Saat Nia menyabuni toketnya yang menggantung indah itu, Nia merasakan sensasi nikmat tatkala menyentuh putingnya, Nia agak lama menyabuni toket mengkalnya….lalu tangan yang satu lagi membersihkan memeknya yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Nia mulai mendesah nikmat tatkala sabun itu menyentuh memek dan itilnya. Sesekali sabun itu dimasukkan ke dalam lubang memeknya yang sudah mengembang merekah karena gejolak birahinya. ehhh…hhhh uhhhh… nikmat sekali…erangnya..
Mata Nia perlahan terbuka, ada perasaan aneh malam itu yang dia rasakan..rasa yang begitu nikmat, wajahnya bersemu merah tanda malu. Nia memeriksa kondisinya dan memegang kelaminnya yang ternyata basah hingga membasahi cd putihnya. Dia kaget dan bangun dari sofa menuju kamar mandi untuk segera membersihkan memeknya yang basah lembab itu.
Di kamar mandi Nia membuka cdnya sambil berjongkok Nia siram dengan air pada selangkangannya. Tersentuh itilnya saat membersihkannya dengan tangan kirinya. Rangsangan birahinya kembali naik…Nia heran, perasaan ini seperti yang ia rasakan saat tidur tadi.
Lalu itil Nia bertambah tegang saat sentuhan jari Nia dilanjutkan untuk yang kedua. Nia terpekik oohhhh…hhh. Nia tidak menghentikan sentuhan jarinya pada itilnya bahkan semakin hanyut dengan sentuhan itu desahannya semakin lama semakin keras…uuhhhh hehhh ohhh…sssshhhhh. Tak hanya di situ tangan satu lagi malah diarahkan ke lubang memeknya, membelai bibir memeknya dan terasa memeknya mulai basah lagi….
Semakin penasaran saja, Nia meneruskan aksinya, jarinya pun akhirnya ditusukkan ke dalam lubang memeknya….rintihan tertahan keluar dari bibirnya yang tipis oohhh…”kenapa terasa nikmat” bathinnya. Tusukan jari di lubang memek semakin lama semakin cepat, bersamaan itu tangan satu lagi mulai membuka gamis atasnya dan membuka cup beha cremnya lalu dengan refleks mulai meremas toket besar nya. Tusukan dengan satu jari beruh menjadi 2 jari karena Nia memasukkan jari keduanya ke dalam lubang memeknya ini membuat matanya membulat terbuka karena kenikmatan yang Nia rasakan. Semakan lama semakin cepat sodokan kedua jarinya. rintihan itu berubah menjadi jeritan tertahan tatkala Nia telah klimaks untuk yang kedua kalinya…Bedanya klimaks pertama Nia rasakan karena sensasi saat dalam keadaan tidur tapi sekarang klimaksnya karena aksi masturbasinya. Lalu setelah bersih-bersih Nia kembali memakai cdnya dan dan menutup cub behanya lalu bergegas keluar dari kamar mandi dengan perasaan yang tak mampu diungkapkan. Nia masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya dengan fikiran yang membingungkan dengan kejadian malam ini. Hingga Nia tertidur hingga menjelang shubuh.
Saat menjelang Shubuh pintu kamar Nia diketuk oleh seseorang dari luar. Nia terkejut, sambil mengusap-usap mata Nia bertanya, “Siapa?” Lalu menyahut seseorang dari luar, “Ini Tuti, ayo Nia yang manis bangun yuk kita sholat.”. Lalu Nia bangkit dari pembaringan dan segera menuju kamar mandi.
Tuti dan Nia adalah saudara sepupuan. Bodi Nia sangat bagus. tubuh ramping yang selalu tertutup dengan busana muslimah menyimpan tubuh seksi yang sangat menggoda bila dibuka. Gunung kembar bak buah pepaya mengkal dengan puting merah jambu. perut datar dan lekukan pinggang yang seperti gitar spanyol. Belum lagi dengan memeknya yang kemerah-merahan lebih tepatnya merah jambu dengan itil yang agak menonjol kedepan. ada rambut pubis halus di atasnya sehingga menambah seksi saja bila dilihat.
Tuti sebenarnya tidak kalah cantik, Tuti dan Nia sama-sama cantik. Toket dan memek imbanglah bila dibanding kan keduanya. hanya Tuti lebih tinggi sedikit dibanding Nia. Mereka adalah gadis-gadis berjilbab yang menyembunyikan kecantikan alami mereka. Pagi ini mereka rencana jalan-jalan dan belanja.
Nia sudah semalaman menginap dirumah saudara sepupunya ini sementara memang hanya mereka berdua saja yang ada di dalam rumah. Papa dan mama Tuti sedang mengunjungi Neneknya di Bandung.
Saat Nia mandi, Nia teringat dengan kejadian malam tadi. Nia bertanya-tanya dalam hatinya, apakah kejadian semalam itu hanya mimpi? Lalu Nia menggosok giginya yang putih dan dilanjutkan dengan membersihkan kulitnya dengan sabun mandi. Saat Nia menyabuni toketnya yang menggantung indah itu, Nia merasakan sensasi nikmat tatkala menyentuh putingnya, Nia agak lama menyabuni toket mengkalnya….lalu tangan yang satu lagi membersihkan memeknya yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Nia mulai mendesah nikmat tatkala sabun itu menyentuh memek dan itilnya. Sesekali sabun itu dimasukkan ke dalam lubang memeknya yang sudah mengembang merekah karena gejolak birahinya. ehhh…hhhh uhhhh… nikmat sekali…erangnya. Tiba-tiba pintu kamar mandi diketuk oleh Tuti. “Nia? koq lama banget nich mandinya? waktu shubuh nich..ayo cepetan.” Lalu Nia dengan gemetar menjawab eh iiyyaaa…sebentar lagi Nnia siap.” Uh..makinya, kejadian ini jadi tertunda dan NIa terpaksa mempercepat mandinya.
Pukul 09.00 mereka bersiap-siap untuk jalan-jalan dan belanja mereka, Nia dan Tuti terlihat seperti adik dan kakak saja sangat akrab bergandengan tangan. Sesekali Tuti menggelitiki Nia saat bercanda dadn Nia pun tertawa kegelian. Kadang tak sengaja gelitikan itu membuat dada montok Nia tersentuh dengan lengan Tuti, ntah kenapa Nia berubah wajahnya memerah malu..mungkin birahinya naik lagi. Nia akhirnya mengatakan cukup dech main-mainnya.. dan Nia memandangi Tuti dengan tatapan yang agak berbeda. Nia seakan membandingkan fisiknya dengan fisik Tuti yang walau tertutup dengan jilbab lebarnya tapi Keindahan tubuh Tuti tetap tampak dari luar pakaiannya. Tutu memanggil Nia dan bertanya “koq bengong”. Nia pun akhirnya tersadar dari fikiran ngeresnya. “oh ngga apa koq”.
Seharian mereka belanja dan barang belanjaannya pun cukup banyak. Terlihat Nia udah kelelahan seharian jalan dan belanja bersama Tuti.
Mereka berdua sampai dirumah malam hari sekitar pukul 22.00, lalu mereka mandi. Selesai mandi mereka masuk ke kamar masing-masing dan Nia merebahkan tubuhnya yang sangat kelelahan sehabis belanja.
Jam berdentang menunjukkan waktu 23.00 saat itu dan Nia udah terlelap dalam tidurnya.
Pintu kamar Nia perlahan terbuka, sepasang mata kembali memperhatikan tubuh Nia yang hanya memakai baju tidur tanpa menggunakan beha dan cd dari balik pintu. Lalu mengendap endap masuk dan memperhatikan Nia yang memang telah pulas tidur. Terdengar dengkuran halus dan nafas yang teratur. Nia punya kebiasaan kalau udah bobok, susah dibangunin bila terlalu letih. pemilik sepasang mata misterius ini melakukan aksi yang serupa dengan kejadian malam kemarin yaitu ingin membangkitkan birahi gadis aktivis ini.
Malam ini agak berbeda, karena hal yang pertama dilakukannya adalah merabai betis dan paha Nia. dengan halus kaki Nia diraba dan diciumi serta dijilat dengan hati-hati..rambut-rambut halus pada betis dan paha Nia tegak dan pori-pori kulitnya pun meremang.
Betis, paha, lalu mengarahkan ciuman dan jilatannya pada lipatan paha yang ternyata sudah basah membayangi celana luar Nia yang tidak ber cd itu. Lalu membuka perlahan celana itu dan setelah celana dengan gampangnya terbuka maka tampaklah memek yang mengembung indah dengan itil yang mulai mengeras.
Dengan hati-hati agar Nia tidak terbangun dari tidurnya, maka si misterius ini mengusap bibir memek Nia yang indah ini, merabainya dengan halus sehingga Nia mengeluarkan desahan-desahan. Agak lama itilnya disentuh-sentuh dan dipilin-pilin lembut sehingga erangan Nia terdengar. Si misterius ini juga dengan hati-hati membelai memek dengan jari yang membelah bibir memek Nia. Lalu dihisaplah itil Nia yang sudah sangat mengeras. Nia tetap tampak dalam kondisi tertidur, hanya desahan-desahan saja yang keluar dari bibir sensualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar