Namaku Donal, umurku 21 tahun, saya tinggal di kota Manado. Saya akan
menceritakan pengalaman saya yang benar-benar terjadi dan begitu indah
tak terlupakan bersama seorang perempuan yang sudah bersuami, namanya
Tante Rina.
*****
Kejadian ini terjadi di medio November
2003 yang lalu, ceritanya berawal dari ketika aku menelepon ke teman
saya. Ternyata nomor yang saya tuju salah sambung, malahan tersambung ke
nomor rumah orang yang tak saya kenal. Pada saat itu yang mengangkat
telpon adalah seorang perempuan yang saya taksir umurnya sekitar 30
tahun, karena suaranya yang begitu sopan dan berwibawa. Saya mencoba
untuk mencari bahan pembicaraan lain agar supaya jangan putus, ternyata
dia merespon, setelah itu.. Terus saya bertanya kepadanya apakah sudah
punya pacar atau belum, dan dia menjawab belum punya pacar (padahal
sudah bersuami).
Di dalam pembicaraan kami berdua, saya selalu
memancing Tante Rina supaya dia bercerita tentang kehidupan pribadinya,
dan ternyata Tante Rina menyembunyikannya, karena didalam pikiran Tante
Rina orang yang baru dikenal sudah ingin cari tahu kehidupan pribadinya.
Setelah sekian lama kami ngobrol di telpon akhirnya kami mencatat nomor
kami masing-masing.
Keesokan harinya saya menelpon dia (Tante
Rina). Kali ini pembicaraan ngalor-ngidul, dan saya terus memancing
Tante Rina agar mau bercerita tentang kehidupan pribadinya. Memang
pertamanya Tante Rina tidak mau bercerita tapi setelah saya bertanya
terus akhirnya Tante Rina mau buka rahasia kehidupan pribadinya. Tanpa
disadari ketika bicara tentang pengalaman pacaran, dia bilang, mohon
maaf kalau sebelumnya dia berbohong kepada saya kalau dia belum punya
pacar padahal sudah punya suami.
Tapi hubungannya dengan suaminya
tidak terlalu bahagia karena agak bosan, itu diakibatkan suaminya
sering melantarkan kehidupan seksnya. Akhirnya saya makin berani dan
pasti lalu kutanyakan bagaimana rasanya ketika bulan madunya apakah ada
yang sangat istimewa karena saya sama sekali belum pernah merasakan
berdekatan dengan wanita (walau itu yang namanya ciuman). Dia bilang,
itu sih alamiah.. Kali ini dia tidak malu-malu lagi. Lalu kutanya lagi,
"Gaya apa yang biasa dilakukan".
Tante
Rina menjawab kalau suamiku pada awal permainan sangat suka mencium
leherku kemudian baru menghisap payudara.. Lalu kutanya lagi,
"Kalau Tante Rina senangnya dimana?".
Lalu Tante Rina menjawab," Aku senangnya kalau lagi diatas perut," balasnya manja.
Masih dipercakapan telepon juga kutanyakan,"Tolong dong Tante ajarin aku".
Jawab
Tante," Enak saja.. Cari saja perempuan yang masih single kemudian
nikahi.. Bereskan.!," balasnya dengan nada sedikit genit.
Ternyata Tante Rina ini jinak-jinak merpati.. Aku makin menjadi semakin tertantang. Lalu kucoba pancing lagi.
"Iyah deh.. Nggak usah yang berat-berat.. Ciuman aja.." ternyata Tante Rina mulai memberi angin dengan memberi jawaban,
"Lihat saja belum, sudah mau cium-cium.. Entar sudah lihat malah lari.."
Aku menimpa kembali," Siapa yang lari saya atau Tante?"
Dia menjawab," Sudah ketemu aja deh.. Dimana..?"
Saya
langsung jawab di" F" restaurant, terus langsung nonton film. Akhirnya
diakhir percakapan kami janjian untuk ketemu besok jam 3 sore.
Keesokan
harinya tepat jam 3 sore ada seorang wanita rambut panjang, tinggi 165
cm, pakaian kuning dengan rok merah yang seksi, persis dengan
janjiannya, pikiranku langsung tak karuan, saya bersumpah saya harus
dapat mencium dan menyetubuhinya. Hanya ngobrol sebentar, kami langsung
ke bioskop yang terkenal, setalah sampai di bioskop kami beli karcis
masuk, kebetulan kami berdua dapat tempat duduk dipinggir.
Setelah
film dimulai, didalam celanaku ada terasa yang sangat ganjil ternyata
'torpedoku mulai berdiri kencang'. Kemudian kuberanikan untuk memegang
tangannya yang begitu halus dan lembut, ternyata Tante Rina hanya diam
saja. Saya berbisik,
"Tante bohong katanya ditelpon bilang sudah
nenek-nenek tapi nyatanya masih seperti umur 20-an tahun, beruntung yah
suami Tante."
Lalu aku berbisik lagi," Mana janjinya Tante.. Katanya boleh cium, kalau nggak lari.."
Kemudian dia melihat sekeliling," Malu nanti ketahuan orang," saya bilang kembali," Sepi kok Tante.."
Dalam
keremangan saya melihat Tante Rina merapat-rapatkan kedua bibirnya
untuk membersihkan lipstiknya. Saya mulai mendekatkan bibir saya pada
telinga Tante Rina. Busyet wangi sekali, kemudian tanpa ragu lagi saya
makin berani mendekatkan bibir saya dipipi Tante Rina dan seterusnya
kulumat bibir Tante Rina. Mulanya Tante Rina hanya diam lama kelamaan
Tante Rina terbawa arus dan segera melawan lumatanku dengan penuh
gairah. Kemudian tanganku mulai kumainkan di sekitar badannya Tante
Rina, dan sampai di buah dadanya. Waduh montok sekali buah dadanya Tante
Rina, setalah itu langsung kuremas dan pelintir puting susunya. Nafas
Tante Rina mulai ngos-ngosan.
Tiba-tiba tanganku disentakkan dan ciuman saya dihentikan. Tante Rina sadar bahwa dia sudah mengkhianati suaminya.
"Sudah dong..!jangan terlalu jauh saya sudah nikah."
Tapi
saya tidak mau nyerah sampai disitu, dengan penuh trik saya mulai
pegang kembali tangannya dan tanpa rasa ragu tangannya kubimbing ke arah
kemaluanku yang sudah besar(kupikir saya pasti ditampar karena kurang
ajar). Ternyata Tante Rina hanya diam saja terpaku dengan besarnya
barangku, lalu saya keluarkan kemaluanku, saya tempelkan tangan Tante
Rina dikemaluanku, Tante Rina terhenyak.
"Nekad kamu"
"Biarin Tante," balasku nakal..
"Besar dan panjang juga barang kamu". Bisik Tante Rina genit..
"Iya Tante, saya sudah tidak tahan lagi," balasku mesra
"Nanti saja keluarin di kamar mandi," goda Tante Rina.
"Enggak mau, pingin sama tangan Tante Rina!" bisikku manja.
"Pusing ya.." Tante Rina terus menggodaku.
"Iyah.." balasku mantap.
Kemudian
saya menyuruh Tante Rina untuk mengocok barangku. Saat itu Tante Rina
menolak, tapi dengan segala cara yang saya mainkan akhirnya Tante Rina
mau juga mengocok barangku yang sudah besar.
"Oooh.. syyhhkk.. nikmatnya.."
Tangan
Tante Rina yang super halus dan penuh pengalaman mengocok barangku.
Selang beberapa menit"Sreet.. sreett.." keluar sudah spermaku akibat
kocokan mesra tangan Tante Rina.
Ketika film selesai saya dan
Tante Rina keluar dan jalan-jalan. Kami berdua membeli permen karet dan
terus jalan-jalan kembali, makan, hingga tanpa terasa jam menunjukkan
pukul 09.30 malam. Kemudian saya bertanya,
"Tante Rina nggak dimarahin sama Om.. pulang terlambat?"
"Tadi sudah bilang ada teman yang ulang tahun, jadi pulang agak lambat.."
Kemudian
Saya mengantarnya pulang. Didalam perjalanan pulang terlihat plang
hotel, pikiranku mulai nggak karuan. Bawah saja Tante Rina kesini. Tanpa
banyak pikir saya langsung membelokkan mobil ke hotel.
Tante Rina protes, "Mau ngapain kesini..?"
"Kita
ngobrol.. untuk saling kenal lagi Tante.. Saya nggak akan nakal Tante,"
balasku mesra, Tante Rina diam saja. Ternyata Tante Rina sudah nggak
tahan dan ingin sekali merasakan kenikmatan sesaat walau itu bukan
dengan suaminya.
Saya mengajak Tante Rina untuk turun dari mobil,
dan kami berdua pergi masuk ke dalam, setelah itu saya memesan kamar.
Ketika telah didalam kamar, Tante Rina tampak kikuk, kucoba
menenangkannya,
"Santai saja Tante Rina.."
Lalu Tante Rina membuka sepatunya, saya menghampirinya.
Wah Tante Rina badannya lebih pendek dengan saya, tapi nggak ada pengaruh kalau sudah ditempat tidur.
"Tante Rina, saya pingin cium bibir Tante lagi.."
Lalu
aku menghampirinya, Tante Rina diam saja. Kemudian kulumat bibirnya.
Dengan setengah paksa kubuka bajunya lalu celana panjangnya sampai Tante
Rina terlihat bugil, Tante Rina berontak lalu kujepit badannya yang
seksi dan montok.
"Donal.. jangan Donal.. jangan maksa dong.."
Saya
tidak peduli, dengan cepat saya buka celana saya kemudian dengan sigap
kujilati toketnya Tante Rina, sampai ke lubang" V" Tante Rina. Tante
Rina merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kemudian saya mengocok-ngocok
lubangnya sampai Tante Rina merasakan nikmat untuk yang kedua kalinya.
Kemudian kami berganti posisi sekarang gilirannya Tante Rina yang
menghisap punyaku, setelah 15 menit kami melakukan pemanasan kumasukkan
barangku yang besar dan panjang ke lubang vagina Tante Rina yang sudah
basah, dengan cepat kugerakkan punyaku turun naik. Masih barangku
menancap di lubang vagina Tante Rina, saya guling-gulingkan badannya
sehingga kadang dia diatas kadang dia dibawah. Kami melakukannya dengan
penuh mesra.
Lama-lama Tante Rina terangsang juga dan ingin cepat
keluar, akhirnya Tante Rina mencapai orgasme. Melihat akan hal itu saya
terus mempercepat goyangan. Akhirnya disaat posisi dog style, saya
merasakan ada sesuatu yang ingin keluar, srroott.. sroott..
Saya
memasukkan semua air mani saya ke lubang vagina Tante Rina. Setelah itu
saya jilati bibir kemaluan Tante Rina sampai kemudian Tante Rina orgasme
yang kesekian kalinya, lalu kemudian kami berdua terlentang di tempat
tidur. Setelah 10 menit kami istirahat, kami berdua mandi. Dan kami
melakukannya lagi di kamar mandi. Setelah 10 menit kami melakukannya,
belum sempat selesai terdengar bunyi suara HP, yang ternyata dari
suaminya. Kami menyudahinya dan Tante Rina mengangkat telpon.
Setelah
selesai bicara dengan suaminya di HP, Tante Rina datang berbisik, Donal
kamu memang hebat, dibandingkan suami saya. Dan jika Tante Rina ingin
berhubungan lagi dengan kamu, bolehkah..? Tante Rina menghubungi kamu
lagi. Kemudian saya menjawab,
"Boleh.. saya siap melayani Tante."
"Tante mau pulang pulang dulu karena suami Tante sudah cemas.."
Akhirnya
impianku terwujud untuk menyetubuhi Tante Rina yang seksi. Sampai saat
ini Tante Rina sering menghubungi saya. Karena suaminya tidak dapat
memuaskannya. Dan sekarang Tante Rina sedang mengandung, entah itu punya
saya atau suaminya yang jelas Tante Rina sangat puas dengan kenikmatan
yang saya kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar