Jumat, 15 Februari 2013

Curhat Indah 7 : Aku Dijual

Andi benar-benar gila!!! Jahat!!! Aku Benci dia!!!

Senin siang kemarin aku ditelpon oleh Andi, dia mengatakan agar aku datang malam harinya ke sebuah hotel di kawasan Mangga Dua. Katanya ada yang ingin dibicarakan katanya. Karena kupikir dia akan membicarakan tindakannya waktu malam Minggu lalu aku setuju saja. Dia menyuruh aku menghubungi resepsionis untuk mengambil kunci, sementara kamar sudah dia bayar dan kunci yang satunya dia bawa.

Aku tanpa curigaaku pergi ke sana. Sepertinya semua lancar karena Andi sudah mengaturnya. Aku masuk ke kamar, dan menunggu Andi. Rupanya AC kamarku tidak terlalu dingin, malahan cenderung panas. Aku membuka seluruh pakaianku, toh Andi sudah biasa melihatnya pikirku. Tak terasa aku tertidur.

Sekitar jam 12, aku merasa ada orang meraba-raba tubuhku. Pasti Andi sudah pulang pikirku. Aku tetap memejamkan mata nafas dan tengkurap merasakan sentuhannya. Tak lama vaginaku sudah mulai basah, sepertinya Andi juga mulai bernafsu, aku merasakan tubuhnya menindih tubuhku dan mulai memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Awalnya aku merasa aneh karena rasanya penis Andi tidak seperti biasanya. Mungkin karena posisinya dari belakang pikirku ladi, karena biasanya kami berhadapan. Aku menikmatinya, sambil menutupkan mukaku ke bantal. Enak sekali rasanya... untuk sementara aku melupakan kekesalanku pada Andi dan hanyut terbawa nafsu birahiku.

Setelah itu tubuhku dibalikkan, aku membuka lebar-lebar pahaku agar penis Andi bisa segera masuk. Ufff...kali ini terasa begitu keras... aku melenguh nikmat...
"Aahhhh... Ndi, enak banget..."
Mataku masih ku pejamkan menikmati genjotan Andi, dia memeluk dan menciumi leherku sambil terus memasukkan penisnya. Aku mencium parfum yang baunya asing bagiku. Mungkin Andi mengganti parfumnya.
"Parfum baru ya Ndi..."
Andi tidak menjawab. Tiba-tiba aku merasa hal yang aneh. Biasanya tubuh Andi tidak segemuk ini. Aku segera membuka mataku dan mencoba melihat Andi.

Ya Tuhan...Ini pasti bukan Andi, aku meronta mencoba melepaskan diri.
"Siapa kamu!!! "
Tapi orang tersebut malah membentangkan kedua tanganku dan menekannya, sambil terus menggenjot penisnya.
"Betul kata Andi, kamu memang cantik, putih dan yang lebih penting, vaginamu legiit sekali...", kata orang itu sambil menyeringai.
"Siapa kamu! Kok kamu bisa masuk...", aku mulai ketakutan.
Orang itu tidak menjawab, melainkan makin bergairah dan mencoba menciumi bibirku.
Aku mencoba menghindar, wajahku kupalingkan ke kiri ke kanan, tetapi dia terus saja berusaha menciumiku dan penisnya makin menegang.
"Stop...berhenti... tolooong..." teriakku. Tetapi aku tidak bisa melawan, tubuhnya lebih besar dan jauh lebih kuat dari usahaku.
"Tolong, hentikan...hentikan...", pintaku mulai menangis.
Tetapi orang itu malah semakinberingas, dia semakin bernafsu dan akhirnya...crooot...crooootttt....croooootttt... Kurasakan penisnya menyemburkan cairan dalam vaginaku. Sementara dia begitu bernafsu menyedot dan menggigit leherku.
Aku hanya bisa pasrah... menangis... Andi tega sekali... jahat... apa maksudnya semua ini...
Akhirnya orang tersebut mengendurkan pelukannya, penisnya kurasakan mulai lemas dan lepas dari vaginaku.
"Siapa kamu?", aku bertanya lagi sambil menangis.
"Kok tanya-tanya, bukannya Andi udah ngasih tau. Panggil aja gue Joe...", katanya.
"Apa maksudmu Andi sudah memberi tahu...", aku agak bingung.
"Nggak usah belagak lugu deh, urusan bayarannya minta ama Andi aja...". Joe mulai berdiri, dan pergi masuk ke kamar mandi.
Aku mengejarnya, "Jadi maksudmu ini semua Andi yang mengatur?"
"Lah bukannya biasanya juga begitu...?", Joe kelihatannya tidak main-main.
Aku terdiam, kembali ke samping tempat tidur dan duduk bersimpuh di lantai. Menangis... Andi...kamu tega...kamu jual aku...
Selesai kencing, Joe keluar kamar mandi dan mulai memakai pakaiannya.
"Sorry gue harus jalan lagi...thanks atas pelayanannya, kamu cantik, manis, putih, wangimu harum dan vaginamu begitu rapat. Aku puas banget deh. Ntar kapan-kapan aku booking lagi ya lewat Andi..."
Aku tidak memperdulikan Joe lagi. Aku merasa dadaku seperti tertusuk...dalam dan sakit...aku tidak percaya...Andi menjualku....
Aku begitu percaya pada Andi, tapi apa yang dia lakukan padaku...

Aku tidak sadar Joe telah pergi dan membiarkan pintu kamar terbuka...aku tidak perduli...aku marah, kecewa, sedih, malu....

Aku segera memakai pakaianku dan pulang....

Aku benci kamu Andi!

AKU BENCI KAMU !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...