Lalu si Bapak menaiki ranjang, disorongkannya kontol supernya ke mulut
Della, Della menyongsong nafsu. Tersedak. Lalu mulai menjilatinya.
Meludah. Mulai menjilati kembali. Ketika batang sudah mengkilat lalu
bless, dimasukkan ke mulutnya. Monyong mulutnya menampung lingga segede
itu. Tegar dan kokoh. Tangan kiri Bapak menjangkau ke belakang, mencari
vegy Della. Lalu dicolokkannya. Dengan jari tengahnya lalu vegy Della
yang telah agak kuyup dikocok-kocok. Della menjerit-jerit.
"Buussyeett..
Arrghh.. Aadduhh.. Aaghh.. Aahh ", Della mulai menggila kembali. Kedua
lubang Della disenggamai bersamaan. Mulut dan vegy-nya.
"Ayyoo
neengg.. Teruss.. Aahh.. Ahh..", Si Bapak rupanya sudah mulai fly juga.
Dimajumundurkan kontolnya sehingga mulut Della termonyong-monyong.
"Seddott.. Seddott.. Neng..".
Fantasi
dikulum bidadari menerbangkan jiwanya menuju kesempurnaan kenikmatan
yang dirasakan oleh saraf-saraf alat senggamanya. Kekuasaan virtual
bahwa telah mampu menindih dan akan menyetubuhi seorang bidadari dari
negeri awang-awang telah menghantar birahinya melampaui batas kesadaran.
Ekstase. Osilasi pantatnya semakin akseleratif, kepala Della
terpental-pental maju mundur. Dan crroott.. Crroott luar biasa pejuh
yang diproduksinya.
"Oohh neenngg.. Tellan.. Teellaan.. Pejuhh..
Baappaak.. Yaagghh", sambil terhentak-hentak kelojotan Si Bapak
mengangkat kepala Della dan menekan kontolnya agar tidak lepas dari
mulut Della.
Della gelagapan tetapi menikmati menyeruput pejuh
yang banjir di mulutnya. Menjilat-jilat lalu menelannya. Aku belum
keluar, pegel sedari tegang terus belum ada hasil. Aku masih
menginginkan adegan senggama kelamin vs. Kelamin.
Lalu robohlah
sosok tua Si Bapak menggelosor di samping Della setelah nyaris 1 jam
permainan berlangsung. Menelentang menatap langit-langit kamar, nafas
ngos-ngosan dengan dada kembang kempis. Della belum klimaks. Della melap
mulutnya lalu menuju toilet. Beberapa menit kemudian dia keluar dengan
bertelanjang. Menghampiri Si Bapak, mengangkanginya, lalu mulai mengocok
batang kontol Si Bapak. Memanasi Si Bapak, dia ingin ikut dituntaskan.
Penyelesaian atas dirinya adalah keharusan.
Si Bapak semakin
terpana, tubuh yang begitu indah menginginkan dirinya. Putih bak salju,
lembut dan mulus. Badan ramping, tinggi, tetek besar, perut rata,
pinggang kecil, pantat padat montok, usia masih belia. Tiada cacat atas
dirinya. Alangkah merasa beruntungnya Si Bapak. Sudah menikmati tubuh
bidadari seindah ini masih dibayar pula. Seumur-umur tidak pernah
terbayangkan sama sekali bakal dianugerahi keajaiban seperti ini.
Kontol Si Bapak diusap-usapkan ke bibir vegynya. Dia ingin disetubuhi dengan sempurna, vegynya ingin dimasuki.
Mereka
berdua telanjang kini. Si Bapak di bawah, Della mengangkang dan sedang
mengocok. Tangan Si Bapak merengkuh tetek-teteknya, meremas-remas,
memilin-milin putingnya, lalu mengenyot-ngenyotnya. Della masih panas,
tetapi dia masih belum diklimakskan. Vegynya meneteskan cairan-cairan,
nampak lebih kuyup dari sebelumnya.
Dibangkit-bangkitkan kembali
gairah lelaki tua di bawahnya. Dan tanpa menunggu lama kontol Si Bapak
mulai dialiri darah kembali sehingga mulai meregang. Della senang.
Semakin ditekuninya kocok-kocokannya. Dijilatinya tetek-tetek Si Bapak.
Tangannya kadang mengelus pangkal kontol, area penuh saraf, Si Bapak
mulai mendengus.
Direngkuhnya agar Della mendekat, dikulum
puting-puting teteknya, lalu mereka berpagutan kembali. Tangan-tangan
berotot Si Bapak bergeser meremas-remas pantat montok Della.
Diusap-usapnya bibir vegy Della, lalu diselipkan jari tengah kedua
tangannya melesak ke lubang vegy Della. Della menjerit.
Ketegangan
kontol Si Bapak telah sempurna kembali, Della menuntunnya menuju lubang
miliknya. Diusap-usapkan terlebih dahulu memutari sekeliling bibir
vegynya. Della terpekik-pekik dan meregang-regang. Lalu dijebloskannya
kontol itu pelan dan pasti.
"Ehhg.. Egghh..", pantatnya naik turun, maju mundur, mengebor seluruh titik-titik kenikmatannya.
Matanya
terpejam dengan bibir yang menganga dan mendesah-desah histeris.
Pantatnya diputar-putar, mencari persinggungan kontol dengan saraf di
dalam lubangnya yang paling sensitif. Bila ketemu lalu dia terpekik dan
dipercepat kocokannya. Si Bapak terbawa gairah kembali sehingga
pantatnya pun ikut diputar dan digoyang-goyangkan. Membikin Della
semakin gila.
Berhubung Si Bapak telah sempat orgasme maka
permainan ini akan memakan waktu lama. Hal ini bakal menyenangkan dan
memuaskan Della sampai titik darah penghabisan. Della terus
mengocok-ngocokkan vegynya. Kepalanya bergoyang dan tergolek-golek liar
ke kanan-kiri. Desahannya semakin keras.
"Auh.. Auh.. Emmfh..", keringat di punggungnya mengalir deras. Mukanya berleleran peluh. Della masih butuh waktu.
Gesekan-gesekan
vegynya dinikmati detik demi detik. Bibir-bibirnya digigitnya sendiri.
Dia ingin berlama-lama memanjakan vegynya mendapatkan desakan-desakan
kontol perkasa. Dia tidak ingin cepat berlalu, dia menahan diri. Vegynya
berkedut, dia pelankan genjotannya. Bila sudah agak rileks dimulakannya
lagi gesekan vegy-nya. Dia ingin menikmati semalaman vegy-nya dijajah
kontol langka milik Pak Tua ini. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan.
Sudah setengah jam dia memanjakan vegy-nya.
Lalu tiba-tiba Della
menghentikan kocokannya dan meregang, kepalanya melengkung dengan tangan
mencengkeram dada Si Bapak kuat-kuat, badannya menggigil lalu
menyentak-nyentak. Orgasmenya telah tiba.
"Ehh.. Ugghh.. Ehhmm.. Ohh.. Oohh.. Oogghh", lolongnya dan..
Crott..
Croott cairan menyemprot dari lubang vegynya. Seperti air kencing
mengalir deras keluar. Jari-jari Si Bapak segera menyapu cairan itu dan
menjilatinya. Dia ingin menikmati cairan kewanitaan Della. Seperti apa
rasa cairan seorang bidadari.
"Enak nih pejuh Neng."
Si
Bapak belum orgasme, lalu dengan cepat bangkit dan ditunggingkan Della.
Dengan amat nafsu disodoknya vegy Della dari belakang.
"Ohh..
Neng.. Ooh.. Oohh.. Oohh.. Neengg", Si Bapak meracau histeris sambil
memacu kontolnya menembusi vegy dengan cepat dan bertenaga.
Berkecipak-kecipak
suara vegy Della dihajar kontol Si Bapak yang masih kokoh dan tegang
itu. Tangan kekarnya kadang menepuk pantat bahenol dan padat Della
sampai merah kulitnya, Della meringis-ringis antara nikmat dan perih.
Penderitaan kadang diserap wanita sebagai bagian dari kenikmatan.
Terlebih secara bersamaan dirinya sedang tenggelam dalam birahi. Adonan
yang menimbulkan kenikmatan ekstra.
"Aauughh.. Aaugghh..
Eehhmggh..", Della mulai bergairah kembali. Vegynya berdenyut-denyut
menyekap kontol Si Bapak sehingga dari mulut Si Bapak mencerocos
erang-erangan kenikmatan.
"Emmppoott.. Neengghh.. Ennaakk..
Bbanngeet.. Adduuhh.. Heehghh..", semakin liar sodokan Si Bapak, sampai
pantat Della merah-merah karena hantaman-hantaman paha Si Bapak.
Kontol
diayun untuk menyodok sedalam-dalamnya. Keduanya tercerai dari
kesadaran kembali. Erangan dan ceracau terlontar di luar kendali akal.
Aku mulai mendaki dan kupercepat kocokan tanganku, aku masih duduk
dengan resleting terbuka.
Lalu kulihat dengan kasar Della
ditelentangkan dan diangkat satu kakinya yang kanan dan dipegangi. Lurus
ke atas. Didekatkan kontolnya kembali, dengan tubuh tegak sejajar kaki
kanan Della, Si Bapak memajukan dan menghujamkan kontolnya lalu mulai
mengayuh kembali.
Keduanya berpacu kembali, berliter-liter
keringat telah membanjir keluar dari tubuh keduanya sampai sprei basah
kuyup. Tetek-tetek Della tergoncang-goncang hebat. Si Bapak rupanya
telah gemas dan geram dalam luapan birahi yang lebih mendera dari
permainan pertama. Hunjaman-hunjaman kontolnya kuat dan menyentak. Della
entah telah berada di mana saat ini, mungkin dia sudah lenyap tenggelam
di dasar samudera kenikmatan purba. Matanya hanya membeliak-beliak
dengan erangan-erangan yang sudah semakin menghilang. Kenikmatan paling
puncak telah tinggal sejengkal. Dan..
"Oohggh.. Aaghh.. Eegh.. Eeghh.. Eeghh.. Maauuhh.. Nyampaihh.. Neenngghh."
Della
tidak sempat menanggapi lagi karena dia sudah melampaui batas
kesadaran, kenikmatan kali ini yang dia rasakan sudah tak terukur.
Kata-kata sudah lenyap tak bermakna. Lalu keduanya bersamaan nyaring
berteriak..
"Aahh!!".
Keduanya melengkungkan tubuh
masing-masing ingin saling memasuki, Si Bapak mencoba menembuskan
kontolnya sampai ke tempat terdalam milik Della, Della ingin mencakup
seluruh milih Si Bapak. Keduanya melipat dan saling mengatupkan dirinya
dengan kuat-kuat ingin berpadu tak teruraikan.
Orgasme sempurna
telah dilampaui. Mereka menggelepar. Diam membisu masih meringkuk dan
berpadu. Aku juga keluar sudah, sambil duduk di kursi. Pengalaman luar
biasa yang pernah kualami. Kontras membuat kekuatan tak terkira.
Kami
lalu tertidur. Kira-kira jam 5 pagi aku terbangun karena terganggu
suara berisik, rupanya kedua makhluk di depanku sedang memacu birahi
kembali. Kulihat Della sedang mengangkangi kembali Si Bapak, dengan
posisi membelakangi. Della telah menemukan sang pemuas nafsunya. Dia
seolah ingin menghabiskan hidupnya disenggamai Si Bapak tua sang kuli
pelabuhan yang kekar dan kokoh itu. Aku yakin mereka pasti akan sering
bertemu setelah malam ini. Aku senang karena Si Bapak bakal tidak
kesepian di ibukota ini bila sedang dilanda birahi.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar