Rabu, 24 April 2013

misteri malam 4

Dengan pelan-pelan mendekati pintu kamar Tuti. Nia semakin penasaran karena suara semacam itu tak mungkin Nia lupa. Nia sangat kuatir dengan Tuti. Apa selain kami berdua ada orang lain dirumah ini? Da orang itu sedang mengganggu Tuti? Juga pernah menggangguku?bathinnya. Nia mencoba mendekati pintu kamar itu. Nia langsung mengintip lewat celah lubang pintu apa yang terjadi.
Ah…Nia kaget, terkejut dengan kejadian yang ada di dalam kamar Tuti saudara sepupu Nia yang juga seorang jilbaber.
Lalu Nia mencoba mengintip lagi..ohh? Sedang apa Tuti? Nia terperanjat. Nia menyaksikan dari lubang kunci kamar Tuti kejadian yang….ooohhhhh?????? Tuti di atas ranjang…tanpa busana….telanjang. Tubuh bugil Tuti memperlihatkan kulitnya yang kuning langsat, cantik, toket besar mirip melon bergantungan kembar…Terlihat wajah Tuti yang cantik itu sedang meringis seperti orang yang kepedasan.
“oooughgh…yeahhhhhhhuhhhhh…hmmmmmm…yaaaa…uuhhhh…shhhsssssss… “ Perut rampingnya tanpa lemak, pinggulnya yang indah…..dan Nia merasa tegang sekujur tubuhnya menyaksikan adegan yang ada di dalam kamar Tuti.


Mengapa tidak? Tuti yang tanpa busana sedang meremas-remas toket gedenya dengan keras, terlihat bekas kemerahan pada kulit toketnya. puting yang kecokelatan terlihat sangat tegang menantang dan dipilin-pilin dengan keras..tampak desahan-desahan Tuti yang dapat mengundang birahi…
Nia sangat terkejut dengan pemandangannya di sekitar kelamin Tuti…Apa itu? bathin Nia. Ada benda panjang yang menusuk-nusuk lubang memek Tuti. Dan ketika Nia memperhatikan lebih lama Nia bisa mengenal benda itu. Ohhhh…Tuti?Nia melenguh…Takut dan takjub…benda itu adalah timun yang agak besar dan panjang sedang merobek-robek atau lebih tepatnya menyodok-nyodok lubang memek Tuti…
Ternyata Tuti yang seorang aktivis jilbaber ini tampak sedang melakukan masturbasi dengan timun besar… Nafas Nia tersengal sengal. Tanpa disadari Nia, dirinya juga ikut terangsang dengan adegan yang diperagakan oleh Tuti saudara sepupunya yang sama-sama aktivis di kampusnya.
Pandangan Nia tak lepas dari memek Tuti yang menciut ke dalam tatkala timun itu disodok masuk ke lubang memek tuti dan mengembung keluar tatkala timun itu ditarik keluar.
Semakin tersengal-sengal nafas Nia..Dan Nia secara refleks membuka piyamanya bagian depan dan meraba-raba puting susunya. Dan tangan satu lagi merogog memeknya…Nia memang tidak percaya saudara sepupunya ternyata melakukan hal seperti ini…
Terlihat Tuti sudah berkali-kali orgasme, tapi tetap aja timun itu tidak berhenti menyodok lubang memek Tuti.. Nia merasa heran juga dengan stamina Tuti, Tuti berteriak histeris setiap sampai pada klimaksnya. Sepertinya sudah sampai lima kali Nia melihat Tuti orgasme…
Nia pun tak mampu membendung orgasmenya sampai dua kali menyaksikan adegan Tuti yang begitu menggairahkan…
Nia menjadi terangsang melihat tubuh Tuti yang tanpa sehelai benangpun yang menutupinya terlihat. Tetek atau toketnya yang menggunung mirip buah melon itu dapat membuat Nia grogi.
Nia tanpa menyadari kalau Nia telah menyukai bentuk fisik seorang wanita, dan wanita itu adalah sepupunya sendiri…ohh…akhirnya Nia telah klimaks untuk yang ke 4 kali…Sepertinya Tutipun telah menyelesaikan permainan seks swalayannya..
Nia tergesa-gesa masuk ke dalam kamarnya sendiri. Kemudian tertidur hingga pagi.
Di pagi yang cerah Nia dan Tuti duduk-duduk di ruang keluarga. Dengan kondisi fresh setelah sarapan pagi mereka berdua bercerita di ruang tengah itu. Tuti bertanya apakah Nina betah tinggal di rumahnya. terus bertanya tentang 2 malam ini nyenyak ngga tidurnya. Nia bingung juga menjawabnya. Nia tidak pernah bisa berbicara bohong.
Nia sebenarnya ingin sekali menanyakan tentang hal yang terjadi semalam.
“ada apa Nia?” Tuti bertanya.
“mmm, ngga ada apa2.” Jawab Nia bingung.
“Tuti Lihat Nia menyembunyikan sesuatu? Ayo katakanlah Nia.”
” Begini Tuti. mma af sebelumnya…
“Aku… aku…” Nia tergagap.
Tuti mendekatinya, dengan suara lembut kemudian berkata,”Jangan takut katakanlah Nia.”
“Maaf Tuti, Nia…Ni..a, melihat Tuti semalam sedang….”
“Ha? Apa Nia?”
“Kamu Tuti, kamu sedang…ngewe ama timun…”Akhirnya Nia mampu meneruskan ucapannya.
“Oh?”Tuti gelagapan, ternyata Nia telah melihat rahasianya.
Tuti mencoba tenang. Lalu Tuti semakin mendekat ke Nia.
Lalu tangannya merangkul kepala Nia. Kedua gadis cantik dan seksi yang sedang menggunakan jilbab lebar itu sangat dekat sekali. Tuti kemudian mencium bibir Nia. Nia kaget sehingga mencoba menarik diri. Ciuman kedua bibir itu terlepas.
“Kenapa Nia?” Protes Tuti. “Maaf Tuti.” Kita…
“Nia…Tuti tahu koq kalau Nia juga punya syahwat yang sama dengan Tuti. Syahwat kita sangat besar…” Tuti terus merapat ke tubuh Nia, lalu menyentuh toket Nia yang masih tertutup gamis dan jilbab itu. “Jangan Tuti kita…”
Tapi Tuti terus saja meremas toket Nia yang besar itu yang seperti buah pepaya itu. Nia ternyata tidak menepisnya. Tampaknya Nia menjadi ragu dengan dirinya sendiri..Remasan-remasan tangan Tuti semakin lama semakin membuat Nia terbakar gejolak birahinya. Nia tampak gemetar. Tuti kembali mencoba mencium bibirnya. Semula Nia diam saja. Lama kelamaan secara naluri Niapun ikut membalasnya.
Nia sudah lupa dengan segalanya, jilbabnya, komitmen menjaga kehormatannya. Nafsunya sudah sampai ke ubun-ubun. Nia ditelanjangi oleh Tuti, Seorang jilbaber seperti Tuti ternyata menjadi buas dalam urusan seks. Kembali toket Nia yang besar itu diremas, puting Nia yang berwarna merah jambu itu diisap oleh Tuti bergantian kiri kanan. Tampaklah tubuh mulus Nia yang menggoda pandangan mata siapapun yang memandangnya.
Kini Tuti yang cantikpun melepaskan semua pakaiannya hanya jilbab yang masih dipakainnya.
“Ayo Nia..sentuhlah tetekku..kamu suka khan?” Nia ragu, tapi tangan Nia digenggam oleh Tuti. Lalu diarahkan untuk memegang toket Tuti. Nia akhirnya mulai memegang dan meremas toket Tuti. Mereka bersama saling memegang toket lawannya. Sambil berciuman, walau agak kaku, tapi lama-lama mereka jadi terbiasa. Saling melilit-lilit lidah, menghisap air liur, seakan rasa jijik telah hilang bagi mereka berdua.
Terlihat mereka sambil berguling-guling, masih berciuman dan meremas toket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...