Namaku Anto, aku tinggal bersama pamanku di Jakarta. Dia adalah salah
satu contoh orang sukses. Mempunyai 6 orang istri yang cantik-cantik.
Istri pertamanya bernama adalah Tante Endang usia 45 tahun, kedua Tante
Rani usia 42 tahun, ketiga Tante Yani usia 39 tahun, keempat Tante Rina
usia 37 tahun, kelima Tante Ratna usia 35 tahun, dan terakhir Tante Rini
33 tahun.
Pada suatu hari ketika akau ke villa, aku menemukan
album foto di kamar Tante Yani, yang ternyata berisi foto bugil
Tante-Tanteku. Kubolak balik foto-foto tersebut yang menampakkan
tubuh-tubuh telanjang Tante-Tanteku, walaupun ada yang ssudah berumur
diatas 40 tahun seperti Tante Endang dan Tante Rani tapi tubuh mereka
tidak kalah dengan keempat istri muda yang lain. Membuat aku terangsang
dan ingin merasakan hangatnya tubuh mereka. Hingga ada ide gila untuk
memperalat mereka melalui foto-foto tersebut. Mulai kususun rencana
siapa yang pertama aku kerjain, lalu kupilih Tante Tante Endang (45
tahun) dan Tante Rina (37 tahun).
Minggu, 23 Juni 2013
Cerita Dewasa Seks Bertiga
Cerita ini bermula ketika aku ada janji dengan temanku bernama Irfan
(samaran) untuk membicarakan suatu organisasi. Disepakati sebuah tempat
yang mudah didapat yaitu café S yang terletak di sebuah plaza di kota
S. Rencana pertemuan ditentukan jam 2 siang, artinya setelah kami
sama-sama selesai kuliah.
Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Sakti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, aku selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika aku menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal aku bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga aku mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul).
Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Sakti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, aku selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika aku menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal aku bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga aku mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul).
Cerita Seru Dengan Ibu Tukan Pijat
Sebagai seorang konsultan aku sering pergi keluar kota dan menginap di
hotel bisa sampai berbulan-bulan lamanya. Seringnya menginap sekamar
bareng dengan anggota tim lainnya namun kadang juga menginap sendirian.
Pekerjaanku yang bersifat projek jelas sering menuntut waktu ekstra dan
kerja keras sehingga membuatku mengalami keletihan baik fisik dan
mental. Kalau sudah begitu aku segera mencari tukang pijat untuk
mengendorkan urat saraf yang telah amat tegangnya.
Giliranku kali ini mendapatkan projek di kota B yang berhawa sejuk dan merupakan kota idolaku. Dulu aku sempat lama berdiam di kota ini ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini. Sebagaimana projek-projek lain yang sering kukerjakan maka tidak ada perkecualian projek ini juga menuntut energi dan pikiran ekstra keras karena ketatnya jadwal. Salah satu hal yang menyebalkan di kota ini adalah masalah taxi yang buruk kondisinya dan lagi jarang mau menggunakan argo sehingga harus selalu melakukan negosiasi terlebih dahulu. Oleh sebab itu sering aku mencari hotel terdekat dengan lokasi projek sehingga dapat dicapai dengan jalan kaki hanya beberapa menit.
Minggu ini adalah puncak-puncaknya pekerjaan sehingga keletihan amat sangat terasa. Hal ini menyebabkan aku malas pulang week end ke kota J di mana aku tinggal. Kurencanakan Sabtu pagi besok saja untuk pulang menggunakan kereta api. Karena anggota tim lain selalu pulang ke J (semuanya berdomisili di J) di akhir minggu maka kini tinggal aku sendirian.
Giliranku kali ini mendapatkan projek di kota B yang berhawa sejuk dan merupakan kota idolaku. Dulu aku sempat lama berdiam di kota ini ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini. Sebagaimana projek-projek lain yang sering kukerjakan maka tidak ada perkecualian projek ini juga menuntut energi dan pikiran ekstra keras karena ketatnya jadwal. Salah satu hal yang menyebalkan di kota ini adalah masalah taxi yang buruk kondisinya dan lagi jarang mau menggunakan argo sehingga harus selalu melakukan negosiasi terlebih dahulu. Oleh sebab itu sering aku mencari hotel terdekat dengan lokasi projek sehingga dapat dicapai dengan jalan kaki hanya beberapa menit.
Minggu ini adalah puncak-puncaknya pekerjaan sehingga keletihan amat sangat terasa. Hal ini menyebabkan aku malas pulang week end ke kota J di mana aku tinggal. Kurencanakan Sabtu pagi besok saja untuk pulang menggunakan kereta api. Karena anggota tim lain selalu pulang ke J (semuanya berdomisili di J) di akhir minggu maka kini tinggal aku sendirian.
Cerita Panas Pengalaman Pertamaku
Setelah sekian lama hanya menjadi pembaca setia dari situs ini akhirnya
muncul juga keberanian untuk membagi pengalaman pribadiku yang benar
benar aku alami di dunia nyata. Semua yang aku tulis adalah apa yang
benar-benar aku rasakan dan lakukan. Nama dan tempat aku samarkan untuk
menjaga privasi orang-orang dalam cerita ini. Sebut saja namaku Rony,
berumur 25 tahun, tinggi 170 cm berat 60 kg. Masih kuliah di sebuah
perguruan tinggi terkenal di kota Surabaya semester akhir dan bekerja
part time di sebuah perusahaan software house.
Sebagai perkenalan aku dilahirkan di sebuah kota di jawa timur. Berasal dari keluarga biasa-biasa saja, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Aku merasa beruntung semua yang aku butuhkan di masa kecilku bisa terpenuhi walau tidak bisa diartikan kebutuhan secara materi yang berlebih lebihan. Hidup secara mandiri dan jangan memandang segala hal dari segi materi itu yang aku camkan dalam nurani sebagai nasihat orang tua yang akhirnya membuatku tumbuh sebagai seorang yang tidak materialis.
Sebagai perkenalan aku dilahirkan di sebuah kota di jawa timur. Berasal dari keluarga biasa-biasa saja, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Aku merasa beruntung semua yang aku butuhkan di masa kecilku bisa terpenuhi walau tidak bisa diartikan kebutuhan secara materi yang berlebih lebihan. Hidup secara mandiri dan jangan memandang segala hal dari segi materi itu yang aku camkan dalam nurani sebagai nasihat orang tua yang akhirnya membuatku tumbuh sebagai seorang yang tidak materialis.
Cerita Seks Dengan Tante Yosie
Cerita ini adalah sebuah pengalaman saya yang terjadi sekitar 1 tahun
yang lalu. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan
bersama Tante Yossie. Umur saya sekarang adalah 23 tahun, saya (Donnie)
baru saja menyelesaikan kuliah saya di sebuah perguruan swasta yang
terkenal di Jakarta.
Dulu ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya mempunyai teman bermain yang cukup akrab, namanya Jessy. Dia adalah teman dekat saya sejak perkenalan pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP. Karena hubungan kami sangat dekat, maka saya sering bermain ke rumahnya di kawasan Menteng. Hampir tiap minggu pasti saya bermain ke rumahnya, entah untuk mengajaknya pergi atau hanya bermain di rumahnya saja. Karena hubungan kami yang dekat, maka hubungan saya dengan keluarganya cukup dekat pula. Apalagi dengan Tante Yossie, yang tidak lain adalah ibu kandung Jessy. Perlu anda ketahui, Tante Yossie menikah di umur yang sangat muda dengan Om Anwar. Tante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berumur 18 tahun. Selain Jessy, Tante Yossie juga mempunyai anak lagi yaitu George yang baru berumur 2 tahun saat itu. Memang perbedaan umurnya dengan Jessy sangat jauh, apakah mungkin Tante Yossie memang ingin mempunyai anak lagi ataukah..? Setiap hari Tante Yossie hanya di rumah saja, sedangkan Om Anwar-nya adalah seorang karyawan perusahaan asing yang cukup sukses. Pada akhirnya ketika baru menginjak SMA tahun ke-2 hubungan saya dan Jessy serta dengan keluarganya putus, ketika ternyata mereka sekeluarga harus pindah ke Jerman untuk mengikuti Om Anwar yang mendapat pekerjaan di Jerman.
Dulu ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya mempunyai teman bermain yang cukup akrab, namanya Jessy. Dia adalah teman dekat saya sejak perkenalan pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP. Karena hubungan kami sangat dekat, maka saya sering bermain ke rumahnya di kawasan Menteng. Hampir tiap minggu pasti saya bermain ke rumahnya, entah untuk mengajaknya pergi atau hanya bermain di rumahnya saja. Karena hubungan kami yang dekat, maka hubungan saya dengan keluarganya cukup dekat pula. Apalagi dengan Tante Yossie, yang tidak lain adalah ibu kandung Jessy. Perlu anda ketahui, Tante Yossie menikah di umur yang sangat muda dengan Om Anwar. Tante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berumur 18 tahun. Selain Jessy, Tante Yossie juga mempunyai anak lagi yaitu George yang baru berumur 2 tahun saat itu. Memang perbedaan umurnya dengan Jessy sangat jauh, apakah mungkin Tante Yossie memang ingin mempunyai anak lagi ataukah..? Setiap hari Tante Yossie hanya di rumah saja, sedangkan Om Anwar-nya adalah seorang karyawan perusahaan asing yang cukup sukses. Pada akhirnya ketika baru menginjak SMA tahun ke-2 hubungan saya dan Jessy serta dengan keluarganya putus, ketika ternyata mereka sekeluarga harus pindah ke Jerman untuk mengikuti Om Anwar yang mendapat pekerjaan di Jerman.
Cerita Seru Tante Stella Yang Hot
Cerita ini adalah kisah nyata, berlangsung ketika saya kuliah di suatu
kota ternama di Jawa tengah sekitar tahun 1992. Sebagai mahasiswa
pendatang, saya hidup sederhana, karena memang kiriman dari orangtua
yang bekerja sebagai tentara terkadang kurang untuk memenuhi kebutuhan
saya. Menurut teman-teman, saya termasuk pria simpatik, dengan kemampuan
berpikir cemerlang, biasanya saya dipanggil Rudy.
Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.
Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.
Cerita Seru Nikmatnya Dua Irisan Mentimun
Pada saat aku bekerja di sebuah perusahaan besar dikawasan kota Denpasar
yang bergerak di bidang penjualan mobil-mobil baru kira-kira tiga tahun
yang lalu, disanalah aku kenal banyak wanita-wanita cantik yang hampir
setiap hari aku jumpai. Mulai dari wanita yang keibuan sampai dengan
wanita yang haus akan kebutuhan laki-laki.
Ketika aku hendak pulang dari kantor, kira-kira pukul 05.00 WITA, datang sepasang suami istri yang bermaksud untuk melihat mobil baru yang dipajang di dalam ruang pameran. Kemudian setelah kami berbincang-bincang agak cukup lama, akhirnya Bapak Lilis dan Ibu Lilis menyepakati untuk membeli satu unit mobil keluaran terbaru dan saya berjanji untuk mengirimkannya pada esok hari.
Hari Sabtu kira-kira pukul 10.00 WITA, sesuai dengan janji saya untuk mengirimkan satu unit mobil ke Bapak Lilis. Dengan seorang sopir perusahaan, lalu saya bergegas meluncur ke rumah Bapak Lilis.
Ketika aku hendak pulang dari kantor, kira-kira pukul 05.00 WITA, datang sepasang suami istri yang bermaksud untuk melihat mobil baru yang dipajang di dalam ruang pameran. Kemudian setelah kami berbincang-bincang agak cukup lama, akhirnya Bapak Lilis dan Ibu Lilis menyepakati untuk membeli satu unit mobil keluaran terbaru dan saya berjanji untuk mengirimkannya pada esok hari.
Hari Sabtu kira-kira pukul 10.00 WITA, sesuai dengan janji saya untuk mengirimkan satu unit mobil ke Bapak Lilis. Dengan seorang sopir perusahaan, lalu saya bergegas meluncur ke rumah Bapak Lilis.
Cerita Hot Nia Istri Heru
Sejak aku berhasil menyetubuhi Cik Ling dan dia membuatku hilang
keperjakaanku, aku terobsesi menikmati tiga teman kantorku dan satu lagi
adik ipar Cik Ling, Cik Nina. Hari Sabtu lalu, Cik Nina mendatangiku.
Gila, seksi benar. Dia duduk di depanku. Kaosnya super ketat dan celana
jeans-nya super ketat membuat tubuhnya tercetak jelas dan dapat kulihat.
Seolah Cik Nina membiarkan aku menikmati tubuhnya. Kapan ya, pikirku.
Ketika aku hampir lebih melamun, aku dikejutkan Nia yang masuk ruanganku
tanpa mengetuk. Nia terkesiap dan menyatakan ketidak senangannya atas
apa yang mataku lakukan dengan Cik Nina. Aku bisa lihat di wajahnya dan
Nia berdiri kaku di samping Cik Nina, kemudian Nia keluar.
Setelah selesai berbicara dengan Cik Nina, Cik Nina keluar dengan sedikit pandangan lain kepadaku dan membuatku kelabakan. Aku sempat berpikir, Apakah Cik Ling bicara dengan Cik Nina ya? Ahh, aku membayangkan yang, ya ya ya, dengan Cik Nina dan Cik Ling lagi.
Lima belas menit kira-kira, Nia masuk lagi ke ruanganku, lalu ditutupnya. Ruanganku ber-AC dan Nia dengan sedikit akting memarahiku. Kupikir Nia ini cemburu. Dan makin aku mendapatkan jalan lapang menikmati tubuh Nia."Iya, iya, aku minta maaf. Mau memaafkan nggak? Entar tak kasih hadiah," kataku pada Nia. Nia mengangguk. Nia memang sayang sama aku, hampir tiap hari Nia membawakanku kue. Nia tahu kalau aku suka kelaparan sebelum makan siang. Dari situ, aku bisa lebih dekat dengan Nia, istri Mas Heru ini. Mengapa Nia rela memperhatikanku ya? Ada yang tak beres sepertinya hubungan mereka berdua. Nia sudah punya dua anak yang masih balita dan dia baru berumur 26 tahun.
Setelah selesai berbicara dengan Cik Nina, Cik Nina keluar dengan sedikit pandangan lain kepadaku dan membuatku kelabakan. Aku sempat berpikir, Apakah Cik Ling bicara dengan Cik Nina ya? Ahh, aku membayangkan yang, ya ya ya, dengan Cik Nina dan Cik Ling lagi.
Lima belas menit kira-kira, Nia masuk lagi ke ruanganku, lalu ditutupnya. Ruanganku ber-AC dan Nia dengan sedikit akting memarahiku. Kupikir Nia ini cemburu. Dan makin aku mendapatkan jalan lapang menikmati tubuh Nia."Iya, iya, aku minta maaf. Mau memaafkan nggak? Entar tak kasih hadiah," kataku pada Nia. Nia mengangguk. Nia memang sayang sama aku, hampir tiap hari Nia membawakanku kue. Nia tahu kalau aku suka kelaparan sebelum makan siang. Dari situ, aku bisa lebih dekat dengan Nia, istri Mas Heru ini. Mengapa Nia rela memperhatikanku ya? Ada yang tak beres sepertinya hubungan mereka berdua. Nia sudah punya dua anak yang masih balita dan dia baru berumur 26 tahun.
Cerita Selingkuh Dengan Mertua
Mertuaku adalah seorang janda dengan kulit yang putih, cantik, lembut,
dan berwajah keibu ibuan, dia selalu mengenakan kebaya jika keluar
rumah. Dan mengenakan daster panjang bila didalam rumah, dan rambutnya
dikonde keatas sehingga menampakkan kulit lehernya yang putih jenjang.
Sebenarnya semenjak aku masih pacaran dengan anaknya, aku sudah jatuh cinta padanya Aku sering bercengkerama dengannya walaupun aku tahu hari itu pacarku kuliah. Diapun sangat baik padaku, dan aku diperlakukan sama dengan anak anaknya yang lain. Bahkan tidak jarang bila aku kecapaian, dia memijat punggungku.
Setelah aku kawin dengan anaknya dan memboyong istriku kerumah kontrakanku, mertuaku rajin menengokku dan tidak jarang pula menginap satu atau dua malam. Karena rumahku hanya mempunyai satu kamar tidur, maka jika mertuaku menginap, kami terpaksa tidur bertiga dalam satu ranjang. Biasanya Ibu mertua tidur dekat tembok, kemudian istri ditengah dan aku dipinggir. Sambil tiduran kami biasanya ngobrol sampai tengah malam, dan tidak jarang pula ketika ngobrol tanganku bergerilya ketubuh istriku dari bawah selimut, dan istriku selalu mendiamkannya.
Sebenarnya semenjak aku masih pacaran dengan anaknya, aku sudah jatuh cinta padanya Aku sering bercengkerama dengannya walaupun aku tahu hari itu pacarku kuliah. Diapun sangat baik padaku, dan aku diperlakukan sama dengan anak anaknya yang lain. Bahkan tidak jarang bila aku kecapaian, dia memijat punggungku.
Setelah aku kawin dengan anaknya dan memboyong istriku kerumah kontrakanku, mertuaku rajin menengokku dan tidak jarang pula menginap satu atau dua malam. Karena rumahku hanya mempunyai satu kamar tidur, maka jika mertuaku menginap, kami terpaksa tidur bertiga dalam satu ranjang. Biasanya Ibu mertua tidur dekat tembok, kemudian istri ditengah dan aku dipinggir. Sambil tiduran kami biasanya ngobrol sampai tengah malam, dan tidak jarang pula ketika ngobrol tanganku bergerilya ketubuh istriku dari bawah selimut, dan istriku selalu mendiamkannya.
Cerita Panas : Memes Dan Tukan Kebun
Siang itu entah kenapa, Adhi suami Memes membawa seorang laki-laki yang
agak sedikit tua ke rumahnya. Rupanya Adhi menerangkan bahwa dia tadi
telah ditolong oleh laki-laki yang bernama Udin ini di saat ia hampir
saja menjadi korban perampokan. Tetapi karena adanya bantuan dari Udin,
ia berhasil terhindar dari upaya para perampok itu.
Udin adalah seorang bekas narapidana yang telah lama malang melintang di dalam dunia kejahatan. Setelah ia keluar dari Nusa Kambangan, ia mencoba untuk sadar dan kesana kemari mencari pekerjaan yang tidak bertentangan dengan hukum. Namun dalam usahanya mencari pekerjaan itu, tanpa diduga ia melihat adanya upaya perampokan yang menimpa Adhi, yang nota bene suami Memes yang juga merupakan seorang artis penyanyi. Atas jasanya itu, Adhi mengajak Udin untuk bekerja dengannya sebagai penjaga rumahnya yang tergolong mentereng itu. Udin hanya bertugas menjaga lingkungan kebun dan memberi makan anjing kesayangan Adhi. Udin dipersilakan tinggal di kamar belakang yang khusus buat para pembantu.
Udin adalah seorang bekas narapidana yang telah lama malang melintang di dalam dunia kejahatan. Setelah ia keluar dari Nusa Kambangan, ia mencoba untuk sadar dan kesana kemari mencari pekerjaan yang tidak bertentangan dengan hukum. Namun dalam usahanya mencari pekerjaan itu, tanpa diduga ia melihat adanya upaya perampokan yang menimpa Adhi, yang nota bene suami Memes yang juga merupakan seorang artis penyanyi. Atas jasanya itu, Adhi mengajak Udin untuk bekerja dengannya sebagai penjaga rumahnya yang tergolong mentereng itu. Udin hanya bertugas menjaga lingkungan kebun dan memberi makan anjing kesayangan Adhi. Udin dipersilakan tinggal di kamar belakang yang khusus buat para pembantu.
Rabu, 19 Juni 2013
Mbak Dewi Motivator Birahiku
Saya adalah seorang pegawai swasta yang bergerak dalam bidang komputer.
Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon melalui HP untuk memperbaiki
komputer pada salah satu pelanggan yang belum saya kenal yang jelas
suaranya seorang wanita, saya perkirakan berumur 25 tahunan karena
suaranya sangat manja dan dewasa.
Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.
Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.
Mama Tiriku
Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak cocok.
Aku sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia
15 tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin
dengan Tante Nuna yang berusia 35 tahun. Tante Nuna orangnya cantik,
setidaknya pikiranku sebagai lelaki disuia ke 15 tahun yang sudah mulai
merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya
berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante Nuna juga
seorang janda tapi nggak punya anak.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. DirumaHPun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. DirumaHPun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Jamu Awet Muda
Perkenalkan namaku A, mahasiswa tingkat 3 sebuah perguruan tinggi swasta
di DP. Tinggiku 172 cm berat 67 kg, atletis, wajahku lumayan ganteng,
dan dengan modal ini pula aku banyak menarik perhatian gadis-gadis teman
kuliahku. Aku tidak mempunyai pacar tetap bukan karena aku homo atau
sejenisnya tapi melainkan karena aku tidak terlalu tertarik pada
gadis-gadis seusiaku apalagi yang lebih muda. Aku lebih senang kencan
dengan tante-tante yang usianya sama dengan ibuku.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 13 tahun, akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku. Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya, karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang ke awang-awang. Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani. Tidak semuanya berdasarkan uang, tapi ada juga yang karena suka sama suka, yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya sensual, kalau jelek ya.. terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi, hitung-hitung uang lelah.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 13 tahun, akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku. Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya, karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang ke awang-awang. Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani. Tidak semuanya berdasarkan uang, tapi ada juga yang karena suka sama suka, yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya sensual, kalau jelek ya.. terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi, hitung-hitung uang lelah.
Istri Bos
Sebut saja namaku HAR (nama samaran), aku sudah menikah dengan 3 orang
anak dan umurku masih 34 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali
bahkan saking baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku
pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau
macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi,
tinggiku hanya 160 cm dengan berat sekitar 55 kg. Tapi walaupun demikian
aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki
selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak. Semua
wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku karena
aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada
mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran
dengan gadis bule.
Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.
Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.
Ibu Mertua
Namaku Heri, umurku sekarang ini 26 tahun. Ini adalah pengalamanku yang
benar-benar nyata dengan Ibu mertuaku. Umurnya belum terlalu tua baru
sekitar 45th. Dulunya baru umur 18 tahun dia sudah kawin. Ibu mertuaku
bentuk tubuhnya biasa-biasa saja malah boleh dikatakan langsing dan
singset seperti perawan. Tak heran sebab hingga kini ia masih
mengkonsumsi jamu untuk supaya selalu awet muda dan langsing.
Singkat cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku. Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu. Aku biasa mengantarnya dengan motorku. Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan. Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras itu.
Singkat cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku. Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu. Aku biasa mengantarnya dengan motorku. Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan. Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras itu.
Ibu Kosku
Saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu masih kuliah semester lima
di Bandung sekitar 4 tahun yang lalu. Nama saya sebut saja Iwan dan
berasal dari Jakarta dan waktu itu saya kos di dekat daerah Dago. Tempat
kosnya lumayan bagus dan ibu kos saya waktu itu berumur sekitar 28
tahun. Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan lalu lintas dan dia
belum sempat dikaruniai anak. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya
dia bekerja di salah satu bank swasta di Bandung.
Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya.
Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya.
Kenikmatan Yang Membingungkan
Ketika aku kembali dari kantor, kulihat istriku sedang mengobrol dengan
seorang wanita berumur kira-kira 29 tahunan, di sebelahnya ada gadis
umurnya 13 tahun. Setelah kuletakan tas kantor di kamar tidur aku ikut
nimbrung mengobrol dengan istriku dan tamunya yang aku ketahui wanita
itu adalah calon pembantu di rumah kami, dia seorang janda cerai dengan
seorang anak gadisnya.
Malam itu aku berembuk tentang wanita itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita itumengajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yang dikatakan istriku sebagai beban tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya bekerja sebagai pembantu di rumah kami, alasanku karena istriku sedang sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan karena pernikahan kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami anggap sebagai anak kami sendiri.
Malam itu aku berembuk tentang wanita itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita itumengajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yang dikatakan istriku sebagai beban tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya bekerja sebagai pembantu di rumah kami, alasanku karena istriku sedang sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan karena pernikahan kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami anggap sebagai anak kami sendiri.
Ibu Dosenku
Kejadiannya kira-kira 4 tahun yang lalu, ketika aku kuliah semester
ketiga di sebuah lembaga pendidikan di Bekasi. Waktu itu, para mahasiswa
baru sedang berkumpul untuk membahas tentang uang kuliah yang menurut
brosurnya bisa dicicil selama 5 kali, namun kenyataannya para mahasiswa
hanya diberikan kesempatan untuk mengangsurnya selama 3 kali. Bagiku sih
sebenarnya tidak terlalu masalah, karena aku sudah membayar penuh
selama satu tahun, namun karena rasa solideritas terhadap teman,
akhirnya aku ikut berkumpul, dan ternyata oleh teman-temanku, aku
dipercaya untuk mewakilkan dan menyampaikan keluhan mereka kepada
manager lembaga yang bernama Ibu Ratih S.Pd.
Akhirnya aku menuju lantai 4 untuk membicarakan masalah ini kepada Ibu Ratih, dan siapa tahu beliau bisa memberikan solusi yang terbaik untuk anak-anak didiknya. Ketika aku hendak mengetuk pintu ruangannya, terdengar samar-samar suara desah dan erangan yang berasal dari dalam ruangannya. Akupun tahu bahwa suara ini adalah suaranya Ibu Ratih, karena aku sangat hapal dengan suaranya ketika beliau masih memberi mata kuliah Akuntansi Dasar 1.
Akhirnya aku menuju lantai 4 untuk membicarakan masalah ini kepada Ibu Ratih, dan siapa tahu beliau bisa memberikan solusi yang terbaik untuk anak-anak didiknya. Ketika aku hendak mengetuk pintu ruangannya, terdengar samar-samar suara desah dan erangan yang berasal dari dalam ruangannya. Akupun tahu bahwa suara ini adalah suaranya Ibu Ratih, karena aku sangat hapal dengan suaranya ketika beliau masih memberi mata kuliah Akuntansi Dasar 1.
Gairah Sopir
Namaku Melda mahasiswi perguruan tinggi swasta di Surabaya, aku ingin
menceritakan pengalamanku yang pertama dan yang sangat berkesan bagiku.
*****
Malam itu aku sendirian di rumah, ayahku sedang di kantor sedangkan ibuku sedang ikut seminar yang ada hanya aku dan sopirku yang sekaligus sebagai pembantu di rumahku. Nama sopirku Toni, usianya 35 tahun dan ia sudah menikah tetapi istrinya tinggal di kota lain.
Aku merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Dita untuk aku ajak ngobrol melalui telepon. Telepon Dita angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Dita nafasnya memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Dita. Aku hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan teleponpun terputus dengan sendirinya.
*****
Malam itu aku sendirian di rumah, ayahku sedang di kantor sedangkan ibuku sedang ikut seminar yang ada hanya aku dan sopirku yang sekaligus sebagai pembantu di rumahku. Nama sopirku Toni, usianya 35 tahun dan ia sudah menikah tetapi istrinya tinggal di kota lain.
Aku merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Dita untuk aku ajak ngobrol melalui telepon. Telepon Dita angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Dita nafasnya memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Dita. Aku hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan teleponpun terputus dengan sendirinya.
Gairah Bapak Kos
Pagi itu kulihat Oom Pram sedang merapikan tanaman di kebun,
dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting.
Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu
tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50 tahun, tubuhnya masih kekar
wajahnya segar dan cukup tampan. Rambut dan kumisnya beberapa sudah
terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku.
Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku
yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa
asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-lai setengah
baya yang sering kukagumi. Memang usiaku saat itu baru menginjak dua
puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan
sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh
tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di atas
umurku.
Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. Oom Pram mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Pram istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.
Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. Oom Pram mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Pram istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.
Selasa, 11 Juni 2013
Cerita Seru STW : Dosen Haniza
Aku teringat akan kisah yang terjadi 18 tahun yang lalu, ketika aku
masih di alam persekolahan. Kisah yang akan kuceritakan ini mendatangkan
kesan yang mendalam terhadap kehidupanku. Umurku sekarang 30 tahun
lebih.
Sewaktu berada di tingkat 5, di salah satu sekolah di Malaysia ini, aku terkenal dengan sifatku yang pemalu dan takut terhadap wanita. Ketakutanku itu bukan kerena takut seperti selayaknya orang melihat hantu, tetapi adalah karena tidak adanya kekuatan dalam diriku untuk berhadapan dan bergaul dengan mereka. Walau bagaimanapun, aku seorang yang happy go lucky, suka bersenda gurau. Sekolahku tu pulak, sekolah laki-laki. Semua pelajarnya laki-laki, wanita yang ada hanyalah Dosen saja. Jadi semakin bertambahlah ketakutanku pada kaum hawa itu.
Sewaktu berada di tingkat 5, di salah satu sekolah di Malaysia ini, aku terkenal dengan sifatku yang pemalu dan takut terhadap wanita. Ketakutanku itu bukan kerena takut seperti selayaknya orang melihat hantu, tetapi adalah karena tidak adanya kekuatan dalam diriku untuk berhadapan dan bergaul dengan mereka. Walau bagaimanapun, aku seorang yang happy go lucky, suka bersenda gurau. Sekolahku tu pulak, sekolah laki-laki. Semua pelajarnya laki-laki, wanita yang ada hanyalah Dosen saja. Jadi semakin bertambahlah ketakutanku pada kaum hawa itu.
Cerita Setengah Baya : Bu Lina
Bagiku masa SMU adalah masa-masa yang tidak dapat kulupakan. Terutama
yang berhubungan dengan cinta. Selama 3 tahun di SMU aku sudah 3 kali
berpacaran. Yang pertama, saat kelas 1, pacarku salah satu cewek populer
di sekolahku, dan hubungan kami cuma bertahan selama 2 bulan. Di kelas
2, aku kembali menjalin hubungan dengan seorang cewek manis, dan
hubungan tersebut berjalan cukup lama, hampir satu tahun. Dan yang
ketiga, kira-kira beberapa minggu setelah aku putus dengan pacar
keduaku. Awal hubungan kami bisa dibilang sangat aneh dan tak terkira,
meskipun sebelumnya kami sudah saling kenal karena sering bertemu.
*****
Waktu itu siang menjelang sore, aku sendirian di rumah, duduk di sofa di depan televisi. Tapi lama kelamaan aku merasa bosan. Aku memutuskan untuk keluar sebentar mencari rokok, mumpung kedua orang tuaku sedang tidak dirumah, dan aku bisa bebas merokok. Dan aku pun keluar dengan sepeda motorku. Dasar sial warung rokok dekat rumahku tutup semua, dan langit mulai tertutup mendung. Aku ragu sejenak, bingung apakah terus mencari warung yang buka atau pulang saja, tapi setahuku di dekat jalan raya sana ada warung yang buka. Aku memutuskan tetep mencari rokok ke warung di depan sana. Dan memang akhirnya aku bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun. Ketika aku sedang tergesa-gesa menyalakan mesin motorku, kulihat seseorang yang kukenal.
*****
Waktu itu siang menjelang sore, aku sendirian di rumah, duduk di sofa di depan televisi. Tapi lama kelamaan aku merasa bosan. Aku memutuskan untuk keluar sebentar mencari rokok, mumpung kedua orang tuaku sedang tidak dirumah, dan aku bisa bebas merokok. Dan aku pun keluar dengan sepeda motorku. Dasar sial warung rokok dekat rumahku tutup semua, dan langit mulai tertutup mendung. Aku ragu sejenak, bingung apakah terus mencari warung yang buka atau pulang saja, tapi setahuku di dekat jalan raya sana ada warung yang buka. Aku memutuskan tetep mencari rokok ke warung di depan sana. Dan memang akhirnya aku bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun. Ketika aku sedang tergesa-gesa menyalakan mesin motorku, kulihat seseorang yang kukenal.
Cerita Panas Setengah Baya : Tante Nita
Kejadian hubungan saya dengan Tante Nita sudah lewat hampir 1 bulan, dan
selama itu pula kami tidak pernah lagi melakukan hubungan badan. Dalam
pikiran saya, mungkin Tante Nita sudah menyadari kekhilafannya, dan saya
juga harus bisa melupakan kejadian tersebut dan menganggap kalau
kejadian itu tidak pernah terjadi. Karena pada dasarnya saya juga merasa
malu pada diri saya sendiri, tapi dilain pihak saya juga merasakan
nikmatnya persetubuhan kami. Mungkin perasaan ini jugalah yang ada di
dalam hati Tante Nita.
Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.
Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.
Cerita STW : Pejantan Tangguh
Karena periode datang bulanku dan kepulangan suamiku dari tempatnya
bekerja, membuat hubunganku dengan Hasan agak terganggu. Praktis selama
dua minggu lebih kami tidak melakukan pertemuan sejak hubungan seks
pertama yang kami lakukan. Memang pernah sekali dia datang ke rumahku
tapi itu hanya untuk menemani Tita adikku yang juga pacarnya.
Selama dua minggu itu, aku selalu terbayang-bayang bagaimana perkasanya Hasan saat sedang mencumbuku malam itu, bahkan saat sedang bercinta dengan suamiku, yang kubayangkan saat sedang memasukkan batang kejantanannya ke liang senggamaku adalah Hasan.
Dan siang itu, setelah suamiku kembali ketempat dia bekerja, aku mendapat SMS dari Hasan yang mengatakan bahwa dia sangat kangen padaku dan ingin bertemu di sebuah mall yang cukup terkenal di kota kami. Aku segera bersiap sambil mengkhayalkan apa yang akan kami lakukan siang ini.
Selama dua minggu itu, aku selalu terbayang-bayang bagaimana perkasanya Hasan saat sedang mencumbuku malam itu, bahkan saat sedang bercinta dengan suamiku, yang kubayangkan saat sedang memasukkan batang kejantanannya ke liang senggamaku adalah Hasan.
Dan siang itu, setelah suamiku kembali ketempat dia bekerja, aku mendapat SMS dari Hasan yang mengatakan bahwa dia sangat kangen padaku dan ingin bertemu di sebuah mall yang cukup terkenal di kota kami. Aku segera bersiap sambil mengkhayalkan apa yang akan kami lakukan siang ini.
Cerita Setengah Baya : Bu Ning
Sebenarnya cerita ini akan saya kirimkan ke rubrik 'Oh Mama.. Oh Papa'
di majalah Kartini, namun karena ketahuan istri saya, baru sekarang saya
menemukan rubrik yang cocok untuk berbagi cerita pada pembaca lainnya.
Bermula dari 25 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Surabaya. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil LM sebelah timur Surabaya sudah dikirimi telegram untuk menjemput saya, namun karena komunikasi yang kurang lancar, sehingga kami tidak bertemu. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota LM dengan menggunakan bis kota.
Bermula dari 25 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Surabaya. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil LM sebelah timur Surabaya sudah dikirimi telegram untuk menjemput saya, namun karena komunikasi yang kurang lancar, sehingga kami tidak bertemu. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota LM dengan menggunakan bis kota.
Cerita Setengah Baya : Bu Lestari
Kejadiannya 13 tahun yang lalu, saat aku masih kuliah disebuah kota S di
P. Aku mempunyai teman satu angkatan satu jurusan Yon namanya, berasal
dari kota W. Kami begitu lengketnya, study, ngobrol, jalan
ngalor-ngidul, ngapelin cewek satupun sering bersama. Sampai kecewapun
sering bareng-bareng. Yon si anak "bocor" tapi baik hati itu tinggal
dirumah tantenya (yang biasa aku panggil Ibu Tari) yang hanya punya anak
gadis semata wayang. Itupun begitu lulus S1 Manajemen perusahaan
langsung dilibas habis kegadisannya sama pacarnya, dalam suatu
perkawinan, terus diboyong ke Jakarta.
Tinggallah Ibu Tari ini bersama suaminya yang pengusaha jasa konstruksi dan trading itu dengan pembantu dan sopir. Kebetulan Yon ini keponakan kesayangan. Wajar saja dia suka besar kepala karena jadi tumpahan sayang Ibu Tari. Sampai suatu saat dia minta tinggal di luar rumah utama yang sebenarnya berlebih kamar, ya si tante nurut saja. Alasan Yon biar kalau pulang larut malam, tidak mengganggu orang rumah karena minta dibukakan pintu.
Tinggallah Ibu Tari ini bersama suaminya yang pengusaha jasa konstruksi dan trading itu dengan pembantu dan sopir. Kebetulan Yon ini keponakan kesayangan. Wajar saja dia suka besar kepala karena jadi tumpahan sayang Ibu Tari. Sampai suatu saat dia minta tinggal di luar rumah utama yang sebenarnya berlebih kamar, ya si tante nurut saja. Alasan Yon biar kalau pulang larut malam, tidak mengganggu orang rumah karena minta dibukakan pintu.
Ceria STW : Bonus Rapat
Pada akhir tahun 2002, saya mengikuti Rapat Kerja (Raker) yang
diselenggarakan oleh Group Perusahaan saya. Kegiatan Raker seperti itu
sebenarnya hampir setiap tahun di adakan, namun baru kali ini saya
diajak sekaligus menjadi panitia dalam kegiatan tersebut. Saya berharap
dapat mengulang kejadian sebagaimana ketika mengikuti Kursus Kearsipan
(baca: Bonus Mengikuti Kursus). Pucuk dicnita ulam tiba, begitulah
peribahasa yang pas diucapkan, karena dari daftar peserta yang masuk
terdapat nama Wiwik, cewek yang pernah saya ajak kencan kira-kira 3
bulan yang lalu sebelum Raker ini.
*****
Sebenarnya Rapat Kerja hanya diadakan selama 2 hari, namun atas usul para peserta minta untuk diperpanjang 1 hari lagi guna memberi waktu bagi peserta berwisata menikmati pemandangan alam Tawangmangu, suatu tempat rekreasi yang sejuk di kaki Gunung Lawu.
*****
Sebenarnya Rapat Kerja hanya diadakan selama 2 hari, namun atas usul para peserta minta untuk diperpanjang 1 hari lagi guna memberi waktu bagi peserta berwisata menikmati pemandangan alam Tawangmangu, suatu tempat rekreasi yang sejuk di kaki Gunung Lawu.
Rabu, 05 Juni 2013
Cerita STW : Bonus Kursus
Perusahaan di tempat saya bekerja pada awalnya adalah penyedia jasa yang
bergerak di bidang bimbingan belajar di Kota Y. Namun seiring dengan
kemajuan yang dicapai, maka dicoba untuk mengembangkan sayap pada
bidang-bidang lain seperti super market, sekolah tinggi ekonomi, kursus
komputer, travel and tour, bahkan membuka rumah makan, yang semakin hari
semakin berkembang dan tidak hanya menempati satu gedung namun tersebar
di berbagai tempat dan mempunyai kantor cabang dikota-kota lain di
Indonesia.
Saya bekerja sebagai staf di bidang adminstrasi perusahaan dan menangani arsip-arsip perusahaan yang semakin hari semakin menumpuk saja. Seiring dengan perkembangan tersebut diadakanlah training kearsipan bagi karyawan-karyawan yang menangani arsip-arsip perusahaan supaya ada kesatuan persepsi dan model yang akan dipakai dalam penanganan arsip, sehingga memudahkan dalam pencarian kembali arsip yang telah lalu, maupun menyeleksi arsip-arsip yang akan dimusnahkan supaya tidak memenuhi gudang.
Saya bekerja sebagai staf di bidang adminstrasi perusahaan dan menangani arsip-arsip perusahaan yang semakin hari semakin menumpuk saja. Seiring dengan perkembangan tersebut diadakanlah training kearsipan bagi karyawan-karyawan yang menangani arsip-arsip perusahaan supaya ada kesatuan persepsi dan model yang akan dipakai dalam penanganan arsip, sehingga memudahkan dalam pencarian kembali arsip yang telah lalu, maupun menyeleksi arsip-arsip yang akan dimusnahkan supaya tidak memenuhi gudang.
Cerita STW : Anak Kos
Kisah ini bermula ketika aku mencari tempat kost di daerah sekitar
kampus. Setelah sekian lama berputar-putar, akhirnya sampailah aku di
suatu rumah. Lokasinya enak, sejuk dan rindang. Dalam hati aku
menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak
mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah
harga, datanglah anak ibu kost yang nomor 3, namanya Mbak Desi (itu
kuketahui setelah aku kost di situ).
Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.
Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.
Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.
Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.
Cerita Stw : Ibu Denok
Namaku Indra, dan ini ceritaku saat masih 18 tahun. Saat berangkat
keyogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya.
Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang
lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal ditempat mereka selama aku
kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik
mereka karna aku memang tidak punya kenalan diyogya.
Setelah sebulan tinggal bersama aku tahu kalau Pak Jerry yang bekerja diluar pulau sering sekali berangkat, sementara kedua anaknya lebih memilih tinggal bersama neneknya dikalimantan untuk mernyelesaikan pendidikan dasar mereka. Aku sering melihat Bu Denok melamun sepulang dia dari mengajar disekolah. Bu Denok juga sering cerita Namaku Indra, dan ini adalah ceritaku saat masih berumur 18 tahun. Saat berangkat ke Yogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya. Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal di tempat mereka selama aku kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik mereka karena aku memang tidak punya kenalan di Yogya.
Setelah sebulan tinggal bersama aku tahu kalau Pak Jerry yang bekerja diluar pulau sering sekali berangkat, sementara kedua anaknya lebih memilih tinggal bersama neneknya dikalimantan untuk mernyelesaikan pendidikan dasar mereka. Aku sering melihat Bu Denok melamun sepulang dia dari mengajar disekolah. Bu Denok juga sering cerita Namaku Indra, dan ini adalah ceritaku saat masih berumur 18 tahun. Saat berangkat ke Yogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya. Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal di tempat mereka selama aku kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik mereka karena aku memang tidak punya kenalan di Yogya.
Cerita Setengah Baya : Aku Menyerah
Ini adalah kisah lain yang terjadi antara aku dengan Oom Win (pamanku
yang berusia 10 tahun lebih tua dariku dan masih menumpang di rumahku),
ketika aku masih berumur 17 tahun. Sedikit latar belakang yang mendasari
peristiwa ini dapat anda baca di cerita dengan judul "Penemuan Lubang
Kenikmatan"
Ketika itu rumah memang sedang sepi, hanya Oom Win dan aku saja yang ada di rumah. Kedua orang tuaku sedang berlibur ke Bali dan kakak-kakakku yang sudah berkeluarga sudah pindah ke lain kota. Pembantu-Pembantu pun tidak ada karena memang saat itu hari lebaran.
Sambil malas-malasan, aku menonton televisi sendirian karena Oom Win juga belum pulang malam itu, jadi sekalian saja menunggu Oom Win (yang katanya akan membawa temannya malam itu). Sebetulnya aku agak kesal dengan berita itu karena aku berharap Oom Win dapat melakukan kegiatan "rutin" kami yang biasa kami lakukan sejak aku berumur 16 tahun.
Ketika itu rumah memang sedang sepi, hanya Oom Win dan aku saja yang ada di rumah. Kedua orang tuaku sedang berlibur ke Bali dan kakak-kakakku yang sudah berkeluarga sudah pindah ke lain kota. Pembantu-Pembantu pun tidak ada karena memang saat itu hari lebaran.
Sambil malas-malasan, aku menonton televisi sendirian karena Oom Win juga belum pulang malam itu, jadi sekalian saja menunggu Oom Win (yang katanya akan membawa temannya malam itu). Sebetulnya aku agak kesal dengan berita itu karena aku berharap Oom Win dapat melakukan kegiatan "rutin" kami yang biasa kami lakukan sejak aku berumur 16 tahun.
Cerita STW : Ibu Mila
Aku benar-benar jadi ketagihan berhubungan sex dengan wanita-wanita yang
umurnya jauh lebih tua dariku. Hubungan cintaku dengan Ibu mertuaku
masih terus berlanjut sampai saat ini. Jika aku sudah sangat rindu akan
tubuh Ibu mertuaku, aku menelpon Ibu mertuaku, kami janjian untuk
bertemu di salah satu hotel, yang lokasinya dekat dengan bandara.
Pagi pagi sekali aku berangkat, setelah kami berjumpa, kami tumpahkan semua rasa rindu kami, sehari penuh kami tidak keluar kamar mengejar sejuta kenikmatan.
Aku dan Ibu mertuaku benar benar memanfaatkan waktuku yang singkat, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan Ibu mertuaku masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Ibu mertuaku, kogoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, agar secepat mungkin kami raih kenikmatan. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.
Pagi pagi sekali aku berangkat, setelah kami berjumpa, kami tumpahkan semua rasa rindu kami, sehari penuh kami tidak keluar kamar mengejar sejuta kenikmatan.
Aku dan Ibu mertuaku benar benar memanfaatkan waktuku yang singkat, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan Ibu mertuaku masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Ibu mertuaku, kogoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, agar secepat mungkin kami raih kenikmatan. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.
Cerita STW : Bos Cantik
Sudah dua tahun aku bekerja di perusahaan swasta ini. Aku bersyukur,
karena prestasiku, di usia yang ke 25 ini aku sudah mendapat posisi
penyelia. Atasanku seorang wanita berusia 42 tahun. Walaupun cantik,
tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong
dan terkadang suka cuek. Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup
mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan.
Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Melly, aku
malah selalu berharap dipanggil. Bahkan sering aku mencari-cari alasan
untuk menghadap keruangan pribadinya.
Sebagai mantan pragawati tubuh Bu Melly sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Melly langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.
Sebagai mantan pragawati tubuh Bu Melly sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Melly langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.
Cerita STW : Affair Di Kantor
Aku menginginkan sebenarnya ini hanya menjadi rahasiaku sendiri. Namun
amatlah bagus kiranya hal ini kuberikan kepada teman teman semua. Boleh
dibilang aku yang kata orang bilang - mengidap penyakit oedipus complex,
yakni lebih terangsang dengan wanita yang berusia lebih tua dariku.
Saat ini aku berusia 37 tahun dan sudah berkeluarga. Ceritaku ini berlangsung kurang lebih dimulai 10 tahun yang lalu. Setelah lulus kuliah aku diterima di sebuah perusahaan. Aku memulainya sebagai Management Trainee. Beberapa waktu kemudian aku diangkat sebagai manager. Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang sudah establish, maka bawahan-bawahanku banyak yang sudah berumur, dalam arti kata rata rata umur anak buahku diatas umurku.
Aku mempunyai seorang anak buah yang sudah bersuami dengan 1 orang anak. Aku tidak mengetahui bahwa setiap kupanggil, dia menampakkan wajah yang berbeda dibanding dengan teman temannya. Senyumnya yang enawan seringkali dilemparkannya kepadaku. Akupun hanya membalas seadanya saja (maklum untuk menjaga wibawaku). Suatu saat pernah dia menumpang pulang bersamaku, karena kebetulan rumah kami satu jurusan. Itupun dilakukannya beramai ramai.
Saat ini aku berusia 37 tahun dan sudah berkeluarga. Ceritaku ini berlangsung kurang lebih dimulai 10 tahun yang lalu. Setelah lulus kuliah aku diterima di sebuah perusahaan. Aku memulainya sebagai Management Trainee. Beberapa waktu kemudian aku diangkat sebagai manager. Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang sudah establish, maka bawahan-bawahanku banyak yang sudah berumur, dalam arti kata rata rata umur anak buahku diatas umurku.
Aku mempunyai seorang anak buah yang sudah bersuami dengan 1 orang anak. Aku tidak mengetahui bahwa setiap kupanggil, dia menampakkan wajah yang berbeda dibanding dengan teman temannya. Senyumnya yang enawan seringkali dilemparkannya kepadaku. Akupun hanya membalas seadanya saja (maklum untuk menjaga wibawaku). Suatu saat pernah dia menumpang pulang bersamaku, karena kebetulan rumah kami satu jurusan. Itupun dilakukannya beramai ramai.
Cerita STW : Sebuah Kesalahan
Namaku Reni, usia 27 tahun, kulit kuning langsat dan rambut sebahu
dengan tinggi 165 cm berat 51 kg, dan telah menikah setahun lebih. Aku
berasal dari keluarga Minang yang terpandang. Aku bekerja pada sebuah
Bank Pemerintah yang cukup terkenal. Sedang suamiku Ikhsan adalah
seorang staf pengajar pada sebuah perguruan tinggi swasta di kota Padang
ia memiliki beberapa usaha perbengkelan. Kami pun menikah setelah
sempat berpacaran kurang lebih 3 tahun. Perjuangan kami cukup berat
dalam mempertahankan cinta dan kasih sayang. Diantaranya ketidak
setujuan orangtuaku dan orangtua suamiku, juga sebelumnya aku telah di
jodohkan oleh orangtuaku dengan seorang pengusaha, namun kami dapat
melaluinya dengan keyakinan hingga kami bersatu. Lalu kami memutuskan
menikah dan kamipun sepakat untuk menunda dulu punya anak karena aku dan
Bang Ikhsan cukup sibuk takut nanti tak dapat mengurus anak.
Kehidupan kami sehari-hari cukup mapan dengan keberhasilan kami memiliki sebuah rumah yang asri di sebuah lingkungan yang elite dan juga memiliki 2 unit mobil sedan keluaran terbaru hasil usaha kami berdua. Begitu juga dalam kehidupan sex tiada masalah diantara kami. Ranjang kamipun cukup hangat dengan 4-5 kali seminggu kami berhubungan suami istri. Aku memutuskan untuk memakai program KB dulu agar kehamilanku dapat aku atur. Akupun rajin merawat kecantikan dan kebugaran tubuhku agar suamiku tidak berpaling dan kehidupan sex kami lancar.
Kehidupan kami sehari-hari cukup mapan dengan keberhasilan kami memiliki sebuah rumah yang asri di sebuah lingkungan yang elite dan juga memiliki 2 unit mobil sedan keluaran terbaru hasil usaha kami berdua. Begitu juga dalam kehidupan sex tiada masalah diantara kami. Ranjang kamipun cukup hangat dengan 4-5 kali seminggu kami berhubungan suami istri. Aku memutuskan untuk memakai program KB dulu agar kehamilanku dapat aku atur. Akupun rajin merawat kecantikan dan kebugaran tubuhku agar suamiku tidak berpaling dan kehidupan sex kami lancar.
Senin, 03 Juni 2013
Cerita STW : Pria Penghibur
Kejadian ini ketika saya masih berumur 25 tahun, yaitu saat saya bekerja
disebuah kantor yang bergerak di bIdang pemrograman komputer. Saya
bekerja untuk menunjang biaya kuliah dan hidup saya di Jakarta. Tapi
setelah kurang lebih satu tahun saya bekerja, kantor dimana saya bekerja
gulung tikar karena persaingan yang sangat ketat dikota yang besar ini.
Setelah beberapa bulan saya menjadi 'pengacara' (pengangguran banyak
acara) dan sudah mengirimkan banyak sekali surat lamaran tapi saya tetap
belum mendapat pekerjaan. Sewaktu saya membaca lowongan kerja yang ada
disebuah surat kabar, saya juga membaca iklan yang isinya semua panti
pijat, yang menurut perkiraan saya hanya sekedar kedok dari para penjaja
sex. Setelah melihat iklan tersebut timbul niat iseng saya untuk
mencoba ikut berpartisipasi memasang iklan dikolom panti pijat tersebut.
Kemudian saya langsung memasang iklan melalui biro iklan yang ada
disekitar tempat saya untuk diterbitkan keesokan harinya.
Pagi hari saya membeli koran dimana saya memasang iklan tersebut dan sambil senyum-senyum saya membaca iklan milik saya sendiri. Sekitar jam 10. 00 lebih HP saya berdering dan langsung saya terima.
"Hallo"Kata saya.
"Hallo. Apa betul anda memasang iklan dikoran untuk menerima jasa memijit?"Jawab wanita yang ada diujung telepon.
"Ya betul saya Ferry. Saya berbicara dengan siapa ya?"Tanya saya lagi.
"Saya Tante Mei, saya mau minta dipijit"Jawab Tante Mei.
"Oh bisa Tante"Jawab saya lagi.
Pagi hari saya membeli koran dimana saya memasang iklan tersebut dan sambil senyum-senyum saya membaca iklan milik saya sendiri. Sekitar jam 10. 00 lebih HP saya berdering dan langsung saya terima.
"Hallo"Kata saya.
"Hallo. Apa betul anda memasang iklan dikoran untuk menerima jasa memijit?"Jawab wanita yang ada diujung telepon.
"Ya betul saya Ferry. Saya berbicara dengan siapa ya?"Tanya saya lagi.
"Saya Tante Mei, saya mau minta dipijit"Jawab Tante Mei.
"Oh bisa Tante"Jawab saya lagi.
Cerita STW : Tubuh Tetangga
Namaku Andi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di Surakarta. Di
kampungku sebuah desa di pinggiran kota Sragen ada seorang gadis, Ana
namanya. Ana merupakan gadis yang cantik, berkulit kuning dengan body
yang padat didukung postur tubuh yang tinggi membuat semua kaum Adam
menelan ludah dibuatnya. Begitu juga dengan aku yang secara diam-diam
menaruh hati padanya walaupun umurku 5 tahun dibawahnya, tapi rasa ingin
memiliki dan nafsuku lebih besar dari pada mengingat selisih umur kami.
Kebetulan rumah Mbak Ana tepat berada di samping rumahku dan rumah itu
kiranya tidak mempunyai kamar mandi di dalamnya, melainkan bilik kecil
yang ada di luar rumah. Kamar Mbak Ana berada di samping kanan rumahku,
dengan sebuah jendela kaca gelap ukuran sedang. Kebiasaan Mbak Ana jika
tidur lampu dalam rumahnya tetap menyala, itu kuketahui karena kebiasaan
burukku yang suka mengintip orang tidur, aku sangat terangsang jika
melihat Mbak Ana sedang tidur dan akhirnya aku melakukan onani di depan
jendela kamar Mbak Ana.
Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok Sampurna A Mild di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya, "Mau mandi Mbak," sambil menahan perasaan yang tak menentu. "Iya Ndik, mau ikutan.." jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya. Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membanyangkan tubuh Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.
Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok Sampurna A Mild di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya, "Mau mandi Mbak," sambil menahan perasaan yang tak menentu. "Iya Ndik, mau ikutan.." jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya. Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membanyangkan tubuh Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.
Cerita STW : Tante Etty
Nama saya Andi sekarang umurku sudah 34 tahun dan sudah berkeluarga,
namun karena pengalaman masa lalu membuatku menjadi terobsesi dan horny
bila melihat tante-tante atau ibu-ibu yang menurutku sangat
menggairahkan dalam bermain seks. Inilah kisahku yang terjadi 7 tahun
lalu tepatnya ketika aku berumur 27 tahun dan masih menjadi lajang.
*****
Dalam keluarga aku merupakan anak paling tua dari 4 saudara, namun dirumahku hanya ada aku, ibu dan adikku yang perempuan dan masih SMA. Sedang ayahku sudah almarhum. Sementar dua adikku yang lain sedang kuliah dikota S. Usaha ibuku sendiri adalah berdagang dengan membuka kios kelontong di pasar. Ibu selalu berengkat ke pasar mulai pukul 5 pagi dan kembali pukul 4 sore dan jika pulang selalu bersama adikku yang paling bontot karena setiap pulang sekolah adikku selalu membantu ibu di pasar.
Selain aku, ibu dan adikku dirumahku juga tinggal Bu Etty yang menempati kamar depan. Dia berusia sekitar 39 tahun namun belum dikarunia anak karena mandul dan Bu Etty ini hidup menyendiri karena cerai dengan suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain. Bu Etty ini boleh menempati kamar depan dengan alasan ibuku ingin membalas jasa Bu Etty yang telah memberi jalan hingga bisa membuka toko. Kegiatan Bu Etty sekarang adalah membuka usaha jahitan kecil-kecilan itupun dengan cara dia yang mencari konsumen dan dia mengerjakan sendiri di kamarnya.
*****
Dalam keluarga aku merupakan anak paling tua dari 4 saudara, namun dirumahku hanya ada aku, ibu dan adikku yang perempuan dan masih SMA. Sedang ayahku sudah almarhum. Sementar dua adikku yang lain sedang kuliah dikota S. Usaha ibuku sendiri adalah berdagang dengan membuka kios kelontong di pasar. Ibu selalu berengkat ke pasar mulai pukul 5 pagi dan kembali pukul 4 sore dan jika pulang selalu bersama adikku yang paling bontot karena setiap pulang sekolah adikku selalu membantu ibu di pasar.
Selain aku, ibu dan adikku dirumahku juga tinggal Bu Etty yang menempati kamar depan. Dia berusia sekitar 39 tahun namun belum dikarunia anak karena mandul dan Bu Etty ini hidup menyendiri karena cerai dengan suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain. Bu Etty ini boleh menempati kamar depan dengan alasan ibuku ingin membalas jasa Bu Etty yang telah memberi jalan hingga bisa membuka toko. Kegiatan Bu Etty sekarang adalah membuka usaha jahitan kecil-kecilan itupun dengan cara dia yang mencari konsumen dan dia mengerjakan sendiri di kamarnya.
Cerita STW : Sang Pejantan
Seperti nyala lilin, kehidupan adalah sebuah pengabdian. Sebuah proses
memberi yang tidak pernah berhenti. Filosofi ini tidak lahir dari
seorang idealis yang cendekia. Juga tidak mencuat dari otak bernas
seorang manusia teladan yang patut dibanggakan. Ia milik seorang wanita
desa sederhana yang hanya sempat mengecap sekolah di bangku kelas 1
SLTA. Namanya Sumiati. Wanita pendiam yang tidak hanya taat kepada orang
tua dan keluarga, tetapi juga agama. Persepsi bahwa kehidupan merupakan
wujud pengabdian yang tidak harus berhenti kepada keluarga, ditanamkan
kedua orang tuanya sejak Sumiati kecil. Ayahnya lelaki desa kebanyakan
yang tumbuh menjadi pria keras karena sulitnya kehidupan. Itu membangun
watak lugu sekaligus otoriternya dalam mendidik semua anak-anaknya.
Khususnya Sumiati yang manis dan sebenarnya menyimpan daya tarik seksual
tersembunyi. Faktor inilah yang membuat Sumiati secara tidak sengaja,
jatuh di tangan seorang lelaki tua namun kaya yang punya perkebunan
Kelapa Sawit cukup luas di desa A, tempat keluarga Parto, ayah Sumiati
bekerja.
Budiarta, atau biasa dipanggil tuan Budi, secara tidak sengaja suatu hari melihat Sumiati mengantar makanan kepada Ayahnya yang sedang bekerja pada pembangunan koridor pengangkutan tandan kelapa sawit miliknya. Cukup sekali itu, entah oleh kekuatan magnit apa, Budiarta yang sudah berusia 61 tahun langsung kemudian tidak bisa lagi melupakan gadis pendiam bertubuh indah dan padat itu.
Budiarta, atau biasa dipanggil tuan Budi, secara tidak sengaja suatu hari melihat Sumiati mengantar makanan kepada Ayahnya yang sedang bekerja pada pembangunan koridor pengangkutan tandan kelapa sawit miliknya. Cukup sekali itu, entah oleh kekuatan magnit apa, Budiarta yang sudah berusia 61 tahun langsung kemudian tidak bisa lagi melupakan gadis pendiam bertubuh indah dan padat itu.
Cerita STW : Guruku Liar
Ini pengalaman kencan seksku sebelum aku mengenal internet, tepatnya
ketika aku masih duduk di bangku SMA. Sedang teman kencanku adalah
seorang guru seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih
lajang. Saat itu umurku masih menginjak 19-20 tahun. Sedang guru lukisku
itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku
memanggilnya Bu Guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Tapi
semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love, lama-lama aku
memanggilnya dengan sebutan Mbak. Tepatnya, Mbak Yani. Mau tahu
ceritanya?
*****
Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.
"Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani," ujar anak SD tetangga Mbak Yani.
Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.
*****
Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.
"Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani," ujar anak SD tetangga Mbak Yani.
Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.
Cerita STW : Mama Kawanku
Ini cerita yang kualami kurang lebih 2 tahun yang lalu. Saya adalah
seorang siswa SMU swasta di sebuah kota X, nama saya adalah Endy dan
saya saat ini berumur 18 tahun. Saya mempunyai suatu kebiasaan untuk
melakukan onani, yah mungkin satu kali untuk satu hari. Saya mempunyai
seorang teman, bisa dikatakan dia merupakan teman saya yang terbaik,
karena hampir setiap hari kami selalu bersama. Saya memang sering main
ke rumahnya dan tentu saja, saya sering berjumpa dengan mamanya. Dapat
dikatakan mamanya saat ini kira-kira berusia 36 tahun, tetapi tubuhnya
terlihat bagaikan seorang gadis yang berusia 20 tahunan. Yah montok dan
padat sekali dan saya memanggil mamanya Tante Nita. Tentu saja saya
sering melakukan onani dengan menghayalkan mama kawanku ini.
Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Karena masih menunggu teman kami yang belum hadir, maka saya bermain di rumah kawanku ini dengan permainan dadu dengan yang lainnya. Mungkin karena kebetulan saya melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku. Lalu dengan malas dan ogah-ogahan, saya bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, saya melihat suatu pemandangan yang membuat saya sangat terangsang. Saya melihat Tante Nita hanya memakai celana dalamnya saja, langsung saja kemaluan saya terbangun dan saya segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, saya menghayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sangat terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dengan serempak, kami memanggilnya dengan panggilan Tante, tetapi saya tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin karena saya malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi.
Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Karena masih menunggu teman kami yang belum hadir, maka saya bermain di rumah kawanku ini dengan permainan dadu dengan yang lainnya. Mungkin karena kebetulan saya melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku. Lalu dengan malas dan ogah-ogahan, saya bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, saya melihat suatu pemandangan yang membuat saya sangat terangsang. Saya melihat Tante Nita hanya memakai celana dalamnya saja, langsung saja kemaluan saya terbangun dan saya segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, saya menghayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sangat terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dengan serempak, kami memanggilnya dengan panggilan Tante, tetapi saya tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin karena saya malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi.
STW : Berkah Kompor
Kejadian yang aku ceritakan ini merupakan kisah nyata yang aku alami
beberapa bulan yang lalu tepatnya bulan Desember 2001. Aku sendiri
seorang pria yang sudah beristri dan isteriku bekerja di salah satu
kantor pemerintah di kotaku, serta sudah mempunyai dua anak berumur 10
tahun dan 7 tahun semuanya cewek.
Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan memang dirasakan sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah, begitu juga yang menimpa masyarakat di perumahan Mr tempat aku tinggal. Sehingga ibu-ibu rumah tangga harus pandai benar untuk mengelola/mengatur pembelanjaan uangnya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya selama satu bulan. Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan isteriku yaitu yang biasanya setiap harinya memakai kompor elpiji, maka untuk lebih menghemat akhirnya membeli kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Dan kompor minyak tanah itu merupakan temuan baru dari salah satu mahasiswa tehnik PTN di Surabaya yang sudah dipatenkan.
Pada suatu hari di bulan Desember, Distributor kompor yang aku ceritakan tadi mengirim salah satu karyawannya untuk mengantar barang yang aku pesan serta melakukan demo cara-cara pemasangan dan operasional kompor tersebut. Saat dilakukan demo, salah satu tetanggaku yang kebetulan kontrak rumah di depanku, janda berusia 40 tahun dengan dua anak yang satu sudah kuliah dan satunya masih SMA, ikut nimbrung untuk melihat demo kompor. Biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Tacik, karena memang dia warga keturunan.
Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan memang dirasakan sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah, begitu juga yang menimpa masyarakat di perumahan Mr tempat aku tinggal. Sehingga ibu-ibu rumah tangga harus pandai benar untuk mengelola/mengatur pembelanjaan uangnya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya selama satu bulan. Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan isteriku yaitu yang biasanya setiap harinya memakai kompor elpiji, maka untuk lebih menghemat akhirnya membeli kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Dan kompor minyak tanah itu merupakan temuan baru dari salah satu mahasiswa tehnik PTN di Surabaya yang sudah dipatenkan.
Pada suatu hari di bulan Desember, Distributor kompor yang aku ceritakan tadi mengirim salah satu karyawannya untuk mengantar barang yang aku pesan serta melakukan demo cara-cara pemasangan dan operasional kompor tersebut. Saat dilakukan demo, salah satu tetanggaku yang kebetulan kontrak rumah di depanku, janda berusia 40 tahun dengan dua anak yang satu sudah kuliah dan satunya masih SMA, ikut nimbrung untuk melihat demo kompor. Biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Tacik, karena memang dia warga keturunan.
STW : Kisah Gigolo
Namaku Ridwan, umurku 25 tahun, wajahku biasa-biasa saja, postur tubuhku
juga standar, tinggi 168 cm dan berat 55 kg. Tapi entah kenapa sejak
sekolah dulu banyak sekali wanita yang mengejar-ngejarku. Mungkin karena
otakku yang cerdas dan kepandaianku bergaul atau karena aku memang
memiliki daya tarik sendiri. Aku tinggal di suatu daerah strategis di
jakarta selatan. Aku seorang wiraswastawan. Aku membuka sebuah toko
handphone (HP) di wilayah perkantoran di Jakarta Selatan.
Kisahku berawal kurang lebih 2 tahun yg lalu. Dengan kepandaianku berdagang, saat itu aku telah memiliki banyak pelanggan di tokoku. Kebanyakan dari mereka adalah para karyawan yg bekerja di wilayah perkantoran itu. Salah satunya sebut saja Mbak Ella, usianya 37tahun. Ia adalah seorang manager di suatu perusahaan. Wajahnya cukup menarik, dengan kulit putih bersih. Tubuhnya sangat seksi, padat, dan berisi. Maklum karena dia sering aerobik dan olahraga. Yang menjadi pusat perhatianku adalah payudaranya. Bentuknya tidak terlalu besar, tapi terlihat serasi dengan postur tubuhnya. Aku sering membayangkan jika suatu saat bisa meremas bahkan meminum susunya.
Setiap jam makan siang Mbak Ella selalu mampir ke tokoku. Terkadang membeli voucher, cashing HP, atau sekedar ngobrol denganku. Mungkin karena wawasanku yg luas, aku bisa mengimbangi pembicaraannya. Karena itulah ia senang menghabiskan jam istirahatnya di tokoku. Aku akui, aku sering grogi bila dekat dengannya. Gayanya sedikit centil dan genit. Tapi yg membuatku salah tingkah adalah postur tubuhnya. Kadang aku tak tahan untuk melahap tubuh yg seksi itu. Apalagi bentuk bibirnya ketika berbicara, uhh aku ingin segera mengulumnya. Mbak Ella adalah fantasi seksku ketika beronani.
Kisahku berawal kurang lebih 2 tahun yg lalu. Dengan kepandaianku berdagang, saat itu aku telah memiliki banyak pelanggan di tokoku. Kebanyakan dari mereka adalah para karyawan yg bekerja di wilayah perkantoran itu. Salah satunya sebut saja Mbak Ella, usianya 37tahun. Ia adalah seorang manager di suatu perusahaan. Wajahnya cukup menarik, dengan kulit putih bersih. Tubuhnya sangat seksi, padat, dan berisi. Maklum karena dia sering aerobik dan olahraga. Yang menjadi pusat perhatianku adalah payudaranya. Bentuknya tidak terlalu besar, tapi terlihat serasi dengan postur tubuhnya. Aku sering membayangkan jika suatu saat bisa meremas bahkan meminum susunya.
Setiap jam makan siang Mbak Ella selalu mampir ke tokoku. Terkadang membeli voucher, cashing HP, atau sekedar ngobrol denganku. Mungkin karena wawasanku yg luas, aku bisa mengimbangi pembicaraannya. Karena itulah ia senang menghabiskan jam istirahatnya di tokoku. Aku akui, aku sering grogi bila dekat dengannya. Gayanya sedikit centil dan genit. Tapi yg membuatku salah tingkah adalah postur tubuhnya. Kadang aku tak tahan untuk melahap tubuh yg seksi itu. Apalagi bentuk bibirnya ketika berbicara, uhh aku ingin segera mengulumnya. Mbak Ella adalah fantasi seksku ketika beronani.
STW : Istri Tetangga
Sudah bertahun-tahun kegiatan ronda malam di lingkungan tempat tinggalku
berjalan dengan baik. Setiap malam ada satu grup terdiri dari tiga
orang. Sebagai anak muda yang sudah bekerja aku dapat giliran ronda pada
malam minggu.
Pada suatu malam minggu aku giliran ronda. Tetapi sampai pukul 23.00 dua orang temanku tidak muncul di pos perondaan. Aku tidak peduli mau datang apa tidak, karena aku maklum tugas ronda adalah sukarela, sehingga tidak baik untuk dipaksa-paksa. Biarlah aku ronda sendiri tidak ada masalah.
Karena memang belum mengantuk, aku jalan-jalan mengontrol kampung. Biasanya kami mengelilingi rumah-rumah penduduk. Pada waktu sampai di samping rumah Pak Tadi, aku melihat kaca nako yang belum tertutup. Aku mendekati untuk melihat apakah kaca nako itu kelupaan ditutup atau ada orang jahat yang membukanya. Dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi. Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja. Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang telinga baik-baik, ternyata suara itu datang dari dalam kamar. Kudekati pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu suara orang bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Tadi dan istrinya. Aku lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yang memburu dan gemerisik dan goyangan tempat tidur lebih jelas terdengar. "Ssshh.. hhemm.. uughh.. ugghh, terdengar suara dengusan dan suara orang seperti menahan sesuatu. Jelas itu suara Bu Tadi yang ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi kecepak-kecepok, nampaknya penis Pak Tadi sedang mengocok liang vagina Bu Tadi. Aduuh, darahku naik ke kepala, penisku sudah berdiri keras seperti kayu. Aku betul-betul iri membayangkan Pak Tadi menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Tadi yang cantik dan bahenol itu.
Pada suatu malam minggu aku giliran ronda. Tetapi sampai pukul 23.00 dua orang temanku tidak muncul di pos perondaan. Aku tidak peduli mau datang apa tidak, karena aku maklum tugas ronda adalah sukarela, sehingga tidak baik untuk dipaksa-paksa. Biarlah aku ronda sendiri tidak ada masalah.
Karena memang belum mengantuk, aku jalan-jalan mengontrol kampung. Biasanya kami mengelilingi rumah-rumah penduduk. Pada waktu sampai di samping rumah Pak Tadi, aku melihat kaca nako yang belum tertutup. Aku mendekati untuk melihat apakah kaca nako itu kelupaan ditutup atau ada orang jahat yang membukanya. Dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi. Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja. Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang telinga baik-baik, ternyata suara itu datang dari dalam kamar. Kudekati pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu suara orang bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Tadi dan istrinya. Aku lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yang memburu dan gemerisik dan goyangan tempat tidur lebih jelas terdengar. "Ssshh.. hhemm.. uughh.. ugghh, terdengar suara dengusan dan suara orang seperti menahan sesuatu. Jelas itu suara Bu Tadi yang ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi kecepak-kecepok, nampaknya penis Pak Tadi sedang mengocok liang vagina Bu Tadi. Aduuh, darahku naik ke kepala, penisku sudah berdiri keras seperti kayu. Aku betul-betul iri membayangkan Pak Tadi menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Tadi yang cantik dan bahenol itu.
Langganan:
Postingan (Atom)