Jumat, 15 Februari 2013

Curhat Indah 5 : Kok Kamu Gitu Sih

Sepagian ini Andi terus menerus menelponku. Dia minta maaf dan berusaha untuk meyakinkanku apa yang terjadi kemarin bukan berarti dia tidak menyayangiku. Akhirnya aku setuju untuk diajak pergi makan siang.
Kami berputar - putar sebentar sebelum akhirnya berhenti di sebuah restoran. lalu makan siang.
Sehabis itu Andi mengajakku kembali ke tempat kemarin. Semula aku menolak, tetapi karena Andi terus membujukku akhirnya aku menyerah. Aku tahu apa yang bakal terjadi, tetapi bujukan Andi berhasil meyakinkanku,
Sesampainya di tempat kemarin, kembali Andi langsung menelanjangiku.
"Andi, sabar Ndi..."
"Kenapa lagi sih!", katanya agak kesal
"Ntar pelayannya datang, aku malu dong Ndi..."
"Kok sama aku nggak?"
"Kamu kan pacarku Ndi... Please stop"
Andi tidak menjawab, tetapi malah meneruskannya dengan menggumuliku.
Benar saja, kejadian kemarin terulang kembali. Pelayan yang sama kembali masuk saat aku sedang telanjang bulat. Andi sedang menjilati vaginaku, dan dengan tenangnya bangkit dan membiarkan tubuhku yang sedang mengangkang di tempat tidur untuk mengambil dompet. Dia bisa cuek karena memang masih berpakaian lengkap, sementara aku... masih berbaring pasrah telanjang bulat. Aku hanya bisa menutupi payudara dan vaginaku sementara Andi membayar.
"Nggak usah pake ditutupin In, biarin aja kebuka, ntar aku turun lagi nih...", Andi memerintahkanku melepas tanganku dari bagian paling pribadiku. Sementara dihadapanku masih ada si pelayang yang menunggu pembayaran kamar.
"Buka tanganmu, In!", Andi membentakku.


Aku menurut, kedua tanganku kuletakkan disamping, dan kubiarkan si pelayan menikmati tubuhku...
"Temenin saya disini mas!", kata Andi. Aku semakin kaget, artinya Andi sengaja menyuruhnya tinggal dan melihat tubuh telanjangku
Lalu Andi kembali menindihku dan melakukan hubungan sex seperti biasanya...seperti tidak ada orang lain yang melihat...
Ia berkali-kali menyuruhku berganti-ganti posisi...sementara sang pelayan duduk menukmati sambil tersenyum...
Andi benar-benar tega... sudah dua kali ini aku seperti dipaksa telanjang di depan orang. Aku hanya bisa diam dan membiarkan Andi mencapai klimaksnya di dalam vaginaku. Aku sedih...bingung...kenapa dia begitu tega...
Aku malu Ndi...
Aku memang pernah melakukan kesalahan, tapi caramu memperlakukan aku...
Aku bukan pelacur yang mau ditelanjangi di depan orang-orang...
Aku melakukannya sama kamu karena aku sayang kamu...
Aku sedih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...