CERITA DEWASA , AKHWAT KAMPUS : RIKA 2, Tepat satu pekan setelah kejadian itu, Rika harus berada sendirian di rumah dengan Pakdhe. Mbak Ningsih mengikuti acara kenaikan tingkat di tempatnya bekerja. Rika yang sedang liburan dirumah pakdhenya diminta menggantikan Mbak Ningsih. Rika sedang menyapu halaman ketika pakdhe memanggilnya. Ternyata pakdhe sudah membuatkan the untuknya dan untuk akdhe sendiri.
Rika menyempatkan diri meminum tehnya sebelum pergi ke kamar mandi. Teh yang Rika minum rasanya agak lain, tapi Ia tidak begitu curiga. Saat mandi itulah Rika merasa ada yang agak aneh dengan tubuhnya. Tubuh Rika terasa panas dan jantungnya berdebar-debar. Rasa aneh menyergapnya. Memek Gadis alim itu terasa berdenyut-denyut dan ada rasa aneh menyerbu dirinya. Tubuhnya terasa gerah sekali.
Rika menyiram seluruh tubuhnya dengan air dingin agar rasa gerahnya hilang. Apa yang Rika lakukan ternyata cukup menolong. Tubuh Rika merasa segar sekali. Lalu Rika menggosok seluruh tubuhnya dengan sabun. Rasa aneh itu kembali menyerang dirinya, apalagi saat Rika menyabuni daerah selangkangannya yang baru mulai ditumbuhi rambut satu-satu. Rika merasa ada dorongan birahi yang begitu kencang. Rika tidak tahu mengapa ini terjadi. Tiba-tiba angan Rika melayang pada apa yang Ia lihat beberapa hari yang lalu saat Mbak Ningsih dan Pakdhe Marto bergumul di kamarnya.
Cepat-cepat Rika membuang pikiran itu jauh-jauh dan segera menyelesaikan acara mandi paginya. Hanya dengan tubuh terbalut handuk, Rika lari masuk kamarnya. Rika selalu berganti pakaian di kamarnya sambil mematut-matut dirinya di depan cermin. Kali ini jilbab biru muda dengan baju terusan berwarna senada dengan bordir bunga2 kuning dan putih ia kenakan. Dada Rika yang mulai tumbuh dengan puting yang sebesar kacang kedelai dengan warna merah muda mulai terlihat bentuknya walaupun ia menggunakan jilbab lebar dan jubah terusan. Pinggulnya mulai tumbuh membesar. Banyak teman2nya yang mulai suka melirik Rika, namun karena ia takut jatuh pada zina, Rika mengabaikan pandangan mereka.
Baru saja Rika selesai berpakaian, Rika dikejutkan dengan pelukan tangan yang kokoh menyergapnya. Rika tidak sempat menjerit karena tiba-tiba sosok yang memeluknya langsung membekap mulutnya dengan tangannya yang kokoh. Belum hilang terkejutnya, jilbab biru muda lebar yang dipakai Rika disingkap orang itu, bagian depannya dililitkan ke leher Rika sehingga dada Rika yang tertutup bra dan jubah terbuka. Rika benar-benar kaget sehingga bingung mau berbuat apa.
Kembali rasa aneh yang menyerang Rika semakin menggelora. Ada dorongan hasrat yang menggebu-gebu dalam dirinya. Rika tak mampu meronta dan menjerit! Tangan yang kokoh dan berbulu tetap membekap mulutnya sementara tangan satu lagi memeluk tubuh ranumnya. Mata Rika semakin nanar menerima perlakuan seperti itu. Apalagi Rika rasakan sentuhan tubuh kekar menempel hangat di punggungnya. Pantat sekal Rika yang terbalut jubah dan celana dalam pink terasa menekan suatu benda panjang melingkar dan keras di balik kain tipis.
Rika semakin tak mampu menahan gejolak liar yang mulai bangkit dalam dirinya saat terasa tangan kasar menyingkap bagian belakang jilbabnya, lalu dengan perlahan menurunkan retsleting hubah Rika sampai mentog. Sesaat kemudian jubah yang Rika kenakan teronggok dilantai dibawah kaki Rika tanpa ada perlawanan berarti darti Rika, membuat sang gadis abg alim itu tinggal memakai jilbab lebar biru muda yang telah tersingkap, bra, dan celana dalam. Mulailah sapuan-sapuan lidah panas menyerbu tengkuk Rika yang terbuka. Rika menggelinjang kegelian dan melenguh. Lidah itu semakin liar bergerak menyusuri lehernya.. pundaknya.. Lalu turun ke bawah ke sepanjang tulang punggung Rika, jilatan itu berhenti hanya untuk memberi waktu orang itu membuka kancing bra Rika, melepasnya, lalu melemparkannya kesudut kamar. Rika semakin menggelinjang, merasa payudara ranumnya tidak tertutup apa2 lagi. Lidah itu lalu meneruskan petualangannya ditubuh ranum Rika, merayap ke bawah dan pinggang Rika mulai dijilati, sembari sepasang tangan memelorotkan celana dalam pinknya. Kaki Rika serasa lemah tak bertenaga. Kini hanya jilbab biru muda yang sudah tersingkap yang masih melekat ditubuh ranumnya. Rika hanya pasrah saat tubuhnya didorong ke tempat tidurnya dan dijatuhkan hingga Rika tengkurap di tempat tidurnya. Tubuh Rika lalu ditindih oleh sesosok tubuh yang sangat berat.
Kaki Rika mulai memberontak liar karena geli. Apalagi lidah itu dengan rakus mulai menjilati pinggulnya. Pantat sekal Rika terangkat saat mulut berkumis itu mulai menggigiti buah pantatnya dengan gemas. Pantat sekal gadis manis yang selalu berjilbab itu terangkat-angkat liar saat lidah panas itu mulai menyusup ke dalam celah-celah bongkahan pantatnya dan mulai menjilati lubang anusnya. Rika benar-benar seperti terbang mengawang. Rika belum tahu siapa yang memeluknya dari belakang dan menggerayangi seluruh tubuhnya. Rika hanya bisa merasakan dengusan napas panas yang menghembus di bongkahan pantatnya saat lidah itu mulai menjilati lubang anusnya.
Rika tercekik kaget saat tubuhnya dibalik hingga telentang telanjang bulat di kasurnya. Ternyata orang yang sedari tadi menggumuli Rika adalah Pakdhe Mitro. Rika tak tak mampu berteriak karena mulutnya langsung dibekap dengan bibir Pakdhe. Lidah Rika didorong dorong dan digelitik. Gadis alim yng cantik itu terangsang hebat. Apalagi sejak minum teh tadi tubuh Rika terasa agak aneh. Seolah-olah ada dorongan menghentak-hentak yang menuntut pemenuhan.
Tubuh Rika menggelinjang saat tangan kekar dan agak kasar mulai meraba dan meremas kedua payudara Rika yang baru mulai tumbuh. Lalu kedua kaki Rika dipentangkan oleh Pakdhe Mitro lebar-lebar, lalu Pakdhe menindih tubuh ranum Rika yang sudah telanjang bulat di antara kedua paha Rika yang terkangkang. Gadis belia berjilbab iitu merasa ada benda keras seperti tongkat yang menekan ketat ke bukit kemaluan Rika di balik kain sarung yang dikenakan Pakdhe.
Mulut dan lidah Pakdhe tak henti-hentinya menjilat dan melumat setiap jengkal bagian tubuhnya. Dari mulut Rika, bibir Pakdhe bergeser turun ke dua belah payudaranya. Tubuh Gadis alim itu semakin menggerinjal saat lidah dan mulut Pakdhe dengan rakusnya melumat kedua puting payudara Rika yang baru sebesar kacang kedelai. Disedotnya payudara Rika hingga hampir seluruhnya masuk ke dalam mulut Pakdhe Mitro. Rika sangat terangsang dan sudah tidak mampu berpikir jernih. Ada sesuatu yang mulai menggelora dan mendesak-desak di perut bagian bawah Gadis manis lugu berjilbab iitu.
Lidah Pakdhe terus merayap semakin ke bawah. Perut Rika menjadi sasaran jilatan lidah Pakdhe. Tubuh Gadis belia berjilbab iitu semakin menggelinjang hebat. Akal sehat Rika sudah benar-benar hilang. Kobaran napsu sudah menjerat Gadis alim itu. Pantat sekal Rika terangkat tanpa dapat Rika cegah saat lidah Pakdhe terus merayap dan menjliati gundukan bukit kemaluan di selangkangan Gadis manis lugu berjilbab iitu yang mulai ditumbuhi rambut-rambut halus. Rika merasa kegelian yang amat sangat menggelitik selangkangannya.
Tubuh Rika serasa mengawang di antara tempat kosong saat lidah Pakdhe mulai menyelusup ke dalam bukit kemaluan Rika dan menggelitik kelentit Gadis alim yng cantik itu. Lubang memek Rika semakin berdenyut-denyut tergesek gesek lidah Pakdhe yang panas. Rika hanya mampu menggigit bibir Rika sendiri menahan rasa geli yang menggelitik selangkangan Gadis belia berjilbab iitu. Tubuh Rika semakin melayang dan seperti terkena aliran listrik yang maha dahsyat.
Rika tak mampu lagi menahan gelora napsu yang semakin mendesak di dalam perutnya. Pantat sekal gadis alim itu terangkat seperti menyongsong wajah Pakdhe yang menekan bukit kemaluannya. Lalu tubuh Gadis alim itu seperti terhempas ke tempat kosong. Rika merasakan ada sesuatu yang meledak di dalam perut bagian bawahnya. Tubuh Rika menggelepar dan tanpa sadar Gadis belia berjilbab iitu mejepit kepala Pakdhe dengan kedua kaki Rika untuk menekannya lebih ketat menempel selangkangannya.
Belum sempat Rika mengatur napas tiba-tiba mulut Gadis manis lugu berjilbab iitu sudah disodori batang kontol Pakdhe Mitro yang tanpa Rika tahu sejak kapan sudah melepas sarungnya dan sudah telanjang bulat mengangkangi wajahnya. Batang kontol Pakdhe yang besar, hitam panjang dan tampak mengkilat mengacung di depan wajah Rika seperti hendak menggebuk Rika kalau Gadis alim itu menolak menciuminya.
Dengan rasa jijik Rika terpaksa menjulurkan lidah Rika dan mulai menjilati ujung topi baja Pakdhe yang mengkilat. Rika hampir muntah saat lidah Rika menyentuh cairan lendir yang sedikit keluar dari lubang memek Pakdhe. Namun jepitan kedua paha Pakdhe di sisi wajah Rika tidak memberi Gadis alim itu kesempatan lain.
Rika hanya mampu pasrah dengan tetap menjilati batang kontol Pakdhe. Lalu dengan paksa Pakdhe membuka mulut Rika dan menjejalkan batang kontolnya ke dalam mulutnya. Rika menjadi gelagapan karena susah bernapas. Batang kontol Pakdhe yang besar memenuhi mulut Gadis alim yng cantik itu yang masih kecil.
Rika dengar Pakdhe menggumam tanpa jelas apa yang diucapkannya. Pantat Pakdhe digerak-gerakannya hingga batang kontol Pakdhe yang masuk ke dalam mulut Gadis alim itu mulai bergerak keluar masuk di dalam mulutnya. Rika hampir tersedak saat ujung kemaluan Pakdhe menyentuh-nyentuh kerongkongannya. Rika hanya mampu melotot karena hampir tersedak. Tanpa sadar kedua tangan Gadis belia berjilbab iitu mencengkeram pantat Pakdhe Mitro.
Setelah puas “mengerjai” mulut Rika dengan batang kontolnya, Pakdhe menggeser tubuhnya dan menindih Rika lagi dengan posisi sejajar. Kedua paha Gadis manis lugu berjilbab iitu dikuak Pakdhe dan dengan tangannya, dicucukannya batang kontolnya ke arah bukit kemaluannya. Gadis alim itu merasa geli saat ujung kemaluan Pakdhe mulai menggesek-gesek pintu lubang memek Rika yang sudah basah.
Dari rasa geli dan nikmat, tiba-tiba Rika merasa perih di selangkangan Rika saat Pakdhe mulai menurunkan pantatnya sehingga batang kontol Pakdhe mulai menerobos ke dalam lubang memek Gadis alim itu yang masih perawan. Rika merintih kesakitan dan air mata Gadis alim itu mulai mengalir. Rika tersadar akan bahaya! Namun terlambat. Pakdhe yang sudah sangat bernafsu sudah tidak mungkin mau berhenti. Ia hanya sejenak menghentikan gerakannya. Ia merayu Rika dan mengatakan kalau sakit Rika hanya sebentar dan berganti rasa nikmat yang tidak terkira.
Pakdhe menarik pantatnya ke atas hingga batang kontolnya yang terjepit di dalam lubang memek Rika tertarik keluar. Gesekan batang kontol Pakdhe yang besar di dalam dinding lubang memek Gadis alim yng cantik itu menimbulkan rasa nikmat seperti apa yang dikatakannya. Rika mulai dapat menikmati rasa nikmat itu. Ini mungkin karena pengaruh teh yang Rika minum sehingga Rika benar-benar belum sadar akan bahaya yang Rika hadapi. Yang Rika inginkan hanya satu yaitu menuntaskan gejolak yang meledak-ledak dalam dirinya.
Rika kembali merintih kesakitan saat Pakdhe mulai menekan pantatnya lagi yang membuat batang kontolnya menerobos lebih dalam ke dalam lubang memeknya. Lagi-lagi Pakdhe membisiki Rika kalau rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya. Ia menarik lagi pantatnya. Benar.. Rasa sakit itu berganti nikmat saat batang kontol Pakdhe ditarik keluar hingga hanya ujung kepalanya saja yang masih terjepit dalam lubang memeknya.
Lubang memek Rika yang sudah sangat licin sangat membantu pergerakan batang kontol Pakdhe dalam jepitan lubang memeknya. Detik-detik berlalu dan sedikit-demi sedikit batang kontol Pakdhe menerobos semakin dalam ke dalam lubang memeknya. Pakdhe terus menarik dan mendorong pantatnya dengan pelan dan teratur. Hingga suatu saat Rika menggigit bibir Rika keras-keras saat selangkangan Rika terasa perih sekali. Selangkangan Rika terasa robek saat Pakdhe menekan pantatnya hingga batang kontol Pakdhe hampir masuk separuh ke dalam lubang memeknya.
Rika sempat menjerit menahan sakit yang amat sangat di selangkangannya. Pakdhe segera menghentikan gerakannya dan memberi Gadis alim yng cantik itu kesempatan untuk bernapas. Rika merasa lega saat Pakdhe menghentikan gerakannya. Kini Rika dapat merasakan lubang memek Rika seperti terganjal benda keras dan hangat. Benda itu berdenyut-denyut dalam jepitan lubang memeknya.
Kembali rasa sakit yang tadi menyentak Rika berangsur mulai hilang tergantikan rasa nikmat saat batang kontol Pakdhe yang semakin lancar mulai bergerak lagi keluar masuk dalam jepitan lubang memeknya. Rasa nikmat terus meningkat sehingga tanpa sadar Rika menggoyangkan pantat sekal Rika untuk segera meraih kenikmatan yang lebih banyak lagi.
Rika seperti gila. Rasa sakit itu sudah benar-benar hilang tergantikan rasa nikmat yang benar-benar memabukkan. Pakdhe semakin bersemangat mengayunkan pantatnya menghunjamkan batang kontolnya. Empat kali mendorong lalu didiamkan dan diputar kemudian ditarik lagi. Tanpa sadar pantat Gadis alim itu terangkat saat Pakdhe menarik pantatnya.
Berkali-kali Pakdhe mengulang gerakannya hingga perut Rika terasa kejang. Tubuh Gadis alim itu mulai melayang. Tangan Rika semakin kuat mencengkeram punggung Pakdhe untuk mencoba menahan kenikmatan yang mulai menerjangnya. Pakdhe semakin kuat mengayunkan pantatnya diiringi geramannya yang Rika dengar bergemuruh di telinganya.
Mata Rika semakin membeliak menahan desakan yang kian dahsyat di perut bagian bawahnya. Gadis belia berjilbab iitu hampir menjerit saat ada sesuatu yang Rika rasa pecah di dalam sana. Namun bibir Pakdhe yang tiba-tiba melumat bibir Rika menghentikan teriakannya. Pakdhe melumat dengan rakus kedua belah bibirnya. Rika merasa tubuh ranum Rika seolah-olah terhempas di awan. Tubuh ranum Rika mengejat-ngejat saat Gadis alim itu mencapai puncak pendakian yang melelahkan. Pakdhe yang bibirnya masih melumat bibir Rika pun mulai berkelojotan di atas perutnya. Lalu ia menggeram dengan dahsyat..
Dan akhirnya Rika rasakan ada semburan cairan hangat yang memancar dari batang kontol Pakdhe yang terjepit dalam lubang memeknya. Batang kontol Pakdhe berkedut-kedut dalam jepitan lubang memeknya. Tubuh Pakdhe masih bergerak dengan liar selama beberapa saat lalu ambruk menindihnya. Napas Rika hanya tinggal satu-satu. Napas Pakdhe pun Rika dengar menggemuruh di telinganya.
Air mata Rika mengalir saat Gadis alim itu sadari segalanya telah terlambat baginya. Kegadisan Rika telah terenggut oleh Pakdhe.
peristiwa itu terulang malam harinya. bahkan Rika digagahi berkali2 oleh pakdhe mitro sejak malam sampai pagi. setelah liburan itu, Rika tidak lagi mau berlibur dirumah pakdhe Mitro, meski terkadang ia merindukan batang kontol besar pakdhe Mitro menyodok2 lubang memeknya.
CERITA DEWASA , AKHWAT KAMPUS : RIKA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar