Sabtu, 20 April 2013

Ratih Ibu Muda Berjilbab 1

Ratih adalah seorang ibu muda berusia 28 tahun yang tinggal sementara di sebuah desa kecil di bagian selatan Jawa timur. Ia mengikuti suaminya yang bertugas di sana. Ia sendiri sebenarnya sejak kecil sampai kuliah terbiasa hidup mewah di kota besar bersama orang tuanya. Ayahnya sebagai Direktur pada perusahan BUMN terkemuka, namun demi rasa cinta pada sang suami tercinta ia terpaksa rela untuk tinggal dimana saja asal tidak berjauhan dengan suaminya yang bernama Supardi. Perempuan itu selalu berpakaian yang menutupi tubuhnya dengan jubah panjang dan berjilbab, dan ibu muda itu semakin nampak anggun dengan pakaian itu walau menutupi lekuk indah tubuhnya. Ratih berjilbab karena pengaruh dari ibu mertuanya yang sangat taat pada ajaran agama, oleh karena merasa telah jadi menantu dari keluarga yang mengerti agama meski tidak begitu fanatic, akhirnya Ratih ikut menyesuaikan diri dengan keluarga suaminya. Ratih merubah cara berpakaiannya yang biasanya suka memakai rok mini dan pakaian ketat dengan hanya memakai T-shirt berleher rendah baik ke tempat kuliah atau pergi jalan jalan ke Mall. kini ibu muda itu mulai terbiasa dengan pakaian yang menutupi sekujur tubuhnya. Dan Ratih adalah aktivis partai… yang wanitanya mayoritas memakai jilbab lebar dan jubah panjang serta berkaos kaki yang menutupi betisnya.Pekerjaan suaminya sebagai aktivis sebuah Organisasi Internasional yang menangani community development mengharuskannya pergi ke pelosok-pelosok. Karena itu, wajarlah jika dalam seminggu Ratih harus ditinggal pergi oleh suaminya minimal selama tiga hari. Itu pun sudah lumayan karena Ratih telah memutuskan mengikuti suaminya untuk tinggal di desa yang masih berada di dalam wilayah kerja suaminya. Dengan demikian, perpisahan antara mereka berdua dapat diminimimalkan.Di desa itu, mereka menempati sebuah rumah sederhana yang disewa dari penduduk setempat. Daerah yang mereka huni masih cukup terbelakang dan belum dimasuki oleh listrik. Suasana yang sepi dan tetangga yang letaknya cukup berjauhan sebenarnya cukup membuat Ratih merasa tersiksa namun apa hendak dikata. Sebagai seorang istri, ia merasa wajib mengikuti suaminya ke mana pun ia pergi.


Saat-saat yang menyenangkan tentu saja adalah ketika mereka berdua saja di rumah mereka yang terpencil itu dan melakukan kegiatan suami istri. Maklumlah, mereka baru 3 tahun menikah. Jadi boleh dikata masih pengantin baru. Belum adanya kehadiran anak-anak membuat kegiatan seksual menjadi hiburan utama mereka saat bersama-sama. Sayangnya kegiatan itu tak dapat mereka lakukan terlampau sering disebabkan kesibukan tugas sang suami.Kebahagiaan rumah tangga mereka tampaknya akan terus berlanjut, sampai satu ketika datanglah ujian menimpa diri Ratih. Tempat tinggal mereka yang terpencil ternyata sebenarnya merupakan tempat yang cukup angker dan menyimpan misteri-misteri gaib.Malam itu, sekitar pukul delapan, Ratih bersiap-siap untuk pergi tidur. Di desa kecil waktu seperti itu sebenarnya sudah terbilang sangat larut. Ia hanya sendirian saja di rumah. Suaminya telah pergi pagi tadi dan baru akan kembali esok sorenya. Penerangan yang ada hanya berasal dari dua buah lampu tempel yang berbahan bakar minyak tanah.
Ratih mengenakan gaun tidurnya yang berwarna putih. Senada dengan warna kulitnya yang juga putih bersih. Seperti biasa, ia mengunci seluruh pintu termasuk pintu kamar tidurnya. Setelah membersihkan tubuh dan menyisir rambutnya, ia menyiapkan tempat peraduannya.Baru saja ia berada di pinggir tempat tidur, tiba-tiba dirasakannya seolah udara di dalam kamar berubah menjadi dingin. Ratih terdiam sejenak mengalami perubahan yang mendadak itu. Tak bisa dihindari, bulu tengkuknya serasa seperti berdiri. nalurinya mengatakan ada sesuatu disekitar kamarnya.Dengan tubuh gemetar, matanya menyapu seisi kamar. Penerangan yang ada tak terlampau banyak. Karena itu ia memicingkan matanya menatapi pojok-pojok kamar yang gelap. Sampai pada suatu pojok, entah mengapa pandangan Ratih seperti terpukau. Seolah ada sesuatu di sana….Ya, seperti ada sesuatu di sana… Ratih tak yakin apa… tapi jantungnya serasa berdebar-debar. Ia menunggu, akankah terjadi sesuatu?, ada asap putih yang secara perlahan menghampiri dirinya. Dan lidah Ratih serasa kelu untuk membaca doa.Dari dalam kegelapan, tiba-tiba muncullah sesosok hewan besar berkaki empat. Ratih terkejut dan merinding. Dari manakah datangnya makhluk itu? Saat itu ia berada di dalam kamar tidur berukuran 4×4 meter yang tertutup rapat semua pintu dan jendelanya. Ia sangat yakin tak ada lubang yang terbuka untuk masuk ke kamar itu, selain lubang-lubang ventilasi yang ukurannya sangat kecil.Sosok makhluk itu semakin mendekati ibu muda yang duduk ketakutan di pinggir tempat tidur itu. Makin lama di bawah temaram lampu tempel, makin jelaslah sosok makhluk itu. Ternyata ia berwujud seekor anjing raksasa berwarna hitam legam. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada ukuran seorang laki-laki dewasa normal. Sorot matanya tajam berwarna kemerahan yang membara.Dari mulut makhluk itu nampak dihiasi dengan gigi-gigi tajam dan keluar geraman-geraman halus diiringi air liur yang menetes pelan.Ketakutan yang sangat mencekam meliputi diri ibu muda itu. Ternyata ia tidak sendirian di dalam kamar itu. Ada makhluk besar menakutkan yang dapat muncul secara tiba tiba. Ratih yakin makhluk itu bukanlah seekor anjing biasa. Mungkinkah ia jin atau sebangsa makhluk gaib lainnya yang penjaga rumah itu? Sosok anjing hitam yang begitu menakutkan kini tampak menyeringai persis di hadapannya.
Anehnya, kemudian seperti ada sesuatu yang membisiki pikiran Ratih…”lepaslah pakaianmu sayang… malam ini aku akan memberikan sejuta kenikmatan yang belum pernah kau rasakan, dan kau akan selalu rindu serta terkenang selalu bila telah dapat meraihnya malam ini…”telanjanglah dihadapanku wahai budak nafsuku” bisikan makhluk hitam itu membuat ratih mengikuti perintah ghaib sang makhluk siluman, tangan ibu muda itu dengan perlahan menggapai tali gaun tidurnya dan melepaskannya dari pundaknya. Lalu diloloskannya gaun tidur yang dipakai dari tubuhnya.
Semuanya itu seolah dibimbing oleh suatu kekuatan gaib. Ratih melakukan itu secara perlahan-lahan. Sementara itu mata Ratih tetap mengawasi anjing hitam raksasa yang ada di hadapannya dengan sorot mata memukau sukmanya, dankejadian aneh segera menyusul tindakannya itu. Ternyata seiring dilepasnya gaun tidur dari tubuhnya, Ratih mulai merasakan rasa takutnya dengan perlahan sirna, berganti dengan suatu perasaan nyaman teduh yang begitu aneh dan tak tergambarkan… Sampai ketika ibu muda itu telah dalam kondisi telanjang, rasa takutnya pun hilang sama sekali. Hanya saja, ia seolah terpaku terduduk di pinggir tempat tidur, tanpa bisa bangkit sama sekali seakan pasrah menanti sentuhan kemesraan yang membuat Ratih memejamkan matanya didera desakan nafsu birahi.
Tubuhnya yang bugil serasa merinding, bukan karena ketakutan ataupun kedinginan. melainkan seolah ada gairah aneh yang mengaliri sekujur tubuhnya. Dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Seperti aliran listrik yang membawa sensasi tersendiri…hingga tubuh Ratih menggeletar.Getaran itu semakin tinggi ketika anjing siluman menggeram dan dengan perlahan mendekatinya, dengusan anjing itu semakin membuat kewanitaan Ratih menggeliat bergairah. Tanpa terasa, sosok hitam legam itu telah begitu dekat sekali dengannya. Anjing siluman itu kini berada di antara kedua paha mulus ibu muda yang seolah mengangkang begitu saja untuk membukakan jalan untuk sang kekasihnya berbuat sesuatu. Tanpa sadar Ratih berkata lirih pada makhluk itu…” Kemarilah sayang…cepatlah berilah aku kenikmatan gairah nafsumu “.
“Ooooh.. Agggghh..”
Ratih pun mulai mengerang dengan kedua matanya merem melek didera birahi yang kian menghentak jiwanya. Kejadian itu sangat menggelitik gairahnya, dan tak pernah dibayangkan sama sekali oleh ibu muda alim berjilbab yang cantik itu…. Anjing siluman hitam dengan disertai dengusannya ternyata menjulurkan lidah yang panjang kesat dan mulai menjilati selangkangan Ratih yang terbuka lebar…

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...