Namaku Krisna, umurku 26 tahun. Kejadian ini kira-kira setahun yang
lalu, ketika aku menelepon ternyata salah sambung. Saat itu aku
menelepon temanku tapi ternyata di seberang sana tersambung ke salah
satu kantor. Sebut saja yang menjawab namanya Mbak RS, umurnya 33 tahun.
Karena suaranya yang bagus, merdu dan agak ngebas, aku mencoba untuk
mencari bahan pembicaraan lain supaya jangan diputus, ternyata dia
menanggapi. Aku tanyakan dengan agak nekad apakah dia sudah punya pacar,
"Belum" dia jawab baru ditinggal pacarnya. Ketika lama bicara akhirnya
kami mencatat nomor telepon masing-masing.
Keesokan harinya aku
menelpon dia lagi, kali ini pembicaraan ngalor-ngidul, tanpa disadari
ketika bicara tentang pengalaman pacaran, dia bilang, "Kalau udah nikah
hubungan tidak terlalu intens karena agak bosan.." wah ternyata dia
berbohong, akhirnya dia mengaku kalau dia sudah menikah dan punya anak 1
yang berumur 4 tahun.
Akhirnya aku jadi makin berani lalu
kutanyakan bagaimana rasanya bulan madu karena aku sama sekali belum
pernah merasakan berdekatan dengan wanita (walaupun itu yang namanya
ciuman, swear belum pernah). Dia bilang, "Itu sih alamiah.." kali ini
dia mulai tidak malu-malu lagi.
Lalu kutanya lagi, "Gaya apa yang biasanya dilakukan."
Mak RS menjawab, "Kalau Masku pada awal permainan sangat menyukai menciumi leherku kemudian baru menghisap-hisap payudara.."
Lalu kutanya lagi, "Kalau Mbak senangnya gimana..?
"Aku sih biasanya paling senang di atas.. cepet nyampe..!" balasnya manja.
Masih dipercakapan telepon juga kutanyakan, "Tolong dong Mbak ajarin aku.. Nggak ada bekasnya ini kan.. Mbak ikut KB kan..?"
"Enak aja.. cari aja perempuan yang masih single kemudian nikahi.. bereskan.." balasnya dengan nada sedikit genit.
Wah ternyata Mbak RS ini jinak-jinak merpati.. aku menjadi semakin tertantang. Lalu kucoba pancing kembali.
"Iyah deh.. enggak usah yang berat-berat.. ciuman ajah.."
Ternyata
dia mulai memberi angin dengan memberi jawaban, "Lihat aja belum udah
mau cium-cium.. entar kalau udah liat malah lari..?
Aku menimpali kembali, "Siapa yang lari saya atau Mbak..?
Dia jawab, "Udah ketemu aja deh.. di mana..?
Langsung kujawab, "Di KFC aja terus langsung nonton.. filmnya bagus.. The Entrapment? Mbak enggak usah balik ke kantor aja"
Akhirnya di akhir percakapan kami janjian untuk ketemu besok jam 12 siang di KFC.
Esok
harinya jam setengah dua belas aku sudah nongkrong di KFC, tepat jam 12
ada seorang wanita setengah baya dengan rambut panjang disemir agak
merah, memakai jas dengan dalaman serta celana panjang. Waduh, seksi
sekali, tingginya kira-kira 170 cm, berat 65 kg. "Waduh montok cing.."
pikiranku langsung tambah ngeres, aku bersumpah bahwa aku harus dapat
menyetubuhinya.
Hanya sebentar di KFC kemudian kami meluncur ke
21, kebetulan film baru akan mulai. Kami duduk di tengah pinggir,
kebetulan karena hari Senin yang nonton cuma sedikit. Setelah film
dimulai, 'senjata rahasiaku' mulai berdiri kencang. Kemudian kuberanikan
untuk memegang tangannya, ternyata dia diam saja.
Aku berbisik,
"Mbak bohong katanya ditelepon bilang sudah nenek-nenek tapi nyatanya
masih seperti umur 20 tahun, beruntung yah suami Mbak."
Lalu aku berbisik lagi, "Mana janjinya Mbak.. katanya boleh cium kalau enggak lari.."
Kemudian dia melihat ke sekeliling, "Malu.. ntar ketahuan orang.."
Saya bilang kembali, "Sepi kok Mbak..!"
Dalam
keremangan aku melihat dia merapat-rapatkan kedua bibirnya untuk
membersihkan lipstiknya. Aku mulai menempelkan bibirku pada pipinya.
Busyet, wangi sekali. Kemudian tanpa ba.. bi.. Bu lagi kulumat bibirnya.
Ternyata dia melawan lumatanku dengan penuh gairah. Tanganku tak dapat
diam lagi, kemudian menggerayang ke lehernya terus ke buah dadanya.
Waduh, besar sekali. Langsung kuremas dan pelintir puting susunya. Nafas
Mbak RS mulai ngos-ngosan.
Tiba-tiba tanganku disentakkan dan ciumanku dihentikan. Dia bilang, "Sudah Kris, jangan terlalu jauh.. aku sudah nikah..!"
Tapi
aku tidak mau menyerah, dengan penuh trik kupegang tangannya lalu
kubimbing ke arah kemaluanku (kupikir pasti aku ditampar karena kurang
ajar). Ternyata dia diam saja. Lalu kukeluarkan kemaluanku, kutempelkan
tanganya di kemaluanku. Mbak RS terhenyak, "Nekad kamu Kris.."
"Biarin Mbak.." balasku nakal.
"Gede dan panjang juga yah barang kamu.." bisik Mbak RS genit.
"Iya Mbak aku udah enggak tahan lagi nih.." balasku mesra.
"Nanti aja keluarin di kamar mandi..!" goda Mbak RS.
"Enggak mau.. pengen sama tangan Mbak..!" bisikku manja.
"Pusing ya.." Mbak RS terus menggodaku.
"Iyah.." balasku mantap.
Akhirnya
Mbak RS mengeluarkan lotion dari tasnya kemudian mengocok barangku.
"Oooh.. syhhkk.. nikmatnya.." Tangan Mbak RS yang super halus dan penuh
pengalaman mengocok barangku. Selang beberapa saat, "Sreet.. srett"
keluar sudah spermaku akibat kocokan mesra tangan Mbak RS.
Ketika
film selesai kami keluar dan jalan-jalan. Aku membelikan dia baju untuk
anaknya, jalan-jalan kembali, makan hingga jam menunjukkan pukul 8
malam.
"Mbak RS, enggak dimarahin sama Mas.. pulang lambat..?
"Tadi udah bilang ada temen ulang tahun jadi pulang agak lambat.."
Aku
mengantarnya pulang. Di tengah perjalanan terlihat plang hotel.
Pikiranku mulai nakal. Wah bawa saja ke sini. Aku memasukkan mobilku ke
hotel.
Mbak RS protes, "Mau ngapain ke sini..?
"Kita ngobrol.. untuk saling kenal lagi Mbak.. Aku enggak akan nakal kok Mbak", balasku mesra, Mbak RS diam saja.
Ketika
telah di dalam, Mbak RS tampak kikuk. Kucoba menenangkannya, "Santai
Mbak.." lalu dia membuka sepatunya, aku menghampirinya. "Wah saya kalah
tinggi MBak yah.." tapi enggak ada pengaruh kalau udah ditempat tidur.
"Mbak aku pengen cium bibir Mbak lagi.." lalu aku menghampirinya, dia
diam saja. Kemudian kulumat bibirnya. Dengan setengah paksa kubuka
bajunya lalu celana panjangnya, dia berontak lalu kujepit badannya
walaupun badannya besar dan montok tapi tenaganya tetap kalah. "Kris..
jangan Kris.. jangan maksa dong.." Aku tidak peduli, dengan cepat kubuka
celanaku dan bajuku kemudian dengan sigap kumasukkan barangku yang
besar dan panjang ke liang senggamanya yang ternyata sudah basah. Mbak
RS melenguh, dengan cepat kugerakkan turun naik. Masih barangku menancap
di dalam liang kewanitaannya, kuguling-gulingkan badannya sehingga
kadang dia di atas kadang dia di bawah.
Lama-lama dia terangsang
juga, akhirnya sama-sama kami mencapai orgasme. Kemudian dengan cepat
kujilati bibir kemaluannya sampai kemudian dia orgasme kembali. Akhirnya
impianku terwujud untuk menyetubuhi tubuh Mbak RS yang montok, tinggi,
agak gemuk dan punya anak 1. Oooh nikmat sekali.
Jika ada rekan-rekan cewek (terutama yang sudah married) mau kenalan silakan kirim e-mail. Barangku besar dan panjang loh.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar