahh.. oohh.. shh.. akhh.. shh.. teruss.. Mas.. ahh..” desah Kirani semakin tak beraturan. Kemudian saya berhenti, kemaluan saya di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis. “Ih.. kamu nakal.. Mas..” dan Kirani ganti membalasnya dengan perlakuan seperti saya. Saat  Kirani melakukan hal tersebut, kemaluan Gadis berjilbab itu terasa menjepit-jepit seluruh batang kemaluan saya secara periodik, dan membuat saya tak bisa mengendalikan diri.
Kemudian saya genjot lagi kemaluan saya dan menggesekkan sungut-sungut pada kondom, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluan Kirani, “Ahh.. oohh.. Mas Wawan.. sungut lelemu.. ohkss.. akk.. yes ahh.. ohkk..” jerit Kirani menikmati sungut lele dan  Kirani pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi kecipak-cipak saat saya memasuk-keluarkan kejantanan saya di dalam kewanitaan Gadis berjilbab itu yang makin basah.
Setelah 15 menit kemudian Kirani mendesah, “Mas Wawan.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, sampaii.” Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari kemaluan Kirani membuat batang kemaluan saya panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluan saya yang membuat saya tak bisa mengendalikan diri, dan keluarlah lahar panas dari kemaluan saya pada kantong kondom di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan. Saya biarkan kemaluan saya di dalam kemaluan Kirani sampai hilang hisapan-hisapan dari kemaluan Gadis berjilbab itu. Kemudian kukeluarkan kemaluan saya dan saya lepas kondom dan saya berikan ke Kirani. “Nih, sumbangkan ke bank sperma”, kata saya.  Gadis berjilbab itu pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh tanpa busana sampai keesokan harinya. Pagi hari ketika gadis berjilbab itu bangun dan membersihkan diri, segera kuserbu dia dari belakang dan kembali memberi gadis lugu berjilbab itu kenikmatan untuk kesekian kali. Sangat nikmat ternyata, memek seorang gadis penjaga toko berjilbab.
TAMAT

Di Tepi Pantai

Pagi ini aku memacu motor binter tuaku menuju ke sebuah sudut kota tua ini, dmana aku membuat janji dengan seorang wanita. Jani itu kubuat di facebook, setelah beberapa kali pedekate via message dan chat di facebook. Sungguh aku bisa semakin menambah jaringan gadis berjilbab yang ku nikmati melalui facebook! Tinggal cari cang cantik, ajak kenalan, lalu dicoba dengan kata2 nakal. Kalo mereka merespon, lanjutkan ke tingkat selanjutnya 2-3 kali lagi. Kalo terus merespon, sudah jelas mereka adalah cewek2 berjilbab yang mudah gatal, sehingga gampang saja diajak mojok berdua.
Orange Café, aku berhenti didepannya. Segera kuparkir motorku lalu memasuki café itu. Aku layangkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan, menemukan sosok wantia cantik sedang duduk dipojok, sedikit tersembunyi dengan naungan tanaman penghias ruangan. Segera kudatangi  wanita berjilbab itu sambil memasangs enyum yang manis.
“ajeng.” Katanya sambil menyambut tanganku. “ternyata kamu ganteng juga yah.” Katanya sambil tersenyum. Aku juga tersenyum. Dari pengamatan kilatku, Ajeng adalah seorang yang manis, dengan kacamata dan wajah yang putih, tinggi semampai dan langsing sekitar 170an cm, dan berumur sekitar 23tahunan. Jilbab kaus cekak hitamnya yang ia kenakan tidak mampu menyembunyikan buah dadanya yang menggunung kecil tertutup blazer sederhana berwarna ungu muda. Wanita muda yang aku hafal betul akan pura2 jual mahal sebelum mengerang dan mendesah ketika memeknya disodok2 kontol.


Sebentar aku berbincang2 dengannya di café itu, aku lalu mengajaknya untuk berjalan2 berputar kota. Agak lama dia memikirkannya, namun kemudian dengan kemampuanku untuk merayu, kahirnya dia mau. Segera kuajak  wanita berjilbab itu dengan  mo0torku berputar kota. Pelan2 kuarahkan motorku ke sebuah pantai di utara kota, yang sepi dan jauh dari pemukiman yang sudah kusurvei sebelumnya.
“kok kesini, mas?” tanya Ajeng ketika kami sampai di pantai itu. “iya, biar lebih akrab, kita ke tempat2 sepi.” Katakus ambil tersenyum nakal. Wanita cantik itu hanya tersipu sambil memukul pelan lenganku. Segera aku mengajaknya ke balik karang yang lumayan tersembunyi dari pantai.
Sambil duduk beralas jas hujan yang sudah kubawa dan bersandar karang, kami kembali bercerita melanjutkan apa yang kami bicarakan di café tadi. Aku bercerita tentang perjalanan dan petuaanganku (tentu saja petualangan seks tidak kuceritakan), sementara  wanita berjilbab itu menceritakan hidupnya sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir yangs edang berlibur karena baru saja putus dengan pacarnya.
Sambil bercerita pelan-pelan aku dekatkan diriku semakin dekat dengan dengan tubuhnya. Kugenggan tangannya yang halus lalu kubelai kepalanya yang masih terbungkus jilbab. Dia diam tidak bereaksi. Lalu tanganku berpindah membelai pipi putihnya, Pelan2 tanganku kuturunkan ke bibirnya, dia juga diam tak bereaksi. Kulihat matanya terpejam. Lalu aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Aku mencium pipinya.  wanita berjilbab itu agak mengelak kali ini. Aku lalu menyandarkan tubuh sekal wanita berjilbab itu di karang, sambil menyelonjhorkan kakinya yang masih memakai celana jeans ketat. Ajeg pasrah tanpa perlawanan. Dia memandangku dengan sayu. Tatapan mata gadis cantik berjilbab ini seolah menolak, namun juga terangsang. Aku tau ini adalah sebuah tanda. Lalu kukecup kening, kedua pipinya. Kemudian aku beralih kebibirnya yang sensual itu. Dia hanya diam tidak membalas.
“Jangan ah..” ujarnya.
Aku tidak menghiraukan larangannya. Karena aku tau dia mulai menyukai serangan2ku. Aku membelai payudaranya sambil kukecup terus bibirnya. Perlahan,  wanita berjilbab itu mulai mengerang dan membuka mulutnya.
“Ah..sshh..jangan.. aku gak bisa kayak gini..sshh” protesnya perlahan tanpa melakukan perlawanan yang berarti.
Aku lalu mulai berusaha menyibakkan kaus ungu ketat yang ia pakai, namun dia menggenggan tanganku bermaksud melarang aku untuk meneruskan perbuatanku. Aku harus agak sabar memang. Kuturunkan wajahku ke perutnya yang masih dibungkus kaus ketat . Ku tatap belahan selangkangannya yang juga masih ditutupi celana jeans ketat. Lalu kecium belahan diantara kedua pahanya.  wanita berjilbab itu merintih lagi.
“Ahh..”
Aku terus mencium daerah yang paling sensitive tersebut selama beberapa saat. Dia mulai merenggangkan kakinya.
“Buka aja yah celananya, biar agak enakan?” ujarku untuk meminta izinnya.
“Jangan ah. Begini aja. Nanti keterusan”
“Gak apa apa kok. Gak bakalan sampai keterusan” jawabku menenangkan hatinya.
Lalu kutarik risleting celananya. Kemudian kuturunkan perlahan celananya.  wanita berjilbab itu menaikkan pinggulnya membantu .Terlihatlah CD nya yang berwarna cream yang terbuat dari bahan katun halus. Tepat ditengahnya terpampang gundukan indah yang kelihatan mulai basah. Lalu kucium gundukan itu.
“Ahh..sshh..” Ajeng memegang kepalaku. Sambi terus mengecup dan menjilat gundukan memeknya yang masih tertutupi CDnya, aku membuka celana jeans yang kupakai. Lalu kulempar jeans tersebut tak perduli ia terbang kemana. Lalu aku melepas juga kemejaku. Kulihat Ajeng menatap diriku yang bugil dan agak kaget melihat kontolku yang sudah menegang dan siap menyerang. Dia terlihat pasrah dan tak perduli lagi apa yang akan kulakukan selanjutnya.Lalu kuturunkan lagi wajahku ke wajahnya. Aku mengecup bibirnya.
Kali ini  wanita berjilbab itu membalas. Bahkan sambil tetap duduk bersandar di karang beralas mantel hujan, dia melingkarkan tangannya ditubuhku. Aku sedikit menaikkan tubuhnya kepankuanku dan kutekan ke karang, lalu kuregangkan kedua belah kakinya. Kugesek2kan kontolku di diatas memeknya yang masih berbalut CD. Lalu aku memegang kontolku. Aku udah gak tahan. Aku mencari2 sela diantara CD nya untuk bisa menyentuh memeknya dengan kepala kontolku.
“Jangan dimasukin..ahh..aku gak bisa.. sshh..” Kembali  wanita berjilbab itu protes. Tapi aku tidak perduli. Aku tau dia mulai menyukai permainanku. Setelah kubuka sedikit celah CDnya yang tepat menutupi bibir memeknya, aku menggosok2an kepala kontolku di bibir memeknya, tentu masih dengan bantuan tanganku. Terasa basah dan berlendir. Lalu aku mencari2 liang memek yang merupakan target utamaku. Ketika terasa kepala kontolku sudah tepat berada di depan liang memeknya yang licin dan basah, aku mendorong pantatku perlahan.
“Ohh.. sshh.. jangann.. ahh..” Dia mengerang ketika kepala kontolku mulai menerobos masuk. Aku lalu menekan lebih kuat lagi. Dan..blssesbb..masuklah dengan sukses kontolku kedalam liang kenikmatan miliknya. Matanya yang indah itu sedikit terbelalak, lalu terpejam kembali
“Ahh..sshh..ohh..”  wanita berjilbab itu melingkarkan kedua kakinya ke pinggangku.
Aku terus menyodok dan mendorongkan kontolku kedalam memeknya. Aku melakukannya cukup lama. Sekitar 25 menit. Lalu terlihat dia menegang dan merangkulku dengan kencang. Aku tau ini saatnya dia orgasme. Aku juga tidak mau kehilangan moment ini. Aku semakin mempercepat ritme kocokan kontolku menghujam liang memeknya.
“Ahh..jangan dikeluarin didalam ..hh..ohh..yahh..”Bisiknya.
Lalu terasa aliran klimaks mulai mengaliri diriku. Aku merasa kontolku akan memuntahkan sperma. Aku mengocok semakin keras. Lalu aku memeluk dirinya erat2 berbarengan dengan tarikan kakinya yang semakin memeluk pinggangku dengan kuat. Aku tak berdaya lagi. Dan, crot..crot..crot..tumpahlah spermaku menghujani liang memek sampai ke rahimnya.
“Ahh..” Dia mengerang keras.
Aku menatapnya lemas tanpa mengeluarkan kontolku yang masih berada didalam memeknya yang terasa masih memijat-mijat kontolku. Terlihat  wanita berjilbab itu tersenyum, tapi kulihat ada linangan air mata dipipinya.
” Kamu nakal. Tapi kamu sangat lama bercinta daripada pacarku” Katanya.
Sesudah itu kami beristirahat sambil berbaring diatas mantel hujan. Tanpa sadar, aku terlelap sebentar, dan ketika sadar, aku menatap disekelilingku dan mencoba-mencoba menginngat apa yang telah terjadi. Kemudian kulihat seorang wanita terbaring disisiku. Ajeng. Ah, ternyata dia begitu masih menggairahkan, pikirku dalam hati. Aku lalu berpikir untuk menyetubuhinya sekali lagi. Lalu kubuka selangkangannya yang telah dia tutupi dengan celana dalamnya. Kemudian kujilat celah diantara pahanya. Aku lalu mengeluarkan kontolku. Kubuka CDnya pelan-pelan tanpa berusaha membangunkannya. Kuusap bukit berbulu yang indah tersebut tepat ditengah-tengah, terasa begitu basah. Lalu kulumuri batangku dengan lendir memeknya yang beraroma sangat khas.
Aku sudah nggak tahan. Lalu perlahan kuarahkan kepala kontolku yang mengkilat kedepan liang memeknya yang kubuka dengan bantuan dua jari tanganku. Lalu kudorong perlahan. Keliatan  wanita berjilbab itu menggeliat sebentar. Lalu terdiam kembali. Aku mendorong kontolku lebih dalam, dan karena laing memeknya sudah begitu basah, amblas semua batangku menyeruak daging empuk, hangat dan lembab tersebut. Aku lalu menyodok dan mengocok dengan perlahan. Terdengar  wanita berjilbab itu mendesis, tapi seakan tidak mau membuka matanya. Crep.. crep.. crep.. jlebb.. jleb. Semakin cepat dan semakin cepat. Dia lalu merintih halus.
“Ahh.. sshh.. ss..”
Aku lalu melihat dia mengejang dan kakinya merapat. Aku tau  wanita berjilbab itu mulai merasakan orgasmenya, ntah dia sadar atau tidak. Aku lalu juga merasa gumpalan-gumpalan naik mengarah ke kepala kontolku siap untuk dimuntahkan. Lalu kutekan dalam-dalam kontolku ketika kurasa semburan maniku akan meledak. Crott.. crott.. crott.. crott.. crott.
“Hekkhh.. ahh..”jeritnya. Aku tau dia merasakan semburan maniku yang panas telah membanjiri liang memek hingga ke rahimnya. Sampai-sampai ketika kuacabut perlahan, terliat menetes masih dalam kekentalan keluar disela-sela liang memek hingga menetes ke paha dan lubang anusnya. Ah, betapa nikmatnya, pikirku. Akhirnya setelah beristirahat beberapa saat, kami merapikan baju kami masing2 lalu beranjak pergi dari tempat itu.

Rabu, 24 April 2013

misteri malam 5

Kini Tuti yang cantikpun melepaskan semua pakaiannya hanya jilbab yang masih dipakainnya.
“Ayo Nia..sentuhlah tetekku..kamu suka khan?” Nia ragu, tapi tangan Nia digenggam oleh Tuti. Lalu diarahkan untuk memegang toket Tuti. Nia akhirnya mulai memegang dan meremas toket Tuti. Mereka bersama saling memegang toket lawannya. Sambil berciuman, walau agak kaku, tapi lama-lama mereka jadi terbiasa. Saling melilit-lilit lidah, menghisap air liur, seakan rasa jijik telah hilang bagi mereka berdua.
Terlihat mereka sambil berguling-guling, masih berciuman dan meremas toket.
Nia dan Tuti saling bercumbu dalam keadaan telanjang tapi jilbab besar mereka tetap tidak dilepas. Toket Nia yang seperti Buah pepaya mengkal itu terlihat merah karena diremas dengan kuat oleh Tuti saudara sepupunya, dihisap dengan rakusnya sesekali dicupang. Nia menjerit gemetar, merasakan sensasi yang begitu dahsyat.
Nia pun juga melakukan hal yang sama, menarik puting payudara Tuti yang mancung karena tegang. Tuti seperti sudah berpengalaman dengan seks tak berhenti sampai disitu. Tuti menjilati leher Nia sambil menyibakkan jilbab Nia hingga keleher. Tangan yang satu terus meremas toket Nia yang besar itu, sedang tangan yang lainnya bergerilya ke pusat ke pubis lalu mencari itil Nia yang sudah sangat mengeras.


Nia menjerit “Aduh!” karena terkejut birahi saat tangan Tuti menyentuh Itilnya. Memek Nia sudah sangat basah. Hanya sebentar ternyata Nia telah sampai pada orgasmenya yang pertama di pagi ini. Nia terlihat lemas sambil merasakan klimaksnya yang sudah datang.
” Ayo Nia. mainkan memekku!” Lalu Nia memandang ke bahagian bawah tubuh Tuti. Terlihat bulu jembut yang agak lebat. Ternyata Tuti jarang sekali mencukur bulu jembutnya. Nia terpesona melihat pemandangan ini. Birahinya naik kembali.
Tangan dan lidah Nia dengan nakal menyusuri lembah memek Tuti yang walau tertutup bulu jembut, tetap memeknya sangat indah dibalik jembutnya. Warna kemerahan dengan itil yang mencuat ke depan ereksi. Nia emut itil Tuti, Tuti menggelinjang dengan mengangkat pantatnya. Saat itu Tuti sambil berbaring telentang. Dengan leluasa Nia menjilati itil dan lubang memek Tuti yang telah mengeluarkan lendir yang cukup banyak.
Terasa asin dirasakan Nia, tapi lama kelamaan Nia menjadi terbiasa. Nia mencoba memasukkan dua jarinya ke dalam lubang memek Tuti, karena Nia yakin dua jarinya beklumlah sebesar timun yang dimasukkan Tuti ke dalam memek Tuti semalam. Tuti menggeliat dan menjerit jerit kenikmatan.
“ya….oh…iyaaa Nia betul Niaa….. eennn…naaakk oughhhh…yeaahhhhhh…. uuuhhh ouchhh….”
Erangan Tuti menjadi-jadi…Tusukan dua jari Nia yang bertubi-tubi telah membuat Tuti menegang kejang…sangat erotis sekali pemandangan ini…Tuti yang masih menggunakan jilbab lebarnya melengkungkan badannya dengan nafas tersengal Tuti telah dilanda birahi yang sangat dahsyat sehingga telah sampai pada klimaks pertamanya..juga pemandangan Nia yang juga masih menggunakan jilbab yang sudah basah dengan keringat mereka berdua dengan kepala Nia yang berjilbab itu dijepit oleh paha Tuti yang sudah klimaks itu.
Tuti mmemeluk Nia dan Nia pun memeluk Tuti. Lalu Tuti mengajak Nia ke dapur dan ternyata mereka melanjutkan kembali aksi mereka sebelumnya. Didapur Nia dibaringkan oleh Tuti di atas meja makan, lalu Tuti menjamah tetek Nia yang besar lalu di emot dan diremas-remas, Nia telah naik lagi birahinya, menggeliat di atas meja makan “hmmmm…mmmmhhhh….ssshhhhhhht….uhsssshhhhh…”
selang tak berapa lama Tuti telah membuat lubang memek Nia basah karena mulut Tuti sudah menyerang itil Nia dan menjilatinya.Karena sudah basah sekali Tuti membuka kulkas yang ada di dapur lalu mengambil buah timun yang cukup besar. Nia tidak memperhatikan Tuti saat itu. Tangannya sibuk meremas-remas susunya sendiri, juga menekan-nekan itilnya sendiri.
Tuti  kemudian mendekat ke arah Nia, lalu mencium bibir Nia yang tipis menggoda. Sangat buas ciuman mereka. Kemudian Tuti kembali meraba paha Nia sampai pada kemaluannya, Tuti menggigit-gigit pelan itil Nia. Sambil tangan kanannya mengarahkan buah timun itu ke arah selangkangan Nia.
Mencoba menusuk lubang memek Nia. Mata Nia melotot ketika merasakan ada benda tumpul yang akan mendesak lubang memeknya. Nia berteriak “Tuu..ti…aa..pa ii..niiii.” Tuti tetap meneruskannya mendorong timun itu… “Aaduuuhhh saaakiiit Tuti…aaaaaaaa….” ternyata timun itu sudah merobek selaput dara Nia.
Tuti menghentikan sodokan timun ke memek Nia. Tuti menekan itil Nia agar hilang rasa sakit Nia menjadi horny. Sambil tangan kirinya meremas toket Nia yang sudah mengkilat karena keringat… Lalu perlahan lahan rasa sakit itu hilang lalu Tuti dengan perlahan mulai memompa buah timun yang cukup besar itu di lubang memek Nia.
“oooohhhhh…ouughhhh…hehhhhhhehhh ohhmmmm mmmmmmhhh…”
Tuti tersenyum melihat sepupunya yang cantik berjilbab ini telah merasakan kenikmatan pompaan buah timun di memeknya. “Gimana Niaaah? enak khan?”
Nia tak mampu berbicara Nia hanya mengangguk saja sambil mendesah desah…
Tuti terusmenyodokkan buah timun itu ke dalam memek Nia. Lalu Tuti ikut naik keatas meja makan yang kokoh itu sambil mengangkangi wajah Nia yang berbaring telentang. “Ayo Nia jilatin memek Tuti ya..?” Nia pun menjilatinya sambil sesekali mendesah desah kenikmatan.
Lalu tanpa melepaskan timun yang berada di lubang memek Nia, Tuti kembali turun lalu membuka kulkas dan mengambil timun satu lagi. kemudian naik ke meja makan sambil mengangkangi wajah Nia. Tuti sebelumnya memberikan timun itu ke Nia. “Nia, colokin sama ini ke memek Tuti ya…” Dan Nia pun akhirnya memasukkan buah timun itu ke dalam memek Tuti. Mereka berdua mendesah nikmat dan menjerit-jerit ketika masing-masing lubang memek mereka disok buah timun besar itu. mereka saling memompakan timun yang ada ditangannya ke dalam lubang memek sepupunya. jeritan nafsu terdengar diruang dapur itu.
Untungnya rumah Tuti itu kedap suara sehingga tetangga takkan pernah bisa mendengar jeritan horni mereka. Buah timun itu di aduk aduk dalam lubang memek mereka…Nia telah menyemprotkan cairan klimaksnya yang kedua sehingga timun itu semakin licin aja bergerak begitu juga Tuti junga mengalami orgasmenya yang ke dua..mereka menjerit-jeritt mendapat klimaksnya….selang tak berapa lama  mereka pun sama-sama terbaring lemas. Tuti brbaring di samping Nia sambil tersenyum puas dan Nia pun memaksa tersenyum agak malu rasanya…
Nia dan Tuti kemudian masuk ke kamar mandi sambil membawa timun di tangannya. Mereka hendak mandi setelah bergumul di atas meja makan di ruang dapur tadi. Saat di kamar mandi Nia dan Tuti yang masih memakai jilbab lebar saja tanpa pakaian itu lalu melepaskan jilbabnya. Mereka berdua mandi. Tuti yang memiliki tetek besar yang montok mirip melon dengan puting kecil berwarna cokelat muda yang cocok dengan warna kulitnya yang kuning langsat memandangi tubuh Nia yang memiliki tetek yang juga besar mirip pepaya mengkal dengan puting merah jambu yang sedang membasuh tubuhnya dengan air. Tuti mendekat ke arah tubuh Nia, lalu memeluk tubuh Nia dan bibir mereka bertemu saling berciuman. Nia telah banyak belajar dari Tuti cara berciuman yang hot. lidah mereka salang memilin bertukar-tukar air ludah, sesekali menyedot lidah pasangannya. Sambil kedua tangan mereka saling meremas-remas tetek didepannya. Puting Nia dan Tuti mengeras kembali karena remasan remasan nikmat itu. kadang-kadang remasan-remasan itu menjadi seperti meremas saat membilas kain cucian.
Desahan-desahan keluar dari bibir mereka berdua.” ohhh..ohhh…ouhgghhhh… yah..yahh.yahhhh….emmmmmhhhhhh…..”
Desahan-desahan itu menggema diruangan kamar mandi yang agak besar itu. Tak tahan lama-lama berdiri dengan rangsangan birahi, Nia dan Tuti kemudian berbaring membentuk posisi 69. Terjadi aksi jilat menjilat di area  memek mereka. menekan nekan itil dengan jari sambil gigit menggigit kecil pada itil pasangannya. Nia dan Tuti berbarengan orgasme pertamanya…
Kemudian mereka berdiri kembali dan mulai saling menyabuni tubuh di depannya Nia menyabuni tubuh Tuti dan Tuti menyabuni tubuh Nia. Kembali birahi mereka berdua naik tatkala aksi menyabuninnya di area memek. Sambil menggosok-gosok klitoris mereka bersama saling memasukkan jarinya ke dalam lubang memek di depannya.
Rintihan Tuti telah terdengar bersahutan dengan rintiahan Nia. Kedua saudara sepupuan yang selalu menggunakan jilbab lebar ini ketika keluar rumah, ternyata menyimpan libido yang dahsyat.
Sekarang jari-jari mereka telah masuk ke dalam lubang memek, mereka mengorek-ngorek lubang memek di depannya…
“yaaaaakkk…yaaa… terus Tutiiii….” erang Nia yang sudah menjadi budak nafsu birahinya.
Tuti melepaskan dirinya dari Nia yang sudah sangat bernafsu. Terlihat Nia agak kesal, akan tetapi kesalnya sirna ketika mengetahui Tuti ternyata mengambil timun yang sebelumnya mereka letakkan di bibir bak mandi.
“Nia…ayo duduk!” Nia pun mengikuti perintah Tuti. Nia kemudian berbaring. Kemudian Tuti sambil berjongkok mengarahkan buah timun yang cukup besar itu ke lubang memek Nia.
“Ahhhh…” Jeritan tertahan Nia terdengar saat timun itu mulai memasuki memeknya. Pas mentok masuknya buah timun itu ke lubang memek Nia, ternyata masih menyisakan setengah dari buah timun itu diluar memeknya. Tutipun mengangkangkan pahanya dan ikut memasukkan sisa timun yang keluar dari lubang memek Nia ke dalam lubang memek Tuti. Jeritan Tuti juga terdengar saat timun masuk dan mentok kena rahim Tuti.
Posisi mereka saling bersatu, lalu mereka saling menggoyangkan pinggul maju mundur. memaju mundurkan pinggul mereka sesekali menempel kedua memek merka kemudian menjauh lalu menempel lagi bak pasangan ngentot.
Desahan-desahan mereka semakin jelas terdengar. tangan keduanya terus meremas tetek di depannya sedang bibir mereka saling melumat.
Semakin cepat goyangan maju mundur mreka terhadap timun itu. Sesekali goyanganya berputar-putar…
“seerrrrr seerrrrr…. ahhhhhhhhhhhhhhh……..” akhirnya memek mereka saling merapat satu sama lainnya dan mereka merasakan kembali orgasmenya untuk yang ke sekian kalinya…
Sepanjang hari dan malam mereka terus saja mengumbar nafsu dan beberapa jam mereka beristirahat ketika sangat capek. terbangun dari tidurnya mereka mengulangi kembali….seminggu dirumah Tuti saudara sepupunya, Nia selalu ngentotin timun bersama Tuti.
Nia tidak tahu siapa sebenarnya yang menjdari sang misterius yang pertama sekali telah membangkit birahinya…
Tutilah sebenarnya sang misterius itu. Tuti memang telah merencanakan sejak lama untuk bisa bermain cinta dengan Nia.
Rahasia sang misterius tyetap tersimpan. Tuti telah mampu menjadikan NIa tergila-gila ngeseks dengan timun bersamanya…
TAMAT
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...