Pagi itu seperti biasa aku bangun pagi-pagi dan langsung berdiri didepan
jendela sambil menatap rumah disebelah bawah. Dan tak berapa lama orang
yang ditunggu keluar, orang itu memakai baju yang bagian pundak dan
ketiaknya terbuka. Lalu dia mulai menyapu halaman rumahnya sambil
membungkuk, sehingga sebagian payudaranya yang besar terlihat dari kaca
aku berada. Melihat payudara yang selalu ditopang oleh BH hitam 36 B itu
merupakan rutinitasku tiap pagi.
Tetanggaku itu biasa kupanggil
tante Nita. Dia sudah menjanda sekitar 2,5 tahun dan memiliki dua anak.
Joko, 6 tahun ikut bapaknya dan Dini, 3 tahun ikut tante nita. Tante
Nita berprofesi sebagai guru TK dan dia sangat menjaga penampilan
tubuhnya. Sehingga diusia 43 tahun dia terlihat 10 tahun lebih muda.
Kalo artis dia seperti Betharia Sonataha yangdi usia kepala 4 tetap
terlihat segar dan menggairahkan dan Chintami Atmanegara dengan payudara
yang kencang dan merangsang. Dan namaku Sonny waktu itu berusia 22
tahun.
Hari itu hari Minggu jam 10:15. Karna bosan aku pergi
kesebelah untuk main. Tante Nita berteman dengan ibuku sejak SMP
sehingga hubungan kekeluargaan kami sangat kuat. Kupanggil nama Tante
Nita dan Dini, tapi tidak ada yang jawab akhirnya aku cuek dan langsung
masuk ke dalam. Aku biasa nemanin Dini main sambil sekalian ngintipin
payudaranya tante Nita. Sampai ruang tengah kulihat TV masih menyala
dengan Volume kecil dan tante Nita tidur dikasur depan TV itu. Waktu itu
tante Nita memakai baju seperti kaos singlet laki-laki, warnanya coklat
muda. Yang membuat aku menahan napas karna salah satu payudara tante
Nita agak kelihatan karna kaosnya tersingkap keatas sebagian, sementara
tangannya menjadi bantalan kepala. Setan masuk kepalaku, pelan-pelan aku
maju untuk mematikan TV, setelah itu aku jongkk dengan posisi
diatasnya. Kugulung sedikit lagi kaosnya, sehingga kini kedua
payudaranya terlihat.
Belum pernah aku melihat payudara tante
Nita sejelas dan sedekat itu. kuusap kedua payudaranya perlahan
sementara mulutku menelusuri tiap jenjang lehernya. Kuteluspkan tanganku
kedalam BHnya untuk meraih pentil payudara tante Nita. Saat tersentuh
matanya tiba-tiba terbuka. Spontan tanganku menahan kedua tangannya,
mulutku menyerbu mulutnya dan kakiku mengunci kakinya.
" Lepasin Son.. apa apaan ini..?? " katanya berusaha berontak.
"
Tante, Sonny akan muasin tante.. gak usah nglelawan " satu tanganku
turun dan memilin-milin salah satu puting susunya yang mulai mengeras.
" Aaakh.. tapi bukan kaya gini caranya son " jawabnya dengan suara yang bergetar.
" Pokoknya tante rasakan dulu.. abis itu terserah tante aja" bisikku sambil menjilat lubang kupingnya.
" Ya udah terserah kamu aja " katanya sambil membuang muka kesamping.
Kubuka
kaos tante Nita dan kubaringkan lagi badannya setalh itu kusingkap BH
hitamnya dan langsung kusedot kedua puting susu tante Nita yang kencang
kemerah-merahan, sementara tanganku membuka celana dan CDnya. Kulihat
vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang lebat, kucium
vaginanya dan tanganku meremas remas pantatnya. Pelan-pelan lidahku yang
basah menelusup himpitan daging yang lembut dan meneyntuh kloritas
didalamnya.
" aakh..mmh..aakkrrh " tante Nita merintih menahan
rasa nikmat yang sudah lama tidak dia rasakan. Tante Nita menggeliat
liar, langsung kupegang pahanya. Kutarik lidahku dan kembali kucium
sekitar vaginanya sampai tenang lagi. Kembali kumasukkan lidahku sampai
menyentuh kloritasnya, tante Nita menggeliat tapi tidak seliar tadi.
Kelihatannya tante nita sangat menikmati tarian lidahku dalam vaginanya,
terlihat dari tangannya yang meremas remas puting susunya sendiri.
rangsangan semakin kutingkatkan keseluruh bagian dalam vaginanya.
"
oouuh.. yahh.. terus son" desah tante Nita yang sudah terangsang.
Napasnya memburu tak karuan. Kadang-kadang kuhisap dengan tiba-tiba
sehingga tante Nita menggeliat dengan cepat, tubuhnya naik turun bahkan
berputar-putar mengikuti jilatanku. Beberapa menit kemudian tubuh tante
Nita menegang danmenjepit kepalaku dengan sepasang paha mulusnya. Kedua
tangannya mendorong kepalaku agar labih masuk kedalam vaginanya yang
mengeluarkan cairan hangat.
" aakhh..oouhh..sshh " rintihnya tak
tertahan. dengan perlahan tante Nita mengendurkan jepitannya, aku
berdiri untuk membersihkan wajahku kulihat tante Nita masih menikmati
sisa orgasmenya. Pasti sudah lama vaginanya tidak dijilat seperti tadi
pikirku tersenyum.
Saat aku kembali tante Nita berjalan
terhuyung-huyung kekamarnya. Didepan pintu kusergap dia dan tanganku
langsung meremas-remas susunya. Ia mendesah halus kemudian berbalikdan
langsung menyerbu bibirku. Mulut kami berpagutan dan lidah kami
berperang didalam sana. Sementara tangan tante Nita sibuk mempereteli
baju dan celanaku sampai tak ada lagi benang ditubuh kami berdua.
Setengah takjub tante Nita melihat penisku yang sudah membesar sempurna,
dia meremas-remas penisku cukup lama sambil menjilatinya sampai
akhirnya dia menelan habis semua batang penisku itu.
" Ooo..
aarghh.. yaah " desahku saat tante Nia maju mundur mengulum penisku
sementara lidahnya menari-nari disekitar penisku yang terkulum. Setelah
beberapa menit kucabut penisku dan kutarik kepalanya dia terlihat
kecewa.
" tante aku udah gak tahan " bisikku sambil mengelus pantatnnya.
" ya udah .. tapi pelan-pelan aja ya " sambil membuka agak lebar kedua pahanya.
Secara
perlahan aku masukkan penisku kevagina tante Nita dengan dibantu kedua
tangannya. Kurasakan sensasi yang luar biasa saat penisku mulai
tenggelam didalam vagina tante Nita, otot-otot vaginanya terasa
menekan-nekan penisku. Tante Nita cuma bisa mendesah menikmatinya.
Kemudian dengan mengkakngkang lebar tante Nita biarkan aku leluasa
menggenjot vaginanya. Keringatku bercucuran menyatu dengan keringatnya,
mata tante Nita terpejam dan mulutnya mendesah tak karuan. Kenikmatan
mulai menjalari tubuh kekarku, kukencangkan otot perutku penisku semakin
keras memanjang.
" Aaah.. oough " ia mengerang keras. bobot
tubuhnya tak sanggup ditopang lututnya yang goyah oleh rasa nikmat yang
tak terkira, aku terus menggerakkan pantatku maju mundur sambil
mendengar suara keciprak lendir yang membanjiri vaginanya. Akhirnya
dengan mengerahkan sisa tenagaku kusentakkan pantatku kedepan untuk
membenamkan penisku sedalam-dalamnya dilobang vaginanya. Tante Nita
kembali menjerit halus dan tubuh kami menyatu. Tangannya ketat memelukku
kepalanya tersekat dibahuku sehingga jeritannya tersekat disana.
Kurasakan gelombang nikmat orgasme merayapi tubuhku, kuremas kuat
pantatnya tubuh kami diam membatu mereguk sisa kenikmatan.
setelah
puas tante Nita menarikku berbaring menindihku. Kunikmati setiap
sentuhannya pada badanku. Sekitar 15 menit kubaringkan dia kubuka
pahanya lebar-lebar kumasukkan lagi penisku dengan cepat kelubang
vaginanya dan tante Nita mendesah kecil. Dengan segera desahan itu
menjadi erangan dan jeritan ketika aku mempercepat gerakan pantatku.
Tangannya bergerak taktentu demikian pula kakinya yang mengkang lebar
itu.
" aargghh.. oouuhh" jerit tante Nita. Tapi aku tak
memperdulikan jeritannya itu, pantatku terus beraksi, penisku menerobos
masuk ruang vaginanya. Kurasakan lahar panas dipenisku akan meledak.
Maka kurankul pundaknya dan mulutku kubenamkan dileher tante Nita,
dengan satu hentakan pantat yang keras kubenamkan penisku
sedalam-dalamnya dilubang vaginanya. Pantatnya bergera hebat menahan
rasa nikmat yang menjalari tubuhnya. Pahanya membelit erat pinggangku
dan mulutnya menjerit tak karuan kemudian gelombang orgasme melanda
seluruh tubuhku. " Crot..crot..crot" spermaku mengalir deras diliang
vaginanya diiringi jeritan keras tante Nita.
" Tante sudah puas kan?" bisikku. Dia mengangguk dan akhirnya kami berdua tertidur tanpa sempat merubah posisi.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar