CHAPTER I
Marisa haque, 44 tahun, adalah seorang artis senior di perfilman Indonesia, juga seorang dosen dan seorang politikus wanita yang cukup diperhitungkan di dunia politk akhir akhir ini.. Marisa Handayani atau sering dipanggil Icha itu memiliki wajah yang cantik, berkulit putih dengan bibir yang merah merekah, tubuhnya berisi, padat dan sekal. Orang-orang mengenalnya sebagai seorang wanita yang berani dalam memperjuangkan kaum wanita, dan juga sebagi seorang wanita yang taat beribadah dan rumah tangganya yang tidak pernah diterjang gosip perselingkuhan.
Tinggi badannya 170 cm, membuat wanita cantik itu berpenampilan anggun dan terhormat. Usia nya yang hampr setengah baya tidak menyurutkan kecantikan dirinya, icha dahulunya adalah mantan model, artis layer lebar, produser dan sekarang , panggung politik. Walaupun dirinya seorang wanita, icha tidak surut dalam berkiprah di panggung politik Indonesia. Karena icha adalah wanita hasil blasteran sunda dan prancis, dua buah kiblat suku bangsa yang terkenal akan kecantikan kaum hawanya. Sadar akan usianya yangsudah tidak muda lagi, belakangan icha lebih sering memakai jilbab dan pakaian tertutup saat tampil di depan public maupun dalam kesehariannya
Di kancah percaturan pokitik yang sekarang digeluti icha, wanita cantik itu terkenal sebagai seorang wanita yang tegas dan yakin akan pendirian politk yang dianutnya, sosoknya yang cerdasa dan kritis selalu berani menghujat dan mengecvam pemerintah maupun para rival politiknya tanpa basa basi. Seperti kasus pemalsuan ijazah seorang wanita yang merupakan saingannya dalam memperbutkan kursi kepala daerah suatu kabupaten, dengan gamblang icha memperkarakan keaslian ijazah rivalnya itu kehadapan public melalui media massa. Hal ini sempat membuat icha terseret kepengadilan dan hasilnya adalah keputusan pengadilan bahwa icha dituduh melakukan pencemara nama baik dan hasilnya ia didenda dalam perkara itu, namun icha berhasil lepas dan tetap pada pendiriannya, ia menjadi oposisi dan mengkritisi kebijakan wanita yang bernama R*******H itu. Hal ini mengakibatkan banyak dating terror dan ancaman pada icha agar icha menghentikan sepak terjangnya, hingga terjadi lah peristiwa naas itu,
Pada suatu malam sehabis pulang dari rumah produksi miliknya, icha mengemudikan mobilnya seorang diri menuju tempat tinggalnya. Hari itu icha membawa mobil sendiri tanpa ditemani sopirnya, Dia merasakan badannya amat lelah akibat seharian mengawasi pembuatan sebuah film tentang kejahatan politik yang diproduserinya sendiri.
icha mengemudi dengan kecepatan sedang, pada sebuah jalan pintas menuju ke complex rumahnya yang kini tinggal berjarak kurang lebih 2 kilo, yang dikelilingi hutang lindung tropika yang rimbun itu, namun jalan tersebut agak sunyi dan gelap. Tiba-tiba tanpa disadarinya, sebuah mobil memotong mobilnya dan berhenti tepat di depan mobilnya. Icha kaget dan spontan menginka rem Belum lagi hilang rasa kagetnya, sekonyong-konyong keluar dua pemuda berbadan kekar dari pintu belakang, mereka membawa kapak merah dan langsung menyerang mobil icha dengan cara memecahkan kaca samping mobil itu berkali kali, icha menjerit histeris, namun pintu samping tempat dia duduk mengemudi itu telah berhasil dibuka paksa oleh mereka. Mereka menyeret icha keluar dari mobilnya, kejadian itu begitu cepat, Marisa haque yang tidak sempat memberikan perlawanan itu diseret masuk ke dalam mobil mereka, dan mobil itu kemudian langsung tancap gas dalam-dalam meninggalkan lokasi .
Di dalam mobil tersebut ada empat orang pria. Marisa haque diancam untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil terus melaju dengan cepat. Icha yang masih terbengong-bengong pun didudukkan di bagian tengah, diapit 2 orang pria. Sementara mobil melaju, icha berusaha berdialog dengan mereka,
“ heii.. siapa kalian ini?? Mau dibawa kemana kau haaaa??!! “ hardik icha saat ia berusah berontak, namun kedua tangannya dicengkram dua lelaki di sebelanya itu.
Mereka cuam diam. Kesal pertanyaannya tidak ditanggapi icha terus meronta mina dilepaskan dan pada satu kesempatan icha berhasil menggigit tangan seorang lelaki di sebelahnya, lelaki itu terpanjat dan dengan reflek dia memukul kepala icha hingga cah tersungkur.
“ eeehh.. wanita ini liar sekali kelihatannya “ ujar lelaki yang menggampar icha barusan. “ gua perosa juga ni perempuan” tambahnya, membuat icah begidik mendengarnya.
“udah ikat aja tangannya” ujar lelaki yang duduk disamping supir. Dengan patuh lelaki tersebut memegang kedua tangan icha kebelakang dan mengikat tangan icha dengan menggunakan ikat pinggangnya. Icha kalah dalam adu tenaga hingga kedua tangannya terikat kebelakang. Namun tak sampai dissitu, setelah kedua tangan icha terikat mereka berusaha meremas-remas paha icha. Tangan kedua lelaki tersebut mulai bergantian mengusap-usap kedua paha mulus artis senior yang cantik itu.
Naluri wanita icha kini bangkit dan berontak. Namun belum lagi berbuat banyak, tiba-tiba lelaki yang duduk di sampingnya memukul kepala icha untuk kedua kalinya beberapa kali hingga akhirnya wanita cantik itu pun mengakhiri perlawanannya dan pingsan.
Kedua tangan icha yang diikat ke belakang dengan tali pinggang, hingga dadanya yang masih montok dan masih dilapisi baju kemeja berbahan blazer itu mencuat ke depan. Sementara itu selama dalam perjalanan kedua orang pria yang mengapitnya itu memanfaatkan kesempatan dengan membentangkan kedua belah kaki icha lebar-labar ke kiri dan kanan sampai akhirnya tangan-tangan nakal kedua lelaki tersebut dengan leluasa menyeruak ke dalam celana dalam Icha, kemudian dengan bernafsu mengusap-ngusap kemaluan wanita setengah baya yang cantik itu
Akhirnya sampailah mereka di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak ditempati di suatu daerah sepi. Mobil langsung masuk ke dalam dan garasi langsung ditutup rapat-rapat. Kemudian Icha yang masih pingsan itu langsung digotong oleh dua orang yang tadi mengapitnya masuk ke dalam rumah tersebut. Rumah tersebut kelihatan sekali tidak terawat dan kosong, namun di tengah-tengahnya terdapat satu sofa besar yang telah lusuh.
Marisa Haque kemudian didudukkan di sebuah kursi sofa panjang di antara mereka.
Salah seorang dari mereka berujar memerintah, “Robert.., ambilin air..!”
Seseorang bernama Robert segera keluar ruangan dan tidak lama kemudian masuk dengan seember air.
“Ini Bos..,” ujar Robert
Frans adalah seorang pria yang berbadan tegap dan berambut gondrong sebahu namun tampak klimis itu berdiri dan menyiramkan air pelan-pelan ke wajah Icha.
Beberapa saat kemudian, ketika sadar artis cantik itu terlihat sangat terkejut melihat suasana di depannya, “Kamu..” katanya seraya menggerakkan tubuhnya, dan dia sadar kalau tangannya terikat erat.
Kali ini Frans tersenyum, senyum kemenangan.
“Mau apa kamu.. Frans!!” Marisa haque yang ternyata mengenal pria yang bernama Frans itu. Icha sudah taka sing lagi dengan frans, yang merupakan rival satu partainya yang dahulu, sebuah partai berlogo moncong putih, yang telah lama ditinggalkan icha, karena partai tersebut memecatnya menjadi anggota DPR, saat ia maju mencalonkan diri menjadi kepala daerah banten.
“Jangan macam-macam ya, nanti saya lapor polisi.!” lanjutnya lagi.
Frans hanya tersenyum, “Silakan saja teriak, nggak bakal ada yang dengar kok. Ini rumah jauh dari mana-mana.” kata Frans.
“Asal tau aja, begitu urusan gue di Polda waktu itu beres, elo udah jadi incaran gue nomer satu.” sambungnya.
Sadar akan posisinya yang terjepit, keputusasaan pun mulai terlihat di wajah wanita cantik itu, wajahnya yang cantik sudah mulai terlihat memelas memohon iba. Namun kebencian di hati Frans masih belum padam, terlebih-lebih dia masih ingat ketika Icha memperkarakannya ke Polda Metro Jaya, karena ia telah memperkosa seorang mahasiswi. Kasus ini dilaporkan icha karena frans telah menghasut dewan penasehat partai bergelar moncong putih itu untuk menonaktikan icha sebagai wakil dari fraks partainya, frans adalah tangan kanan wanita yang mengalahkan perolehan suara icha dalam pemilihan kepala daerah provinsi B****N. Namun karena frans memiliki beberapa rekan yang merupakan oknum polisi, dengan alasan bukti yang kurang dari pihak kepolisian, Frans pun akhirnya dibebaskan. Hal inilah yang membuat nama Frans di panggung perpolitikan menjadi tercemar karena sudah ketahuan belangnya oleh public, frans pun ikut dipecat dari kader partai tersebut. Itulah alasan frans mengapa dia begitu mendendam dan bertindak nekat seperti ini.
Memang di kalangan dunia hiburan malam nama Frans cukup terkenal. Pria yang berusia 40-an tahun itu dikenal sebagai pemilik beberapa tempat hiburan maksiat di Jakarta, dan isunya dia otak dibelakang gerombolan kapak merah yang sangat terkenal akan reputasinya sebagai penyakit masyarakat itu..
“Ampun Frans, maafkan aku,atas sikapku waktu itu…” kata icha seolah membela diri.
“Ha.. ha.. ha..” Frans tertawa lepas dan serentak lelaki yang lainnya pun ikut tertawa sambil mengejek Icha yang duduk terkulai lemas.
“Hei perempuan sok pintar , lo berani macem-macem am ague waktu itu yee.. lo gak tahu berhadapan sama siapa??!!” ujar Frans sambil mengelus-elus dagunya.
“Sekarang elo musti bayar mahal atas tindakan elo itu, dan gue mau kasih elo pelajaran.” sambungnya.
Icha pun tertunduk lemas seolah dia menyesali tindakan yang telah diambilnya dulu, airmatanya pun mulai berlinang membasahi wajahnya yang cantik itu.
Mulai mendekati icha Frans dengan kasarnya mengangkakngkan kedua kaki icha,
Icha menatap Frans dengan ketakutan, “Jangan, jangan Frans..” ucapnya memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya.
Dengan paksa ia menyingkapkan rok panjang yang dikenakan icha ke atas hingga kedua paha mulus Icha terlihat jelas, juga celana dalam icha yang berwarna krem berenda.
Kemudian, dengan kasar ditariknya celana dalam icha sehingga bagian bawah tubuh Icha telanjang. Kini terlihat gundukan kemaluan Icha yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang terlihat begitu terawatt potongannya, sementara itu Icha menangis terisak-isak.
Para lelaki yang berada di sekitar Frans itu pun pada terdiam melongo melihat kemaluan Icha yang terhidang indah itu. mereka hanya dapat menyaksikan bos mereka mengerjai artis cantik itu itu untuk melampiaskan dendamnya. Kini Frans memposisikan kepalanya tepat di hadapan selangkangan Icha yang nampak mengeliat-geliat ketakutan. Tanpa membuang waktu, direntangkannya kedua kaki icha hingga selangkangannya agak sedikit terbuka, dan setelah itu dilumatnya kemaluan Ichai dengan bibirnya.
Dengan rakus bibir dan lidah Frans mengulum, menjilat-jilat lubang vagina Icha. Badan Icha pun menggeliat-geliat kerenanya, matanya terpejam, keringat mulai banjir membasahi tubuhnya, dan rintihan-rintihannya pun mulai keluar dari bibirnya akibat ganasnya serangan bibir Frans di kemaluannya, “Iihh.. iihh.. hhmmh..” sementara itu kedua tangan frans tak henti-hentinya menggerayangi paha icha yang putih mulus dan terawat itu
Marisa Haque berusaha meronta, namun hal itu semakin meningkatkan nafsu Frans. Jari-jari Frans juga meraba secara liar daerah liang kemaluan yang telah banjir oleh cairan kewanitaannya dan air liur Frans. Jari telunjuknya mengorek dan berputar-putar dengan lincah dan sekali-sekali mencoba menusuk-nusuk.
“Aakkh.. Ooughh..” icha semakin keras mengerang-ngerang.
Setelah puas dengan selangkangan icha kini Frans bergeser ke atas ke arah wajah Icha. Dan kini giliran bibir merah Icha yang dilumat oleh bibir Frans. Sama ketika melumat kemaluan icha, kini bibir icha pun dilumat dengan rakusnya, dicium, dikulum dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut artis senior setengah baya itu.
“Hmmph.. mmph.. hhmmp..” icha hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah karena mulutnya terus diserbu oleh bibir Frans.
Bunyi decakan dan kecupan semakin keras terdengar, air liur mereka pun meleleh menetes-netes. Sesekali Frans menjilat-jilat dan menghisap-hisap leher jenjang icha.
“It’s showtime..!” teriak Frans yang disambut oleh kegembiraan teman-temannya.
Kini Frans yang telah puas berciuman berdiri di hadapan icha yang napasnya terengah-engah akibat gempuran Frans tadi, matanya masih terpejam dan kepalanya menoleh ke kiri seolah membuang wajah dari pandangan Frans. Frans pun membuka celana jeans lusuhnya hingga akhirnya telanjang bulat. Kemaluannya yang berukuran besar telah berdiri tegak mengacung siap menelan mangsa.
Frans menghampiri icha dan merenggut jilbab yang masih melekat menutupi rambut icha dengan kasar. Setelah itu Kini Frans meluruskan posisi tubuh icha dan merentangkan kembali kedua kakinya hingga selangkangannya terkuak sedikit kemudian mengangkat kedua kaki itu serta menekuk hingga bagian paha kedua kaki itu menempel di dada icha. Hingga kemaluan icha yang berwarna kemerahan itu kini menganga seolah siap menerima serangan. Tangis icha semakin keras, badannya terasa gemetaran, dia tahu akan apa-apa yang segera terjadi pada dirinya.
Frans pun mulai menindih tubuh mulus icha , tangan kanannya menahan kaki icha, sementara tangan kirinya memegangi batang kemaluannya membimbing mengarahkan ke lubang vagina icha yang telah menganga.
“Ouuhh.. aah.. ampuunn.. Fransss..!” rintih Icha
Badan Icha menegang keras saat dirasakan olehnya sebuah benda keras dan tumpul berusaha melesak masuk ke dalam lubang vaginanya.
“Aaakkh..!” Icha mejerit keras, matanya mendelik, badannya mengejang keras saat Frans dengan kasarnya menghujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang vaginanya dan melesakkan secara perlahan ke dalam lubang vagina Icha yang masih terasa keset dan rapat bagi frans. Keringat pun kembali membasahi tubuh artis senior itu. Badannya semakin menegang dan mengejang keras disertai lolongan ketika kemaluan Frans berhasil memasuki belahan kemaluannya yang selama ini hanya diperuntukannya pada suami tercintanya.
Setelah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya di dalam lubang vagina Icha, Frans mulai menggenjotnya mulai dengan irama perlahan-lahan hingga cepat. Cairan berwarna putih dan kental pun mulai mengalir dari sela-sela kemaluan Icha yang sedang disusupi kemaluan Frans itu. Dengan irama cepat Frans mulai menggenjot tubuh Icha, rintihan Icha pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Frans.
“Ooh.. oh.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan Frans yang semakin bernafsu.
Setelah beberapa menit kemudian badan Frans menegang, kedua tangannya semakin erat mencengkram kepala Icha, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan Frans berejakulasi di rahim Icha. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar. Icha hanya dapat pasrah menatap wajah Frans dengan panik dan kembali memejamkan mata disaat Frans bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas tubuh Icha .
Tangis Icha pun kembali merebak, ia nampak sangat shock. Badan Frans yang terkulai di atas tubuh Icha pun terguncang-guncang jadinya karena isakan tangisan dari Icha.
“Gimana rasanya Nyonya..? Nikmat kan..?” ujar Frans sambil membelai-belai rambut Icha.
Beberapa saat lamanya Frans menikmati kecantikan wajah Icha sambil membelai-belai rambut dan wajah Icha yang masih merintih-rintih dan menangis itu, sementara kemaluannya masih tertancap di dalam lubang vagina Icha.
“Makanya jangan main-main sama gue lagi ya..!” sambung Frans sambil bangkit dan mencabut kemaluannya dari vagina Icha
Icha menagis tersdu meratapi nasibnya, yang diperkosa oleh seorang penjahat dan juga merupakan orang yang dia jebloskan ke pengadilan, sejenaj icha menyesali tindakannya yang berujung penderitaan yang sedang dialaminya sekarang. Belum lagi selang beberapa saat setelah frans memperkosanya, tiba-tiba badannya sudah ditindih oleh seorang pria lainnya, teman frans yang dari tadi juga berada di samping.
“Ouuh..,” Icha mendesah akibat ditimpa oleh tubuh lelaki yang ternyata telah telanjang bulat itu.
Kini dengan kasarnya lelaki melucuti baju muslim dan blazer masih dikenakan Icha itu. Tetapi karena kedua tangan Icha masih diikat ke belakang, maka yang terbuka hanya bagian dadanya saja.
“ nyonya marisa… nama gue yonas… gua udah lama pengen ngentotin elo” ujar pria yang memperkenalkan dirinya tadi dengan kasar, icha merintih pahit mendengar pelecehan yang terlontar dari mulut pria yang bernama yonas itu.
“ asal elo tahu.. gua udah lama pengen memperkosa lo.. dan kini lah saatnya nyonya cantik” ujarnya sambil membuka celananya.
Setelah itu dengan kasarnya Yonas menarik BH yang dikenakan Icha dan menyembulah kedua buah payudara Icha yang masih terlihat bagus dan terjuntai indah. Pemandangan itu segera saja mengundang decak kagum dari para lelaki itu.
“Aah.. udah Mass.. ampuunn..!” dengan suara yang lemah dan lirih Icha mencoba untuk meminta belas kasihan dari para pemerkosanya.
Rupanya hal ini tidak membuahkan hasil sama sekali, terbukti Yonas dengan rakusnya langsung melahap kedua bukit kembar payudara Icha yang montok itu. Diremas-remas, dikulum dan dihisap-hisapnya kedua payudara indah itu hingga warnanya berubah menjadi kemerah-merahan dan mulai membengkak.
Setelah puas mengerjai bagian payudara itu, kini Yonas mulai akan menyetubuhi Icha.
“Aaakkhh..” kembali terdengar rintihan Icha dimana pada saat itu Yonas telah berhasil menanamkan kemaluannya di dalam vagina Icha.
Mata Icha kembali terbelalak, tubuhnya kembali menegang dan mengeras merasakan lubang kemaluannya kembali disumpal oleh batang kejantanan lelaki pemerkosanya.
Tanpa membuang waktu lagi, Yonas langsung menggenjot memompakan kemaluannya di dalam kemaluan Icha Kembali Icha hanya dapat merintih-rintih seiring dengan irama gerakan persetubuhan itu.
“Aaahh.. aahh.. oohh.. ahh.. ohh..!”
Selang beberapa menit kemudian Yonas pun akhirnya berejakulasi di rahim Icha. Yonas pun juga tumbang menyusul Frans setelah merasakan kenikmatan berejakulasi di rahim Icha.
“ hhhh…. Enak sekali memek elo ya cha..” ujar yonas mendengus merasakan senggamanya di dalam rahim icha.
“ kayaknya elo senang dibeginiin ya..” ujar frans pada icha yang hanya menagisi nasibnya.
“ nah … sekarang siapa lagi yang mau.. hayoo “ ujar yonas santai sambil beranjak dari atas tubuh icha.
Dua orang dari mereka yang dari tadi hanya menjadi penonton sudah tidak dapat menahan nafsu, dan mulailah mereka menyetubuhi Icha satu persatu. Yang bernama Robert mendapat giliran, ia menelanjangi icha hingga tidak ada sehelai benangpun melekat di tubuh wanita cantik itu. Robert pun mulai menyetubuhi wanita cantik itu dari belakang, dia menggenjot vagina icha dengan gaya doggie style. Sementara lelaki yangsatunya memaksa icha mengoral penisnya dari depan. Icha seolah menjadi mainan mereka. Tak lama kemudian Robert pun berejakulasi di rahim Icha.Namun pada saat orang ke keempat yang menggagahi Icha, tiba-tiba Icha yang telah kepayahan tadi pingsan.
mereka masing-masing menyemprotkan sperma mereka di rahim dan serta ada juga yang berejakulasi di mulut Icha
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, para anggotanya itu diperintah Frans untuk melepas tali yang dari tadi mengikat tangan Icha. Kemudian mereka disuruh mengenakan dan merapikan seluruh pakaian icha dan mengenakannya kembali seperti semula, hingga akhirnya Icha komplit kembali mengenakan pakaiannya walau dalam keadaan pingsan.
Setelah ketiga anak buah frans menggotong tubuh Icha ke mobil mereka. Frans memerintahkan mereka untuk membawa icha ke villa kediaman frans di sebuah desa jau dari Jakarta. Disanalah penderitaan icha akan berlanjut…..
Marisa haque, 44 tahun, adalah seorang artis senior di perfilman Indonesia, juga seorang dosen dan seorang politikus wanita yang cukup diperhitungkan di dunia politk akhir akhir ini.. Marisa Handayani atau sering dipanggil Icha itu memiliki wajah yang cantik, berkulit putih dengan bibir yang merah merekah, tubuhnya berisi, padat dan sekal. Orang-orang mengenalnya sebagai seorang wanita yang berani dalam memperjuangkan kaum wanita, dan juga sebagi seorang wanita yang taat beribadah dan rumah tangganya yang tidak pernah diterjang gosip perselingkuhan.
Tinggi badannya 170 cm, membuat wanita cantik itu berpenampilan anggun dan terhormat. Usia nya yang hampr setengah baya tidak menyurutkan kecantikan dirinya, icha dahulunya adalah mantan model, artis layer lebar, produser dan sekarang , panggung politik. Walaupun dirinya seorang wanita, icha tidak surut dalam berkiprah di panggung politik Indonesia. Karena icha adalah wanita hasil blasteran sunda dan prancis, dua buah kiblat suku bangsa yang terkenal akan kecantikan kaum hawanya. Sadar akan usianya yangsudah tidak muda lagi, belakangan icha lebih sering memakai jilbab dan pakaian tertutup saat tampil di depan public maupun dalam kesehariannya
Di kancah percaturan pokitik yang sekarang digeluti icha, wanita cantik itu terkenal sebagai seorang wanita yang tegas dan yakin akan pendirian politk yang dianutnya, sosoknya yang cerdasa dan kritis selalu berani menghujat dan mengecvam pemerintah maupun para rival politiknya tanpa basa basi. Seperti kasus pemalsuan ijazah seorang wanita yang merupakan saingannya dalam memperbutkan kursi kepala daerah suatu kabupaten, dengan gamblang icha memperkarakan keaslian ijazah rivalnya itu kehadapan public melalui media massa. Hal ini sempat membuat icha terseret kepengadilan dan hasilnya adalah keputusan pengadilan bahwa icha dituduh melakukan pencemara nama baik dan hasilnya ia didenda dalam perkara itu, namun icha berhasil lepas dan tetap pada pendiriannya, ia menjadi oposisi dan mengkritisi kebijakan wanita yang bernama R*******H itu. Hal ini mengakibatkan banyak dating terror dan ancaman pada icha agar icha menghentikan sepak terjangnya, hingga terjadi lah peristiwa naas itu,
Pada suatu malam sehabis pulang dari rumah produksi miliknya, icha mengemudikan mobilnya seorang diri menuju tempat tinggalnya. Hari itu icha membawa mobil sendiri tanpa ditemani sopirnya, Dia merasakan badannya amat lelah akibat seharian mengawasi pembuatan sebuah film tentang kejahatan politik yang diproduserinya sendiri.
icha mengemudi dengan kecepatan sedang, pada sebuah jalan pintas menuju ke complex rumahnya yang kini tinggal berjarak kurang lebih 2 kilo, yang dikelilingi hutang lindung tropika yang rimbun itu, namun jalan tersebut agak sunyi dan gelap. Tiba-tiba tanpa disadarinya, sebuah mobil memotong mobilnya dan berhenti tepat di depan mobilnya. Icha kaget dan spontan menginka rem Belum lagi hilang rasa kagetnya, sekonyong-konyong keluar dua pemuda berbadan kekar dari pintu belakang, mereka membawa kapak merah dan langsung menyerang mobil icha dengan cara memecahkan kaca samping mobil itu berkali kali, icha menjerit histeris, namun pintu samping tempat dia duduk mengemudi itu telah berhasil dibuka paksa oleh mereka. Mereka menyeret icha keluar dari mobilnya, kejadian itu begitu cepat, Marisa haque yang tidak sempat memberikan perlawanan itu diseret masuk ke dalam mobil mereka, dan mobil itu kemudian langsung tancap gas dalam-dalam meninggalkan lokasi .
Di dalam mobil tersebut ada empat orang pria. Marisa haque diancam untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil terus melaju dengan cepat. Icha yang masih terbengong-bengong pun didudukkan di bagian tengah, diapit 2 orang pria. Sementara mobil melaju, icha berusaha berdialog dengan mereka,
“ heii.. siapa kalian ini?? Mau dibawa kemana kau haaaa??!! “ hardik icha saat ia berusah berontak, namun kedua tangannya dicengkram dua lelaki di sebelanya itu.
Mereka cuam diam. Kesal pertanyaannya tidak ditanggapi icha terus meronta mina dilepaskan dan pada satu kesempatan icha berhasil menggigit tangan seorang lelaki di sebelahnya, lelaki itu terpanjat dan dengan reflek dia memukul kepala icha hingga cah tersungkur.
“ eeehh.. wanita ini liar sekali kelihatannya “ ujar lelaki yang menggampar icha barusan. “ gua perosa juga ni perempuan” tambahnya, membuat icah begidik mendengarnya.
“udah ikat aja tangannya” ujar lelaki yang duduk disamping supir. Dengan patuh lelaki tersebut memegang kedua tangan icha kebelakang dan mengikat tangan icha dengan menggunakan ikat pinggangnya. Icha kalah dalam adu tenaga hingga kedua tangannya terikat kebelakang. Namun tak sampai dissitu, setelah kedua tangan icha terikat mereka berusaha meremas-remas paha icha. Tangan kedua lelaki tersebut mulai bergantian mengusap-usap kedua paha mulus artis senior yang cantik itu.
Naluri wanita icha kini bangkit dan berontak. Namun belum lagi berbuat banyak, tiba-tiba lelaki yang duduk di sampingnya memukul kepala icha untuk kedua kalinya beberapa kali hingga akhirnya wanita cantik itu pun mengakhiri perlawanannya dan pingsan.
Kedua tangan icha yang diikat ke belakang dengan tali pinggang, hingga dadanya yang masih montok dan masih dilapisi baju kemeja berbahan blazer itu mencuat ke depan. Sementara itu selama dalam perjalanan kedua orang pria yang mengapitnya itu memanfaatkan kesempatan dengan membentangkan kedua belah kaki icha lebar-labar ke kiri dan kanan sampai akhirnya tangan-tangan nakal kedua lelaki tersebut dengan leluasa menyeruak ke dalam celana dalam Icha, kemudian dengan bernafsu mengusap-ngusap kemaluan wanita setengah baya yang cantik itu
Akhirnya sampailah mereka di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak ditempati di suatu daerah sepi. Mobil langsung masuk ke dalam dan garasi langsung ditutup rapat-rapat. Kemudian Icha yang masih pingsan itu langsung digotong oleh dua orang yang tadi mengapitnya masuk ke dalam rumah tersebut. Rumah tersebut kelihatan sekali tidak terawat dan kosong, namun di tengah-tengahnya terdapat satu sofa besar yang telah lusuh.
Marisa Haque kemudian didudukkan di sebuah kursi sofa panjang di antara mereka.
Salah seorang dari mereka berujar memerintah, “Robert.., ambilin air..!”
Seseorang bernama Robert segera keluar ruangan dan tidak lama kemudian masuk dengan seember air.
“Ini Bos..,” ujar Robert
Frans adalah seorang pria yang berbadan tegap dan berambut gondrong sebahu namun tampak klimis itu berdiri dan menyiramkan air pelan-pelan ke wajah Icha.
Beberapa saat kemudian, ketika sadar artis cantik itu terlihat sangat terkejut melihat suasana di depannya, “Kamu..” katanya seraya menggerakkan tubuhnya, dan dia sadar kalau tangannya terikat erat.
Kali ini Frans tersenyum, senyum kemenangan.
“Mau apa kamu.. Frans!!” Marisa haque yang ternyata mengenal pria yang bernama Frans itu. Icha sudah taka sing lagi dengan frans, yang merupakan rival satu partainya yang dahulu, sebuah partai berlogo moncong putih, yang telah lama ditinggalkan icha, karena partai tersebut memecatnya menjadi anggota DPR, saat ia maju mencalonkan diri menjadi kepala daerah banten.
“Jangan macam-macam ya, nanti saya lapor polisi.!” lanjutnya lagi.
Frans hanya tersenyum, “Silakan saja teriak, nggak bakal ada yang dengar kok. Ini rumah jauh dari mana-mana.” kata Frans.
“Asal tau aja, begitu urusan gue di Polda waktu itu beres, elo udah jadi incaran gue nomer satu.” sambungnya.
Sadar akan posisinya yang terjepit, keputusasaan pun mulai terlihat di wajah wanita cantik itu, wajahnya yang cantik sudah mulai terlihat memelas memohon iba. Namun kebencian di hati Frans masih belum padam, terlebih-lebih dia masih ingat ketika Icha memperkarakannya ke Polda Metro Jaya, karena ia telah memperkosa seorang mahasiswi. Kasus ini dilaporkan icha karena frans telah menghasut dewan penasehat partai bergelar moncong putih itu untuk menonaktikan icha sebagai wakil dari fraks partainya, frans adalah tangan kanan wanita yang mengalahkan perolehan suara icha dalam pemilihan kepala daerah provinsi B****N. Namun karena frans memiliki beberapa rekan yang merupakan oknum polisi, dengan alasan bukti yang kurang dari pihak kepolisian, Frans pun akhirnya dibebaskan. Hal inilah yang membuat nama Frans di panggung perpolitikan menjadi tercemar karena sudah ketahuan belangnya oleh public, frans pun ikut dipecat dari kader partai tersebut. Itulah alasan frans mengapa dia begitu mendendam dan bertindak nekat seperti ini.
Memang di kalangan dunia hiburan malam nama Frans cukup terkenal. Pria yang berusia 40-an tahun itu dikenal sebagai pemilik beberapa tempat hiburan maksiat di Jakarta, dan isunya dia otak dibelakang gerombolan kapak merah yang sangat terkenal akan reputasinya sebagai penyakit masyarakat itu..
“Ampun Frans, maafkan aku,atas sikapku waktu itu…” kata icha seolah membela diri.
“Ha.. ha.. ha..” Frans tertawa lepas dan serentak lelaki yang lainnya pun ikut tertawa sambil mengejek Icha yang duduk terkulai lemas.
“Hei perempuan sok pintar , lo berani macem-macem am ague waktu itu yee.. lo gak tahu berhadapan sama siapa??!!” ujar Frans sambil mengelus-elus dagunya.
“Sekarang elo musti bayar mahal atas tindakan elo itu, dan gue mau kasih elo pelajaran.” sambungnya.
Icha pun tertunduk lemas seolah dia menyesali tindakan yang telah diambilnya dulu, airmatanya pun mulai berlinang membasahi wajahnya yang cantik itu.
Mulai mendekati icha Frans dengan kasarnya mengangkakngkan kedua kaki icha,
Icha menatap Frans dengan ketakutan, “Jangan, jangan Frans..” ucapnya memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya.
Dengan paksa ia menyingkapkan rok panjang yang dikenakan icha ke atas hingga kedua paha mulus Icha terlihat jelas, juga celana dalam icha yang berwarna krem berenda.
Kemudian, dengan kasar ditariknya celana dalam icha sehingga bagian bawah tubuh Icha telanjang. Kini terlihat gundukan kemaluan Icha yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang terlihat begitu terawatt potongannya, sementara itu Icha menangis terisak-isak.
Para lelaki yang berada di sekitar Frans itu pun pada terdiam melongo melihat kemaluan Icha yang terhidang indah itu. mereka hanya dapat menyaksikan bos mereka mengerjai artis cantik itu itu untuk melampiaskan dendamnya. Kini Frans memposisikan kepalanya tepat di hadapan selangkangan Icha yang nampak mengeliat-geliat ketakutan. Tanpa membuang waktu, direntangkannya kedua kaki icha hingga selangkangannya agak sedikit terbuka, dan setelah itu dilumatnya kemaluan Ichai dengan bibirnya.
Dengan rakus bibir dan lidah Frans mengulum, menjilat-jilat lubang vagina Icha. Badan Icha pun menggeliat-geliat kerenanya, matanya terpejam, keringat mulai banjir membasahi tubuhnya, dan rintihan-rintihannya pun mulai keluar dari bibirnya akibat ganasnya serangan bibir Frans di kemaluannya, “Iihh.. iihh.. hhmmh..” sementara itu kedua tangan frans tak henti-hentinya menggerayangi paha icha yang putih mulus dan terawat itu
Marisa Haque berusaha meronta, namun hal itu semakin meningkatkan nafsu Frans. Jari-jari Frans juga meraba secara liar daerah liang kemaluan yang telah banjir oleh cairan kewanitaannya dan air liur Frans. Jari telunjuknya mengorek dan berputar-putar dengan lincah dan sekali-sekali mencoba menusuk-nusuk.
“Aakkh.. Ooughh..” icha semakin keras mengerang-ngerang.
Setelah puas dengan selangkangan icha kini Frans bergeser ke atas ke arah wajah Icha. Dan kini giliran bibir merah Icha yang dilumat oleh bibir Frans. Sama ketika melumat kemaluan icha, kini bibir icha pun dilumat dengan rakusnya, dicium, dikulum dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut artis senior setengah baya itu.
“Hmmph.. mmph.. hhmmp..” icha hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah karena mulutnya terus diserbu oleh bibir Frans.
Bunyi decakan dan kecupan semakin keras terdengar, air liur mereka pun meleleh menetes-netes. Sesekali Frans menjilat-jilat dan menghisap-hisap leher jenjang icha.
“It’s showtime..!” teriak Frans yang disambut oleh kegembiraan teman-temannya.
Kini Frans yang telah puas berciuman berdiri di hadapan icha yang napasnya terengah-engah akibat gempuran Frans tadi, matanya masih terpejam dan kepalanya menoleh ke kiri seolah membuang wajah dari pandangan Frans. Frans pun membuka celana jeans lusuhnya hingga akhirnya telanjang bulat. Kemaluannya yang berukuran besar telah berdiri tegak mengacung siap menelan mangsa.
Frans menghampiri icha dan merenggut jilbab yang masih melekat menutupi rambut icha dengan kasar. Setelah itu Kini Frans meluruskan posisi tubuh icha dan merentangkan kembali kedua kakinya hingga selangkangannya terkuak sedikit kemudian mengangkat kedua kaki itu serta menekuk hingga bagian paha kedua kaki itu menempel di dada icha. Hingga kemaluan icha yang berwarna kemerahan itu kini menganga seolah siap menerima serangan. Tangis icha semakin keras, badannya terasa gemetaran, dia tahu akan apa-apa yang segera terjadi pada dirinya.
Frans pun mulai menindih tubuh mulus icha , tangan kanannya menahan kaki icha, sementara tangan kirinya memegangi batang kemaluannya membimbing mengarahkan ke lubang vagina icha yang telah menganga.
“Ouuhh.. aah.. ampuunn.. Fransss..!” rintih Icha
Badan Icha menegang keras saat dirasakan olehnya sebuah benda keras dan tumpul berusaha melesak masuk ke dalam lubang vaginanya.
“Aaakkh..!” Icha mejerit keras, matanya mendelik, badannya mengejang keras saat Frans dengan kasarnya menghujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang vaginanya dan melesakkan secara perlahan ke dalam lubang vagina Icha yang masih terasa keset dan rapat bagi frans. Keringat pun kembali membasahi tubuh artis senior itu. Badannya semakin menegang dan mengejang keras disertai lolongan ketika kemaluan Frans berhasil memasuki belahan kemaluannya yang selama ini hanya diperuntukannya pada suami tercintanya.
Setelah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya di dalam lubang vagina Icha, Frans mulai menggenjotnya mulai dengan irama perlahan-lahan hingga cepat. Cairan berwarna putih dan kental pun mulai mengalir dari sela-sela kemaluan Icha yang sedang disusupi kemaluan Frans itu. Dengan irama cepat Frans mulai menggenjot tubuh Icha, rintihan Icha pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Frans.
“Ooh.. oh.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan Frans yang semakin bernafsu.
Setelah beberapa menit kemudian badan Frans menegang, kedua tangannya semakin erat mencengkram kepala Icha, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan Frans berejakulasi di rahim Icha. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar. Icha hanya dapat pasrah menatap wajah Frans dengan panik dan kembali memejamkan mata disaat Frans bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas tubuh Icha .
Tangis Icha pun kembali merebak, ia nampak sangat shock. Badan Frans yang terkulai di atas tubuh Icha pun terguncang-guncang jadinya karena isakan tangisan dari Icha.
“Gimana rasanya Nyonya..? Nikmat kan..?” ujar Frans sambil membelai-belai rambut Icha.
Beberapa saat lamanya Frans menikmati kecantikan wajah Icha sambil membelai-belai rambut dan wajah Icha yang masih merintih-rintih dan menangis itu, sementara kemaluannya masih tertancap di dalam lubang vagina Icha.
“Makanya jangan main-main sama gue lagi ya..!” sambung Frans sambil bangkit dan mencabut kemaluannya dari vagina Icha
Icha menagis tersdu meratapi nasibnya, yang diperkosa oleh seorang penjahat dan juga merupakan orang yang dia jebloskan ke pengadilan, sejenaj icha menyesali tindakannya yang berujung penderitaan yang sedang dialaminya sekarang. Belum lagi selang beberapa saat setelah frans memperkosanya, tiba-tiba badannya sudah ditindih oleh seorang pria lainnya, teman frans yang dari tadi juga berada di samping.
“Ouuh..,” Icha mendesah akibat ditimpa oleh tubuh lelaki yang ternyata telah telanjang bulat itu.
Kini dengan kasarnya lelaki melucuti baju muslim dan blazer masih dikenakan Icha itu. Tetapi karena kedua tangan Icha masih diikat ke belakang, maka yang terbuka hanya bagian dadanya saja.
“ nyonya marisa… nama gue yonas… gua udah lama pengen ngentotin elo” ujar pria yang memperkenalkan dirinya tadi dengan kasar, icha merintih pahit mendengar pelecehan yang terlontar dari mulut pria yang bernama yonas itu.
“ asal elo tahu.. gua udah lama pengen memperkosa lo.. dan kini lah saatnya nyonya cantik” ujarnya sambil membuka celananya.
Setelah itu dengan kasarnya Yonas menarik BH yang dikenakan Icha dan menyembulah kedua buah payudara Icha yang masih terlihat bagus dan terjuntai indah. Pemandangan itu segera saja mengundang decak kagum dari para lelaki itu.
“Aah.. udah Mass.. ampuunn..!” dengan suara yang lemah dan lirih Icha mencoba untuk meminta belas kasihan dari para pemerkosanya.
Rupanya hal ini tidak membuahkan hasil sama sekali, terbukti Yonas dengan rakusnya langsung melahap kedua bukit kembar payudara Icha yang montok itu. Diremas-remas, dikulum dan dihisap-hisapnya kedua payudara indah itu hingga warnanya berubah menjadi kemerah-merahan dan mulai membengkak.
Setelah puas mengerjai bagian payudara itu, kini Yonas mulai akan menyetubuhi Icha.
“Aaakkhh..” kembali terdengar rintihan Icha dimana pada saat itu Yonas telah berhasil menanamkan kemaluannya di dalam vagina Icha.
Mata Icha kembali terbelalak, tubuhnya kembali menegang dan mengeras merasakan lubang kemaluannya kembali disumpal oleh batang kejantanan lelaki pemerkosanya.
Tanpa membuang waktu lagi, Yonas langsung menggenjot memompakan kemaluannya di dalam kemaluan Icha Kembali Icha hanya dapat merintih-rintih seiring dengan irama gerakan persetubuhan itu.
“Aaahh.. aahh.. oohh.. ahh.. ohh..!”
Selang beberapa menit kemudian Yonas pun akhirnya berejakulasi di rahim Icha. Yonas pun juga tumbang menyusul Frans setelah merasakan kenikmatan berejakulasi di rahim Icha.
“ hhhh…. Enak sekali memek elo ya cha..” ujar yonas mendengus merasakan senggamanya di dalam rahim icha.
“ kayaknya elo senang dibeginiin ya..” ujar frans pada icha yang hanya menagisi nasibnya.
“ nah … sekarang siapa lagi yang mau.. hayoo “ ujar yonas santai sambil beranjak dari atas tubuh icha.
Dua orang dari mereka yang dari tadi hanya menjadi penonton sudah tidak dapat menahan nafsu, dan mulailah mereka menyetubuhi Icha satu persatu. Yang bernama Robert mendapat giliran, ia menelanjangi icha hingga tidak ada sehelai benangpun melekat di tubuh wanita cantik itu. Robert pun mulai menyetubuhi wanita cantik itu dari belakang, dia menggenjot vagina icha dengan gaya doggie style. Sementara lelaki yangsatunya memaksa icha mengoral penisnya dari depan. Icha seolah menjadi mainan mereka. Tak lama kemudian Robert pun berejakulasi di rahim Icha.Namun pada saat orang ke keempat yang menggagahi Icha, tiba-tiba Icha yang telah kepayahan tadi pingsan.
mereka masing-masing menyemprotkan sperma mereka di rahim dan serta ada juga yang berejakulasi di mulut Icha
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, para anggotanya itu diperintah Frans untuk melepas tali yang dari tadi mengikat tangan Icha. Kemudian mereka disuruh mengenakan dan merapikan seluruh pakaian icha dan mengenakannya kembali seperti semula, hingga akhirnya Icha komplit kembali mengenakan pakaiannya walau dalam keadaan pingsan.
Setelah ketiga anak buah frans menggotong tubuh Icha ke mobil mereka. Frans memerintahkan mereka untuk membawa icha ke villa kediaman frans di sebuah desa jau dari Jakarta. Disanalah penderitaan icha akan berlanjut…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar