Senin, 31 Desember 2012

ummi annida

Ummi Annida sudah cukup lama menjadi ustadzah di rumah bapak amin. Ini merupakan tahun ketiga ia bekerja di sana. ummi Annida merasa kerasan karena keluarga bapak amin cukup baik memperlakukannya bahkan memberikan lebih dari apa yang diharapkan oleh seorang ustadzah. ummi Annida sadar akan hal ini, terutama akan kebaikan bapak amin, yang karena kesibukannya sehingga harus menyerahkan kewajibanya membimbing anak-anak kepada ummi Annida.

Walaupun bukan dari kota, ummi Annida tergolong wanita yang cerdas, aktif, dan menarik. Usianya tidak terlalu tua, sekitar 42 tahunan. Penampilannya seperti umumnya aktifis muslimah. Ia pandai beradaptasi sehingga cepat mendapat banyak rekan terutama partai keadilan. kesibukan membuat jiwa dan raganya sehat, tubuhnya nampak masih sintal, berwibawa dan keibuan.
Dalam usianya yang tidak tergolong muda ini, ummi Annida masih memiliki energi yang tinggi karena ternyata selain mengajar dan koordinator aktifis, ia penulis yang produktif.
Malam itu, ummi Annida kembali tak bisa tidur. Ia gelisah tak menentu. Bergulingan di atas ranjang. Tubuhnya menggigil saking tak tahannya menahan syahwatnya yang menggebu-gebu. Sebenarnya terpikir untuk melakukan onani namun hal itu tak cukup.Akhirnya ummi Annida hanya bisa mengeluh sendiri di ranjang sampai tak terasa gairahnya terbawa tidur.


Dalam mimpinya ummi Annida merasakan gerayangan lembut ke sekujur tubuhnya. Ia menggeliat penuh kenikmatan atas sentuhan jemari kekar milik leleki yang dicintainya. Menggerayang melucuti kancing baju tidurnya hingga terbuka sedikit demi sedikit, mempertontonkan kedua buah dadanya yang mengkal padat berisi dari bali bra. Tanpa sadar ummi Annida mengigau sambil membusungkan dadanya.
“Remas.. uugghh.. isep putingnya.. aduuhh enaknya..”
Kedua tangan ummi Annidaa memegang kepala itu dan membenamkannya ke dadanya. Tubuhnya menggeliat mengikuti jilatan di susunya. ummi Annida terengah-engah saking menikmati sedotan dan remasan di kedua payudaranya, sampai-sampai ia terbangun dari mimpinya.
Perlahan ia membuka kedua matanya sambil merasakan mimpinya masih terasa meski sudah terbangun. Setelah matanya terbuka, ia baru sadar bahwa ternyata ia tidak sedang mimpi. Ia menengok ke bawah dan ternyata ada seseorang tengah menggumuli bukit kembarnya dengan penuh nafsu, menyelinap masuk lewat bawah jilbab yang masih dikenakan. Ia mengira suaminya yang yang baru datang dari desa dan langsung sedang mencumbuinya. Dalam hati ia bersorak kegirangan sekaligus heran atas kedatangannya ini meski sudah larut. Apa tidak takut. Tiba-tiba ia sendiri yang merasa ketakutan. Bagaimana kalau itu bukan suaminya yang datang?

ummi Annida langsung bangkit dan mendorong tubuh yang menindihnya dan hendak mengingatkan lelaki yang tengah menggumulinya. Namun belum sempat ucapan keluar, ia melihat ternyata orang itu bukan suaminya?! Yang lebih mengejutkannya lagi ternyata orang itu tidak lain adalah raffa, putra tunggal bapak amin yang masih berumur 15 tahunan!?
“raffa?!” pekiknya sambil menahan suaranya.
“ ngapain di kamar ummi?” tanyanya lagi kebingungan melihat wajah raffa yang merah padam.
Mungkin karena birahi bercampur malu ketahuan kelakuan nakalnya.
“ummi..ngghh.. anu.. ma-maafin raffa..” katanya dengan suara memelas.
Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah ummi Annida.
“Tapi.. barusan nga.. ngapain?” tanyanya lagi karena tak pernah menyangka anak bapak amin berani berbuat seperti itu padanya.
“raffa.. ngghh.. tadinya mau minta tolong ummi bikinin PR..” katanya menjelaskan.

“Tapi waktu liat ummi lagi tidur sambil menggeliat-geliat. . ngghh.. raffa nggak tahan..” katanya kemudian.
“Oohh.. raffa.. itu nggak boleh. Nanti kalau ketahuan abah gimana?” Tanya ummi Annida.
“raffa tahu itu salah.. tapi.. ngghh..” jawab raffa ragu-ragu.
“Tapi kenapa?” Tanya ummi Annida penasaran
Kepala ummi Annida bagaikan disamber geledek mendengar ucapan raffa. Berarti dia tahu perbuatannya yang sering nonton adegan hubungan suami istri di tv, kata hatinya panik. Wah bagaimana ini?
“Kenapa raffa pengen itu?” tanyanya kemudian dengan lembut.
“Andre sering ngebayangin ummi.. juga.. ngghh.. anu..”
“Anu apa?” desak ummi Annida makin penasaran.
“raffa suka ngintip.. ummi lagi mandi,” akunya sambil melirik ke arah baju panjang ummi Annida yang sudah tersingkap lebar.
raffa melenguh panjang menyaksikan bukit kembar montok yang menggantung tegak di dada ustadzahnya itu. ummi Annida dengan refleks merapikan bajunya untuk menutupi dadanya yang terbuka. Kurang ajar mata anak bau kencur ini, gerutu ummi Annida dalam hati.
“Boleh khan ummi?” kata raffa kemudian.
“Boleh apa?” sentak ummi Annida mulai tajam.
“Boleh itu.. ngghh.. anu.. kayak tadi..” pinta raffa tanpa rasa bersalah seraya mendekati kembali ummi Annida.
“raffa jangan kurang ajar begitu sama ummi.., ” katanya seraya mundur menjauhi anak itu. “Nggak boleh!”
“ boleh ya..? Nanti Andre bilangin lho..kalo ummi sering nonton ” kata raffa mengancam.
“Eh jangan! Nggak boleh bilang ke siapa-siapa. .” kata ummi Annida gusar.
“Kalau gitu boleh dong raffa?”
Kurang ajar bener anak ini, berani-beraninya mengancam, keluhnya dalam hati. Tapi bagaimana kalau ia bilang-bilang sama orang lain. Oh Jangan. Jangan sampai! ummi Annida berpikir keras bagaimana caranya agar anak ini dapat dikuasai agar tak cerita kepada yang lain. ummi Annida lalu tersenyum kepada raffa seraya meraih tangannya.
“raffa mau pegang ini?” katanya kemudian sambil menaruh tangan raffa ke atas payudaranya yang sudah tertutup baju dan kerudung.
“Iya.. ii-iiya..,” katanya sambil menyeringai gembira.
raffa meremas kedua bukit kembar milik ummi Annida dengan bebas dan sepuas-puasnya. “Gimana raffa.. enak nggak?” Tanya ummi Annida sambil melirik wajah anak itu.
“Tampan juga anak ini, walau masih ingusan tapi ia tetap seorang lelaki juga”, pikir ummi Annida.
Bukankah tadi ia merindukan kehadiran seorang lelaki untuk memuaskan rasa dahaga yang demikian menggelegak? Mungkin saja anak ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi dari pada tidak sama sekali?
Setelah berpikiran seperti itu, ummi Annida menjadi penasaran. Ingin tahu bagaimana rasanya bercinta dengan anak di bawah umur. Tentunya masih polos, lugu dan perlu diajarkan. Mengingat ini hal ummi Annida jadi terangsang. Keinginannya untuk bercinta semakin menggebu-gebu. Kalau saja lelaki ini adalah suaminya, tentunya sudah ia terkam sejak tadi dan menggumulinya untuk memuaskan nafsunya yang sudah ke ubun-ubun. Tapi tunggu dulu. Ia masih anak-anak. Jangan sampai ia kaget dan malah akan membuatnya ketakutan.
Lalu ummi Annida membuka kancing bajunya, menyingkap jilbab dan membiarkan raffa meremas-remas buah dadanya sesuka hati. Dadanya sengaja dibusungkan agar anak ini dapat melihat dengan jelas keindahan buah dadanya yang paling dibanggakan. raffa mencoba memilin-milin putingnya sambil melirik ke wajah ummi Annida yang nampak meringis seperti menahan sesuatu.

“Sakit ummi?” tanyanya.
“Nggak ffa. Terus aja. Jangan berhenti. Ya begitu.. terus sambil diremas.. uugghh..”raffa mengikuti semua perintah ummi Annida. Ia menikmati sekali remasannya. Begitu kenyal, montok dan oohh asyik sekali! Pikir raffa dalam hati. Entah kenapa tiba-tiba ia ingin mencium buah dada itu dan mengemot putingnya seperti ketika ia masih bayi.
“ups…Oughhh……!!Aaahhh..Ssshhh…Oohhh….ter ussss…”
ummi Annida terperanjat akan perubahan ini sekaligus senang karena meski sedotan itu tidak semahir lelaki dewasa tapi cukup membuatnya terangsang hebat. Apalagi tangan raffa satunya lagi sudah mulai berani mengelus-elus pahanya dan merambat naik di balik baju tidurnya. Perasaan ummi Annida seraya melayang dengan cumbuan ini. Ia sudah tak sabar menunggu gerayangan tangan raffa di balik roknya segera sampai ke pangkal pahanya. Tapi nampaknya tidak sampai-sampai. Akhirnya ummi Annida mendorong tangan itu menyusup lebih dalam dan langsung menyentuh daerah paling sensitive. ummi Annida menuntun menuju batas celana dalam.
Raffa terperanjat begitu jemarinya menyentuh daerah yang terasa begitu hangat dan lembab. Hampir saja ia menarik lagi tangannya kalau tidak ditahan oleh ummi Annida.
“Nggak apa-apa.. pegang aja.. pelan-pelan. . ya.. terus.. begitu.. ya.. teruusshh.. uggh ffa!”
Raffa semangat mendengar erangan ummi Annida yang begitu merangsang. Sambil terus mengemot puting susunya, jemarinya mulai berani mempermainkan bibir kemaluan ummi Annida. Terasa hangat dan sedikit basah. Dicoba-cobanya menusuk celah di antara bibir itu. Terdengar ummi Annida melenguh. Raffa meneruskan tusukannya. Cairan yang mulai rembes di daerah itu membuat jari raffa mudah melesak ke dalam dan terus semakin dalam.
“Akhh.. ffa masukin terusshh.. ya begitu. Oohh anak pinter!” desah ummi Annida mulai meracau ucapannya saking hebatnya rangsangan ke sekujur tubuhnya.
Sambil terus menyuruh raffa berbuat ini dan itu. Tangan ummi Annida mulai menggerayang ke tubuh raffa. Pertama-tama ia lucuti pakaian atasnya kemudian melepaskan ikat pinggangnnya.
“Mmmpphh..”, desah ummi Annida begitu merasakan batang anak itu sudah keras seperti baja.
Ia melirik ke bawah dan melihat batang raffa mengacung tegang sekali. Boleh juga anak ini. Meski tidak sebesar suaminya, tapi cukup besar untuk ukuran anak seumurnya. Tangan ummi Annida mengocok perlahan batang itu. rffa melenguh keenakan.
“Oouhhgghh…. uueeanaakkhh! ” pekik ummi Annida perlahan.
ummi Annida tersenyum senang melihatnya. Anak ini semakin menggemaskan saja. Kepolosan dan keluguannya membuat ummi Annida semakin terangsang dan tak tahan menghadapi emotan bibirnya di puting susunya dan gerakan jemarinya di dalam liang kewanitaannya. Rasanya ia tak kuat menahan desakan hebat dari dalam dirinya. Tubuhnya bergetar.. lalu..,Oooohh…Aaahhhh….aaa…aaa…mau…lagi. ……. ummi Annida merasakan semburan hangat dari dalam dirinya berkali-kali. Ia sudah orgasme.Heran juga. Tak seperti biasanya ia secepat itu mencapai puncak kenikmatan. Entah kenapa. Mungkin karena dari tadi ia sudah terlanjur bernafsu ditambah pengalaman baru dengan anak di bawah umur, telah membuatnya cepat orgasme.
Raffa terperangah menyaksikan ekspresi wajah ummi Annida yang nampak begitu menikmatinya. Guncangan tubuhnya membuat Araffa menghentikan gerakannya. Ia terpesona melihatnya. Ia takut malah membuat ummi Annida kesakitan.
“ummi? ummi Annida kenapa? Nggak apa-apa ?” tanyanya demikian polos.
“Nggak sayang.. ummi Annida justru sedang menikmati perbuatan raffa,” demikian kata ummi Annida seraya menciumi wajah tampan anak itu.
Dengan penuh nafsu, bibir raffa dikulum, dijilati sementara kedua tangannya menggerayang ke sekujur tubuh anak muda ini. Raffa senang melihat kegarangan Bi Eha. Ia balas menyerang dengan meremas-remas kedua payudara ustadzahnya ini, lalu mempermainkan putingnya.

“Aduh enakk.. enak sekali. raffa pinter.. uugghh!” erang ummi Annida kenikmatan.
ummi Annida benar-benar menyukai anak ini. Ia ingin memberikan yang terbaik anak ini. Ingin memberikan kenikmatan yang tak akan pernah ia lupakan. Ia yakin raffa masih perjaka tulen. ummi Annida semakin terangsang membayangkan nikmatnya semburan cairan mani perjaka. Lalu ia mendorong tubuh raffa hingga telentang lurus di ranjang dan mulai menciuminya dari atas hingga bawah. Lidahnya menyapu-nyapu wajahnya dengan penuh nafsu.
Tubuh raffa berguncang keras merasakan nikmatnya cumbuan yang begitu lihai. Apalagi saat lidah ummi Annida mempermainkan hidungnya, kemudian melata-lata ke sekujur lehernya. Raffa merasakan bagian bawah perutnya berkedut-kedut. Bahkan saking enaknya, raffa merasa tak sanggup lagi menahan desakan yang akan menyembur dari ujung moncong kemaluannya. ummi Annida rupanya merasakan hal itu. Ia tak menginginkannya. Dengan cepat ia melepaskan pelukanya dan langsung memencet pangkal batang kemaluan raffa sehingga tidak langsung menyembur.
“Akh ummi.. kenapa?” Tanya raffa bingung karena barusan ia merasakan air maninya akan muncrat tapi tiba-tiba tidak jadi.
“Nggak apa-apa. Tenang saja, ffa. Biar tambah enak,” jawabnya seraya naik ke atas tubuh raffa.
Dengan posisi jongkok dan kedua kaki mengangkang, ummi Annida mengarahkan batang raffa persis ke arah liang kewanitaannya. Perlahan-lahan tubuh ummi Annida turun sambil memegang raffa yang sudah mulai masuk.
“Uugghh.. enak nggak……. ouchhhh?”
“Aduuhh.. ummi Annida.. aapphh..! ” pekiknya.
raffa merasakannya seperti disedot liang kewanitaan ummi Annida. Terasa sekali kedutan-kedutannya. Ia lalu menggerakan pantatnya naik turun. bergerak ceapt keluar masuk liang nikmat itu. ummi Annida tak mau kalah. Pantatnya bergoyang ke kanan-kiri mengimbangi tusukannya.
“Auugghh eehhhhhhh..uueennaakk! ” jerit ummi Annida seperti kesetanan.
“Terusssssss, jangan berhenti. Ya tusuk ke situ.. auughgg.. aakkhh..”
mempercepat gerakannya karena mulai merasakan air maninya akan muncrat.
“ummi.. saya mau keluaarr..” Jeritnya.
“Iya …… ayo.. keluarin aja. ummi juga mau keluar.. ya terusshh.. oohh teruss..” katanya tersengal-sengal.
Raffa mencoba bertahan sekuat tenaga dan terus menggenjot liang ummi Annida dengan tusukan bertubi-tubi sampai akhirnya kewalahan menghadapi goyangan pinggul wanita berpengalaman ini. Badannya sampai terangkat ke atas dan sambil memeluk tubuh ummi Annida erat-erat, raffa menyemburkan cairan kentalnya berkali-kali.
“Crot.. croott.. crott!”
“Aaakkhh..” ummi Annida juga mengalami orgasme.
Sekujur tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan eratnya.
“Ooohh.. achhhhhh….ehhhhhh.. hebat sekali..”
Kedua insan yang tengah lupa daratan ini bergulingan di atas ranjang merasakan sisa-sisa akhir dari kenikmatan ini. Nafas mereka tersengal-sengal. Peluh membasahi seluruh tubuh mereka meski udara malam di luar cukup dingin. Nampak senyum ummi Annida mengembang di bibirnya. Penuh dengan kepuasan. Ia melirik genit kepada raafa.
“Gimana. Enak khan?”
“Iya umi, enak sekali,” jawab raffa seraya memeluk ummi Annida.Tangannya mencolek nakal ke buah dada ummi Annida yang menggelantung persis di depan mukanya.
Tangan ummi Annida kembali merayap ke arah batang raffa yang sudah lemas. Mengelus-elus perlahan hingga batang itu mulai memperlihatkan kembali kehidupannya.raffa hanya bisa mengangguk dan kembali merasakan hangatnya tubuh ummi Annida ketika menggulumulinya. Mereka kembali bercumbu tanpa mengenal waktu dan baru berhenti ketika terdengar kokok ayam bersahutan. Andre meninggalkan kamar ummi Annida dengan tubuh lunglai. Habis sudah tenaganya karena bercinta semalaman. Tapi nampak wajahnya berseri-seri karena malam itu ia sudah merasakan pengalaman yang luar biasa.

seorang istri yang tinggal di negri gingseng

Umur saya saat ini 23 tahun saya sudah 2 tahun menikah dengan suami saya mas Aries, saat ini mas aries berumur 34 tahun, kami umur kami memang terpaut cukup jauh.. pernikahan kami adalah pernikahan yang diatur. hmmm maksudnya dijodohkan.. tapi bukan berarti saya tidak sayang terhadap mas Aries..dia orang yang sangat humoris.. kehidupan sex kami juga lumayan bagus walau menurut saya dia sangat konservatif satu2nya kebiasaan yang rada tidak konservatif adalah dia senang merekam adegan kami saat bercinta denagn menggunakan handycam walau saya sering protes seba yang terlihat utuh hanya saya sedang dia hanya terlihat dari leher ke atas (curang).
Untuk sekedar gambaran meskipun berjilbab rapat saya sering membanggakan kulit saya yang sangat putih saya mengunakan bra ber ukuran 34C Tinggi saya 155cm dan berat 44kg. Buah dada saya lumayan membulat dengan puting berwarna kemerahan dan cukup panjang menonjol sebesar ruas pertama kelingking saya, bentuk pantat saya padat namun tidak terlalu besar, saya tidak pernah merasa memiliki wajah & jilbab yang terlalu cantik walau banyak teman yang mengatakan saya pantas jadi model muslimah. Ada teman saya yang sinis mengatakan kenapa saya dijodohkan dengannya, sebab dia nggak laku hinggak berumur 32 tahun belum menikah sehinggak harus dijodohkan dengan saya yang jauh lebih muda. Suatu pernyataan yang sama sekali tidak benar, kalau mas Aries mau pasti banyak yang mau menikah dengannya selain pendidikannya lumayan tinggi, kaya, dia lumayan ganteng dan orangnya baik serta humoris, tapi dia terlalu sibuk dengan dakwah nya. Dua tahun lalu pernikahan kami dipercepat karena mas Aries harus berdakwah di Korea selama 5 tahun. Jadilah kami menikah kemudian berangkat ke Korea.

Di Korea kami tingal di sebuah kota Industri dan mas Aries adalah orang berasal dari Indonesia. Namun kami tinggal di sebuah apartement di semacam komplek. Mas Aries sendiri sebagai dai sering sekali pergi ke luar kota tempat kami tinggal selama beberapa hari. Selain Apartement terdapat juga beberapa bangunan untuk mess bagi karyawan dengan grade yang lebih rendah. Dan kebetulan banyak terdapat TKI yang bekerja disana umumnya mereka bekerja sebagai cleaning service atau buruh pabrik di perusahaan itu (nasib anak bangsa hihihi). Mungkin kalau kita tinggal di Indonesia kita kurang perhatian dengan tetangga yang status kelasnya jauh dari kita, tetapi sebagai sesama perantau di negri asing mas Aries sering sangat bersikap ramah ke para cleaning service dan buruh itu dengan mengundang mereka main ke apartement kami yang walaupun sempit namun tetap jauh lebih besar dari mess mereka. Yang paling sering datang adalah dua orang cleaning service bernama mas Mantri dan mas Hari mas Mantri tubuhnya gempal tidak gendut namun lumayan gemuk kulitnya hitam tampangnya nakal. sedang mas Hari hmmm nggak beda jauh sama Tukul yang lagi populer di Indonesia, tapi orangnya sangat pendiam. Mas mantri menurut penilaian saya sangat menyebalkan sebab sering menatap saya seolah2 serigala yang menatap seekor anak kelinci saya suka bilang ke mas aries tapi kata dia biar aja mungkin karena kamu cantik dan istri mas Mantri ditinggal di Indonesia. tetapi tetap saja saya suka risih dan tidak suka dengan tatapan liar matanya.
Hari itu kembali mas Aries di tugaskan untuk melakukan kunjungan rutin selama seminggu keluar kota meninggalkan saya sendirian di Apartement. Sebenarnya ini sangat menyiksa saya. Bahasa korea saya sangat jelek dan tidak seperti di Indonesia yang masyarakatnya sok tau, di Korea jika seseorang tidak benar2 fasih berbahasa Inggris maka dia tidak mau berbahasa inggris (menyebalkan….). Selain itu saya tidak tahu harus kemana kalau tidak bersama mas Aries. Apalagi hari itu hari sabtu dimana biasanya penghuni komplek itu rata2 pergi berakhir pekan entah hanya ngobrol2 di pusat tongkrongan di pusat kota atau ketempat hiburan lain. Akhirnya seperti setiap kali mas Aries pergi selama beberapa hari, saya hanya bisa berdiam diri di Apartement. Namun hari itu setelah bosan menonton TV tiba2 terbersit di otak saya keinginan untuk menonton adegan persetubuhan kami kembali yang telah di rekam oleh mas Aries. Setelah saya mengambil dari tempatnya biasa disimpan (kami biasanya hanya menonton sekali setelah itu disimpan begitu saja). Saya siap menyalakan CD nya…. tapi tiba2 ada rasa keinginan kuat untuk menonton CD itu dalam keadaan … tanpa busana.. telanjang. Kemudian setengah berlari karena diliputi perasaan yang aneh yang mengairahkan saya berlari ke kamar untuk melepaskan semua pakain saya. Dan kemudian dalam keadaan bugil saya berjalan kembali keruang tamu yang merangkap ruang keluarga dengan masih diliputi gairah yang aneh kemudian sebelum saya menyalakn CD nya saya menyingkirkan semua benda yang dapat saya gunakan menutupi ketelanjangan saya mulai dari taplak meja, bantalan kursi hingga majalah hanya menyisakan satu buah bantal…entah kenapa itu saya lakukan. Akhirnya saya mulai menonton CD adegan cinta kami, disitu mas aries tidak terlihat wajah & jilbabnya namun saya terlihat jelas seluruhnya mungkin karena mas Aries melakukan adegan itu sambil memegang kameranya. Saya begitu terangsang hingga tangan saya tanpa sadar mulai memelintir2 puting saya dan mempermainkan itil saya. Rasanya begitu nikmat eaouuuh… cairan vagina saya mulai banjir…
Tiba2 bel apartement saya berbunyi… saya begitu terkejut… saya segera bangkit dan mengintip dari lubang pintu., saya lihat mas Mantri dan mas Hari didepan pintu. pikir saya mau apa sih mereka bukannya mereka tahu kalau mas haris hari ini keluar kota. Saat itu tubuh saya dalam keadaan bugil dan cairan vagina yang mengalir sedikit di sela sela paha.
Saya berusaha diam agar mereka pergi karena mengira saya tidak ada di tempat. Tapi mereka tidak pergi2 bahkan terus menerus menekan bel sehingga ribut sekali didalam apartement bahkan mereka mulai mengetuk2 pintu. Akhirnya setelah han megenangkan jilbab saya membuka pintu sedikit dengan harapan mereka tidak melihat ketelanjangan saya. Saya menjulurkan kepala saya dan menyembnyikan tubuh saya dibalik pintu, “Pagi mba Aggie” sapa mereka…”Pagi mas Mantri, mas Hari ada perlu apa ya pagi2, Mas Ariesnya sedang keluar kota…” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “Kami tahu kok mba.. kami mau ketemu mba nisa saja buat ngobrol2″ jawab mas Mantri sambil memandang aneh dan berusaha melihat kedalam, saya merasa risih dengan pandangan matanya apa lagi kali ini saya dalam keadaan bugil saya takut dia tahu.” Jangan sekarang ya mas Mantri saya sedang nggak bisa” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “wah nggak ah mba, saya tahu mba kesepian kalau lagi ditinggal mas Aries” jawabnya lagi”kita cuma mau temenin ngobrol sambil bersenang2 sedikit”, ‘bersenang2′ dalam hati ku apa maksudnya… “lain waktu aja deh mas saya lagi nggak sempat” jawab saya ketus mulai jengkel..sayapun hendak menutup pintu, tapi alangkah kagetnya saya ketika mendapati pintu diganjal oleh kaki mas Mantri “masa mba tega ngebiarin kita kedinginan diluar sini” kebetulan saat itu adalah akhir musim gugur. Saya berusaha mendorong pintu itu sekuat tenaga sehingga tanpa sadar posisi berdiri saya bergeser sehingga ketelanjangan saya langsung terlihat oleh mereka. “Wuihhh liat rii, mba nisa bugil… ” katanya setengah berteriak menyebabkan saya terkejut dan kehilangan kontrol atas pintu.
Mas Mantri kemudian menerobos masuk diikuti mas Hari yang langsung segera menutup kembali pintu di belakangnya sementara saya terhuyung kebelakang dengan berusaha menutupi dada dan vagina saya, “rii liat jembutnya lebat banget..wah mba nisa ngapain bugil2an kaya gini mau menyambut kita ya….wah ri liat dia lagi nonton bokep..” katanya merepet, saat itu saya baru sadar saya tidak mematikan CD adegan cinta kami.
“mas Mantri…mas Hari apa2an ini cepat keluar kalau tidk saya akan berteriak” kata saya tapi dengan cepat mas Mantri menangkap saya dan mendorong saya sehingga saya terjengkang ke belakang, kemudian diameraih pinggul saya dan merengkuh saya dari belakang dalam posisi duduk dan dengan nakalnya tangan kirinya dia meremas buah dada saya dan tangan kananya meraba vagina saya,” ri….memeknya sudah basah nih…” yang diajak ngomong tidak banyak bicara hanya tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya ke alah televisi yang sedang menayangan CD pribadi ku…”mba pantas ya jadi bintang bokep” katanya… “handycamnya ditaruh dimana mba… di kamar ya”katanya lagi sambil ngeloyor kekamar tidurku..sementara saya terus berontak… tapi posisinya malah bertambah sulit mengingat ukuran badan mas Mantri …sekarang saya berada di pelukannya dan mulut mas Mantri mengulum pentil saya yang besar….. walau saya terus berontak tapi hal ini membuat saya sangat terangsang… tapi saya tetap berontakk …
Mungkin karena kesal mas Mantri tiba2 memukul perut ku tepat di ulu hati…saya langsung sesak napas..”kalau mba Angie nggak berhenti berontak saya bisa lebih keras…. sekarang mau menikmati apa menderita”katanya, tapi saya tidak bisa menjawab saya sesak napas mata saya berkunang2 saya mulai menangis.. tubuh saya lemas…”bagus …”katanya dan dia pun mulai kembali mengulum dan mempermainkan pentil saya…”mba pentilnya gede juga ya…” lalu setelah dirasa saya tidak banyak berontak dia mulai turun dan mempermainkan vagina saya…. pertama di bukanya lebar2 lalu diselipkanya lidahnya diantara liang vagina lalu seperti lidah ular lidahnya bergetar cepat menjilat2 itil saya… itu benar2 sensasi yang aneh…belum pernah saya merasakan itu sebelumnya… bahkan mas Aries belum pernah mengoral diriku seperti itu….rasanya…sulit aku lukiskaaan
auuggghhhh…ohhhhhh saya mulai melenguh keenakan dan tampaknya mas Mantri tahu… dan tanpa saya sadar dari tadi mas hari yang pendiam sedang merekam kejadian itu menggunakan handycam mas aries…seolah tersadar saya kembali berontak… ada rasa malu di dalam diri saya… kenapa bisa2nya saya terangsang di oral pria bukan suami saya…dan disaksikan serta direkam pula oleh orang lain…saya kembali meronta.. tapi tiba2 tarrrrrr… mas Mantri menampar keras di pipiku hingga terasa seolah2 ada bekas telapak tangan dipipiku…. kemudian dia menjepit puting ku memelintir kemudian ditariknya keras keras sehingga sedikit membengkok kebawah rasanya benar2 sangat sakit..hingga hampir tak tertahankan dan cukup manjur kembali menghentikan perlawananku… “terus ngelawan pentil kamu copot…” katanya, kudengar mas hari tertawa terkekeh2 (terdengar suaranya sedikit menyeramkan pantas dia jarang ngomong) sambil terus merekam adegan itu…”sekarang mau anteng nggak…?” mendengar itu saya langsung terdiam tapi ternyata dia tidak puas “mau anteng tidaaaakkk” teriaknya sambil memelintir dan menarik puting ku keras keras. sakit sekaliii sayapunterpaksa menganggukkan kepala ku… akhirnya dia mulai kembali memainkan itil ku dengan jari sementara mulutnya mengenyot kedua puting susu ku bergantian… ehhhhhhh aghhhhhhh massss Mantriiiiiii jangaaannnnnnnn kata ku setengah meracau kenikmatan…. kulihat mas Mantri tau aku terangsang hebat sedang mas hari kembali terkekeh…. sambil terus merekam adegan itu…akhirnya dengan rasa yang sangat malu…oeuuuuuhhhhhh masssss mantriiiiiiiii sayaaaaaaaaaa hehhh keluarrrr tanpa sadar kata2 itu terucap dari mulut saya……..memalukaaan …tapi itu kenyataaan
Mereka pun tertawa2…. kulihat mas Mantri membuka celana dan bajunya daaan astaga penisnya besar sekali rasa2nya hampir sepanjang 20 cm dan diameternya itu lohhh jauh dari milik mas aries… yang menakutkan adalah urat2nya yang terlihat menonjol.. ‘penis besar mengacung keatas’ benar2 pemandangan yang luar biasa menaksjubkan tanpa sadar mataku terus memandang kesitu…”hehehe suka ya sini duduk jangan ngeliat dari jauh terus” katanya sambil menarik saya duduk dan menyodorkan penisnya kemulut ku… “ayo dikenyot awas kegigit saya hajar kamu” saya begitu ketakutan belum pernah mas aries minta di oral seperti ini …. dulu saya sering melihat di filim BF tapi tidak menyangka harus melakukannya sendiri, terhadap pria yang bukan suami sendiri lagi.. melihat saya ragu2 mas Mnatri tiba2 menarik jilbab saya dan memaksa memsukan penis besarnya kemulut saya…. sehingga saya terpaksa mengulumnya… suatu gairah aneh muncul didalam diri saya ketika melakukannya …. mata saya melirik saya lihat mas hari tetap mengabadikan dengan serius adegan itu… seolah2 saya merasa diberi semangat oleh suporter… sehingga saya benar2 mengulum dan mngemut penis itu sekuat kemampuan saya dengan HOT…… eahhhhh terus nisa terus pelacurrrrr…. mendengar kata terakhir saya terkejut dan hampir berhenti…. tapi mas Mantri kembali menarik jilbab saya kuat2 dan menekan penisnya jauh ke dalam mulut saya …hingga akhirnya saya terpaksa meneruskan…. dan tidak berapa lama tiba2 tubuhnya mengejang dan kepala saya ditariknya kuat2 sehingga penis itu masuk lebih dalam dannn dia memuntahkan maninya didalam mulut saya…. rasa mual membayangkannya menyebabkan saya hampir memuntahkannya tapi seolah2 dia mengetahui niat saya.”berani muntahin saya hajar kamu… sekarang kumur2 dulu lalu telannn….cepat” saya dengan sedikit mual akhirnya saya mengumur2 mani itu di mulut saya mas Mantri menyuruh mas Hari mendekatkan kameranya…”tahan dulu jangan di telan…coba buka mulut kamu saya mau liat” katanya saya melakukannya dan air mani itu mengalir sedikit keluar dari mulut ku…”cepat kumur2 lagi…” aku pun mengumur2 dan”…oke cukup sekarang telan…”sekali lagi gairah aneh muncul apalagi kamera tetap merekam dari jarak sangat dekat…kemudian mas Mantri menyuruh saya berbalik dalam posisi merangkak….tiba2 dia memasukan penis besarnya kedalam vagina saya saya begitu terkejut dengan sensasinya…penis itu begitu padat dan keras…terasa sangat penuh ehhhh benar2 serasa dilangit…. dia mulai mengoyangkan pantatnya dengan cepat sehingga sayapun ikut bergoyang2 tapi tanpa sadar sebenarnya saya telah menyambut dengan antusias….setiap sodokannya ini terbukti beberapa kali mas Mantri sengaja berhenti bergoyang…. dan.. saya terlambat berhenti bergoyang…. sehinga setiap ini terjadi mereka berdua tertawa keras..”sudah mulai menikmati ya …hahahah dasar pelacur murahan…” awalnya saya benar2 merasa terpukul mendengar itu tetapi saya kembali dilingkupi perasaan aneh…saya jadi lebih kencang bergoyang menyongsong kenikmatan ….. dan tanpa terasa mas Mantri sudah berdiam….berhenti beroyang …hanya saya yang bergoyang maju mundur penuh gairah….(memalukan..). Mereka tertawa2 mas hari mendekatkan kamera kewajah & jilbab saya yang saya tahu pasti sedang terlihat sangat horny, terlihat dari reaksi mas hari..
Tiba2 mas Mantri menahan gerakan pinggul saya… saya seolah kesetanan masih berusaha bergoyang…”sabaarrr tahan dulu lonteee…saya mau pakai cara lain aja…” lalu dia mencabut penisnya… plok… suaranya terdengar keras karena vagina ku sudah basah oleh cairan vaginakusendiri… Dengan napas tersengal2 aku memperhatikan dia bangkit dan kemudian duduk dengan santainya di sofa milik ku… “kesini …” dia mamangil aku sambil memberi isyarat agar aku menghapirinya dalam kadaan merangkak setelah dekat dengan telunjuknya dia memberi isyarat kepada ku untuk berputar dan kemudian mengarahkan pantat ku yang sedikit menungging kearah penisnya dannn sleppp kemabali penisnya masuk ke vaginaku..badan ku bergetar hebat ketika kepala jamur itu menghunjam dengan cepat ke dalam vagina ku…eughhhh…. aku melenguh…hampir2….aku histeris karena nikmatnya… stelah itu sambil dengan santainya dia duduk..”sekarang goyangkan pinggul mukaya tadi …lontee,,,” katanya sambil menampar keras2 pantat ku….aku demikian terkejut tapi tanpa disuruh dua kali aku segera bergoyang…maju mundur…sedangkan dia tetap duduk dengan santainya…sambil terus berulang2 menampar pantat ku cetarrrr..cetar…”hari gue gemes banget sama ini pantat…putih banget kalah pantat cewe’ korea…” yang diajak bicara tetap diam sambil mengambil gambar adegan itu… “aughhhhhhh…mas Mantri jangaaaaan siiiiiigghhhhksaaaa sayaaaa” aku merasa tersiksa karena rangsangan yang hebat dan gairah aneh yang mengebu2 sedang dia dengan santainya duduk membiarkan saya yang bekerja maju mundur…”hahahahaha….terus pelacurrrr” “dasar cewe gatellll…… ayooo kalo mau klimaks harus kamu sendiri yang raih….ughhtttttttt uenaaaakkk dasar lonteeee” enath setan apa akupun makin cepat memacu gerakan ku sampai tiba2 aku merasa tubuhku bergetar hebat…belum pernah aku merasakan ini dengan mas Aries… dann”aughhhhhh mas Mantri saya keluaaaarrrrrr” dan saya pun jatuh tersungkur denga pantat menungging dan penis mas Mantri masi menancap dalam….”kurang ajar siapa yang suruh klimaks duluaaan…”kemudian dia membalik diri ku hingga terlentang kemudian kedua kaki ku diangkat keatas hingga lututku menyntuh payudara ku….dan vaginaku terpampang lebar2 aku sudah lemas karena klimaks….dia kemudian menacapkan kembali penisnya di vagina ku…”uuuggghhhhhhh mass…..” sekali lagi rasa nikmat luar biasa menjalar ditubuh ku membuat aku seperti mengambang di langit… mungkin saat itu wajah & jilbabku begitu horny sebab mas hari kemali mendekatkan handycamnya ke wajah & jilbabku….pingulku terangkat tersentak2 oleh goyangan mas mantri…beberapa menit kemudian…”mmmmaaasss akuhhhh keluaaarrrrrrr” dan sekali lagi ribuan volt listrik seolah menjalar memberikan nikmat tiada tara….melihat wajah & jilbab ku tampaknya mas Mantri juga tidak tahan..wajah & jilbabnya tiba2 menegang kemudian dengan cepat dia mencabut penisnya dan kemudian tiba2 crot…crot…crottt dia menembakannya ke wajah & jilbab dan tubuhku……..semua pejunyaaa..ahhhhh suatu sensasi aneh yang luar biasa sekali gus aku merasa murahan…… “kamu bener2 enak ….katanya sambil meraih tubuh ku ..memangku diriku seperti memangku anak kecil……dengan diriku miring menghadap kesamping..tangan kirinya melingkar kepinggangku…tangan kanannya mengelus2 pipiku…kemudian dia memaksa tangan kananku melingkar memeluk lehernya yang besar…aku hanya tertunduk lemass…mas hari masih mengambil gambarku…”pagi ini sampai sini dulu ya lonte…”aku pun mengangguk lemah…”sekarang jangan kamu bersihkan dirimu tunggu telpon dari saya katanya kemudian dia membaringakn diriku di sofa… dia sendiri bangkit….kemudian dia memakai pakaiannya, kemudian kembali menghampiri saya”..tunggu disini jangan kenakan pakaianmu…jangan bersihkan tubuh mu…”..aku mengangguk lemah sensasi aneh…meremang didalam diriku….kemudian dia beranjak mendekati televisi yang dari tadi masih menayangkan adegan cintaku dengan mas Aries…
kemudian dia mematikan CDnya dan mengeluarkan nya kemudian mengantungi di saku jaketnya…..”hari bawa handycamnya….” sambil meberi isyarat kepada hari untuk pergi meninggalkan rumahku,…diriku…yang telanjang dengan tubuh , wajah & jilbab dipenuhi seperma…aku hanya bisa termenung tidak percaya….”aku mencapai orgasme yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya….” “aku mencapainya dengan sedikit dipaksa….hmm sedikit…ya sedikit…mulanya memang dipaksa…””aku wanita murahan….”membayangkan kejadian tadi dan fakta aku seperti wanita murahan aku hampir kembali orgasme………..
Terlalu lelah … dan terlalu banyak berpikir ….aku akhirnya tertidur….tetap dalam keadaan hanya berjilbab…dengan tubuh penuh seperma yang sudah mengering….sampai tiba2 aku mendengar auara telpon berdering. Dengan berat aku melangkah…mengangkat telpon…”halo lonte…” saya langsung mengenali suara itu ..mas Mantri…”eh…lonte kamu cepet kesini ke mess saya ya….kan nggak jauh2 amat dari apartement kamu…” aku hanya diam menebak2 apa maunya. “tapi udara lagi dingin nih….” saat ini memang akhir dari musim gugur… “kamu pakai jubah panjang kamu yang tadi saya liat digantung di belakang pintu ya….” nadanya solah2 khawatir aku bakal sakit kalau tidak pakai jubah panjang itu.”…oh ya…jangan pakai apa2 lagi selain jubah panjang itu ya…”..aku seperti disambar petir…”apa maksud mas mantri…saya harus berjalan kemess mas Mantri cuma pakai jubah panjang tanpa pakai apa2 lagi didalamnya…?” “..tidak saya tidak mau….bagaimana kalau ada yag lihat…” tiba2 dengan nada sedikit lebih keras “terserah kamu tapi saat ini si Hari lagi browsing di internet dia bilang mau meng upload film kamu sama Aries dan saya ke situs http://www.b*******.com“, itu adalah sebuah situs yang sangat saya kenal sebab saya pertama kali mengenal situs berbahasa indonesia yang menunjukan banyak foto2 gadis indonesia di forum itu.. ”biar orang2 di Indonesia pada lihat aksi kamu…” sontak saya berteriak..”jangannn…mas tolong jangan saya takut…” sulit melanjutkan saya takut terhadap apa…”kalau gitu turuti saya ….pakai jubah panjangmu jangan pake daleman …cukup jilbab aja…” “…dan dandan yang cantik….” saya terdiam….”bagaimana lonte…” “…baik mas….” sebelum selesai saya berbicara “…pangil saya tuan….ingat tuan…” “baik tuan….”seperti kerbau dicocok hidungnya saya mengikuti kata2nya”
Saya membulatkan tekat… saya berdandan yang cantik…kemudian tanpa membasuh bekas sperma tadi pagi saya mengenakan jubah panjang dan jilbab saya, lalu berjalan keluar. Mess tempat tinggal mas Mantri.. dan mas Hari berjarak sekitar 2,5 kilo meter. Saya berjalan menuju kesana dengan perasaan was was, sebab jubah panjang itu panjangnya agak transparan.
Jarak 2,5 Kilo terasa sangat jauh.. Sampai akhirnya aku tiba didepan mess. Disana ketika sampai didepan pintu mess aku disambut oleh seorang security berkebangsaan India tau pakistan atau srilanka yang menanyakan tujuan ku, aku menjawab hendak ke mess mas Mantri… aku perhatikan mata security itu terus memandang kearah paha ku… yang agak terekspose…tapi kemudian dia memberi tahukan nomor kamar mas Mantri. dan yang kurang ajar tiba2 dia menepuk pantat ku… yang telanjang kemudian terkekeh…seolah aku seorang wanita panggilan murahan…aku hanya bisa menahan tagis ku sambil terus berjalan ke kamar mas Mantri…
sesampai didepan kamar ke tekan bel kamar berulang2 dengan harapan lekas dibuka. Saya malu jika nanti ada orang lain lagi yang melihat ku… Pintu terbuka sedikit terlihat masih dikait dengan rantai kecil sebagai pengaman sehingga hanya terlihat sedikit wajah & jilbab mas Mantri “hai lonte si Hari mau Upload tuh filmnya…” “…Jangannnn…” kataku aku benar2 takut dia melaksanakannya…”..kamu bisa cegah dia kalau kamu kedalam…” “kalau gitu saya mau masuk…”kata saya setengah memaksa hampir menangis…”boleh tapi….kamar ini nggak boleh ada lonte masuk…” “‘…tuan izinkan saya masuk….” setengah terisak saya memohon takut mas Hari keburu meng upload film ku..”..baiklah saya juga belum selesai bicara tadi…”katanya lagi “..disini lonte dilarang masuk kamar kecuali masuk dalam keadaan bugil tapi jilbabmu tak usah..waktu masuk seluruh pakaiannya harus sudah dilepas diluar….”kata2 itu diucapkan dengan sangat kalem tapi membuat hati ku berdegup kencang…aku harus melepas pakaian ku diluar… dilorong mess … yang terdapat banyak atau setidaknya sembilan kamar lagi…bagaimana kalau ada yang melihat..”jangan tuan saya tidak mau …” mendengar itu tanpa banyak bicara pintu pun mulai di tutup oleh mas Mantri…”mas jangan tutp pintunya izinkan saya masuk…” aku menahan pintu jangan sampai tertutup “…lepas dulu jubah panjang kamu…. lagi pula tidak lamakan kamu lepas lalu aku bukakan pintunya …hanya beberapa detik…” aku berpikir …dan akhirnya aku mengalah…”baik mas aku lepas disini…” aku pun melepas pakaian ku…telanjang di lorong sebuah mess khusus pria….”cepat berikan jubah panjangmu sini..” katanya akupun memberikanya..kemudian pintu tertutup….biasanya kalau mau membuka rantai pintu memang pintunya harus ditutup dahulu ..rantai di lepas kemudian baru pintu dapat dibuka seluruhnya….tapi kali ini tidak stelah beberapa detik aku mendrngar mas Mantri dan mas Hari tertawa terkekeh seolah sedag berhasil menipu seseorang dan saya sadar sayalah sedang mereka tipu…. saya berdiri dalam keadaan bugil..berdandan antik namun tubuh penuh dengan bekas sperma…di tengah lorong mess khusus pria…tiba2 aku menjadi panik dan mulai menggedor2 pintu…. tapi beberapa menit sama sekai tidak ada reaksi kecuali suara tawa yang semakin keras…. karena suara ku dan suara gedoran ku ternyata mulai menarik perhatian penghuni mess seseorang terlihat menintip dibalik pintu di kamar sebelah, lalu aku lihat seseorang juga keluar..dan menhapiri diriku…tampaknya dia orang indonesia juga dia bertanya “ada apa ….apa kamu belum dibayar…?” saya langsung syok mendengarnya… sayapun mulai menangis….”mas adi…nggak ada apa2 kok tadi cewe ini minta bayaran dimuka… tapi ternyata pelayanannya asal2an terus mau kabur lagi ya udah saya ambil aja pakaiannya…” terdengar suara mas Mantri dari belakang… “wah mba ini nggak bisa gitu dong….kembalikan uangnya atau kasih service yang bagus ke pelanggan” kata orang itu lagi saya merasa sangat terhina mendengar itu “hei…lonte…gimana..mau service bener2 nggak…?” aku pun mengangguk dengan tangan berusaha menutupi dada dan vagina ku…”kalo gitu nggak usah ditutup tutupi pakai tangan aset kamu itu” katanya ….aku pun melepaskan tangan ku…kemudian mas Mantri sambil tersenyum penuh arti mempersilahkan aku masuk kekamar masih aku dengar orang tadi bertanya “mas Mantri berapa kok bagus barangnya….” “murahhhhh nanti abis gue kamu boleh pake dehhh all in loh…”jawab mas mantri. Saya hanya bisa tambah menunduk…bersukur akhirnya bisa masuk ke dalam sehingga tidak lebih malu lagi…
“lonte….haus nggak loe….” tanyanya, aku lihat mas hari sedang memegang handycam yang di shoot kearah diriku…” nih minum” katanya sambil menyodori penisnya, sayapun langsung menyambut dengan mulut terbuka….”kayanya musti kamu emut2 dulu deh hahaha” saya pun kembali mengoral penis mas Mantri…. tapi tiba2 saya lihat mas hari yang dari tadi memegang kamera tiba2 mendekat ditangannya membawa sesuatu saya kaget melihatnya dia membawa penjepit jemuran terbuat plastik… dan tanpa banyak ba bi bu…di langsung jepit puting susu saya… saya yangsedang meng oral mas Mantri kontan membeliak “eughhhhh sakittttt…” belum berhenti saya melenguh tiba2 sebuah lagi dijepitkan ke puting yang satunya….”….wauuuuuggghhhh suakittttt…eghht” saya baru mau mengerakan tangan saya untuk meraih penjepit tadi tapi tangan saya ditangkap dan dipegang dengan erat oleh mas Hari kemudian dengan sigap dia mengikat tangan saya…pergelangan tangan saya diikat dengan pangkal siku kiri sedang pergelangan kiri dengan pangkal siku kanan.. penis yang tadi saya oral sudah terlepas.. tapi saya liat mas Mantri tidak memaksakan untuk mengulum lagi… dia beringsut kemudian mengambil kamera yang sudah di tinggal oleh Hari…. saat ini saya duduk dengan lutut saya dengan posisi tangan terlipat ke belakang. hari lalu menciumi pipi lalu mengemut daun telinga saya sambil tangannya mengelus2 bongkahan pantat saya diperlakukan seperti itu saya hanya merasa merinding….. mas Hari wajah & jilbabnya sangat mirip dengan Tukul yang populer di tanah air…. tapi yang ini terlihat dingin dan pendiam…tiba tiba”aughttt sakit masssss” aku berteriak kencang sebab Hari mengigit telinga saya…kemudian tiba2 diamendorong saya kedepan sehingga saya jatuh dengan kepala kelantai ….. saat ini posisi saya menungging dengan bagian depan saya bertumpu pada pipi kanan saya… dengan kakinya kemudian dia menendang2 kaki saya memberi isyarat agar saya melebarkan kaki…karena posisi saya itu sedikit sulit saya lakukan sehingga saya jadi sedikit lambat…tampaknya dia tidak sabar dan langsung melepas ikat pinggang kulitnya dan ctarrrrrr…langsung digunakan menyabet pantat putih saya….”aghhhhhh sakittttt masss….”saya berteriak sekilas saya lihat wajah & jilbab mas mantri dibalik kamera menegang… tapi mas Hari tetap dingin ….dengan jarinya kemudian dia menusuk2 lubang vagina saya…kemudian mencubit2 bibir vagina saya… dan tiba2″augggghhhhhh massss sakittttt” hampir saya pingsan ketika mas hari kembali mengunakan penjepit jemuran untuk menjepit bibir vagina saya…dikanan dan dikiri…dan kembali saya terkejut ketika sebuah lagi dia jepitkan di itil saya…dan kali ini karena itu bgian yang paling sensitif sakitnya jadi sangat tidak tertahan …sayapun berteriak sekuatnyaaa…”Auuuuuughhhhtttttttt massssssa saskiiiiitsssss” mata saya berkunang2 …dan mulai menagis…hampir saya pingsan…”sudah massss sakittttt….saya sudah tidak kuaaa…hepppp” belum selesai saya berteriak mulut saya telah disumpalnya…dan tampaknya disumpal denga celana dalam bekas milik mas hari…..
Kemudian dia mengitari saya dan memencet hidung saya…dengan mulut tersumpal dan hidung saya di pencet sedemikian rupa hampir2 saya pingsan karena tidak dapat bernapas… tapi kemudian dia melepas jepitan tangannya di hidung saya…lalu membalikan tubuh saya sehingga tubuh saya terlentang dengan tangan terikat di punggung buah dada saya nampak mengacung keatas…seperti dua bongkah gunung yang indah dengan penjepit jemuran dimasing2 puncaknya…warnanya tidak lagi merah tetapi mulai keunguan…kemudian mas hari mulai mengambil tali dan dengan sedemikian rupa mengikat kaki saya masing2 sehingga betis dan paha saya menyatu.dan tidak bisa di luruskan dan dibelakang lutut kedua kaki diselipakan sebuah batangan kayuyang diatur posisinya sehingga kaki saya mengangkang lebar….dan terlipat kebelakang …rasanya sakitt luar biasa…kemudian dengan tiba2 cletik…. dia mencabut penjepit di buah dada sebelah kiri begitu tiba2 sehingga menyakitkan…. setelah itu dengan cepat dipasangnya kembali seolah2 sedang mengetes kekuatan penjepit itu…. dan itu dilakukan ke semua penjepit yang terpasang sehingga saya merasa sangat kesakitan… setelah semua selesai di tiba2 bangkit dan seperti mencari2 sesuatu di lemari es… dan kembali dengan sebuah ketimun jepang yang besar… dan digesek2annya ke lubang vagina saya…ketimun itu terasa dingin…dan tanpa peringatan tiba2 sleppp “aughttttttt….” ketimun itu dimasukannya dengan paksa ke vagina saya sampai masuk 3/4 nya… kemudian dia mengalihkan pandangannya kelubang yang lain…lubang anus ku…segera aku menggeleng2 tapi dia malah tersnyum penuharti…diambilnya seuntai manik2 sebesar kelereng berjumlah 15 butir didalam untaiannya dan kemudian dengan paksa dia menekan masuk satu persatu setiap manik2 itu hingga tinggal 3 untai lagi… kemudian dia duduk memandangi diriku….semua adegan diambil gambarnya oleh mas mantri… kemudiann cetarrrrrr tiba2 mas hari kembali menyabet kan sabuknya ke tubuh ku yang putih sehingga membekas merah..dia kemudian mulai meraba2 tubuhku dan meciumiku sedemikan rupa…sehingga entah bagaimana gairah aneh tadi kembali terjadi…
Kemudian dia mengocok2 ketimun yang ad di vaginaku tadi… sehinggaaa”eghhhhhh eghhhhh …” hanya itu yang keluar dari mulut ku karena tersumpal celana dalam mas Hari.tiba2 tubuhku mengejang karena orgasme….sungguh perasaan yang aneh telah mendera diriku…dalam keadaan sakit dan lemas aku melihat mas hari sedang mengocok2 penisnya sendiri didekat ku dan crot crot…. rupanya dia terangsang hebat melihat keadaan diriku… semua air maninya ditumpahkan ke wajah & jilbab dan tubuh ku…setelah itu dia pun melepaskan semuanya penjepit dan ikatannya…Saya hanya bisa terbaring lemah…aku lihat kini kamera sudah berpindah tangan lagi…
Mas Mantri yang bertubuh gempal…besar… mengendong tubuh lemah saya ke atas tempat tidur..mulai menciumi diriku..memacu gairah diriku… dia mulai memainkan itilku dengan lidahnya….yang masih terasa sakit akibat perlakuan mas Hari….tapi “ughhhhhh nihkkmaaaahhhttt mas euanaaakkkk…ueghhhhhh” saya mulai mengelepar2 ketika lidah mas Mantri mulai menari nari di itil ku sambil kedua tangannya sesekali memilin milin puting ku… kemudian di sergapnya mulut dengan ciuman yang dasyat… lidahnya mempermainkan lidah ku memaksa lidah kuturus menari2 huahhh enak sekaliiii.. kemudian dia mulai
melepas pakaiannya sendiri … terlihat penisnya yang besar mengacung ke atas membuat hati ku bergetar… ”lonte kamu suka ini…”sukaaa tuannn sukaa”hampir diluar sadar aku meracau kata2 yang sangat memalukan itu.

bu guru aisyah

Aisya Pradana, seorang guru di SMP Negeri ternama di Solo berusia 26 tahun, benar-benar telah membuatku terpesona. Walaupun usiaku telah 53 tahun, penisku terasa selalu tegak ketika melihatnya. Sekilas cerita, Dengan Jilbab lebar khas seorang muslimah sejati, dia benar-benar sosok istri yang sempurna. Ditambah dengan kacamata minus yang bergantung di depan mata indahnya, hmm … kecantikannya betul-betul menakjubkan.
Sebetulnya aku agak segan juga mendekatinya, karena begitu santun dan alim perilakunya, serta perbedaan umur kami yang terpaut seperempat abad.
Suatu sore aku melihatnya sedang duduk di beranda depan Ruang Guru, sepertinya sedang menunggu hujan yang sedari siang tadi mengguyur kota Solo dengan deras. Perlahan aku pun mendekati, hingga kemudian duduk di sebelahnya.
“Assalamualaykum, Bu Aisya”
“Waalaykumsalam … Ehh, Pak Hadi. Belum pulang Pak?”
“Belum. Ibu sendiri kenapa belum pulang?”
“Menunggu hujan reda, Pak. Deras sekali hujannya, nggak berhenti berhenti dari tadi siang.”
Sembari mendengar suaranya yang merdu, mataku sedikit melirik ke arah dadanya yang sedikit membusung. Jilbab panjangnya yang berwarna krem tak mampu menutupi kenyataan bahwa payudara akhwat ini memang cukup besar. Aku taksir ukurannya sekitar 36B. Cara duduk Aisya juga begitu anggun. Ia menyilangkan kaki, sehingga rok panjangnya sedikit tertarik ke atas dan memperlihatkan sedikit bagian betisnya yang tertutupi oleh kaos kaki berwarna putih.

Kurasa inilah saatnya bagiku untuk bisa menaklukkan rekanku sesama guru yang menggairahkan ini. Kulihat kiri dan kanan tak ada seorang pun yang lewat karena aktivitas kampus memang sudah selesai semua. Hasrat mudaku pun kembali bergelora, aku pun mulai membaca-baca wirid pemikat yang dulu kupelajari di Gunung *****. Namun tanpa kuduga, Aisya tiba-tiba berdiri hingga aku pun terlepas dari kekhusyukan wiridku.
“Mau ke mana, Bu ?” Aku selalu memanggilnya dengan panggilan Bu Aisya, selain sebagai rasa hormat, juga untuk menyingkirkan perbedaan umur yang cukup jauh di antara kami berdua.
“Sepertinya hujannya masih lama berhentinya, saya mau toilet dulu yah, permisi … Assalamualaykum,” jawabnya sambil berlalu ke arah toilet guru.
Aku yang sudah setengah jalan membaca wiridku pun tak tinggal diam. Aku selesaikan pembacaan wiridku dengan sungguh-sungguh hingga siapapun yang melihat tatapan mataku akan jatuh hati dan menuruti semua kemauanku. Ilmu ini telah kukuasai sejak lulus kuliah dulu. Beberapa kawan pengajian ada yang memberikan informasi tentang wirid ini, dan aku pun langsung mencarinya sampai ke Gunung ***** dan akhirnya aku pun berhasil mendapatkannya, dengan perjuangan yang tak bisa dibilang ringan.
Setelah aku merasa percaya diri dengan wiridku, aku pun langsung mengikuti Aisya hingga ke toilet yang berada di belakang ruang guru. Aku tahu seluruh guru telah pulang, karena akulah yang terakhir berada di ruang guru tadi, jadi sepertinya rencana sore ini akan aman. Ketika kutengok ke setiap sudut toilet, tidak tampak sosok Aisya. Ketika kudengar gemericik air di kamar mandi wanita, maka aku pun menyimpulkan bahwa Aisya pasti sedang pipis.
Dengan cekatan aku pun memasang badan di depan tempat kamar mandi sambil menunggu Aisya keluar. Benarlah, tak lama kemudian sesosok tubuh yang sintal berjilbab panjang keluar dari kamar mandi tersebut. Tanpa menunggu lama, aku pun langsung melancarkan pandangan mautku.
“Bu Aisya …”Ujarku sambil mencegat dan menatap mata Aisya. Mata nan indah itu tiba-tiba menjadi sayu seperti orang yang hilang kesadarannya. Tapi sebenarnya kesadarannya tidak hilang, hanya nafsu seksualnya saja yang tiba-tiba menggelegak.
“Akhhh … Pak Hadi …” Efek dari ilmuku begitu cepat hadirnya, kini Aisya pun telah terjebak dalam permainan nakalku.
Tubuh kami berdua tiba-tiba mematung, tak bergerak sedikit pun. Sunyi, tak ada yang bersuara.Hingga akhirnya Aisya sendiri yang memecah keheningan itu dengan berjalan tapak demi tapak ke arahku. Saat ia telah tepat berada di hadapanku, ia pun memeluk tubuhku yang berbulu lebat ini. Begitu saja aku sudah gembira bukan kepalang. Seorang guru psikologi yang alim dan berjilbab panjang dengan ikhlas tengah memelukku untuk mendapatkan kehangatan birahi dariku. Dapat kurasakan dadanya yang besar naik turun, jantungnya berdetak begitu cepat, tanda-tanda seorang wanita tengah terkena badai gairah.
Untuk berjaga-jaga agar tak terlihat orang, aku pun menggandengnya ke belakang tempat wudhu, sebuah kebun yang cukup tertutup, sehingga terasa aman. Aisya pun menurut saja ketika aku menyandarkan tubuhnya ke dinding, pipinya yang merah benar-benar menggodaku untuk langsung mengecupnya dengan lembut. Tubuh kami berpelukan erat, dan bibirku pun mulai menjelajahi wajah ayu sang akhwat.
“Pak Hadi … apa yang Bapak lakukan? Ini salah pak …” dalam kondisi bergairah pun Aisya masih mampu berpikir tentang salah dan benar, aku pun takjub dibuatnya. Biasanya para korbanku akan langsung pasrah saja menerima apa yang aku lakukan. Ohh … aku makin tak sabar untuk menikmati tubuhnya yang suci ini.
“Nikmati saja Aisya, Bapak janji akan memberikanmu kenikmatan yang tak pernah kau reguk sebelumnya.” Bisikku sambil mejilati pipinya yang ranum. Ahhh … dia langsung mendesah ringan merasakan hangat dan basahnya lidahku di lesung pipitnya.
Tangan kiriku menggenggam erat tangan kanan Aisya dan sedikit menelikungnya ke belakang. Dapat kurasakan basahnya air wudhu masih mengaliri lengannya yang halus dan putih. Sementara itu, tangan kananku pun mulai berani menelusuk masuk ke balik jilbab panjangnya. Satu persatu kancing jubahnya aku lepas, hingga payudaranya yang besar itu pun menyembul keluar.
“Ukhti … toketnya besar sekali yah, boleh Bapak remas?”
“Ahhh … ahhh, boleh Pak. Remas saja …” Jawab Aisya di sela-sela kehausan birahinya. Ia kini mencari cari bibirku untuk dikecupnya, tampaknya dia lumayan ahli juga dalam masalah seksual.
“Ukurannya berapa Bu?”
“36B, Pak. Dan tolong panggil saya Aisya saja … ahhh”
“Besar juga yah Ma, Bapak jadi nafsu banget ngeliat toket kamu.”
Kali ini aku tanganku berganti posisi, tangan kananku berubah menelikung tangan halus Aisya, sedangkan yang kiri meremas2 payudara yang berbungkus bra putih berenda itu perlahan-lahan. Aisya sepertinya belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya, sehingga dia kaget dan desahannya menjadi tak tertahan. Aku pun langsung menutup mulutnya dengan bibirku, dan memainkan lidahku di dalam mulutnya yang manis. Aisya yang tak mengerti apa-apa hanya membalas permainan lidahku sebisanya, matanya tampak sayu di balik kacamata yang membuatnya tambah manis itu.
Beberapa menit kami bertahan dengan posisi itu, hingga Aisya pun menggerakkan tangannya untuk memeluk pinggulku. Melihatnya sudah mulai agresif, aku pun mengendurkan telikunganku ke tangannya dan ikut memeluk pinggulnya. Pinggul nan padat itu terasa seksi dan sintal sekali. Belum pernah aku merasakan tubuh wanita yang benar-benar sempurna seperti ini. Aku pun mulai berani merangsang Aisya, guru berkacamata dan berjilbab panjang itu dengan kata-kata kotorku.
“Aisya … mau gak ukhti lihat kontol Bapak?”
Dia tampak terkejut dengan kata-kataku. Wajahnya memerah dan terasa dadanya bergetar kencang. Namun akhirnya dia pun menyerah dan menganggukan kepala, “Mau Pak.”
“Tapi kontol bapak kan hitam, lagipula udah bekas dipakai Bu Maryam (istriku)”
“Gak apa-apa Pak, Aisya udah gak tahan …” Ia pun akhirnya jujur tentang perasaannya, aku pun tak ingin membuatnya menderita lebih jauh dan langsung mengeluarkan kontolku dari balik celana panjangku.
Dengan gerakan reflek, Aisya langsung menggenggam kontolku dengan tangannya, hingga membuatku serasa melayang. Tangannya begitu halus dan lembut, ahh, serasa di surga. Aku singkapkan jilbab panjangnya dan langsung kepalaku aku masukkan ke baliknya guna mengemut payudara Aisya yang demikian menantang. Putingnya telah membesar, warnanya merah muda, bentuknya juga bulat sempurna, benar2 payudara idaman setiap pria. Kami pun saling memuaskan gairah masing-masing hingga matahari tak terasa mulai turun.
Aku pun kaget dibuatnya, menurut guruku, ajian pemikat yang kupakai ini akan hilang khasiatnya bila azan berkumandang. Aku pun berinisiatif untuk menuntaskan hajatku dan yang lebih penting lagi … membuat agar Aisya mau melakukannya lagi denganku di kemudian hari, kalau perlu tanpa ajian pemikat sekalipun.
“Aisya, coba kamu berbalik sayang …”
Ia pun menurut sambil mendesah ringan. Aku remas pantatnya dari balik roknya hingga Aisya sedikit mengerang, suaranya terdengar begitu binal, berbeda sekali dengan kesehariannya yang biasa bersuara lembut, merdu dan anggun. Sedikit demi sedikit aku angkat roknya hingga ke pinggang dan aku turunkan celana dalamnya yang berwarna putih berenda, hampir mirip dengan corak bra-nya. Aisya memang suka sekali dengan warna putih, yang identik dengan kesucian, walau sebentar lagi kesucian yang selama ini dijaganya akan kurenggut dengan penuh kenikmatan.
Tangan kiriku mulai meraba-raba memeknya yang sudah basah oleh lender kemaluan. Aisya tampak telah begitu terangsang, aku pun langsung memposisikan kontolku di depan memeknya. Aisya mendesah makin keras ketika ujung kontolku menempel di bibir memeknya, lehernya kuciumi dengan lembut dan kuperlakukan ia seperti istriku sendiri. Bedanya kami tidak berada di ranjang yang empuk, tapi sedang bersandar di kebun belakang Ruang Guru tempat kami bekerja. Sebentar Aisya membetulkan letak kacamatanya yang telah bergeser kesana kemari, dan pada saat yang sama aku pun menghujamkan penis hitamku ke dalam memeknya, Ughhh …
“Ahhhhhhh, Paaaaakkk Haddiiiii … Kontolnya gedeeeee ….” Aku tak menyangka Aisya yang begitu alim bisa mengeluarkan erengan binal seperti itu. Memeknya tampak berkedut-kedut menghisap kontolku penuh birahi. Tak sesempit milik Aini memang, tapi tubuh Aisya begitu harum hingga aku benar-benar bergairah dibuatnya. Tak lama kemudian aku pun menyentuh selaput daranya dan … ahhh, aku kembali memerawani akhwat berjilbab panjang, cantik pula.
Aku pun mendapat ide untuk merekam persetubuhanku dengan Aisya, sang akhwat alim itu. Aku keluarkan handphoneku yang berkamera lalu merekam video persetubuhanku dengan wanita berjilbab yang telah lama kuidamkan ini dari arah kanan, sambil tetap menggenjot memeknya yang telah terasa begitu licin karena cairan birahinya yang membanjir. Sengaja aku hanya menyorot tubuhnya saja dan membuat sedemikian rupa agar wajahku tak ikut terekam, Ohh, pintarnya aku. Dia pasti tak akan bisa menuntutku balik karena tak ada bukti aku pernah menyetubuhinya, tapi ada bukti kalau ia pernah meringis-ringis kenikmatan ketika disetubuhi pria yang bukan mahromnya.
Beberapa menit kemudian, tubuh Aisya terasa menegang. Aku yang sudah pengalaman tentu tahu kalau ini adalah cirri-ciri wanita yang akan orgasme. Aisya begitu menikmati pengalaman pertamanya bersetubuh denganku, tak heran kalau ia bisa secepat itu mencapai orgasme. Ia pun mulai meraung mencari kenikmatan sejatinya. Pinggulnya maju mudur mengikuti genjotan kontolku di memeknya yang suci itu.
“Ahh … ahhh … ahh, Aisya mau pipis pakk …ahh”
“Lepaskan semua birahimu sore ini sayang … Bapak akan buat kamu melayang”
“Ahhh ahhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhh, Pakkkkkkkkk …………. Aisya gak kuat ………..” sedetik kemudian cairan cinta dalam jumlah yang banyak terasa menyiram kontolku di dalam memek Aisya. Aisya pun langsung ambruk setelah orgasme yang mungkin baru pertama kali ia rasakan seumur hidupnya.
Baru pertama kali ini aku bersetubuh dengan seorang wanita di mana wanita itu langsung ambruk setelah orgasme. Aisya adalah salah satu wanita terunik yang pernah kurasakan. Untungnya tepat setelah itu baru adzan maghrib berkumandang, tanda ajian pemikatku sudah tak ada pengaruhnya lagi pada diri Aisya. “Untung saja dia langsung ambruk,” pikirku.
Aku menyeka keringat yang bergulir di pipi akhwat yang cantik itu sambil memeluknya di bahuku. Aku pun mengeluarkan sapu tanganku dan mengelap kemaluannya yang telah banjir dengan cairan kenikmatannya sendiri. Setelah itu aku rapikan jubah, rok dan jilbabnya, aku masukkan kembali payudaranya yang indah yang tadi menyembul keluar, kemudian aku gendong tubuh indah seorang Aisya Pradana menuju mobilku. Selama menggendong Aisya, jujur birahiku naik turun. Tak tahan ingin kembali menggumulinya, tapi aku musti bersabar, karena orang sabar disayang Tuhan katanya. Entah petualangan apa lagi yang akan kujalani dengan Aisya.

pengalaman pertama akhwat nonton bokep

Pagi itu wajah Rika, seorang aktivis LSM yang mendukung dan pro pada RUU APP terlihat tegang mendengar penuturan beberapa rekan-rekannya mengenai maraknya website dan blog cabul di internet yang mengeksploitasi wanita, terutama anak sekolah, artis, bahkan foto-foto di friendster pun bisa nyasar ke situs cabul. Sebagai aktifis yang cukup senior, Rika sudah lama mendengar mengenai hal ini namun saat itu dia diberitahu bahwa semua foto dalam website tersebut merupakan foto-foto rekayasa kasar, Rika tidak tertarik untuk melihatnya. Berbeda dengan berita yang disampaikan para rekannya ini yang mengatakan bahwa website-website cabul itu sekarang berisi foto-foto asli dan bukan rekayasa, bahkan yang membuat Rika sangat terkejut ketika mereka menyebutkan bahwa di antara foto-foto cabul dalam website itu terdapat beberapa foto cabul yang berwajah mirip dirinya.

Tentu saja gadis cantik ini menyanggah keras foto-foto cabul tersebut sebagai foto-foto dirinya, hanya saja berita tersebut membuat Rika penasaran dengan website-website cabul tersebut. Terdorong ingin meng-cross check kebenaran berita tersebut, Rika kemudian meminta alamat website-website cabul yang dimaksud, ia pun mendapatkan sebuah site forum dengan inisial (DS) dan sebuah blog cabul yang isinya rape semua.
Jam di HP milik Rika menunjukkan pukul 13.00 lewat ketika ia berjalan keluar dari gerbang kampusnya. Sebagaimana niatnya tadi pagi, Rika yang masih tercatat sebagai mahasiswi di sebuah PTN di kota Bandung ini bermaksud singgah ke sebuah warnet. Gadis berwajah ayu dan lembut ini memang bermaksud membuktikan berita yang dibawa rekannya tadi pagi. Rika sengaja memilih warnet yang mempunyai box tertutup untuk menghindari prasangka buruk orang lain terhadapnya. Sebagai seorang yang dikenal menentang segala bentuk pornografi tentunya Rika berusaha menjaga citra dirinya saat dia membuka website dan blog cabul yang dikatakan temannya tersebut. Boleh jadi orang lain akan mencemooh jika seorang seperti dirinya terlihat membuka website cabul dan porno.
“Ada yang kosong Mas?” tanya Rika kepada operator warnet.
“Mmm.. nomor 10.. Mbak” jawab operator warnet tersebut yang kebetulan cowok keturunan chinese, serta sedikit terkejut melihat seorang wanita cantik yg muncul dihadapannya.
Keberadaan Rika di warnet tersebut memang cukup menarik perhatian. Bukan saja karena kecantikan yang dimiliki Rika, namun juga karena penampilan Rika dengan blouse putih ketat yang membungkus tubuhnya dengan sangat indah dan entah disadarai atau tidak kancing paling atas terbuka sehingga ada sedikit pemandangan yg cukup indah ditambah celana jeans ketatnya
Cowok chinese, operator warnet sempat terpesona melihat kecantikan Rika namun mengingat kalau gadis ini adalah pelanggan baru membuatnya segan untuk berbuat lebih jauh. Walaupun ada rasa segan pada diri cowok operator warnet kepada Rika, namun mata cowok itu nyaris tak berkedip melihat goyangan pantat Rika ketika berjalan menuju box warnet nomor 10.

Cowok chinese itu menelan ludah membayangkan tubuh di balik pakaian yang dipakai gadis cantik ini.
Dalam box warnet no 10 yang tertutup itu, Rika mulai membuka beberapa alamat wabsite cabul yang didapatnya tadi pagi. Tak sampai lima menit kemudian, mata Rika yang lebar membelalak melihat website-website cabul tersebut. Wajahnya yang putih juga berubah merah padam menahan kemarahan dan rasa jijik melihat website serta weblog yang melecehkan perempuan secara seksual terutama segala hal yang berbau rape (perkosaan). Beberapa cerita porno tentang gadis ABG atau mahasiswi serta foto-foto yang mempertontonkan kemulusan tubuh perempuan seperti dirinya membuat Rika merasa terhina dan terlecehkan. Gadis cantik ini juga merasa geram dan nyaris tidak percaya ketika kemudian dia mendapati beberapa foto cabul seorang wanita dengan wajah mirip dirinya sebagaimana laporan teman-temannya yuniornya.
Tubuh gadis ini gemetar menahan kemarahan dan rasa tak percaya melihat pose-pose wanita yang berwajah mirip dirinya apalagi ditambah gambar dirinya yang ia posting di friendster bisa nyasar ke situs ini, sehingga seolah merupakan pembenaran bahwa dirinyalah yang ada di situs cabul tersebut. Tanpa sadar Rika yang dalam kesehariannya bertabiat lembut ini mengumpat karena kemarahannya melihat foto-foto tersebut.
Melihat betapa gadis seperti dirinya dilecehkan dalam website tersebut, Rika terdorong untuk membuat laporan khusus mengenai hal ini ( DS watch out!!!). Rika berniat untuk melaporkan keberadaan website ini kepada pihak kepolisian agar pembuat situs ini ditangkap polisi. Dengan flashdisk miliknya, Rika kemudian menyimpan puluhan cerita porno mengenai perkosaan serta gambar-gambar cabul yang terpampang, terutama foto-foto wanita yang mirip dengan dirinya. Satu persatu beberapa foto cabul dan cerita-cerita erotis mengenai akhwat berpindah ke flashdisknya yang berkapasitas 1 GB tersebut.
Rika adalah seorang gadis berusia 21 tahun yang baik baik serta tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik baik pula sehingga Selain memiliki wajah cantik dan tabiat yang lembut, Rika juga jauh dari hal-hal porno atau cabul sejak kecil bahkan bagi dirinya hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang tabu.

Namun siang ini, gadis cantik ini terpaksa melihat hal-hal tabu tersebut untuk pertama kalinya sepanjang hidupnya. Awal mula, Rika memang sempat shock, bukan saja karena kemarahan yang dirasakannya namun juga karena dia tidak pernah melihat gambar-gambar cabul dan porno sebelumnya. Pada mulanya memang Rika merasa jijik dan marah melihat website tersebut, namun semakin lama ia menjelajahi berbagai website dan blog cabul itu, rasa marah dan jijik yang dirasakan di menit-menit pertama berubah menjadi rasa malu. Wajah Rika yang ayu dan lembut ini bersemu merah melihat foto-foto dalam website dan blog cabul tersebut, apalagi ketika dia melihat foto-foto wanita yang berwajah mirip dirinya tengah mengulum batang kemaluan laki-laki yang tegang.
Mata Rika yang lebar ini membelalak nyaris tak berkedip melihat foto-foto wanita yang tengah mengulum batang kemaluan laki-laki. Mata Rika tak lagi memperhatikan wanita yang berwajah mirip dirinya namun matanya kini lekat melihat batang kemaluan laki-laki yang tengah dikulum dan ada juga yang diremas oleh wanita itu. Rika menggigit bibirnya kuat-kuat menahan debaran jantungnya yang berdegup kian kencang melihat urat-urat kemaluan laki-laki yang menonjol dalam foto tersebut.
Tubuh gadis ini gemetar ketika tanpa disadarinya dia mengkhayalkan dirinya yang mengulum kemaluan laki-laki yang menggiurkan itu. Seumur hidupnya, baru kali ini rika melihat batang kemaluan laki-laki dewasa walaupun hanya dalam foto, terlebih penis berukuran istimewa itu dalam keadaan tegang. Nafas Rika mulai memburu dan dia mulai merasakan denyutan-denyutan di bagian dalam kemaluannya yang terasa gatal sebagaimana layaknya wanita yang mulai terangsang birahinya.
Rika memang seorang gadis baik-baik dan selama ini jauh dari berbagai hal yang porno , namun Rika tetap seorang wanita normal yang mempunyai gairah terhadap lawan jenisnya. Rika yang telah berusia 21 tahun seringkali timbul gairah birahinya kepada lawan jenisnya secara alamiah. Rika sering terangsang terhadap lawan jenisnya, namun apabila birahinya mulai terangsang, gadis ini segera menekannya dengan berbagai aktivitas. Wajah Rika yang cantik seringkali menjadi masalah tersendiri karena membuatnya sering digoda oleh laki-laki, apalagi ternyata dalam hal berpakaian dia tidak terlalu konservative.

Godaan-godaan para laki-laki yang berbentuk ucapan-ucapan mesum, sentuhan atau kadang menempelkan tubuh mereka ke tubuhnya saat di biskota juga dapat membuatnya terangsang namun semua rangsangan birahi yang dirasakannya dapat diredamnya dengan baik. Rika merasa dirinya mampu menjaga diri dan mengendalikan birahinya, tidak seperti beberapa rekan mahasiswi lainnya yang diketahuinya melampiaskan birahinya dengan bermasturbasi. Saat Rika menanyakan alasan mereka melakukan masturbasi, beberapa yang di antaranya adalah teman kostnya itu menjawab bahwa masturbasi lebih baik daripada ML sementara mereka masih belum berani menghadapi resikonya.
Kali ini birahi Rika juga merasa terangsang namun rangsangan itu bukan datang secara alamiah atau gangguan dari orang lain. Birahi gadis ini terusik karena perbuatan dirinya sendiri sehingga kali ini Rika merasa kesulitan untuk mengendalikannya seperti biasanya. Kian lama birahinya semakin kuat membuat Rika melupakan doktrin moral yang selama ini dipeganginya dan keberadaannya sebagai salah seorang aktivis penentang pornografi dan pornoaksi.
Box warnet yang tertutup itu membuat Rika leluasa menjelajahi berbagai website erotis dan porno yang didapatinya dengan search engine Google, terutama yang menampilkan foto-foto laki-laki telanjang bulat dan mempertontonkan penis mereka yang tegang. Nafsu birahi Rika yang mendorongnya tak lupa untuk menyimpan foto-foto tersebut ke dalam flash disk miliknya. Hampir satu jam kemudian wajah Rika yang tengah dilanda birahi sudah sangat memerah dan terlihat kontras dengan blouse putih yang dipakainya. Kancing bajunya tanpa disadari sudah terlepas semua, karena sebelumnya ia tak mampu menahan tangannya untuk meremas-remas bagian dadanya saat ia merasakan buah dada yang terbungkus BH berukuran 34B itu menjadi sangat kencang dan mengeras.
Satu jam lebih lamanya Rika dilanda birahi dalam box warnet bernomor 10 yang tertutup itu. Dalam keasyikan menjelajahi website-website porno tiba-tiba Rika dikejutkan bunyi pertanda SMS masuk di HPnya.
“Hmm.. dari Mbak Soraya..” gumam Rika ketika melihat SMS yang dikirim oleh salah seorang teman di tempat kostnya yang seluruh penghuninya adalah perempuan.
Isi SMS itu mengabarkan bahwa salah seorang penghuni di tempat kost mereka terpergok menyimpan berbagai bacaan dan gambar porno di kamarnya dan juga kondom.
Mendapat sms dari Mbak soraya seperti itu, tubuh Rika gemetar. Gadis ini segera tersadar dari apa yang sedang dilakukannya di box warnet ini. Akhirnya dengan perasaan kalut, Rika menutup seluruh website porno yang telah dikunjunginya dalam waktu satu jam lebih ini dan bermaksud segera angkat kaki dari warnet ini. Ketika seluruh windows website-website porno itu telah tertutup hingga tinggal tampilan dekstop yang terlihat di layar monitor, mata Rika melihat sebuah icon yang berjudul Koleksi Movie di layar monitor. Tiba-tiba timbul keinginan Rika untuk mengkliknya sehingga dia menunda untuk segera keluar dari box warnet. Setelah ia mengklik dua kali icon tersebut, terpampanglah puluhan folder judul film yang tengah menjadi box office di layar monitor. Namun mata gadis berwajah cantik ini melihat salah satu folder berjudul Surga yang membuat dahinya berkerenyit heran. Dengan diliputi rasa heran, Rika mengklik folder berjudul Surga itu yang sekejap kemudian terpampang 2 file film berukuran besar yang membuatnya semakin penasaran. Niatnya untuk keluar dari box warnet tertunda ketika rasa penasaran itu mendorongnya mengklik file film berjudul Surga yang berukuran lumayan besar.

“Ahh!”
Rika terpekik kaget ketika file film itu terbuka ternyata merupakan file film porno. Tubuh Rika seketika menjadi gemetar dan dadanya berdegup kencang. Setelah satu jam yang lalu ia browsing menjelajahi website-website porno yang menampilkan gambar-gambar porno yang tak bergerak, ternyata kini dia menemukan film yang menyuguhkan gambar cabul yang bergerak. Kembali Rika terombang-ambing antara keinginan melihat dan rasa bersalah, akan tetapi nafsu birahi ternyata masih menguasainya membuat Rika kembali duduk dalam box warnet seperti semula. Matanya berbinar lebar menyaksikan film yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dilihatnya.
Film yang agaknya berasal dari Perancis itu diawali dengan adegan sebuah keluarga muda dengan dua orang anak yang masih kecil namun adegan itu cuman sebentar dan cerita itu dimulai ketika adik kandung sang suami yang berwajah tampan ikut menumpang di rumah mereka. Rika kian tenggelam mengikuti jalan cerita film tersebut yang kemudian sang istri dalam film tersebut tertarik dengan adik suaminya yang masih belia itu. Sang istri dalam film tersebut digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang selalu bergaun panjang dan tertutup, akhirnya terjadilah perselingkuhan antara adik sang suami dengan sang istri.
Birahi Rika kian menguat ketika adegan percintaan pasangan selingkuh ini dieksplor dengan detail. Gadis yang tengah dilanda birahi ini hanya terengah-engah menyaksikan adegan-adegan persetubuhan yang dimulai hanya 10 menit setelah film dimulai. Puluhan menit berikutnya boleh dikatakan film itu dipenuhi adegan-adegan persetubuhan pria dan wanita degan detail dan close up, membuat Rika yang menonton film tersebut hanya terengah-engah dalam birahi yang kian menggelegak.
Ia kembali tenggelam dalam libidonya di depan monitor yang menayangkan film porno. Kali ini Rika tidak hanya sekedar meremas buah dadanya sendiri , ia menurunkan celananya sampai lutut sehingga terlihat sepasang pahanya yang bulat padat dan mulus. Tak sekedar itu, namun ia juga menelusupkan tangannya ke balik celana dalam krem yang dipakainya lantas dengan bernafsu jemari tangan Rika menggosok belahan kemaluannya yang kemerahan. Gadis berwajah menawan ini ternyata mempunyai kemaluan yang indah, membukit cembung dengan ditumbuhi rambut-rambut kemaluan yang hitam lebat yang menghiasinya. Bibir kemaluan Rika yang kemerahan kian terlihat memerah ketika tangannya menggosok-gosokkannya penuh nafsu birahi.
Di saat tangan kiri Rika mngggosok-gosok belahan kemaluannya, tangan kanannya segera menyusup ke balik BH berukuran 34B yang dipakainya. Rika mempunyai sepasang payudara montok membukit indah yang kini terasa kian mengeras. Birahinya telah demikian menggelegak ketika tangannya meremas-remas payudaranya sendiri sambil memelintir puting susunya yang berwarna merah kecoklatan dan berdiri dengan pongahnya pertanda gadis itu sudah benar-benar sangat terangsang saat itu. Entah darimana Rika belajar bermasturbasi padahal sebelumnya tidak pernah satu detikpun dia melakukan perbuatan masturbasi sebagaimana teman- temannya lainnya. Mata Rika melotot adegan-adegan mesum yang terpampang di layar monitor sementara kedua tangannya merangsang kemaluan dan payudaranya sendiri.

Puluhan menit berlalu ketika tiba-tiba HP Rika berbunyi nyraing membuat Rika yang tengah asyik dalam birahinya terlonjak kaget, kali ini nada HPnya adalah nada panggil bukan nada SMS. Ketika melihat nama Mbak Soraya yang terpampang di layar HP, Rika segera menghentikan meremas payudaranya lalu dengan wajah yang kesal ia mengangkat telepon.
“Ada apa Mbak..?” tanya Rika dengan sedikit kesal.
“Maaf Rika.. gimana sms saya tadi.. apa Nia perlu dikeluarkan juga dari tempat kost kita sebagaimana beberapa orang sebelumnya?” tanyanya.
Rika terdiam. Nia adalah penghuni kost yang dimaksud dalam sms dari Mbak Soraya sebagai gadis yang mengkoleksi gambar dan cerita porno juga kondom di tempat kost mereka.
“Tunggu dulu.. biar saya datang dulu.. Nianya kemana?” jawabnya sebentar kemudian.
“Sudah pergi.. mungkin malu dia.. tapi barang-barangnya masih di kamarnya dan barang-barang cabul itu sudah saya amankan” sahut Mbak Soraya diseberang.
Rika kembali terdiam.
“Ya nanti kita bicarakan.. tunggu aku datang aja” sahut Rika sesaat kemudian.
Ketika kembali pandangan Rika ke layar monitor, film tersebut sudah mendekati akhir, berarti satu jam lebih gadis cantik ini tenggelam dalam birahi ketika menonton film tersebut. Telepon tadi ternyata mampu membangkitkan kembali kesadarannya akan perbuatan yang sedang dilakukannya. Dengan gontai Rika membenahi pakaiannya yang awut-awutan dan membuatnya setengah telanjang. Untunglah box warnet itu tertutup rapat tak seoarangpun melihat keadaan Rika dengan aurat yang tersingkap lebar.
Rika keluar dari box warnet nomor 10 setelah hampir 4 jam dia berada di dalamnya. Blouse yang dipakainya terlihat kusut masai di bagian dada. Rika berjalan gontai dengan pikiran yang kalut berniat menuju kasir warnet, namun ia merasakan celana dalam yang dipakainya terasa basah membuatnya risih. Rika menghentikan langkahnya ke meja kasir,dan berbelok ke toilet warnet.
Dalam toilet yang cukup bersih itu, Rika melepas celana dalam krem yang dipakainya. Rika kemudian memperhatikan celana dalamnya yang terasa basah oleh lendir birahi yang cukup banyak. Sekian jam Rika tenggelam dalam birahi membuatnya berulangkali menyemprotkan cairan kenikmatan yang membuat celana dalamnya basah. Rika segera membungkus celana dalam yang semula membungkus bagian vitalnya dengan tissue kemudian disimpannya dalam tas miliknya. Sebelum keluar toilet, Rika sempat mencuci kemaluannya yang terlihat putih kemerah-merahan dengan ditutupi rambut-rambut kemaluan yang hitam lebat yang terbiarkan tumbuh dengan suburnya. Bukit montok kemaluan Rika yang tembem dengan bibir kemaluan yang merekah merah itu dicucinya berulangkali sebelum dilap dengan tissue. Ia merasa yakin tak seorangpun mengetahui dirinya saat ini tidak memakai celana dalam saat ini.
Rika membuka pintu toilet lantas dengan sedikit canggung, gadis cantik ini berjalan menuju ke kasir warnet yang masih dijaga oleh cowok chinese. Cowok itu memandang Rika dengan pandangan penuh arti sembari tersenyum.
“Sudah Mbak?” tanyanya sembari tetap memandang kecantikan gadis dihadapannya.
“Ya” jawab Rika pendek sambil menyodorkan lembaran uang pecahan 20 ribu.
Rika menyadari pandangan cowok chinese yang seakan ingin menelanjanginya sehingga membuatnya tidak menyukai pandangan cowok chinese tersebut.
“Mbak jadi member aja.. koleksi film kita nambah terus lho. Makin asyik lho” ujar cowok itu sambil menghitung uang kembalian.

Rika terperanjat kaget mendengarnya, wajah ayu gadis berkulit putih ini seketika menjadi merah padam. Rika tidak menyangka kalau operator warnet bisa mengetahui dia melihat film porno dalam box warnet.
â€Å“Mmm.. makasih” ujar Rika tergagap lantas tiba-tiba saja ia setengah berlari menuju pintu keluar warnet.
Wajahnya yang merah padam tertunduk dalam-dalam menahan rasa malu yang dirasakannya.
“Kembaliannya Mbak..!!” teriak cowok operator warnet ini.
Namun Rika tidak lagi mendengarnya. Begitu keluar dari warnet Rika juga tidak menunggu bus kota seperti biasanya namun tangannya segera melambai menghentikan taksi yang lewat.

cerita yang panjang : mamaku

Aku Andre ingin menceritakan petualangan dengan si nyokap. Siang itu, aku dan mama berada di minimarket kami. Aku tidak kuliah. Seperti biasa mama berpakaian jilbab, kemeja putih tangan panjang dan celana hitam. Karena jilbabnya yang juga warna putih hanya menutupi sampai leher. Nampak bayangan BH putih mama dan perutnya.

Jam 1-an, pak RT datang untuk meminta uang kebersihan dan mengurus perpanjangan ktp mama.
“Nak Andre.. mamanya ada..”
“Oh ada pak sebentar saya panggilkan” jawabku sambil menyuruhnya duduk di depan kasier.
Aku memanggil mama di lantai2. Aku melihat mama sedang asyik nonton film bokep yang ada di laptopku sambil tangannya mengelus selakangannya dari luar celana.
“Ma.. ada pak RT tuh di bawah mau ngurus perpanjangan ktp sama uang kebersihan.”
“Eh… kamu bikin kaget mama aja… Ndre main yuk.. dah 5 hari kita gak main..”
“Main aja sama pak RT tuh..”jawabku.
“Yang betul.. bolehkah..”
“Ya udah asal mama puas.. ntar malem baru sama Andre..”
“Tapi Andre harus liatin mama sama pak RT main ya sayang.” kata mama.
Aku hanya mengiakanya.
“Pak RT.. kata mama diatas aja..”
“Oh iya.”.
Lalu aku menyuruhnya duduk di bangku yang ada di samping kamar mama. Lalu mama keluar.
“Eh.. pak RT..” sapa mama.
Lalu aku masuk ke kamarku yang ada di pintu kamar mama. Karena diatas pintu kamarku ada ventilasi yang ditutupi kaca. Aku dapat meliha apa yang mereka lakukan. Pak RT yang berkumis tebal dan tangannya yang coklat yang sedikit di tumbuhi bulu tapi badannya bisa dibilang sedkit kurus. Setelah membayar uang kebersihan. Pak RT kembali memasukkan berkasnya ke dalam tasnya dan hendak pergi. Mama bersalaman dengan pak RT. Mama mengenggam erat tangan pak RT. Pak RT sepertinya sudah mengerti. Langsung saja dijatuhkanya tasnya dan tangan kanannya meraba kepala mama dari luar jilbabnya.


Mama melemparkan senyum nakal pada pak RT. Permainan pun di mulai. Pak RT langsung mengenggam kepala mama sambil mencipok bibir merah mama. Ciuman ganas pun terjadi. Ciuman ganas antara mama dengan pak RT sangat menggairahkan bagi siapa yang melihatnya. Pak RT menyandarkan tubuh mama ke didinding. Tangan kiri pak RT membuka jilbab mama, lalu tangan kanan mama membuka kaitan celana dinas pak RT. Secara bersamaan jilbab mama dan celana pak RT lepas. Rambut panjang hitam terurai. Lalu bibir pak RT turun ke leher. Dicium, dijilat dan dicupangnya leher mama. Mama menggelengkan kepalanya sambil berdesah kecil menikmati. Tangan kanan mama mengeluarkan kontol pak RT dari CD coklat. Mama mengocoknya pelan-pelan.
Pak RT semakin tidak tahan nampaknya. Tangan coklat pak RT membuka 1 per 1 kancing kemeja putih mama. Setelah kemejanya sudah terbuka kedua tangan pak RT langsung meremas tetek mama dari luar BH 36bnya. Lalu lidah pak RT bermain di pinggiran tetek mama. Tangan mama masih memegang dan sekali-kali mengocok titit pak RT dengan lembut. Setelah puas menjilati pinggiran tetek mama, pak RT tidak membuka BH mama melainkan membuka celana hitam mama. Wow… nampak bulu-bulu halus ditutupi CD yang juga berwarna putih. Lalu pak RT menelentangkan mama di lantai.
Mama menurut saja. Lalu tangan pak RT menarik BH mama ke bawah, dengan tarikan yang sangat kuat, copotlah BH mama. Tetek mama yang berwarna putih padat dan kenyal itu menyembul dengan ujung puting warna hitam kecoklatan.
“Kamu memang cantik Lisna… seharusnya dari dulu kita begini…” kata pak RT memuja mamaku.
Pak RT langsung melumat habis tetek mama. Mama sempat teriak lalu diiringi dengan desahan nafas yang tidak beraturan. Tetek mama dilumat sambil diremas sama pak RT. Nampaknya pak RT sudah lama tidak dijamah oleh istrinya yang kata orang sekitar selingkuh dengan adiknya pak RT. Wajah mama memerah sambil tetesan air dijidatnya. Setelah puas dengan tetek mama, pak RT menarik CD ke bawah, lalu dijilatnya jembut mama sampai pada lubang anus mama. Tangan sekali-kali menusuk vagina mama sambil lidahnya menjilati itil mama.
“Oh.. ah… akhhhhhh” desah mama sambil meremas teteknya.
Kulihat lidah pak RT sangat lincah bermain di vagina mama. Dihisapnya vagina mama yang telah basah. Setelah itu pak RT menyodorkan kontolnya ke mulut mama. Tangan mama mengocok dan mulut mama menjilati senjata pak RT yang hitam itu.
“Ooohhhg trus Lis… enak banget oh….” desah pak RT.
Kulihat mama sangat bernafsu mengoral penis pak RT. Lama kelamaan penis pak RT kelihatanya bertambah sedikit panjang. Setelah puas mengoral penis pak RT, mama langsung mengarahkan penis pak RT ke liang vaginanya.
“Pelan-pelan.. pak..” kata mama.
Dengan posisi mama terlentang, pak RT menggesekkan kepala penisnya ke mulut vagina mama yang telah basah.
“Oh…” desah mama ketika kepala penis hitam itu masuk ke memeknya.
“Ooh… akh….” teriak mama ketika seluruh batang zakar milik pak RT itu masuk seluruhnya di vagina.
Langsung saja pak RT menggoyangnya. Dengan tempo pompaan yang sedang, mama mendesah sambil menggelengkan wajahnya ke kanan-kiri. Cantik sekali wajah mama ketika dikentot. Melihat adegan itu, penisku tegang hingga keluar dari CDku. Pak RT keliahatannya semakin bernafsu. Dengan gaya doggy style, dipompanya mama dengan sekuat tenaga. Mama hanya bisa mendesah. Tetek mama bergoyang-goyang yang semakin membuat nafsuku bangkit.
“Entar malem bakal habis neeh sih mami gua pompa hingga KO” pikirku.
Badan mama sudah penuh dengan keringat.

“Pak… su..dah… mao… kluar neh.. oh..” kata mama.
Beberapa saat kemudian mama teriak dan pak RT menghentikan goyangannya tanda mama mencapai orgasme. Mereka kembali ganti posisi. Pak RT duduk di bangku lalu mama naik di atas paha pak RT. Pak RT kembali memasukan rudalnya ke vagina mama.
“Oooh…” desah mama.
Dengan posisi seperti itu pak RT dengan bebas meraba tetek mama sambil lidahnya menjilati leher mama. Mama mencium bibir pak RT. Pak RT pun membalas dengan ciuman. Kulihat goyangannya tidak terlalu cepat. Beberapa saat kemudian.
“Pak kluar lagi neeh.. ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” kata mama diiringi dengan orgasmenya yang kedua.
Dengan posisi pak RT yang masih duduk, mama mengoral penis pak RT. Dikocoknya penis pak RT dengan teteknya.
“Ooh… ah… Lis.. ah..” desah pak RT ketika menembakkan sperma di pipi mama.
Lalu mama menimpa pak RT yang sedang duduk.
“Permainan yang hebat… ah..” kata pak RT.
“Ya… kapan-kapan kita main lagi ya.”
“Iya deh Lis.. seharusnya dari dulu kita begini… istriku sudah jarang melayaniku dan tidak seenak ini..”
“Ooh…” jawab mama.
Lalu pak RT kembali memakai bajunya dan dibantu sama mama. Mama masih bertelanjang bulat.
“Lis… main lah ke kantor saya.. kita main disana….ya…”
“Ya deh pak RT..” kata mamaku.
Lalu pak RT turun pulang. Setelah melihat pak RT sudah turun. Mama langsung masuk ke kamraku.
“Enak ya mah..”
“Enak dong..” kata mama.
Mama langsung menarik celanaku.
“Ayo ma dah gak tahan..” kataku.
Mama langsung mengemut penisku. Wah..enak banget rasanya. Mama mengemut penisku layaknya es krim. Karena sudah tak tahan kutembakan saja maniku di mulut mama.
“Uh… enak banget manimu…” kata mama yang mempercayai bahwa mani itu bikin awet muda cewek.
Jam 4 aku mandi bersama mama. Keesokan harinya, aku dirumah sendirian. Karena gak ada kerjaan aku ke ruko. Aku melihat mobil pak Djoko, dosenku terpakir di depannya.
Pagi itu suasana memang tampak sepi. Hanya 3 orang pelanggan dirukoku. Aku naik ke lantai 2. Lalu aku mengintip dari celah rahasiaku. Kamar mama berantakan, baju mama berserakan dilantai. Pak Djoko sedang memilih baju untuk mama. Setelah 15 menit memilih pakaian, Pak Djoko menyuruh mama memakai jubah hijau tanpa BH dan jilbab hijau muda. Mama juga tidak memakai CD.
“Dah cantik.. ayo kita pergi..” kata pak Djoko sambil memeluk tubuh ibuku.
Pak Djoko sempat berciuman sebelum turun. Seperti dugaanku, tonjolan mama tidak terlalu nampak karena jubahnya agak tebal. Mereka juga tidak tahu ada aku. Kuikuti kemana mereka. Dengan mobil civicnya, pak Djoko membawa ibuku ke gedung basket kampusku. Keadaannya sangat sepi. Tidak ada satpam, petugas kebersihan dan semacamnya diarea itu. Setelah menyembunyikan keretaku di halaman, aku bergegas masuk. Aku bersembunyi ditumpukan bangku disamping pintu belakang. Hanya ada mama dan pak Djoko ditengah lapangan. Pak Djoko membasahi vagina mama dengan sebuah cairan yang aku tidak tahu. Beberapa saat kemudian terdengar suara mesin mobil pak rektor.
“Ayo rapikan bajunya, pak Luhmin datang bersama penjabatnya…” kata pak Djoko.
Pak Djoko langsung menuju pintu membukakan pintu pak Luhmin sang rektor, pak Luhmin yang berumur 57 tahun, tinggi tegap layaknya tentara dan mempunyai ukuran penis sekitar 22 cm diameter 5 cm. Mama sibuk merapikan pakaiannya dan berdiri pas ditengah lap basket. Lalu pak Luhmin dan pak Andi, kaki tangannya masuk. Pak Andi berbadan gelap, tegap, dia berpangkat mayor.
Mereka bertiga menghampiri mama ditengah lapangan.

“Ini pak rektor dan pak mayor… perkenalkan diri nona..” kata pak Djoko.
Dengan tenang mama memperkenalkan dirinya.
“Saya Akmal Lisna.. panggil saja saya nona..” kata mama.
“Saya pak Luhmin.. panggil saja mas Min… saya rektor disini..” kata pak Luhmin sambil bersalaman dengan mama.
“Saya Mayor Andi.. panggil saja Mayor..” kata Andi.
Wajah pak Andi berbinar-binar memandangi mama yang berdiri dihadapannya. Mamaku sungguh cantik. Lalu mama duduk dilingkari oleh pak Luhmin, Andi dan Djoko. Pak luhmin duduk pas di depan mama, mama sedikit malu.
“Non.. sudah menikah.. umur berapa..”
“Sudah pak.. saya punya 1 anak.. jarang dirumah.. umur saya 48 tahun..” jawab mama.
“Huh panas ya mas..” goda mama sambil mengipasi lehernya yang tertutup jilbab dengan tangannya.
Pak Luhmin mendekati tubuh mama.
“Nona manis..” kata pak Luhmin sambil memegang kedua tangan mama, badanya semakin dekat.
“Non..” katanya lagi.
Dia mulai menyorong pelan badan mama untuk tidur dilantai. Dan cupphhh… Luhmin berciuman dengan mama. Badan mama sudah terlentang dilantai dengan mulut yang melekat pada bibir Luhmin. Tangan pak Rektor itu langsung meremas tetek mama dari luar jubahnya. Sementara Andi berusaha melepas pakaiannya semua, pak Djoko merekam aksi rektor berciuman dengan mama. Tangan mama berhasil membuka celana hitam Luhmin, dikocoknya pelan penis yang panjang itu. Setelah Andi bertelanjang bulat, Luhmin langsung menarik keatas jubah hijau itu, nampaklah tetek mama yang montok itu dan vaginanya yang tertutup bulu-bulu halus.
“Aakh..” desah mama ketika bibir Luhmin mengulum puting susunya.
Lalu dari kanan, Andy mencium bibir mama. Mama yang hanya memakai jilbab, berhasil meraih penis Andy. Kemudian mama menggulum penis Andy yang berukuran normal. Luhmin semakin bernafsu setelah mencupang tetek mama, kini lidahnya membasahi bulu vagina mama.
“Wangi sekali vaginamu Lis..” katanya sambil lidahnya menusuk-nusuk memek ibu.
Dengan lahapnya ia menaik turunkan lidahnya, mama mengenjang sambil tangan dan mulutnya bermain di penis Andy.
“Oough.. nikmat.. nona Akmal… ough..” kata Andi berulang-ulang.
Kulihat penis rektor tegang dengan sendirinya. Lalu Luhim memasukkan tiga jarinya ke vagina mama.
“Oough…” desah mama menghentikan kocokannya dan memejamkan matanya.
Lalu pak Luhmin mengocokkan vagina mama dengan ketiga jarinya. Kocokan Luhmin membuat mama tak berdaya. Beberapa kali mama menghentikan kuluman mulutnya dari penis Andy.
“Oough.. pak.. aku.. keluar..” kata mama.
Beberapa saat kemudian mengucur air dari vagina mama. Setelah itu mereka berganti posisi. Mama merubah posisinya. Mama berada diatas pak rektor. Lalu pak rektor menancapkan penisnya ke dalam memek mama.
“Oough.. pelan pak.. oh.. akh…” kata mama.
Setelah masuk seluruhnya, pak Luhmin mulai memompanya dengan penuh semangat. Mamaku terus memejamkan matanya. Tiba-tiba Andy bangkit, dia menahan gerakan kepala ibuku yang tertutup jilbab dan mengecup bibirnya.
Setelah itu, lidahnya bermain dipunggung mama hingga pas dianus mama.
“Pak..oh…kelu.a..pak..” kata mama.
Mama menjerit panjang. Setelah itu, gantian kini Andy menancapkan penisnya yang berukaran 18 cm itu ke dalam liang mama. Posisinya kini mama dipangku oleh Andy. Mama kembali mendesah. Andy memompa mama sambil menciumi leher mama dari balik jilbabnya. Pak Luhmin menancapkan penisnya dimulut mama. Kemudian mama menggulumnya. Wajah pak Andy dan Luhmin berbinar-binar menikmati alat seks mama yang masih seret. Keringat terus mengucur dari badan mama, Andy dan pak Luhmin. Jilbab mama juga sudah sangat basah. Setelah pompaan Andy, kini mama kembali mengganti posisi. Mama dengan posisi terlentang diatas Andy. Kemudian Luhmin menbuka kaitan jilbabnya, terurailah rambut panjang mama.
“Kamu semakin cantik nona Akmal..” kata pak Luhmin.
Kemudian kontol Luhmin menancap pas di vagina mama.
“Oouh… trus.. pak.. trus.. ough.” desah mama.
Lalu Andy meremas payudara mama dan menjilati kuping mama. Sementara pak Djoko, sang cameramen mereka adegan itu sambil meraba penisnya. Pak Luhmin semakin mempercepat gerakannya. Mama pun semakin mendesah cepat.
“Pak.. ough.. ouh.. akhhhhh…” desah mama orgasme kedua kalinya.
PAk Luhmin menyorong penisnya dalam-dalam di vagina mama. Lalu Andy menancapkan kontolnya di anus mama.
“Ooh… pak… sakit.. oh..” desah mama.
Lalu andy menggoyang pelan diiringi oleh pak Luhmin. Mama terus memejamkan matanya. Keringat terus mengucur. Badan mereka bertiga telah basah. Pak luhmin menggoyang agak cepat. Mama terus mendesah dan memejamkan matanya. Tangan pak Luhmin memeluk erat pinggang mama. Pak Andy menggoyangkan dengan cepat. Mama semakin memejamkan matanya. Pak Andy mencabut kontolnya dan menyemprotkan maninya di punggung mama. Mama menjatuhkan kepalanya didada pak Luhmin. Nafas mama tak beraturan. Pak Luhmin mengelus lembut kepala mama. Setelah itu ia kembali memompa mama. Pak Luhmin terus menahan kepala mama di dadanya. Goyangan yang bisa dibilang lambat itu membuat pak Djoko semakin tak tahan.
Diserahkanya kemera kepada Andy, lalu mama disuruhnya menggulumnya. Pak Luhmin langsung melepaskan pelukannya. Mulut mama langsung bermain dengan penis pak Djoko. Nikmat sekali kayaknya. Ternyata pak Djoko langsung menyemprotkan maninya dimulut mama croot.. croot…
Beberapa tetes maninya keluar dari mulut mama. Setelah itu, pak Djoko kembali membenamkan kepala mama didadanya.
“Aakh… pak.. saya.. gak.. tahan.. lagi.. nih.. shssh” kata mama.
Pak Djoko mempercepat gerakanya.
“Aakh.. oh.. pak.” desah mama.
Beberapa saat kemudian mama mendesah panjang.
“Aakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. pak…” desah mama.
Pak Djoko juga menyemprotkan benih-benihnya di dalam vagina. Terlihat 2 tetes mani keluar dari sela-sela vagina mama. Kemudian pak Djoko menelentangkan badan mama dilantai. Setelah mencabut penisnya dari vagina mama, diselimutinya badan mama dengan jilbab hijau muda mama. Pak Djoko bergabung dengan pak Andy dan Joko yang asyik memandangi mama yang kecapaian dengan sebatang rokok. 5 menit kemudian,
“Ko.. ambil tas dibagasi mobil saya..” kata pak Luhmin menyuruh pak Djoko.
Pak djoko kembali dengan membawa tas.
“Kita mandiin dulu di belakang..” kata pak Andy.

Lalu pak Djoko mengeluarkan semua isi tasnya yang berisi handuk, BH, CD dan jubah putih yang indah. Kemudian pak Luhmin mendekati mama. Lalu pak Luhmin menggendong mama ke ruang ganti. Dengan sangat hati-hati aku mengikuti mereka.
“Cerrrrr..” suara air shower.
Pak Djoko mendudukan mama di sebuah bangku. Pak Andy menyiram badan mama. Sedangkan pak Djoko menyabuninya. Mama sadar dan hanya diam saja. Pak Djoko menyabuni memek dan tetek mama. Setelah mandi. Mama disuruh duduk dan diam oleh pak Luhmin. Lalu tangan pak Luhmin memakaikan BH dan CD mama. Setelah itu mama memakai jubahnya sendiri. Melihat mereka bergegas. Aku langsung keluar. Mama diantar naik mobil civic pak Luhmin. Pak Djoko juga ikut. Kuikuti dari belakang. Sampai dirumah aku pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Malamnya aku tidur disamping mama. Aku sempat mengobok-obok vagina mama dengan jariku. Rasanya makin asin aja. Mungkin karena sperma pak Luhmin tadi.
“Ma..”
“Apa sayang..” jawab mama.
“Mama sebenernya bisa punya anak lagi gak sih..” tanyaku.
“Mama udah periksa ke dokter… katanya kalau spermanya cocok dengan rahim mama ya mama hamil donk..” jawab mama.
“Sperma aku bisa gak ma..”
“Gak bisa dong.. spermamu kan sperma muda… masih segar..” jawab mama.
Lalu tanganku meremas tetek mama dari balik kimino mama.
“Jangan sekarang..mama capek nak..” jawab mama.
Semenjak kejadian itu, aku selalu tidur disamping mama. Kadang kami bermain sampai lupa waktu dan mandi bersama. Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Eno memperkenalkan mama dengan dosen kami, sebutlah pak Djoko. Kami menyuruh mama berdandan yang cantik. Di dalam perjalanan ke kampus, Eno menyuruh mama sedikit gatal karna ini jumat sore, tak ada yang kuliah jadi sepi banget. Sampai di kampus, kami parkir di depan ruang dosen, benar dugaan kami sepi sekali, hanya ada pak Djoko di ruangan itu.
Aku memperkenalkan mama dengan pak Djoko.
“Pak ini mama saya..” kataku sambil mama tersenyum.
Wajah pak Djoko yang killer diiringi dengan tangannya yang dipenuhi bulu lebat. Pak Djoko mempersilakan mamaku duduk dan aku disuruh tunggu diluar dan menutup pintu kantor. Aku dan Eno ngintip dari jendela dengan sangat hati-hati. Wajah pak Djoko dan mama saling berhadapan. Aku tidak dapat mendengar jelas perkataan mereka. Kulihat pak djoko menerawangi badan mama yang memakai jilbab sebahu, baju tangan panjang dan rok jeans sebetis. Kulihat mama merubah posisi duduknya, sekarang mereka duduk bersebelahan. Mama mendekatkan badannya. Sepertinya pak Djoko sudah masuk perangkap, dia mencoba mengelus tangan mamaku, mama tidak melakukan perlawanan.
“Jangan disini gak aman..” kata mama.
“Tunggu saya dilantai 2 kelasnya Andre” kata pak Djoko.
“Duluan bu, saya cari kuncinya dulu” tambahnya.
Mama langsung keluar dari ruangan guru. Aku dan Eno menyamperi mama.
“Bagus ma, mama memang cantik deh,” pujiku.
“Tan, puasin aja tuh dosen, biar mukanya seger dikit” kata Eno.
Lalu kudengar suara kaki pak Djoko. Aku dan Eno berlari menuju tangga di ujung. Kulihat pak Djoko datang dengan gagah.
Cetek.. pintu terbuka dan mama disuruh masuk duluan.
Pak Djoko mengamati sekitarnya, setelah dirasanya aman dia pun masuk. Aku dan Eno menuju ke depan pintu. Kami ambil kursi lalu kami manjat dan ngintip dari lubang angin. Kulihat pak Djoko melepaskan kemejanya dan mama duduk dihadanpanya sambil meremas payudaranya. Lalu pak Djoko yang hanya tinggal singlet dan kolor putih mendekati mama yang berpakaian lengkap. Lalu mereka berciuman, kulihat lidah pak Djoko bermain di mulut mama. Tangan pak Djoko menarik jilbab mama dan menarik resleting baju mama yang ada di blakang. Pak Djoko begitu agresif, dengan sekejap baju dan BH hitam mama telah tidak berada di tempatnya lagi. Kemudian lidah dan tangannya bermain di payudara mama yang kenyal. Diremas dan diplintirnya tetek mama. Sedangkan mama meraba penis pak Djoko dari luar CD karena permainan pak Djoko yang sangat agresif.
Sembari lidah pak Djoko bermain di tetek mama, tangan pak Djoko membuka kaitan rok mama. Dilemparnya rok mama, kemudian ditusuknya vagina mama dari luar CD biru gelap itu. Lalu diduduknya mama di atas meja dan ditarinya CD mama. Tanpa basa-basi langsung dijilatinya memek mama dengan penuh nafsu. Dihisapnya sambil tangannya menusuk-nusuk vagina mama. Sedangkan mama menikmatinya sambil meremas teteknya. Kulihat jelas badan mama yang berkeringat nikmat karena dicumbu dosen killerku.
“Oh.. akh.” kata itu yang kluar dari mulut mama.
Oh.. akh… ih… tiba-tiba tubuh mama mengenjang, ternyata mama orgasme. Lalu, dosen itu menelentangkan mama di atas meja. Dicopotnya kolornya, penis hitam panjang ditumbuhi bulu lebat kriting mengacung di depan muka mama. Lalu mama menggenggam kontol itu dan dijilatnya kepala kontol itu. Mama menyepong kontol itu dengan penuh gairah. Melihat permainan panas itu nafsuku bangkit. Kontolku yang juga menegang rasanya ingin keluar dari sarangnya, kulihat Eno telah meraba kontolnya dari tadi.
“Ooh…” desah pak Djoko.
Mata pak Djoko merem melek menikmati isapan mulut mama. Mama trus menjilati kontol dosenku, dikocoknya, diisap dan dijilatinya seperti menjilat ice cream. Setelah puas dijilati mama, dosen itu siap untuk mencumbu.
“Pelan-pelan pak dosen… akh..” kata mamaku.
Kontol pak Djoko yang telah dilapisi kondom itu menempel di mulut vagina mama.
“Oh. akh……” desah mama ketika kontol hitam itu menembus liang peranakannya.
Di pompanya mama sambil tangannya meremas pantat mama. Dipukulnya pantat mama sekali. Kulihat mama merem melek menikmati pompaan pak Djoko sambil desahan kecil keluar dari mulutnya.
“Oh… akh.. ih.. ohhhhh”.
Kontolku yang juga ingin menyalurkan hasratnya, trus ku genggam. Kulihat Eno sudah tidak memakai celana lagi, dia juga memegang kontolnya sambil mengocoknya.
“Nyak lu memang top… the old white’s bitch abizzz..” bisiknya.
Aku juga terpana melihat keindahan tubuh nyokap diusianya yang menginjak 50 tahun. Kemudian dosen killer itu merubah posisinya, didudukannya mama di atas pahanya. Ia kembali memompa,
“Ooh… akh… pak… akh..” desah mama.
Pak Djoko memompa mama dengan penuh nafsu sambil tangannya yang meremas pantat mama, mulut bermain di payudara mama dan sesekali mencium bibir mama. Badan mama basah kuyup, rambut panjang sebahu itu berantakan. Mama bagaikan bidadari sex yang luar biasa.
“Pak… oh.. sa..ya.. kluar.. akhhhhhhh” kata mama diiringi dengan teriakan.
Lalu pak Djoko memeluk mama. Di nunggingkannya pantat mama.
“Ayolah… sedikit lagi…” katanya pada mama.
Kulihat nafas mama yang tidak beraturan, ia kembali melayani pak Djoko dengan penuh nafsu. Dengan gaya doggy style, mama memegang meja sambil kembali melayani pak Djoko. Kulihat mama memaju-mundurkan pantatnya, teteknya turut bergoyang sesuai irama tubuhnya. Pak Djoko memompa dengan sekuat tenaga.
“Oh….. yes.. ah..” desah mamaku.
“Oh… akh..” desah mama lagi ketika pak Djoko mengeluar masukan kontolnya dari vagina mama.
Tiba-tiba pak Djoko mengeluarkan kontolnya dan membuang kondom yang melekat di kontolnya. Mama langsung memutar tubuhnya dan tangannya mengocok telur pak Djoko.
“Aakh… nik..mat.. bu.. oh.” kata pak Djoko sesaat setelah menyemprotkan maninya di mulut mama.
Semua sperma pak Djoko ditelan mama. Kemudian mama dan dosenku duduk
di lantai.
“Permainan yang nikmat.. sungguh nikmat..” kata pak Djoko.
“Besok-besok datang lagi bu… kalau bisa Rabu sore.. keadaannya seperti ini juga sepi.. ntar saya ajak dosen yang lain” katanya.
“Baik pak dosen” jawab mamaku dengan kalem.
Kontolku masih tegang berdiri. Kulihat mama masih terlentang, sedangkan pak Djoko sudah berpakaian lengkap. Lalu pak DJoko mengambil pakaian mama 1 per 1 dan dibantunya mama memakai pakaiannya. Tapi, ada sedikit keanehan, mama tidak memakai BH dan CD lagi, jadi hanya luarnya menutupi. Lalu aku dan Eno menunggu di mobil.
“Wah, Tante keren banget permainannya..” kata Eno.

Di mobil dalam perjalan pulang, tanganku dan tangan Eno dengan bebas meraba mama. Mama tidak keberatan melepas baju lengan panjangnya. Dia kini tinggal jilbab dan rok jeansnya. Eno meraba teteknya dan memeknya dari kolong jeansnya. Sampai digarasi mobil, nyokap kembali memakai pakaiannya. Lalu masuk ke kamarnya. Ketika hendak mengantarkan Eno pulang, mama manggil aku dan Eno dari dalam kamarnya. Aku dan Eno masuk ke kamar mama.
Di dalam, badan mama sudah dililit handuk.
“Ayo. Kawanin mama mandi donk honey..” aku dan Eno langsung membuka pakaian kami.
Mama sudah menunggu di depan pintu kamar mandi. Lalu mama masuk dan melempar handuknya keluar.
“Ayo.. masuk.. tunggu apa…” kami langsung masuk.
Kulihat di bathup mama sudah terbenam dalam air busa. Lalu aku duluan masuk baru Eno. Kami sabuni mama sambil merasakan halusnya tubuh mama. Tangan mama juga menyambuni kontol kami sambil mengurutnya. Lalu, tanganku menyabuni bulu memek mama sambil menusuk-nusuk ke lubangnya. Sementara Eno menusuk lubang anus mama.
“Aakh… kalian nakal deh..” kata mama.
Lama kelamaan, kami mengoral mama. Mama hanya mendesah kecil. Lalu Eno mengarahkan kontolnya ke anus mama. Aku juga mengarahkan kontolku ke vagina mama. Secara bersamaan kami memasukannya.
“Aakh… sa..kit.. akh.. le..paskan. oh..” teriaknya ketika kontolku dan kontol Eno bergoyang.
Aku pompa tititku mengimbangi goyangan Eno. Kulihat mama trus memeramkan matanya sambil mulutnya mendesah. Lama kelamaan Eno bergoyang semakin cepat, semakin cepat pula goyanganku.
“Aahhhhhhhhhh… ohhhhhhh.. akh………” desah mama panjang sambil membuka matanya sekali-kali.
Eno menjambak rambut nyokap. Lama kelaaman Mama orgasme begitu pula aku. Aku tembakan spermaku di perut mama. Eno istirahat sebentar. Lalu Eno mencabut penisnya dari anus mama. Kulihat ada sedikit darah dipenis Eno. Lalu Eno mendudukan mama di samping bathup dan menaruh penisnya di belahan tetek mama. Lalu dikocoknya dengan tetek mama.
“Oh…” kata Eno.
Aku duduk di lantai sambil melihat kocokan Eno di tetek mama. Lalu Eno tembakan maninya di leher mama. Mama langsung ditelentangkannya di bathup. Eno bilang darah yang keluar dari anus mama itu karena anusnya jarang dikentot masih sempit. Lalu, kami siram mama dengan air hangat. Mama bilang dia sangat senang dengan permainan kami. Lalu dia bilangg papa masih gak bisa pulang selama 3 bulan ke depan karena belum bisa cuti.
“Kan gak papa gak ada papa.. kan ada Andre dan Eno yang servis mama.. belum lagi dosen dan kawan-kawan Eno ntar Eno suruh layanin dech..” kataku.
Mama hanya senyum mendengarkanya. Lalu aku ngantar Eno pulang. Besok paginya hari Sabtu. Hari itu aku ada janji main basket, sedangkan mama hendak pergi ke fitnes. Karena aku males bawa mobil, mama mengantarkanku ke kampus.
“Entar jemput ya mah..”
“Ia sayang…” jawab mama sambil tersenyum.
Lalu aku menuju lapangan basket. Karena menunggu kawan-kawanku datang. Iseng-iseng aku jalan-jalan naik sepeda motor kawanku. Aku berkeliling kampus. Tiba-tiba aku mendapat sms dari 4 orang kawanku dia gak datang.
“Aah.. sial neeh..” gumamku.
Karena jalan menuju ke lapangan basket lagi macet dipenuhi mobil yang lagi parkir. Aku melewati jalan pintas yaitu dari belakang fakultas. Tempat gudang-gudang, jorok dan kotor. Tiba-tiba motor kawanku mati.
“Ah.. damn” kataku.
Akhirnya aku harus berjalan sambil memegang kereta itu. Tiba-tiba aku mendengar suara berisik dari salah 1 gudang.
“Ooh… ashh… oh..”
Dengan sedikit keberanian akhirnya aku mendapat celah untuk ngeten.
Oh.. ternyata nyokap sedang asyik dengan pak Djoko. Pak Djoko sedang asyik menjilati memek mama. Mereka berdua sudah bugil. Wah… payah mama gak bilang-bilang. Wajah mama penuh dengan keringat, teteknya juga basah ada bekas cupangan dilehernya. Tangan mama menjambak rambut dosenku. Dosenku amat bernafsu, lidahnya yang bermain di vagina mama membuat mama terus mendesah.
“Aakhhhhhhh..” desah mama ketika pak Djoko menghisap dengan kuat vagina mama.
Selanjutnya mama memegang batang zakar pak Djoko. Dengan cepat seluruh batang zakar pak Djoko masuk ke dalam mulut mama. Oh..nikmatnya. Isapan mama membuat pak Djoko merem sambil mengelus rambut mama. Setelah batang zakar pak Djoko basah, mama mengarahkan rudal dosenku itu ke dalam lubang memeknya.
“Oughhhh…” desah mama.
Penis pak Djoko masuk seluruhnya di vagina mama. Lalu pak Djoko memompanya.
“Aahkkk…. mas… ahhhhh….” begitulah desahan mama.
Pak Djoko memompa mama dengan cepat. Mata mama merem melek menikmati sodokan pak Djoko. Leher mama dibasahi dengan keringat kenikmatan. Setelah puas, mereka berganti posisi. Pak Djoko mendudukan badan mama diatas meja yang kotor. Tangan mama melilit di leher pak Djoko. Pak Djoko memasukan penisnya kembali.
“Ooh….” desah mama.
Sebelum menggoyangkan penisnya, pak Djoko berciuman dengan mama.
“Ohhhhh…. ahhhhh..” lagi mama berdesah.
Pak Djoko menggoyangkan dengan tempo yang lumayan cepat. Sekitar 25 x goyangan, pak Djoko memperlambat goyangannya, diciumnya mama dari jidat sampai leher yang telah basah. Lalu tangannya meremas tetek mama.
“Ouhhh… ohhhhha. shhhh.. ah…” desah mama.
“Aah…. mas aku… kelu..ar.. Ah….” kata mama untuk orgasme yang pertama.
Mama memeluk pak Djoko. Lalu pak Djoko menggendong mama dan menelungkupkannya di atas meja. Lalu diciuminya leher mama belakang sampai pada punggung mama yang basah. Tangan kanannya mengarahkan penisnya ke dalam lubang anus.
“Aakh….” teriak mama ketika penis hitam itu masuk ke dalam anus.
“Sak..it.. pak…” kata mama.
Kedua tangan pak Djoko memeluk mama. Pak Djoko yang tak menghiraukan mama memompa mama. Kayaknya mama semakin tak berdaya dengan pompaan pak Djoko, begitu juga aku yang tak tahan melihat adegan mereka berdua. Wajah mama yang merem melek dan rambutnya berantakan. Tangan pak Djoko dengan leluasa meraba mama, kadang diremasnya tetek mama. Mereka berdua seperti suami istri.
“Mas…. ak..u.. kl..luar…”
“Bentar… sayang…” kata pak Djoko.
Kulihat mama seperti menahan sesuatu.
“Sekarang sayang.” kata pak Djoko.

“Oohhhhhhhh…..” mama berdesah panjang.
Tangan pak Djoko menjambak rambut mama ketika mereka klimaks. Lalu lidah pak Djoko menjilati seluruh leher mama, lalu ia mencambut penisnya dari lubang anus mama.
“Kontol pak Djoko… enak aja dia main sama mama gak permisi sama gua…” gumamku.
Mama masih telungkup di atas meja. Pak Djoko bangkit dan memakai CD dan singlet, lalu dia menyalakan rokoknya sambil memandang ke arah mama, diselimutinya mama dengan kain jilbab mama. Mama keliatan sangat kecapaian. Bagaimana tidak, kemarin dia main sama pak Djoko, lalu aku dan Eno dirumah.
Tiba-tiba pintu yang depan yang ada didepan mama terbuka.
Oh… Mr Gulam ternyata.
“Sory.. Mr Djoko… saya tadi dipanggil pak rektor… wah.. mulus amet neeh… mamak-mamak bispak..” katanya.
Mr Gulam adalah guru dari Arab yang bekerja di fakultas bahasa, badan Mr Gulam yang berisi yang ditumbuhi bulu-bulu halus khas orang Arab, wajahnya yang sangar membuat orang takut, tapi sebenarnya Mr. Gulam baik. Tanpa basa-basi Mr Gulam langsung membuka bajunya. Badannya sispeck coy. Sepertinya mama belum mengetahui kedatangan Mr Gulam. Dia masih telungkup kecapaian. Wow…penis Mr Gulam panjang amet sekitar 21 cm dan diameter sekitar 5-6 cm. Mama masih telentang.
“Habis loh…” kata Mr Gulam.
Lalu Mr Gulam melempar kain yang menyelimuti mama. Mama masih diam dan tak tahu. Lalu tangan kanan hitam Mr Gulam mengelus paha mama dan diciuminya. Adegan itu berhenti ketika mama membalikkan badannya, tapi mama masih belum sadar. Lalu Mr Gulam naik ke atas meja dan meremas tetek mama sambil menjilati belahannya. Mama hanya menggelengkan kepalanya. Lalu bibirnya pindah ke mulut mamaku, dicipoknya dengan ganas. Mama tidak melakukan perlawanan dan sepertinya belum sadar. Sambil mencipok mama, tangannya menusuk vagina mama yang telah basah. Karena sudah tidak sabar, Mr Gulam langsung mengarahkan penisnya ke vagina mama. Sangking besarnya, Mr Gulam kesusahan memasukan penisnya. Dengan sedikit dorongan akhirnya masuk.
“Aakh..” desah mama yang masih terlentang tak sadarkan diri.
Lalu Mr Gulam memompanya dengan cepat sambil memukul pantat mama dengan tangan hitamnya itu. Mama masih diam tak sadarkan diri.
“Ha.. ha…” begitulah desahan nafas Mr Gulam.
Sepertinya vagina mama memang nikmat. Buktinya Mr Gulam sampai merem melek memompa mama dan keringat langsung mengucur di ronde pertama ini. Beberapa saat kemudian Mr Gulam menompa mama yang terlentang, penisnya masih berada di dalam vagina mama. Kemudian, dengan bantuan pak Djoko, Mr Gulam mendogy style mama. Mr Gulam kembali memasukan penisnya kembali tanpa kesusahan, sementara pak Djoko menikmati bibir mama dengan cara menciuminya dan tangannya meremas tetek mama.
Dup… dup… begitu suara pompaan Mr Gulam terhadap mama. Mama belum sadarkan diri.
“Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhh..” teriak Mr Gulam.
Ternyata Mr Gulam menembakkan maninya di dalam memek mama. Lalu dikecupnya pantat mama yang berbercak merah bekas pukulan tangan Arabnya. Lalu pak Djoko menelentangkan mama di lantai kemudian dijilatinya tetek mama. Sementara Mr Gulam memakai baju kembali. Kemudian pak Djoko berhenti dan memakai pakaian dosennya kembali. Mama masih terlentang dengan keringat di sekujur tubuhnya. Lalu pak Djoko membangunkannya.
“Bangun bu…” katanya sambil mengecup bibirnya.
Kemudian mama memakai kembali jilbab, jaket fitnes dan celana pendek tanpa memakai BH di balik jaketnya dan CD di balik celananya. Kemudian pak Djoko menuntunnya keluar. Aku segera menaruh motor kawanku di lapangan basket. Beberapa saat setelah menaruh motor kawanku, mama datang. Di dalam mobil, mama bersikap biasa seperti tidak ada yang terjadi. Pelan-pelan kuraba paha mama.
“Sayang…” kata mama.
Lama-lama rabaanku ke arah vagina mama yang berada dibalik celana sportnya. Kucolok-colok dengan telunjukku. Lalu kucium, bau sperma.
“Ma kok bau sperma” tanyaku.
“Masak.. oh mungkin si pembantu gak benar bersihinnya..” kata mama mengelak.Jam 1-an, pak RT datang untuk meminta uang kebersihan dan mengurus perpanjangan ktp mama.
“Nak Andre.. mamanya ada..”
“Oh ada pak sebentar saya panggilkan” jawabku sambil menyuruhnya duduk di depan kasier.
Aku memanggil mama di lantai2. Aku melihat mama sedang asyik nonton film bokep yang ada di laptopku sambil tangannya mengelus selakangannya dari luar celana.
“Ma.. ada pak RT tuh di bawah mau ngurus perpanjangan ktp sama uang kebersihan.”
“Eh… kamu bikin kaget mama aja… Ndre main yuk.. dah 5 hari kita gak main..”
“Main aja sama pak RT tuh..”jawabku.
“Yang betul.. bolehkah..”
“Ya udah asal mama puas.. ntar malem baru sama Andre..”
“Tapi Andre harus liatin mama sama pak RT main ya sayang.” kata mama.
Aku hanya mengiakanya.
“Pak RT.. kata mama diatas aja..”
“Oh iya.”.
Lalu aku menyuruhnya duduk di bangku yang ada di samping kamar mama. Lalu mama keluar.
“Eh.. pak RT..” sapa mama.
Lalu aku masuk ke kamarku yang ada di pintu kamar mama. Karena diatas pintu kamarku ada ventilasi yang ditutupi kaca. Aku dapat meliha apa yang mereka lakukan. Pak RT yang berkumis tebal dan tangannya yang coklat yang sedikit di tumbuhi bulu tapi badannya bisa dibilang sedkit kurus. Setelah membayar uang kebersihan. Pak RT kembali memasukkan berkasnya ke dalam tasnya dan hendak pergi. Mama bersalaman dengan pak RT. Mama mengenggam erat tangan pak RT. Pak RT sepertinya sudah mengerti. Langsung saja dijatuhkanya tasnya dan tangan kanannya meraba kepala mama dari luar jilbabnya.
Mama melemparkan senyum nakal pada pak RT. Permainan pun di mulai. Pak RT langsung mengenggam kepala mama sambil mencipok bibir merah mama. Ciuman ganas pun terjadi. Ciuman ganas antara mama dengan pak RT sangat menggairahkan bagi siapa yang melihatnya. Pak RT menyandarkan tubuh mama ke didinding. Tangan kiri pak RT membuka jilbab mama, lalu tangan kanan mama membuka kaitan celana dinas pak RT. Secara bersamaan jilbab mama dan celana pak RT lepas. Rambut panjang hitam terurai. Lalu bibir pak RT turun ke leher. Dicium, dijilat dan dicupangnya leher mama. Mama menggelengkan kepalanya sambil berdesah kecil menikmati. Tangan kanan mama mengeluarkan kontol pak RT dari CD coklat. Mama mengocoknya pelan-pelan.
Pak RT semakin tidak tahan nampaknya. Tangan coklat pak RT membuka 1 per 1 kancing kemeja putih mama. Setelah kemejanya sudah terbuka kedua tangan pak RT langsung meremas tetek mama dari luar BH 36bnya. Lalu lidah pak RT bermain di pinggiran tetek mama. Tangan mama masih memegang dan sekali-kali mengocok titit pak RT dengan lembut. Setelah puas menjilati pinggiran tetek mama, pak RT tidak membuka BH mama melainkan membuka celana hitam mama. Wow… nampak bulu-bulu halus ditutupi CD yang juga berwarna putih. Lalu pak RT menelentangkan mama di lantai.
Mama menurut saja. Lalu tangan pak RT menarik BH mama ke bawah, dengan tarikan yang sangat kuat, copotlah BH mama. Tetek mama yang berwarna putih padat dan kenyal itu menyembul dengan ujung puting warna hitam kecoklatan.
“Kamu memang cantik Lisna… seharusnya dari dulu kita begini…” kata pak RT memuja mamaku.
Pak RT langsung melumat habis tetek mama. Mama sempat teriak lalu diiringi dengan desahan nafas yang tidak beraturan. Tetek mama dilumat sambil diremas sama pak RT. Nampaknya pak RT sudah lama tidak dijamah oleh istrinya yang kata orang sekitar selingkuh dengan adiknya pak RT. Wajah mama memerah sambil tetesan air dijidatnya. Setelah puas dengan tetek mama, pak RT menarik CD ke bawah, lalu dijilatnya jembut mama sampai pada lubang anus mama. Tangan sekali-kali menusuk vagina mama sambil lidahnya menjilati itil mama.
“Oh.. ah… akhhhhhh” desah mama sambil meremas teteknya.
Kulihat lidah pak RT sangat lincah bermain di vagina mama. Dihisapnya vagina mama yang telah basah. Setelah itu pak RT menyodorkan kontolnya ke mulut mama. Tangan mama mengocok dan mulut mama menjilati senjata pak RT yang hitam itu.
“Ooohhhg trus Lis… enak banget oh….” desah pak RT.
Kulihat mama sangat bernafsu mengoral penis pak RT. Lama kelamaan penis pak RT kelihatanya bertambah sedikit panjang. Setelah puas mengoral penis pak RT, mama langsung mengarahkan penis pak RT ke liang vaginanya.
“Pelan-pelan.. pak..” kata mama.
Dengan posisi mama terlentang, pak RT menggesekkan kepala penisnya ke mulut vagina mama yang telah basah.
“Oh…” desah mama ketika kepala penis hitam itu masuk ke memeknya.
“Ooh… akh….” teriak mama ketika seluruh batang zakar milik pak RT itu masuk seluruhnya di vagina.
Langsung saja pak RT menggoyangnya. Dengan tempo pompaan yang sedang, mama mendesah sambil menggelengkan wajahnya ke kanan-kiri. Cantik sekali wajah mama ketika dikentot. Melihat adegan itu, penisku tegang hingga keluar dari CDku. Pak RT keliahatannya semakin bernafsu. Dengan gaya doggy style, dipompanya mama dengan sekuat tenaga. Mama hanya bisa mendesah. Tetek mama bergoyang-goyang yang semakin membuat nafsuku bangkit.
“Entar malem bakal habis neeh sih mami gua pompa hingga KO” pikirku.
Badan mama sudah penuh dengan keringat.
“Pak… su..dah… mao… kluar neh.. oh..” kata mama.
Beberapa saat kemudian mama teriak dan pak RT menghentikan goyangannya tanda mama mencapai orgasme. Mereka kembali ganti posisi. Pak RT duduk di bangku lalu mama naik di atas paha pak RT. Pak RT kembali memasukan rudalnya ke vagina mama.
“Oooh…” desah mama.
Dengan posisi seperti itu pak RT dengan bebas meraba tetek mama sambil lidahnya menjilati leher mama. Mama mencium bibir pak RT. Pak RT pun membalas dengan ciuman. Kulihat goyangannya tidak terlalu cepat. Beberapa saat kemudian.
“Pak kluar lagi neeh.. ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” kata mama diiringi dengan orgasmenya yang kedua.
Dengan posisi pak RT yang masih duduk, mama mengoral penis pak RT. Dikocoknya penis pak RT dengan teteknya.
“Ooh… ah… Lis.. ah..” desah pak RT ketika menembakkan sperma di pipi mama.
Lalu mama menimpa pak RT yang sedang duduk.
“Permainan yang hebat… ah..” kata pak RT.
“Ya… kapan-kapan kita main lagi ya.”
“Iya deh Lis.. seharusnya dari dulu kita begini… istriku sudah jarang melayaniku dan tidak seenak ini..”
“Ooh…” jawab mama.

Lalu pak RT kembali memakai bajunya dan dibantu sama mama. Mama masih bertelanjang bulat.
“Lis… main lah ke kantor saya.. kita main disana….ya…”
“Ya deh pak RT..” kata mamaku.
Lalu pak RT turun pulang. Setelah melihat pak RT sudah turun. Mama langsung masuk ke kamraku.
“Enak ya mah..”
“Enak dong..” kata mama.
Mama langsung menarik celanaku.
“Ayo ma dah gak tahan..” kataku.
Mama langsung mengemut penisku. Wah..enak banget rasanya. Mama mengemut penisku layaknya es krim. Karena sudah tak tahan kutembakan saja maniku di mulut mama.
“Uh… enak banget manimu…” kata mama yang mempercayai bahwa mani itu bikin awet muda cewek.
Jam 4 aku mandi bersama mama. Keesokan harinya, aku dirumah sendirian. Karena gak ada kerjaan aku ke ruko. Aku melihat mobil pak Djoko, dosenku terpakir di depannya.
Pagi itu suasana memang tampak sepi. Hanya 3 orang pelanggan dirukoku. Aku naik ke lantai 2. Lalu aku mengintip dari celah rahasiaku. Kamar mama berantakan, baju mama berserakan dilantai. Pak Djoko sedang memilih baju untuk mama. Setelah 15 menit memilih pakaian, Pak Djoko menyuruh mama memakai jubah hijau tanpa BH dan jilbab hijau muda. Mama juga tidak memakai CD.
“Dah cantik.. ayo kita pergi..” kata pak Djoko sambil memeluk tubuh ibuku.
Pak Djoko sempat berciuman sebelum turun. Seperti dugaanku, tonjolan mama tidak terlalu nampak karena jubahnya agak tebal. Mereka juga tidak tahu ada aku. Kuikuti kemana mereka. Dengan mobil civicnya, pak Djoko membawa ibuku ke gedung basket kampusku. Keadaannya sangat sepi. Tidak ada satpam, petugas kebersihan dan semacamnya diarea itu. Setelah menyembunyikan keretaku di halaman, aku bergegas masuk. Aku bersembunyi ditumpukan bangku disamping pintu belakang. Hanya ada mama dan pak Djoko ditengah lapangan. Pak Djoko membasahi vagina mama dengan sebuah cairan yang aku tidak tahu. Beberapa saat kemudian terdengar suara mesin mobil pak rektor.
“Ayo rapikan bajunya, pak Luhmin datang bersama penjabatnya…” kata pak Djoko.
Pak Djoko langsung menuju pintu membukakan pintu pak Luhmin sang rektor, pak Luhmin yang berumur 57 tahun, tinggi tegap layaknya tentara dan mempunyai ukuran penis sekitar 22 cm diameter 5 cm. Mama sibuk merapikan pakaiannya dan berdiri pas ditengah lap basket. Lalu pak Luhmin dan pak Andi, kaki tangannya masuk. Pak Andi berbadan gelap, tegap, dia berpangkat mayor.
Mereka bertiga menghampiri mama ditengah lapangan.
“Ini pak rektor dan pak mayor… perkenalkan diri nona..” kata pak Djoko.
Dengan tenang mama memperkenalkan dirinya.
“Saya Akmal Lisna.. panggil saja saya nona..” kata mama.
“Saya pak Luhmin.. panggil saja mas Min… saya rektor disini..” kata pak Luhmin sambil bersalaman dengan mama.
“Saya Mayor Andi.. panggil saja Mayor..” kata Andi.
Wajah pak Andi berbinar-binar memandangi mama yang berdiri dihadapannya. Mamaku sungguh cantik. Lalu mama duduk dilingkari oleh pak Luhmin, Andi dan Djoko. Pak luhmin duduk pas di depan mama, mama sedikit malu.
“Non.. sudah menikah.. umur berapa..”
“Sudah pak.. saya punya 1 anak.. jarang dirumah.. umur saya 48 tahun..” jawab mama.
“Huh panas ya mas..” goda mama sambil mengipasi lehernya yang tertutup jilbab dengan tangannya.
Pak Luhmin mendekati tubuh mama.
“Nona manis..” kata pak Luhmin sambil memegang kedua tangan mama, badanya semakin dekat.
“Non..” katanya lagi.
Dia mulai menyorong pelan badan mama untuk tidur dilantai. Dan cupphhh… Luhmin berciuman dengan mama. Badan mama sudah terlentang dilantai dengan mulut yang melekat pada bibir Luhmin. Tangan pak Rektor itu langsung meremas tetek mama dari luar jubahnya. Sementara Andi berusaha melepas pakaiannya semua, pak Djoko merekam aksi rektor berciuman dengan mama. Tangan mama berhasil membuka celana hitam Luhmin, dikocoknya pelan penis yang panjang itu. Setelah Andi bertelanjang bulat, Luhmin langsung menarik keatas jubah hijau itu, nampaklah tetek mama yang montok itu dan vaginanya yang tertutup bulu-bulu halus.
“Aakh..” desah mama ketika bibir Luhmin mengulum puting susunya.
Lalu dari kanan, Andy mencium bibir mama. Mama yang hanya memakai jilbab, berhasil meraih penis Andy. Kemudian mama menggulum penis Andy yang berukuran normal. Luhmin semakin bernafsu setelah mencupang tetek mama, kini lidahnya membasahi bulu vagina mama.
“Wangi sekali vaginamu Lis..” katanya sambil lidahnya menusuk-nusuk memek ibu.
Dengan lahapnya ia menaik turunkan lidahnya, mama mengenjang sambil tangan dan mulutnya bermain di penis Andy.
“Oough.. nikmat.. nona Akmal… ough..” kata Andi berulang-ulang.
Kulihat penis rektor tegang dengan sendirinya. Lalu Luhim memasukkan tiga jarinya ke vagina mama.
“Oough…” desah mama menghentikan kocokannya dan memejamkan matanya.
Lalu pak Luhmin mengocokkan vagina mama dengan ketiga jarinya. Kocokan Luhmin membuat mama tak berdaya. Beberapa kali mama menghentikan kuluman mulutnya dari penis Andy.
“Oough.. pak.. aku.. keluar..” kata mama.
Beberapa saat kemudian mengucur air dari vagina mama. Setelah itu mereka berganti posisi. Mama merubah posisinya. Mama berada diatas pak rektor. Lalu pak rektor menancapkan penisnya ke dalam memek mama.
“Oough.. pelan pak.. oh.. akh…” kata mama.
Setelah masuk seluruhnya, pak Luhmin mulai memompanya dengan penuh semangat. Mamaku terus memejamkan matanya. Tiba-tiba Andy bangkit, dia menahan gerakan kepala ibuku yang tertutup jilbab dan mengecup bibirnya.
Setelah itu, lidahnya bermain dipunggung mama hingga pas dianus mama.
“Pak..oh…kelu.a..pak..” kata mama.
Mama menjerit panjang. Setelah itu, gantian kini Andy menancapkan penisnya yang berukaran 18 cm itu ke dalam liang mama. Posisinya kini mama dipangku oleh Andy. Mama kembali mendesah. Andy memompa mama sambil menciumi leher mama dari balik jilbabnya. Pak Luhmin menancapkan penisnya dimulut mama. Kemudian mama menggulumnya. Wajah pak Andy dan Luhmin berbinar-binar menikmati alat seks mama yang masih seret. Keringat terus mengucur dari badan mama, Andy dan pak Luhmin. Jilbab mama juga sudah sangat basah. Setelah pompaan Andy, kini mama kembali mengganti posisi. Mama dengan posisi terlentang diatas Andy. Kemudian Luhmin menbuka kaitan jilbabnya, terurailah rambut panjang mama.
“Kamu semakin cantik nona Akmal..” kata pak Luhmin.
Kemudian kontol Luhmin menancap pas di vagina mama.
“Oouh… trus.. pak.. trus.. ough.” desah mama.
Lalu Andy meremas payudara mama dan menjilati kuping mama. Sementara pak Djoko, sang cameramen mereka adegan itu sambil meraba penisnya. Pak Luhmin semakin mempercepat gerakannya. Mama pun semakin mendesah cepat.
“Pak.. ough.. ouh.. akhhhhh…” desah mama orgasme kedua kalinya.
PAk Luhmin menyorong penisnya dalam-dalam di vagina mama. Lalu Andy menancapkan kontolnya di anus mama.
“Ooh… pak… sakit.. oh..” desah mama.
Lalu andy menggoyang pelan diiringi oleh pak Luhmin. Mama terus memejamkan matanya. Keringat terus mengucur. Badan mereka bertiga telah basah. Pak luhmin menggoyang agak cepat. Mama terus mendesah dan memejamkan matanya. Tangan pak Luhmin memeluk erat pinggang mama. Pak Andy menggoyangkan dengan cepat. Mama semakin memejamkan matanya. Pak Andy mencabut kontolnya dan menyemprotkan maninya di punggung mama. Mama menjatuhkan kepalanya didada pak Luhmin. Nafas mama tak beraturan. Pak Luhmin mengelus lembut kepala mama. Setelah itu ia kembali memompa mama. Pak Luhmin terus menahan kepala mama di dadanya. Goyangan yang bisa dibilang lambat itu membuat pak Djoko semakin tak tahan.
Diserahkanya kemera kepada Andy, lalu mama disuruhnya menggulumnya. Pak Luhmin langsung melepaskan pelukannya. Mulut mama langsung bermain dengan penis pak Djoko. Nikmat sekali kayaknya. Ternyata pak Djoko langsung menyemprotkan maninya dimulut mama croot.. croot…
Beberapa tetes maninya keluar dari mulut mama. Setelah itu, pak Djoko kembali membenamkan kepala mama didadanya.
“Aakh… pak.. saya.. gak.. tahan.. lagi.. nih.. shssh” kata mama.
Pak Djoko mempercepat gerakanya.
“Aakh.. oh.. pak.” desah mama.
Beberapa saat kemudian mama mendesah panjang.
“Aakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. pak…” desah mama.

Pak Djoko juga menyemprotkan benih-benihnya di dalam vagina. Terlihat 2 tetes mani keluar dari sela-sela vagina mama. Kemudian pak Djoko menelentangkan badan mama dilantai. Setelah mencabut penisnya dari vagina mama, diselimutinya badan mama dengan jilbab hijau muda mama. Pak Djoko bergabung dengan pak Andy dan Joko yang asyik memandangi mama yang kecapaian dengan sebatang rokok. 5 menit kemudian,
“Ko.. ambil tas dibagasi mobil saya..” kata pak Luhmin menyuruh pak Djoko.
Pak djoko kembali dengan membawa tas.
“Kita mandiin dulu di belakang..” kata pak Andy.
Lalu pak Djoko mengeluarkan semua isi tasnya yang berisi handuk, BH, CD dan jubah putih yang indah. Kemudian pak Luhmin mendekati mama. Lalu pak Luhmin menggendong mama ke ruang ganti. Dengan sangat hati-hati aku mengikuti mereka.
“Cerrrrr..” suara air shower.
Pak Djoko mendudukan mama di sebuah bangku. Pak Andy menyiram badan mama. Sedangkan pak Djoko menyabuninya. Mama sadar dan hanya diam saja. Pak Djoko menyabuni memek dan tetek mama. Setelah mandi. Mama disuruh duduk dan diam oleh pak Luhmin. Lalu tangan pak Luhmin memakaikan BH dan CD mama. Setelah itu mama memakai jubahnya sendiri. Melihat mereka bergegas. Aku langsung keluar. Mama diantar naik mobil civic pak Luhmin. Pak Djoko juga ikut. Kuikuti dari belakang. Sampai dirumah aku pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Malamnya aku tidur disamping mama. Aku sempat mengobok-obok vagina mama dengan jariku. Rasanya makin asin aja. Mungkin karena sperma pak Luhmin tadi.
“Ma..”
“Apa sayang..” jawab mama.
“Mama sebenernya bisa punya anak lagi gak sih..” tanyaku.
“Mama udah periksa ke dokter… katanya kalau spermanya cocok dengan rahim mama ya mama hamil donk..” jawab mama.
“Sperma aku bisa gak ma..”
“Gak bisa dong.. spermamu kan sperma muda… masih segar..” jawab mama.
Lalu tanganku meremas tetek mama dari balik kimino mama.
“Jangan sekarang..mama capek nak..” jawab mama.
Semenjak kejadian itu, aku selalu tidur disamping mama. Kadang kami bermain sampai lupa waktu dan mandi bersama. Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Eno memperkenalkan mama dengan dosen kami, sebutlah pak Djoko. Kami menyuruh mama berdandan yang cantik. Di dalam perjalanan ke kampus, Eno menyuruh mama sedikit gatal karna ini jumat sore, tak ada yang kuliah jadi sepi banget. Sampai di kampus, kami parkir di depan ruang dosen, benar dugaan kami sepi sekali, hanya ada pak Djoko di ruangan itu.
Aku memperkenalkan mama dengan pak Djoko.
“Pak ini mama saya..” kataku sambil mama tersenyum.
Wajah pak Djoko yang killer diiringi dengan tangannya yang dipenuhi bulu lebat. Pak Djoko mempersilakan mamaku duduk dan aku disuruh tunggu diluar dan menutup pintu kantor. Aku dan Eno ngintip dari jendela dengan sangat hati-hati. Wajah pak Djoko dan mama saling berhadapan. Aku tidak dapat mendengar jelas perkataan mereka. Kulihat pak djoko menerawangi badan mama yang memakai jilbab sebahu, baju tangan panjang dan rok jeans sebetis. Kulihat mama merubah posisi duduknya, sekarang mereka duduk bersebelahan. Mama mendekatkan badannya. Sepertinya pak Djoko sudah masuk perangkap, dia mencoba mengelus tangan mamaku, mama tidak melakukan perlawanan.
“Jangan disini gak aman..” kata mama.
“Tunggu saya dilantai 2 kelasnya Andre” kata pak Djoko.
“Duluan bu, saya cari kuncinya dulu” tambahnya.
Mama langsung keluar dari ruangan guru. Aku dan Eno menyamperi mama.
“Bagus ma, mama memang cantik deh,” pujiku.
“Tan, puasin aja tuh dosen, biar mukanya seger dikit” kata Eno.
Lalu kudengar suara kaki pak Djoko. Aku dan Eno berlari menuju tangga di ujung. Kulihat pak Djoko datang dengan gagah.
Cetek.. pintu terbuka dan mama disuruh masuk duluan.
Pak Djoko mengamati sekitarnya, setelah dirasanya aman dia pun masuk. Aku dan Eno menuju ke depan pintu. Kami ambil kursi lalu kami manjat dan ngintip dari lubang angin. Kulihat pak Djoko melepaskan kemejanya dan mama duduk dihadanpanya sambil meremas payudaranya. Lalu pak Djoko yang hanya tinggal singlet dan kolor putih mendekati mama yang berpakaian lengkap. Lalu mereka berciuman, kulihat lidah pak Djoko bermain di mulut mama. Tangan pak Djoko menarik jilbab mama dan menarik resleting baju mama yang ada di blakang. Pak Djoko begitu agresif, dengan sekejap baju dan BH hitam mama telah tidak berada di tempatnya lagi. Kemudian lidah dan tangannya bermain di payudara mama yang kenyal. Diremas dan diplintirnya tetek mama. Sedangkan mama meraba penis pak Djoko dari luar CD karena permainan pak Djoko yang sangat agresif.
Sembari lidah pak Djoko bermain di tetek mama, tangan pak Djoko membuka kaitan rok mama. Dilemparnya rok mama, kemudian ditusuknya vagina mama dari luar CD biru gelap itu. Lalu diduduknya mama di atas meja dan ditarinya CD mama. Tanpa basa-basi langsung dijilatinya memek mama dengan penuh nafsu. Dihisapnya sambil tangannya menusuk-nusuk vagina mama. Sedangkan mama menikmatinya sambil meremas teteknya. Kulihat jelas badan mama yang berkeringat nikmat karena dicumbu dosen killerku.
“Oh.. akh.” kata itu yang kluar dari mulut mama.

Oh.. akh… ih… tiba-tiba tubuh mama mengenjang, ternyata mama orgasme. Lalu, dosen itu menelentangkan mama di atas meja. Dicopotnya kolornya, penis hitam panjang ditumbuhi bulu lebat kriting mengacung di depan muka mama. Lalu mama menggenggam kontol itu dan dijilatnya kepala kontol itu. Mama menyepong kontol itu dengan penuh gairah. Melihat permainan panas itu nafsuku bangkit. Kontolku yang juga menegang rasanya ingin keluar dari sarangnya, kulihat Eno telah meraba kontolnya dari tadi.
“Ooh…” desah pak Djoko.
Mata pak Djoko merem melek menikmati isapan mulut mama. Mama trus menjilati kontol dosenku, dikocoknya, diisap dan dijilatinya seperti menjilat ice cream. Setelah puas dijilati mama, dosen itu siap untuk mencumbu.
“Pelan-pelan pak dosen… akh..” kata mamaku.
Kontol pak Djoko yang telah dilapisi kondom itu menempel di mulut vagina mama.
“Oh. akh……” desah mama ketika kontol hitam itu menembus liang peranakannya.
Di pompanya mama sambil tangannya meremas pantat mama. Dipukulnya pantat mama sekali. Kulihat mama merem melek menikmati pompaan pak Djoko sambil desahan kecil keluar dari mulutnya.
“Oh… akh.. ih.. ohhhhh”.
Kontolku yang juga ingin menyalurkan hasratnya, trus ku genggam. Kulihat Eno sudah tidak memakai celana lagi, dia juga memegang kontolnya sambil mengocoknya.
“Nyak lu memang top… the old white’s bitch abizzz..” bisiknya.
Aku juga terpana melihat keindahan tubuh nyokap diusianya yang menginjak 50 tahun. Kemudian dosen killer itu merubah posisinya, didudukannya mama di atas pahanya. Ia kembali memompa,
“Ooh… akh… pak… akh..” desah mama.
Pak Djoko memompa mama dengan penuh nafsu sambil tangannya yang meremas pantat mama, mulut bermain di payudara mama dan sesekali mencium bibir mama. Badan mama basah kuyup, rambut panjang sebahu itu berantakan. Mama bagaikan bidadari sex yang luar biasa.
“Pak… oh.. sa..ya.. kluar.. akhhhhhhh” kata mama diiringi dengan teriakan.
Lalu pak Djoko memeluk mama. Di nunggingkannya pantat mama.
“Ayolah… sedikit lagi…” katanya pada mama.
Kulihat nafas mama yang tidak beraturan, ia kembali melayani pak Djoko dengan penuh nafsu. Dengan gaya doggy style, mama memegang meja sambil kembali melayani pak Djoko. Kulihat mama memaju-mundurkan pantatnya, teteknya turut bergoyang sesuai irama tubuhnya. Pak Djoko memompa dengan sekuat tenaga.
“Oh….. yes.. ah..” desah mamaku.
“Oh… akh..” desah mama lagi ketika pak Djoko mengeluar masukan kontolnya dari vagina mama.
Tiba-tiba pak Djoko mengeluarkan kontolnya dan membuang kondom yang melekat di kontolnya. Mama langsung memutar tubuhnya dan tangannya mengocok telur pak Djoko.
“Aakh… nik..mat.. bu.. oh.” kata pak Djoko sesaat setelah menyemprotkan maninya di mulut mama.
Semua sperma pak Djoko ditelan mama. Kemudian mama dan dosenku duduk
di lantai.
“Permainan yang nikmat.. sungguh nikmat..” kata pak Djoko.
“Besok-besok datang lagi bu… kalau bisa Rabu sore.. keadaannya seperti ini juga sepi.. ntar saya ajak dosen yang lain” katanya.
“Baik pak dosen” jawab mamaku dengan kalem.
Kontolku masih tegang berdiri. Kulihat mama masih terlentang, sedangkan pak Djoko sudah berpakaian lengkap. Lalu pak DJoko mengambil pakaian mama 1 per 1 dan dibantunya mama memakai pakaiannya. Tapi, ada sedikit keanehan, mama tidak memakai BH dan CD lagi, jadi hanya luarnya menutupi. Lalu aku dan Eno menunggu di mobil.
“Wah, Tante keren banget permainannya..” kata Eno.
Di mobil dalam perjalan pulang, tanganku dan tangan Eno dengan bebas meraba mama. Mama tidak keberatan melepas baju lengan panjangnya. Dia kini tinggal jilbab dan rok jeansnya. Eno meraba teteknya dan memeknya dari kolong jeansnya. Sampai digarasi mobil, nyokap kembali memakai pakaiannya. Lalu masuk ke kamarnya. Ketika hendak mengantarkan Eno pulang, mama manggil aku dan Eno dari dalam kamarnya. Aku dan Eno masuk ke kamar mama.
Di dalam, badan mama sudah dililit handuk.

“Ayo. Kawanin mama mandi donk honey..” aku dan Eno langsung membuka pakaian kami.
Mama sudah menunggu di depan pintu kamar mandi. Lalu mama masuk dan melempar handuknya keluar.
“Ayo.. masuk.. tunggu apa…” kami langsung masuk.
Kulihat di bathup mama sudah terbenam dalam air busa. Lalu aku duluan masuk baru Eno. Kami sabuni mama sambil merasakan halusnya tubuh mama. Tangan mama juga menyambuni kontol kami sambil mengurutnya. Lalu, tanganku menyabuni bulu memek mama sambil menusuk-nusuk ke lubangnya. Sementara Eno menusuk lubang anus mama.
“Aakh… kalian nakal deh..” kata mama.
Lama kelamaan, kami mengoral mama. Mama hanya mendesah kecil. Lalu Eno mengarahkan kontolnya ke anus mama. Aku juga mengarahkan kontolku ke vagina mama. Secara bersamaan kami memasukannya.
“Aakh… sa..kit.. akh.. le..paskan. oh..” teriaknya ketika kontolku dan kontol Eno bergoyang.
Aku pompa tititku mengimbangi goyangan Eno. Kulihat mama trus memeramkan matanya sambil mulutnya mendesah. Lama kelamaan Eno bergoyang semakin cepat, semakin cepat pula goyanganku.
“Aahhhhhhhhhh… ohhhhhhh.. akh………” desah mama panjang sambil membuka matanya sekali-kali.
Eno menjambak rambut nyokap. Lama kelaaman Mama orgasme begitu pula aku. Aku tembakan spermaku di perut mama. Eno istirahat sebentar. Lalu Eno mencabut penisnya dari anus mama. Kulihat ada sedikit darah dipenis Eno. Lalu Eno mendudukan mama di samping bathup dan menaruh penisnya di belahan tetek mama. Lalu dikocoknya dengan tetek mama.
“Oh…” kata Eno.
Aku duduk di lantai sambil melihat kocokan Eno di tetek mama. Lalu Eno tembakan maninya di leher mama. Mama langsung ditelentangkannya di bathup. Eno bilang darah yang keluar dari anus mama itu karena anusnya jarang dikentot masih sempit. Lalu, kami siram mama dengan air hangat. Mama bilang dia sangat senang dengan permainan kami. Lalu dia bilangg papa masih gak bisa pulang selama 3 bulan ke depan karena belum bisa cuti.
“Kan gak papa gak ada papa.. kan ada Andre dan Eno yang servis mama.. belum lagi dosen dan kawan-kawan Eno ntar Eno suruh layanin dech..” kataku.
Mama hanya senyum mendengarkanya. Lalu aku ngantar Eno pulang. Besok paginya hari Sabtu. Hari itu aku ada janji main basket, sedangkan mama hendak pergi ke fitnes. Karena aku males bawa mobil, mama mengantarkanku ke kampus.
“Entar jemput ya mah..”
“Ia sayang…” jawab mama sambil tersenyum.
Lalu aku menuju lapangan basket. Karena menunggu kawan-kawanku datang. Iseng-iseng aku jalan-jalan naik sepeda motor kawanku. Aku berkeliling kampus. Tiba-tiba aku mendapat sms dari 4 orang kawanku dia gak datang.
“Aah.. sial neeh..” gumamku.
Karena jalan menuju ke lapangan basket lagi macet dipenuhi mobil yang lagi parkir. Aku melewati jalan pintas yaitu dari belakang fakultas. Tempat gudang-gudang, jorok dan kotor. Tiba-tiba motor kawanku mati.
“Ah.. damn” kataku.
Akhirnya aku harus berjalan sambil memegang kereta itu. Tiba-tiba aku mendengar suara berisik dari salah 1 gudang.
“Ooh… ashh… oh..”
Dengan sedikit keberanian akhirnya aku mendapat celah untuk ngeten.
Oh.. ternyata nyokap sedang asyik dengan pak Djoko. Pak Djoko sedang asyik menjilati memek mama. Mereka berdua sudah bugil. Wah… payah mama gak bilang-bilang. Wajah mama penuh dengan keringat, teteknya juga basah ada bekas cupangan dilehernya. Tangan mama menjambak rambut dosenku. Dosenku amat bernafsu, lidahnya yang bermain di vagina mama membuat mama terus mendesah.
“Aakhhhhhhh..” desah mama ketika pak Djoko menghisap dengan kuat vagina mama.
Selanjutnya mama memegang batang zakar pak Djoko. Dengan cepat seluruh batang zakar pak Djoko masuk ke dalam mulut mama. Oh..nikmatnya. Isapan mama membuat pak Djoko merem sambil mengelus rambut mama. Setelah batang zakar pak Djoko basah, mama mengarahkan rudal dosenku itu ke dalam lubang memeknya.
“Oughhhh…” desah mama.
Penis pak Djoko masuk seluruhnya di vagina mama. Lalu pak Djoko memompanya.
“Aahkkk…. mas… ahhhhh….” begitulah desahan mama.
Pak Djoko memompa mama dengan cepat. Mata mama merem melek menikmati sodokan pak Djoko. Leher mama dibasahi dengan keringat kenikmatan. Setelah puas, mereka berganti posisi. Pak Djoko mendudukan badan mama diatas meja yang kotor. Tangan mama melilit di leher pak Djoko. Pak Djoko memasukan penisnya kembali.
“Ooh….” desah mama.
Sebelum menggoyangkan penisnya, pak Djoko berciuman dengan mama.
“Ohhhhh…. ahhhhh..” lagi mama berdesah.
Pak Djoko menggoyangkan dengan tempo yang lumayan cepat. Sekitar 25 x goyangan, pak Djoko memperlambat goyangannya, diciumnya mama dari jidat sampai leher yang telah basah. Lalu tangannya meremas tetek mama.
“Ouhhh… ohhhhha. shhhh.. ah…” desah mama.
“Aah…. mas aku… kelu..ar.. Ah….” kata mama untuk orgasme yang pertama.
Mama memeluk pak Djoko. Lalu pak Djoko menggendong mama dan menelungkupkannya di atas meja. Lalu diciuminya leher mama belakang sampai pada punggung mama yang basah. Tangan kanannya mengarahkan penisnya ke dalam lubang anus.
“Aakh….” teriak mama ketika penis hitam itu masuk ke dalam anus.
“Sak..it.. pak…” kata mama.
Kedua tangan pak Djoko memeluk mama. Pak Djoko yang tak menghiraukan mama memompa mama. Kayaknya mama semakin tak berdaya dengan pompaan pak Djoko, begitu juga aku yang tak tahan melihat adegan mereka berdua. Wajah mama yang merem melek dan rambutnya berantakan. Tangan pak Djoko dengan leluasa meraba mama, kadang diremasnya tetek mama. Mereka berdua seperti suami istri.
“Mas…. ak..u.. kl..luar…”
“Bentar… sayang…” kata pak Djoko.
Kulihat mama seperti menahan sesuatu.
“Sekarang sayang.” kata pak Djoko.
“Oohhhhhhhh…..” mama berdesah panjang.
Tangan pak Djoko menjambak rambut mama ketika mereka klimaks. Lalu lidah pak Djoko menjilati seluruh leher mama, lalu ia mencambut penisnya dari lubang anus mama.
“Kontol pak Djoko… enak aja dia main sama mama gak permisi sama gua…” gumamku.
Mama masih telungkup di atas meja. Pak Djoko bangkit dan memakai CD dan singlet, lalu dia menyalakan rokoknya sambil memandang ke arah mama, diselimutinya mama dengan kain jilbab mama. Mama keliatan sangat kecapaian. Bagaimana tidak, kemarin dia main sama pak Djoko, lalu aku dan Eno dirumah.
Tiba-tiba pintu yang depan yang ada didepan mama terbuka.
Oh… Mr Gulam ternyata.
“Sory.. Mr Djoko… saya tadi dipanggil pak rektor… wah.. mulus amet neeh… mamak-mamak bispak..” katanya.
Mr Gulam adalah guru dari Arab yang bekerja di fakultas bahasa, badan Mr Gulam yang berisi yang ditumbuhi bulu-bulu halus khas orang Arab, wajahnya yang sangar membuat orang takut, tapi sebenarnya Mr. Gulam baik. Tanpa basa-basi Mr Gulam langsung membuka bajunya. Badannya sispeck coy. Sepertinya mama belum mengetahui kedatangan Mr Gulam. Dia masih telungkup kecapaian. Wow…penis Mr Gulam panjang amet sekitar 21 cm dan diameter sekitar 5-6 cm. Mama masih telentang.
“Habis loh…” kata Mr Gulam.
Lalu Mr Gulam melempar kain yang menyelimuti mama. Mama masih diam dan tak tahu. Lalu tangan kanan hitam Mr Gulam mengelus paha mama dan diciuminya. Adegan itu berhenti ketika mama membalikkan badannya, tapi mama masih belum sadar. Lalu Mr Gulam naik ke atas meja dan meremas tetek mama sambil menjilati belahannya. Mama hanya menggelengkan kepalanya. Lalu bibirnya pindah ke mulut mamaku, dicipoknya dengan ganas. Mama tidak melakukan perlawanan dan sepertinya belum sadar. Sambil mencipok mama, tangannya menusuk vagina mama yang telah basah. Karena sudah tidak sabar, Mr Gulam langsung mengarahkan penisnya ke vagina mama. Sangking besarnya, Mr Gulam kesusahan memasukan penisnya. Dengan sedikit dorongan akhirnya masuk.
“Aakh..” desah mama yang masih terlentang tak sadarkan diri.
Lalu Mr Gulam memompanya dengan cepat sambil memukul pantat mama dengan tangan hitamnya itu. Mama masih diam tak sadarkan diri.
“Ha.. ha…” begitulah desahan nafas Mr Gulam.
Sepertinya vagina mama memang nikmat. Buktinya Mr Gulam sampai merem melek memompa mama dan keringat langsung mengucur di ronde pertama ini. Beberapa saat kemudian Mr Gulam menompa mama yang terlentang, penisnya masih berada di dalam vagina mama. Kemudian, dengan bantuan pak Djoko, Mr Gulam mendogy style mama. Mr Gulam kembali memasukan penisnya kembali tanpa kesusahan, sementara pak Djoko menikmati bibir mama dengan cara menciuminya dan tangannya meremas tetek mama.
Dup… dup… begitu suara pompaan Mr Gulam terhadap mama. Mama belum sadarkan diri.
“Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhh..” teriak Mr Gulam.
Ternyata Mr Gulam menembakkan maninya di dalam memek mama. Lalu dikecupnya pantat mama yang berbercak merah bekas pukulan tangan Arabnya. Lalu pak Djoko menelentangkan mama di lantai kemudian dijilatinya tetek mama. Sementara Mr Gulam memakai baju kembali. Kemudian pak Djoko berhenti dan memakai pakaian dosennya kembali. Mama masih terlentang dengan keringat di sekujur tubuhnya. Lalu pak Djoko membangunkannya.
“Bangun bu…” katanya sambil mengecup bibirnya.
Kemudian mama memakai kembali jilbab, jaket fitnes dan celana pendek tanpa memakai BH di balik jaketnya dan CD di balik celananya. Kemudian pak Djoko menuntunnya keluar. Aku segera menaruh motor kawanku di lapangan basket. Beberapa saat setelah menaruh motor kawanku, mama datang. Di dalam mobil, mama bersikap biasa seperti tidak ada yang terjadi. Pelan-pelan kuraba paha mama.
“Sayang…” kata mama.
Lama-lama rabaanku ke arah vagina mama yang berada dibalik celana sportnya. Kucolok-colok dengan telunjukku. Lalu kucium, bau sperma.
“Ma kok bau sperma” tanyaku.
“Masak.. oh mungkin si pembantu gak benar bersihinnya..” kata mama mengelak.
Jam 1-an, pak RT datang untuk meminta uang kebersihan dan mengurus perpanjangan ktp mama.
“Nak Andre.. mamanya ada..”
“Oh ada pak sebentar saya panggilkan” jawabku sambil menyuruhnya duduk di depan kasier.
Aku memanggil mama di lantai2. Aku melihat mama sedang asyik nonton film bokep yang ada di laptopku sambil tangannya mengelus selakangannya dari luar celana.
“Ma.. ada pak RT tuh di bawah mau ngurus perpanjangan ktp sama uang kebersihan.”
“Eh… kamu bikin kaget mama aja… Ndre main yuk.. dah 5 hari kita gak main..”
“Main aja sama pak RT tuh..”jawabku.
“Yang betul.. bolehkah..”
“Ya udah asal mama puas.. ntar malem baru sama Andre..”
“Tapi Andre harus liatin mama sama pak RT main ya sayang.” kata mama.
Aku hanya mengiakanya.
“Pak RT.. kata mama diatas aja..”
“Oh iya.”.
Lalu aku menyuruhnya duduk di bangku yang ada di samping kamar mama. Lalu mama keluar.
“Eh.. pak RT..” sapa mama.
Lalu aku masuk ke kamarku yang ada di pintu kamar mama. Karena diatas pintu kamarku ada ventilasi yang ditutupi kaca. Aku dapat meliha apa yang mereka lakukan. Pak RT yang berkumis tebal dan tangannya yang coklat yang sedikit di tumbuhi bulu tapi badannya bisa dibilang sedkit kurus. Setelah membayar uang kebersihan. Pak RT kembali memasukkan berkasnya ke dalam tasnya dan hendak pergi. Mama bersalaman dengan pak RT. Mama mengenggam erat tangan pak RT. Pak RT sepertinya sudah mengerti. Langsung saja dijatuhkanya tasnya dan tangan kanannya meraba kepala mama dari luar jilbabnya.
Mama melemparkan senyum nakal pada pak RT. Permainan pun di mulai. Pak RT langsung mengenggam kepala mama sambil mencipok bibir merah mama. Ciuman ganas pun terjadi. Ciuman ganas antara mama dengan pak RT sangat menggairahkan bagi siapa yang melihatnya. Pak RT menyandarkan tubuh mama ke didinding. Tangan kiri pak RT membuka jilbab mama, lalu tangan kanan mama membuka kaitan celana dinas pak RT. Secara bersamaan jilbab mama dan celana pak RT lepas. Rambut panjang hitam terurai. Lalu bibir pak RT turun ke leher. Dicium, dijilat dan dicupangnya leher mama. Mama menggelengkan kepalanya sambil berdesah kecil menikmati. Tangan kanan mama mengeluarkan kontol pak RT dari CD coklat. Mama mengocoknya pelan-pelan.
Pak RT semakin tidak tahan nampaknya. Tangan coklat pak RT membuka 1 per 1 kancing kemeja putih mama. Setelah kemejanya sudah terbuka kedua tangan pak RT langsung meremas tetek mama dari luar BH 36bnya. Lalu lidah pak RT bermain di pinggiran tetek mama. Tangan mama masih memegang dan sekali-kali mengocok titit pak RT dengan lembut. Setelah puas menjilati pinggiran tetek mama, pak RT tidak membuka BH mama melainkan membuka celana hitam mama. Wow… nampak bulu-bulu halus ditutupi CD yang juga berwarna putih. Lalu pak RT menelentangkan mama di lantai.
Mama menurut saja. Lalu tangan pak RT menarik BH mama ke bawah, dengan tarikan yang sangat kuat, copotlah BH mama. Tetek mama yang berwarna putih padat dan kenyal itu menyembul dengan ujung puting warna hitam kecoklatan.
“Kamu memang cantik Lisna… seharusnya dari dulu kita begini…” kata pak RT memuja mamaku.

Pak RT langsung melumat habis tetek mama. Mama sempat teriak lalu diiringi dengan desahan nafas yang tidak beraturan. Tetek mama dilumat sambil diremas sama pak RT. Nampaknya pak RT sudah lama tidak dijamah oleh istrinya yang kata orang sekitar selingkuh dengan adiknya pak RT. Wajah mama memerah sambil tetesan air dijidatnya. Setelah puas dengan tetek mama, pak RT menarik CD ke bawah, lalu dijilatnya jembut mama sampai pada lubang anus mama. Tangan sekali-kali menusuk vagina mama sambil lidahnya menjilati itil mama.
“Oh.. ah… akhhhhhh” desah mama sambil meremas teteknya.
Kulihat lidah pak RT sangat lincah bermain di vagina mama. Dihisapnya vagina mama yang telah basah. Setelah itu pak RT menyodorkan kontolnya ke mulut mama. Tangan mama mengocok dan mulut mama menjilati senjata pak RT yang hitam itu.
“Ooohhhg trus Lis… enak banget oh….” desah pak RT.
Kulihat mama sangat bernafsu mengoral penis pak RT. Lama kelamaan penis pak RT kelihatanya bertambah sedikit panjang. Setelah puas mengoral penis pak RT, mama langsung mengarahkan penis pak RT ke liang vaginanya.
“Pelan-pelan.. pak..” kata mama.
Dengan posisi mama terlentang, pak RT menggesekkan kepala penisnya ke mulut vagina mama yang telah basah.
“Oh…” desah mama ketika kepala penis hitam itu masuk ke memeknya.
“Ooh… akh….” teriak mama ketika seluruh batang zakar milik pak RT itu masuk seluruhnya di vagina.
Langsung saja pak RT menggoyangnya. Dengan tempo pompaan yang sedang, mama mendesah sambil menggelengkan wajahnya ke kanan-kiri. Cantik sekali wajah mama ketika dikentot. Melihat adegan itu, penisku tegang hingga keluar dari CDku. Pak RT keliahatannya semakin bernafsu. Dengan gaya doggy style, dipompanya mama dengan sekuat tenaga. Mama hanya bisa mendesah. Tetek mama bergoyang-goyang yang semakin membuat nafsuku bangkit.
“Entar malem bakal habis neeh sih mami gua pompa hingga KO” pikirku.
Badan mama sudah penuh dengan keringat.
“Pak… su..dah… mao… kluar neh.. oh..” kata mama.
Beberapa saat kemudian mama teriak dan pak RT menghentikan goyangannya tanda mama mencapai orgasme. Mereka kembali ganti posisi. Pak RT duduk di bangku lalu mama naik di atas paha pak RT. Pak RT kembali memasukan rudalnya ke vagina mama.
“Oooh…” desah mama.
Dengan posisi seperti itu pak RT dengan bebas meraba tetek mama sambil lidahnya menjilati leher mama. Mama mencium bibir pak RT. Pak RT pun membalas dengan ciuman. Kulihat goyangannya tidak terlalu cepat. Beberapa saat kemudian.
“Pak kluar lagi neeh.. ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” kata mama diiringi dengan orgasmenya yang kedua.
Dengan posisi pak RT yang masih duduk, mama mengoral penis pak RT. Dikocoknya penis pak RT dengan teteknya.
“Ooh… ah… Lis.. ah..” desah pak RT ketika menembakkan sperma di pipi mama.
Lalu mama menimpa pak RT yang sedang duduk.
“Permainan yang hebat… ah..” kata pak RT.
“Ya… kapan-kapan kita main lagi ya.”
“Iya deh Lis.. seharusnya dari dulu kita begini… istriku sudah jarang melayaniku dan tidak seenak ini..”
“Ooh…” jawab mama.
Lalu pak RT kembali memakai bajunya dan dibantu sama mama. Mama masih bertelanjang bulat.
“Lis… main lah ke kantor saya.. kita main disana….ya…”
“Ya deh pak RT..” kata mamaku.
Lalu pak RT turun pulang. Setelah melihat pak RT sudah turun. Mama langsung masuk ke kamraku.
“Enak ya mah..”
“Enak dong..” kata mama.
Mama langsung menarik celanaku.
“Ayo ma dah gak tahan..” kataku.
Mama langsung mengemut penisku. Wah..enak banget rasanya. Mama mengemut penisku layaknya es krim. Karena sudah tak tahan kutembakan saja maniku di mulut mama.
“Uh… enak banget manimu…” kata mama yang mempercayai bahwa mani itu bikin awet muda cewek.
Jam 4 aku mandi bersama mama. Keesokan harinya, aku dirumah sendirian. Karena gak ada kerjaan aku ke ruko. Aku melihat mobil pak Djoko, dosenku terpakir di depannya.
Pagi itu suasana memang tampak sepi. Hanya 3 orang pelanggan dirukoku. Aku naik ke lantai 2. Lalu aku mengintip dari celah rahasiaku. Kamar mama berantakan, baju mama berserakan dilantai. Pak Djoko sedang memilih baju untuk mama. Setelah 15 menit memilih pakaian, Pak Djoko menyuruh mama memakai jubah hijau tanpa BH dan jilbab hijau muda. Mama juga tidak memakai CD.
“Dah cantik.. ayo kita pergi..” kata pak Djoko sambil memeluk tubuh ibuku.
Pak Djoko sempat berciuman sebelum turun. Seperti dugaanku, tonjolan mama tidak terlalu nampak karena jubahnya agak tebal. Mereka juga tidak tahu ada aku. Kuikuti kemana mereka. Dengan mobil civicnya, pak Djoko membawa ibuku ke gedung basket kampusku. Keadaannya sangat sepi. Tidak ada satpam, petugas kebersihan dan semacamnya diarea itu. Setelah menyembunyikan keretaku di halaman, aku bergegas masuk. Aku bersembunyi ditumpukan bangku disamping pintu belakang. Hanya ada mama dan pak Djoko ditengah lapangan. Pak Djoko membasahi vagina mama dengan sebuah cairan yang aku tidak tahu. Beberapa saat kemudian terdengar suara mesin mobil pak rektor.
“Ayo rapikan bajunya, pak Luhmin datang bersama penjabatnya…” kata pak Djoko.
Pak Djoko langsung menuju pintu membukakan pintu pak Luhmin sang rektor, pak Luhmin yang berumur 57 tahun, tinggi tegap layaknya tentara dan mempunyai ukuran penis sekitar 22 cm diameter 5 cm. Mama sibuk merapikan pakaiannya dan berdiri pas ditengah lap basket. Lalu pak Luhmin dan pak Andi, kaki tangannya masuk. Pak Andi berbadan gelap, tegap, dia berpangkat mayor.
Mereka bertiga menghampiri mama ditengah lapangan.
“Ini pak rektor dan pak mayor… perkenalkan diri nona..” kata pak Djoko.
Dengan tenang mama memperkenalkan dirinya.
“Saya Akmal Lisna.. panggil saja saya nona..” kata mama.
“Saya pak Luhmin.. panggil saja mas Min… saya rektor disini..” kata pak Luhmin sambil bersalaman dengan mama.
“Saya Mayor Andi.. panggil saja Mayor..” kata Andi.
Wajah pak Andi berbinar-binar memandangi mama yang berdiri dihadapannya. Mamaku sungguh cantik. Lalu mama duduk dilingkari oleh pak Luhmin, Andi dan Djoko. Pak luhmin duduk pas di depan mama, mama sedikit malu.
“Non.. sudah menikah.. umur berapa..”
“Sudah pak.. saya punya 1 anak.. jarang dirumah.. umur saya 48 tahun..” jawab mama.
“Huh panas ya mas..” goda mama sambil mengipasi lehernya yang tertutup jilbab dengan tangannya.
Pak Luhmin mendekati tubuh mama.
“Nona manis..” kata pak Luhmin sambil memegang kedua tangan mama, badanya semakin dekat.
“Non..” katanya lagi.
Dia mulai menyorong pelan badan mama untuk tidur dilantai. Dan cupphhh… Luhmin berciuman dengan mama. Badan mama sudah terlentang dilantai dengan mulut yang melekat pada bibir Luhmin. Tangan pak Rektor itu langsung meremas tetek mama dari luar jubahnya. Sementara Andi berusaha melepas pakaiannya semua, pak Djoko merekam aksi rektor berciuman dengan mama. Tangan mama berhasil membuka celana hitam Luhmin, dikocoknya pelan penis yang panjang itu. Setelah Andi bertelanjang bulat, Luhmin langsung menarik keatas jubah hijau itu, nampaklah tetek mama yang montok itu dan vaginanya yang tertutup bulu-bulu halus.
“Aakh..” desah mama ketika bibir Luhmin mengulum puting susunya.
Lalu dari kanan, Andy mencium bibir mama. Mama yang hanya memakai jilbab, berhasil meraih penis Andy. Kemudian mama menggulum penis Andy yang berukuran normal. Luhmin semakin bernafsu setelah mencupang tetek mama, kini lidahnya membasahi bulu vagina mama.
“Wangi sekali vaginamu Lis..” katanya sambil lidahnya menusuk-nusuk memek ibu.
Dengan lahapnya ia menaik turunkan lidahnya, mama mengenjang sambil tangan dan mulutnya bermain di penis Andy.
“Oough.. nikmat.. nona Akmal… ough..” kata Andi berulang-ulang.
Kulihat penis rektor tegang dengan sendirinya. Lalu Luhim memasukkan tiga jarinya ke vagina mama.
“Oough…” desah mama menghentikan kocokannya dan memejamkan matanya.
Lalu pak Luhmin mengocokkan vagina mama dengan ketiga jarinya. Kocokan Luhmin membuat mama tak berdaya. Beberapa kali mama menghentikan kuluman mulutnya dari penis Andy.
“Oough.. pak.. aku.. keluar..” kata mama.
Beberapa saat kemudian mengucur air dari vagina mama. Setelah itu mereka berganti posisi. Mama merubah posisinya. Mama berada diatas pak rektor. Lalu pak rektor menancapkan penisnya ke dalam memek mama.
“Oough.. pelan pak.. oh.. akh…” kata mama.
Setelah masuk seluruhnya, pak Luhmin mulai memompanya dengan penuh semangat. Mamaku terus memejamkan matanya. Tiba-tiba Andy bangkit, dia menahan gerakan kepala ibuku yang tertutup jilbab dan mengecup bibirnya.
Setelah itu, lidahnya bermain dipunggung mama hingga pas dianus mama.
“Pak..oh…kelu.a..pak..” kata mama.
Mama menjerit panjang. Setelah itu, gantian kini Andy menancapkan penisnya yang berukaran 18 cm itu ke dalam liang mama. Posisinya kini mama dipangku oleh Andy. Mama kembali mendesah. Andy memompa mama sambil menciumi leher mama dari balik jilbabnya. Pak Luhmin menancapkan penisnya dimulut mama. Kemudian mama menggulumnya. Wajah pak Andy dan Luhmin berbinar-binar menikmati alat seks mama yang masih seret. Keringat terus mengucur dari badan mama, Andy dan pak Luhmin. Jilbab mama juga sudah sangat basah. Setelah pompaan Andy, kini mama kembali mengganti posisi. Mama dengan posisi terlentang diatas Andy. Kemudian Luhmin menbuka kaitan jilbabnya, terurailah rambut panjang mama.
“Kamu semakin cantik nona Akmal..” kata pak Luhmin.
Kemudian kontol Luhmin menancap pas di vagina mama.
“Oouh… trus.. pak.. trus.. ough.” desah mama.
Lalu Andy meremas payudara mama dan menjilati kuping mama. Sementara pak Djoko, sang cameramen mereka adegan itu sambil meraba penisnya. Pak Luhmin semakin mempercepat gerakannya. Mama pun semakin mendesah cepat.
“Pak.. ough.. ouh.. akhhhhh…” desah mama orgasme kedua kalinya.
PAk Luhmin menyorong penisnya dalam-dalam di vagina mama. Lalu Andy menancapkan kontolnya di anus mama.
“Ooh… pak… sakit.. oh..” desah mama.
Lalu andy menggoyang pelan diiringi oleh pak Luhmin. Mama terus memejamkan matanya. Keringat terus mengucur. Badan mereka bertiga telah basah. Pak luhmin menggoyang agak cepat. Mama terus mendesah dan memejamkan matanya. Tangan pak Luhmin memeluk erat pinggang mama. Pak Andy menggoyangkan dengan cepat. Mama semakin memejamkan matanya. Pak Andy mencabut kontolnya dan menyemprotkan maninya di punggung mama. Mama menjatuhkan kepalanya didada pak Luhmin. Nafas mama tak beraturan. Pak Luhmin mengelus lembut kepala mama. Setelah itu ia kembali memompa mama. Pak Luhmin terus menahan kepala mama di dadanya. Goyangan yang bisa dibilang lambat itu membuat pak Djoko semakin tak tahan.
Diserahkanya kemera kepada Andy, lalu mama disuruhnya menggulumnya. Pak Luhmin langsung melepaskan pelukannya. Mulut mama langsung bermain dengan penis pak Djoko. Nikmat sekali kayaknya. Ternyata pak Djoko langsung menyemprotkan maninya dimulut mama croot.. croot…
Beberapa tetes maninya keluar dari mulut mama. Setelah itu, pak Djoko kembali membenamkan kepala mama didadanya.
“Aakh… pak.. saya.. gak.. tahan.. lagi.. nih.. shssh” kata mama.
Pak Djoko mempercepat gerakanya.
“Aakh.. oh.. pak.” desah mama.
Beberapa saat kemudian mama mendesah panjang.
“Aakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. pak…” desah mama.
Pak Djoko juga menyemprotkan benih-benihnya di dalam vagina. Terlihat 2 tetes mani keluar dari sela-sela vagina mama. Kemudian pak Djoko menelentangkan badan mama dilantai. Setelah mencabut penisnya dari vagina mama, diselimutinya badan mama dengan jilbab hijau muda mama. Pak Djoko bergabung dengan pak Andy dan Joko yang asyik memandangi mama yang kecapaian dengan sebatang rokok. 5 menit kemudian,
“Ko.. ambil tas dibagasi mobil saya..” kata pak Luhmin menyuruh pak Djoko.
Pak djoko kembali dengan membawa tas.
“Kita mandiin dulu di belakang..” kata pak Andy.
Lalu pak Djoko mengeluarkan semua isi tasnya yang berisi handuk, BH, CD dan jubah putih yang indah. Kemudian pak Luhmin mendekati mama. Lalu pak Luhmin menggendong mama ke ruang ganti. Dengan sangat hati-hati aku mengikuti mereka.
“Cerrrrr..” suara air shower.

Pak Djoko mendudukan mama di sebuah bangku. Pak Andy menyiram badan mama. Sedangkan pak Djoko menyabuninya. Mama sadar dan hanya diam saja. Pak Djoko menyabuni memek dan tetek mama. Setelah mandi. Mama disuruh duduk dan diam oleh pak Luhmin. Lalu tangan pak Luhmin memakaikan BH dan CD mama. Setelah itu mama memakai jubahnya sendiri. Melihat mereka bergegas. Aku langsung keluar. Mama diantar naik mobil civic pak Luhmin. Pak Djoko juga ikut. Kuikuti dari belakang. Sampai dirumah aku pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Malamnya aku tidur disamping mama. Aku sempat mengobok-obok vagina mama dengan jariku. Rasanya makin asin aja. Mungkin karena sperma pak Luhmin tadi.
“Ma..”
“Apa sayang..” jawab mama.
“Mama sebenernya bisa punya anak lagi gak sih..” tanyaku.
“Mama udah periksa ke dokter… katanya kalau spermanya cocok dengan rahim mama ya mama hamil donk..” jawab mama.
“Sperma aku bisa gak ma..”
“Gak bisa dong.. spermamu kan sperma muda… masih segar..” jawab mama.
Lalu tanganku meremas tetek mama dari balik kimino mama.
“Jangan sekarang..mama capek nak..” jawab mama.
Semenjak kejadian itu, aku selalu tidur disamping mama. Kadang kami bermain sampai lupa waktu dan mandi bersama. Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Eno memperkenalkan mama dengan dosen kami, sebutlah pak Djoko. Kami menyuruh mama berdandan yang cantik. Di dalam perjalanan ke kampus, Eno menyuruh mama sedikit gatal karna ini jumat sore, tak ada yang kuliah jadi sepi banget. Sampai di kampus, kami parkir di depan ruang dosen, benar dugaan kami sepi sekali, hanya ada pak Djoko di ruangan itu.
Aku memperkenalkan mama dengan pak Djoko.
“Pak ini mama saya..” kataku sambil mama tersenyum.
Wajah pak Djoko yang killer diiringi dengan tangannya yang dipenuhi bulu lebat. Pak Djoko mempersilakan mamaku duduk dan aku disuruh tunggu diluar dan menutup pintu kantor. Aku dan Eno ngintip dari jendela dengan sangat hati-hati. Wajah pak Djoko dan mama saling berhadapan. Aku tidak dapat mendengar jelas perkataan mereka. Kulihat pak djoko menerawangi badan mama yang memakai jilbab sebahu, baju tangan panjang dan rok jeans sebetis. Kulihat mama merubah posisi duduknya, sekarang mereka duduk bersebelahan. Mama mendekatkan badannya. Sepertinya pak Djoko sudah masuk perangkap, dia mencoba mengelus tangan mamaku, mama tidak melakukan perlawanan.
“Jangan disini gak aman..” kata mama.
“Tunggu saya dilantai 2 kelasnya Andre” kata pak Djoko.
“Duluan bu, saya cari kuncinya dulu” tambahnya.
Mama langsung keluar dari ruangan guru. Aku dan Eno menyamperi mama.
“Bagus ma, mama memang cantik deh,” pujiku.
“Tan, puasin aja tuh dosen, biar mukanya seger dikit” kata Eno.
Lalu kudengar suara kaki pak Djoko. Aku dan Eno berlari menuju tangga di ujung. Kulihat pak Djoko datang dengan gagah.
Cetek.. pintu terbuka dan mama disuruh masuk duluan.
Pak Djoko mengamati sekitarnya, setelah dirasanya aman dia pun masuk. Aku dan Eno menuju ke depan pintu. Kami ambil kursi lalu kami manjat dan ngintip dari lubang angin. Kulihat pak Djoko melepaskan kemejanya dan mama duduk dihadanpanya sambil meremas payudaranya. Lalu pak Djoko yang hanya tinggal singlet dan kolor putih mendekati mama yang berpakaian lengkap. Lalu mereka berciuman, kulihat lidah pak Djoko bermain di mulut mama. Tangan pak Djoko menarik jilbab mama dan menarik resleting baju mama yang ada di blakang. Pak Djoko begitu agresif, dengan sekejap baju dan BH hitam mama telah tidak berada di tempatnya lagi. Kemudian lidah dan tangannya bermain di payudara mama yang kenyal. Diremas dan diplintirnya tetek mama. Sedangkan mama meraba penis pak Djoko dari luar CD karena permainan pak Djoko yang sangat agresif.
Sembari lidah pak Djoko bermain di tetek mama, tangan pak Djoko membuka kaitan rok mama. Dilemparnya rok mama, kemudian ditusuknya vagina mama dari luar CD biru gelap itu. Lalu diduduknya mama di atas meja dan ditarinya CD mama. Tanpa basa-basi langsung dijilatinya memek mama dengan penuh nafsu. Dihisapnya sambil tangannya menusuk-nusuk vagina mama. Sedangkan mama menikmatinya sambil meremas teteknya. Kulihat jelas badan mama yang berkeringat nikmat karena dicumbu dosen killerku.
“Oh.. akh.” kata itu yang kluar dari mulut mama.
Oh.. akh… ih… tiba-tiba tubuh mama mengenjang, ternyata mama orgasme. Lalu, dosen itu menelentangkan mama di atas meja. Dicopotnya kolornya, penis hitam panjang ditumbuhi bulu lebat kriting mengacung di depan muka mama. Lalu mama menggenggam kontol itu dan dijilatnya kepala kontol itu. Mama menyepong kontol itu dengan penuh gairah. Melihat permainan panas itu nafsuku bangkit. Kontolku yang juga menegang rasanya ingin keluar dari sarangnya, kulihat Eno telah meraba kontolnya dari tadi.
“Ooh…” desah pak Djoko.
Mata pak Djoko merem melek menikmati isapan mulut mama. Mama trus menjilati kontol dosenku, dikocoknya, diisap dan dijilatinya seperti menjilat ice cream. Setelah puas dijilati mama, dosen itu siap untuk mencumbu.
“Pelan-pelan pak dosen… akh..” kata mamaku.
Kontol pak Djoko yang telah dilapisi kondom itu menempel di mulut vagina mama.
“Oh. akh……” desah mama ketika kontol hitam itu menembus liang peranakannya.
Di pompanya mama sambil tangannya meremas pantat mama. Dipukulnya pantat mama sekali. Kulihat mama merem melek menikmati pompaan pak Djoko sambil desahan kecil keluar dari mulutnya.
“Oh… akh.. ih.. ohhhhh”.
Kontolku yang juga ingin menyalurkan hasratnya, trus ku genggam. Kulihat Eno sudah tidak memakai celana lagi, dia juga memegang kontolnya sambil mengocoknya.
“Nyak lu memang top… the old white’s bitch abizzz..” bisiknya.
Aku juga terpana melihat keindahan tubuh nyokap diusianya yang menginjak 50 tahun. Kemudian dosen killer itu merubah posisinya, didudukannya mama di atas pahanya. Ia kembali memompa,
“Ooh… akh… pak… akh..” desah mama.
Pak Djoko memompa mama dengan penuh nafsu sambil tangannya yang meremas pantat mama, mulut bermain di payudara mama dan sesekali mencium bibir mama. Badan mama basah kuyup, rambut panjang sebahu itu berantakan. Mama bagaikan bidadari sex yang luar biasa.
“Pak… oh.. sa..ya.. kluar.. akhhhhhhh” kata mama diiringi dengan teriakan.
Lalu pak Djoko memeluk mama. Di nunggingkannya pantat mama.
“Ayolah… sedikit lagi…” katanya pada mama.
Kulihat nafas mama yang tidak beraturan, ia kembali melayani pak Djoko dengan penuh nafsu. Dengan gaya doggy style, mama memegang meja sambil kembali melayani pak Djoko. Kulihat mama memaju-mundurkan pantatnya, teteknya turut bergoyang sesuai irama tubuhnya. Pak Djoko memompa dengan sekuat tenaga.
“Oh….. yes.. ah..” desah mamaku.
“Oh… akh..” desah mama lagi ketika pak Djoko mengeluar masukan kontolnya dari vagina mama.
Tiba-tiba pak Djoko mengeluarkan kontolnya dan membuang kondom yang melekat di kontolnya. Mama langsung memutar tubuhnya dan tangannya mengocok telur pak Djoko.
“Aakh… nik..mat.. bu.. oh.” kata pak Djoko sesaat setelah menyemprotkan maninya di mulut mama.
Semua sperma pak Djoko ditelan mama. Kemudian mama dan dosenku duduk
di lantai.
“Permainan yang nikmat.. sungguh nikmat..” kata pak Djoko.
“Besok-besok datang lagi bu… kalau bisa Rabu sore.. keadaannya seperti ini juga sepi.. ntar saya ajak dosen yang lain” katanya.
“Baik pak dosen” jawab mamaku dengan kalem.
Kontolku masih tegang berdiri. Kulihat mama masih terlentang, sedangkan pak Djoko sudah berpakaian lengkap. Lalu pak DJoko mengambil pakaian mama 1 per 1 dan dibantunya mama memakai pakaiannya. Tapi, ada sedikit keanehan, mama tidak memakai BH dan CD lagi, jadi hanya luarnya menutupi. Lalu aku dan Eno menunggu di mobil.
“Wah, Tante keren banget permainannya..” kata Eno.
Di mobil dalam perjalan pulang, tanganku dan tangan Eno dengan bebas meraba mama. Mama tidak keberatan melepas baju lengan panjangnya. Dia kini tinggal jilbab dan rok jeansnya. Eno meraba teteknya dan memeknya dari kolong jeansnya. Sampai digarasi mobil, nyokap kembali memakai pakaiannya. Lalu masuk ke kamarnya. Ketika hendak mengantarkan Eno pulang, mama manggil aku dan Eno dari dalam kamarnya. Aku dan Eno masuk ke kamar mama.
Di dalam, badan mama sudah dililit handuk.
“Ayo. Kawanin mama mandi donk honey..” aku dan Eno langsung membuka pakaian kami.
Mama sudah menunggu di depan pintu kamar mandi. Lalu mama masuk dan melempar handuknya keluar.
“Ayo.. masuk.. tunggu apa…” kami langsung masuk.
Kulihat di bathup mama sudah terbenam dalam air busa. Lalu aku duluan masuk baru Eno. Kami sabuni mama sambil merasakan halusnya tubuh mama. Tangan mama juga menyambuni kontol kami sambil mengurutnya. Lalu, tanganku menyabuni bulu memek mama sambil menusuk-nusuk ke lubangnya. Sementara Eno menusuk lubang anus mama.
“Aakh… kalian nakal deh..” kata mama.
Lama kelamaan, kami mengoral mama. Mama hanya mendesah kecil. Lalu Eno mengarahkan kontolnya ke anus mama. Aku juga mengarahkan kontolku ke vagina mama. Secara bersamaan kami memasukannya.
“Aakh… sa..kit.. akh.. le..paskan. oh..” teriaknya ketika kontolku dan kontol Eno bergoyang.
Aku pompa tititku mengimbangi goyangan Eno. Kulihat mama trus memeramkan matanya sambil mulutnya mendesah. Lama kelamaan Eno bergoyang semakin cepat, semakin cepat pula goyanganku.
“Aahhhhhhhhhh… ohhhhhhh.. akh………” desah mama panjang sambil membuka matanya sekali-kali.
Eno menjambak rambut nyokap. Lama kelaaman Mama orgasme begitu pula aku. Aku tembakan spermaku di perut mama. Eno istirahat sebentar. Lalu Eno mencabut penisnya dari anus mama. Kulihat ada sedikit darah dipenis Eno. Lalu Eno mendudukan mama di samping bathup dan menaruh penisnya di belahan tetek mama. Lalu dikocoknya dengan tetek mama.
“Oh…” kata Eno.
Aku duduk di lantai sambil melihat kocokan Eno di tetek mama. Lalu Eno tembakan maninya di leher mama. Mama langsung ditelentangkannya di bathup. Eno bilang darah yang keluar dari anus mama itu karena anusnya jarang dikentot masih sempit. Lalu, kami siram mama dengan air hangat. Mama bilang dia sangat senang dengan permainan kami. Lalu dia bilangg papa masih gak bisa pulang selama 3 bulan ke depan karena belum bisa cuti.
“Kan gak papa gak ada papa.. kan ada Andre dan Eno yang servis mama.. belum lagi dosen dan kawan-kawan Eno ntar Eno suruh layanin dech..” kataku.
Mama hanya senyum mendengarkanya. Lalu aku ngantar Eno pulang. Besok paginya hari Sabtu. Hari itu aku ada janji main basket, sedangkan mama hendak pergi ke fitnes. Karena aku males bawa mobil, mama mengantarkanku ke kampus.
“Entar jemput ya mah..”
“Ia sayang…” jawab mama sambil tersenyum.
Lalu aku menuju lapangan basket. Karena menunggu kawan-kawanku datang. Iseng-iseng aku jalan-jalan naik sepeda motor kawanku. Aku berkeliling kampus. Tiba-tiba aku mendapat sms dari 4 orang kawanku dia gak datang.
“Aah.. sial neeh..” gumamku.
Karena jalan menuju ke lapangan basket lagi macet dipenuhi mobil yang lagi parkir. Aku melewati jalan pintas yaitu dari belakang fakultas. Tempat gudang-gudang, jorok dan kotor. Tiba-tiba motor kawanku mati.
“Ah.. damn” kataku.
Akhirnya aku harus berjalan sambil memegang kereta itu. Tiba-tiba aku mendengar suara berisik dari salah 1 gudang.
“Ooh… ashh… oh..”
Dengan sedikit keberanian akhirnya aku mendapat celah untuk ngeten.
Oh.. ternyata nyokap sedang asyik dengan pak Djoko. Pak Djoko sedang asyik menjilati memek mama. Mereka berdua sudah bugil. Wah… payah mama gak bilang-bilang. Wajah mama penuh dengan keringat, teteknya juga basah ada bekas cupangan dilehernya. Tangan mama menjambak rambut dosenku. Dosenku amat bernafsu, lidahnya yang bermain di vagina mama membuat mama terus mendesah.
“Aakhhhhhhh..” desah mama ketika pak Djoko menghisap dengan kuat vagina mama.
Selanjutnya mama memegang batang zakar pak Djoko. Dengan cepat seluruh batang zakar pak Djoko masuk ke dalam mulut mama. Oh..nikmatnya. Isapan mama membuat pak Djoko merem sambil mengelus rambut mama. Setelah batang zakar pak Djoko basah, mama mengarahkan rudal dosenku itu ke dalam lubang memeknya.
“Oughhhh…” desah mama.
Penis pak Djoko masuk seluruhnya di vagina mama. Lalu pak Djoko memompanya.
“Aahkkk…. mas… ahhhhh….” begitulah desahan mama.
Pak Djoko memompa mama dengan cepat. Mata mama merem melek menikmati sodokan pak Djoko. Leher mama dibasahi dengan keringat kenikmatan. Setelah puas, mereka berganti posisi. Pak Djoko mendudukan badan mama diatas meja yang kotor. Tangan mama melilit di leher pak Djoko. Pak Djoko memasukan penisnya kembali.
“Ooh….” desah mama.
Sebelum menggoyangkan penisnya, pak Djoko berciuman dengan mama.
“Ohhhhh…. ahhhhh..” lagi mama berdesah.
Pak Djoko menggoyangkan dengan tempo yang lumayan cepat. Sekitar 25 x goyangan, pak Djoko memperlambat goyangannya, diciumnya mama dari jidat sampai leher yang telah basah. Lalu tangannya meremas tetek mama.
“Ouhhh… ohhhhha. shhhh.. ah…” desah mama.
“Aah…. mas aku… kelu..ar.. Ah….” kata mama untuk orgasme yang pertama.
Mama memeluk pak Djoko. Lalu pak Djoko menggendong mama dan menelungkupkannya di atas meja. Lalu diciuminya leher mama belakang sampai pada punggung mama yang basah. Tangan kanannya mengarahkan penisnya ke dalam lubang anus.
“Aakh….” teriak mama ketika penis hitam itu masuk ke dalam anus.
“Sak..it.. pak…” kata mama.
Kedua tangan pak Djoko memeluk mama. Pak Djoko yang tak menghiraukan mama memompa mama. Kayaknya mama semakin tak berdaya dengan pompaan pak Djoko, begitu juga aku yang tak tahan melihat adegan mereka berdua. Wajah mama yang merem melek dan rambutnya berantakan. Tangan pak Djoko dengan leluasa meraba mama, kadang diremasnya tetek mama. Mereka berdua seperti suami istri.
“Mas…. ak..u.. kl..luar…”
“Bentar… sayang…” kata pak Djoko.
Kulihat mama seperti menahan sesuatu.
“Sekarang sayang.” kata pak Djoko.
“Oohhhhhhhh…..” mama berdesah panjang.
Tangan pak Djoko menjambak rambut mama ketika mereka klimaks. Lalu lidah pak Djoko menjilati seluruh leher mama, lalu ia mencambut penisnya dari lubang anus mama.
“Kontol pak Djoko… enak aja dia main sama mama gak permisi sama gua…” gumamku.
Mama masih telungkup di atas meja. Pak Djoko bangkit dan memakai CD dan singlet, lalu dia menyalakan rokoknya sambil memandang ke arah mama, diselimutinya mama dengan kain jilbab mama. Mama keliatan sangat kecapaian. Bagaimana tidak, kemarin dia main sama pak Djoko, lalu aku dan Eno dirumah.
Tiba-tiba pintu yang depan yang ada didepan mama terbuka.
Oh… Mr Gulam ternyata.
“Sory.. Mr Djoko… saya tadi dipanggil pak rektor… wah.. mulus amet neeh… mamak-mamak bispak..” katanya.
Mr Gulam adalah guru dari Arab yang bekerja di fakultas bahasa, badan Mr Gulam yang berisi yang ditumbuhi bulu-bulu halus khas orang Arab, wajahnya yang sangar membuat orang takut, tapi sebenarnya Mr. Gulam baik. Tanpa basa-basi Mr Gulam langsung membuka bajunya. Badannya sispeck coy. Sepertinya mama belum mengetahui kedatangan Mr Gulam. Dia masih telungkup kecapaian. Wow…penis Mr Gulam panjang amet sekitar 21 cm dan diameter sekitar 5-6 cm. Mama masih telentang.
“Habis loh…” kata Mr Gulam.
Lalu Mr Gulam melempar kain yang menyelimuti mama. Mama masih diam dan tak tahu. Lalu tangan kanan hitam Mr Gulam mengelus paha mama dan diciuminya. Adegan itu berhenti ketika mama membalikkan badannya, tapi mama masih belum sadar. Lalu Mr Gulam naik ke atas meja dan meremas tetek mama sambil menjilati belahannya. Mama hanya menggelengkan kepalanya. Lalu bibirnya pindah ke mulut mamaku, dicipoknya dengan ganas. Mama tidak melakukan perlawanan dan sepertinya belum sadar. Sambil mencipok mama, tangannya menusuk vagina mama yang telah basah. Karena sudah tidak sabar, Mr Gulam langsung mengarahkan penisnya ke vagina mama. Sangking besarnya, Mr Gulam kesusahan memasukan penisnya. Dengan sedikit dorongan akhirnya masuk.
“Aakh..” desah mama yang masih terlentang tak sadarkan diri.
Lalu Mr Gulam memompanya dengan cepat sambil memukul pantat mama dengan tangan hitamnya itu. Mama masih diam tak sadarkan diri.
“Ha.. ha…” begitulah desahan nafas Mr Gulam.
Sepertinya vagina mama memang nikmat. Buktinya Mr Gulam sampai merem melek memompa mama dan keringat langsung mengucur di ronde pertama ini. Beberapa saat kemudian Mr Gulam menompa mama yang terlentang, penisnya masih berada di dalam vagina mama. Kemudian, dengan bantuan pak Djoko, Mr Gulam mendogy style mama. Mr Gulam kembali memasukan penisnya kembali tanpa kesusahan, sementara pak Djoko menikmati bibir mama dengan cara menciuminya dan tangannya meremas tetek mama.
Dup… dup… begitu suara pompaan Mr Gulam terhadap mama. Mama belum sadarkan diri.
“Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhh..” teriak Mr Gulam.
Ternyata Mr Gulam menembakkan maninya di dalam memek mama. Lalu dikecupnya pantat mama yang berbercak merah bekas pukulan tangan Arabnya. Lalu pak Djoko menelentangkan mama di lantai kemudian dijilatinya tetek mama. Sementara Mr Gulam memakai baju kembali. Kemudian pak Djoko berhenti dan memakai pakaian dosennya kembali. Mama masih terlentang dengan keringat di sekujur tubuhnya. Lalu pak Djoko membangunkannya.
“Bangun bu…” katanya sambil mengecup bibirnya.
Kemudian mama memakai kembali jilbab, jaket fitnes dan celana pendek tanpa memakai BH di balik jaketnya dan CD di balik celananya. Kemudian pak Djoko menuntunnya keluar. Aku segera menaruh motor kawanku di lapangan basket. Beberapa saat setelah menaruh motor kawanku, mama datang. Di dalam mobil, mama bersikap biasa seperti tidak ada yang terjadi. Pelan-pelan kuraba paha mama.
“Sayang…” kata mama.
Lama-lama rabaanku ke arah vagina mama yang berada dibalik celana sportnya. Kucolok-colok dengan telunjukku. Lalu kucium, bau sperma.
“Ma kok bau sperma” tanyaku.
“Masak.. oh mungkin si pembantu gak benar bersihinnya..” kata mama mengelak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...