Jumat, 15 Februari 2013

Curhat Indah 11 : Bulan Penyesalan

Hari ini hari ke 6 puasa. Selama itu pula aku menghentikan kegiatanku melayani pelangganku. Aku ingin bertobat... Apalagi pengalamanku yang terakhir menambah keinginanku untuk berhenti.

Tetap 2 hari sebelum puasa, aku melayani tamuku seperti biasa. Tampaknya dia sangat puas dengan pelayananku, karena itu ia menawarkan untuk melayani temannya juga. Semula aku ragu-ragu, karena semua tamuku selama ini diseleksi oleh Joe. Tapi kali ini aku mencoba lepas dari Joe, aku terima tawaran itu.

Aku kemudian pergi ke sebuah rumah di kawasan Kemang. Disana aku disambut oleh Arif, seorang lelaki berumur sekitar 40 tahun. Aku dipersilakan masuk, rumahnya cukup besar dan mewah. Perabotnya bergaya tradisional Jawa. Dipadukan dengan rimbunnya halaman, terasa begitu asri.

Aku disuruh masuk ke sebuah kamar, setelah itu Arif mulai mencumbuiku. Dan seperti biasa dilanjutkan dengan telanjang dan hubungan seks. Arif meminta aku yang aktif, karena itu aku duduk diatasnya dan mengoyangkan pinggulku sampai akhirnya terasa penisnya mengeluarkan sperma dalam vaginaku, croot...croot...crooooottt.....

Setelah selesai Arif memintaku tetap telanjang, dengan lembut ia mengikat kedua tanganku ke rangka tempat tidur. Setelah itu ia menciumiku, aku kegelian, entah kenapa, Arif bisa membuatku bergairah dan geli, padahal biasanya aku mati rasa melayani pelangganku.

Kemudian Arif keluar kamar...tidak beberapa lama kemudian ia masuk kembali bersama seorang pemuda. Aku tersentak kaget...pemuda itu bukan pemuda biasa, ia adalah lelaki idiot yang terus menerus tertawa menyeringai. Air liurnya menetes seperti anak bayi, lidahnya sering kali keluar masuk dan mata sedikit juling.

Aku berusaha meronta dan membebaskan diriku, tetapi tanganku terikat. Arif tidak perduli, ia menuntun pemuda itu mendekat, membuka bajunya, dan ya Tuhan... menyuruhnya meniduriku...

Pemuda itu tertawa-tawa senang, persis seperti anak kecil yang diberi permen. Ia menaikiku dan memasukkan penisnya ke vagina dan anusku bergantian. Ya betul - betul bergantian, masuk vagina, lepas, masuk anus, lepas, masuk vagina kembali .... begitulah yang terjadi. Sementara bibirnya bernafsu menggigiti mulut dan bibirku... Besar penisnya tidak normal, jauh lebih besar dari semua orang yang pernah aku layani, vaginaku terasa sesak, perih dan nyeri...

Aku mencoba berontak tetapi tidak berhasil, sampai ia mengeluarkan spermanya... Croot...Crooot....Croooooot.... Ia berteriak-teriak seperti orang kesurupan. Aku betul-betul muak, tidak kuat lagi aku ikut berteriak kesakitan... Namun rupanya ia merasa teriakanku menyakitinya, ia marah dan menendangiku. Setelah itu ia memasukkan tanggannya ke vagina dan anusku, gila... rasanya sakit sekali, perih dan nyeri... Arif terlambat mencegah hal itu dan mencoba melepaskan tangannya dari vaginaku. Setelah berhasil, ia segera meminta tolong pembantunya.

Akhirnya pemuda tadi dibawa keluar setelah 2 orang pembantu ikut memeganginya. Sementara aku terkapar lemas dan kesakitan. Arif meminta maaf atas kejadian itu dan membuka ikatan tanganku, tetapi semua sudah terjadi. Anus dan vaginaku terasa perih akibatnya, sementara vaginaku masih belepotan sperma. Aku mengelap vaginaku dengan CDku. Memakai bajuku kembali dan pulang....

Wajah pemuda idiot itu terus membayangiku, tertawanya saat ia orgasme masih terngiang. Aku jijik padanya, aku jijik pada diriku sendiri yang sudah melayani nafsunya. Aku ingin berhenti menjual tubuhku, membiarkan tubuhku dilihat, dijamah, disetubuhi, disodomi dan yang terakhir, dikerjai oleh seorang pemuda idiot... Aku capek jadi PSK, aku ingin berhenti...

Uang yang terkumpul baru sekitar 25 juta... aku tahu itu pasti tidak cukup untuk berobat. Tapi aku pasrah, aku ingin bertobat...aku tidak ingin melakukannya lagi...

Joe masih tetap menemaniku, ia masih setia mencarikan pelanggan untukku. Ia juga yang selalu menjadi pelarianku, untuk kesedihanku, untuk kemarahanku, untuk nafsuku...

Hampir setiap selesai aku melayani tamu aku mampir ke tempatnya. Aku menangis di bahunya... dia dengan lembut membelaiku, mengusap rambutku, menciumku... dan aku membalasnya dengan menyerahkan tubuhku...

Aku nggak tahu apa ini cinta, pelampiasan nafsuku atau aku sekedar butuh perhatian dan pelarian. Maafkan aku Joe, aku sendiri tidak yakin dengan apa yang aku rasakan. Yang pasti aku merasa nyaman denganmu, merasa hangat, dan juga kamu bisa menjadi pelampiasan nafsuku yang bergejolak.

Tapi sekarang aku ingin berhenti...
Aku ingin bertobat...

maafkan aku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...