Aku mulai memijat betisnya. Oh mulus sekali kulitnya. Sekitar 5 menit
memijat betisnya, tanganku naik ke pahanya. Mulanya dia diam saja. Lalu
aku beranikan diri menaikkan pijatanku ke pangkal pahanya.
"Hmm.. Enak Jack. Kamu pinter.. Ya.. Di situ Jack.."
Aku
sengaja meremas-remas pahanya semakin naik hingga jari kelingkingku
menggesek-gesek memeknya yang masih dibalut baju senam itu. Aku
pura-pura tak merasakannya. Mendapat pelakuan seperti itu, dia malah
melebarkan pahanya namun matanya masih terpejam. Nafasnya pun sudah
tidak beraturan. Melihat dia sudah bernafsu aku menghentikan pijatanku.
Lalu dia membuka matanya..
Selasa, 23 Juli 2013
Cerita Skandal Dengan Mama Kawanku 1
Perkenalkan namaku Jacky (teman-teman biasanya memanggilku Jack). Umurku
29 tahun. Postur tubuhku standar bule. Tinggi 185 cm, berat 82 kg.
Wajahku biasa-biasa saja. Sekarang aku bekerja di salah satu perusahaan
garmen di Medan, bagian marketing. Aku tinggal sendiri di sebuah tempat
kost di Medan karena orangtuaku tinggal di Pematang Siantar.
Awal cerita, aku berkenalan dengan seorang cowok sebut saja Hendrik. Kebetulan Hendrik satu kantor denganku dan dia adalah manager saya. Sejak perkenalan itu, akhirnya kami semakin akrab dan akhirnya bersahabat. Itu karena kami mempunyai banyak persamaan pada diri masing-masing. Kami suka clubbing (dugem). Setiap malam minggu kami selalu menghabiskan waktu untuk dugem bersama cewek kami masing-masing. Yah, double date begitulah. Hendrik termasuk keluarga orang berada. Itu terlihat dari rumahnya yang megah dan beberapa mobil mewah yang nongkrong di garasinya. Maklumlah, orang tuanya pengusaha furniture antik untuk dikirim keluar negeri tapi dia lebih suka bekerja di luar daripada membantu orang tuanya.
Awal cerita, aku berkenalan dengan seorang cowok sebut saja Hendrik. Kebetulan Hendrik satu kantor denganku dan dia adalah manager saya. Sejak perkenalan itu, akhirnya kami semakin akrab dan akhirnya bersahabat. Itu karena kami mempunyai banyak persamaan pada diri masing-masing. Kami suka clubbing (dugem). Setiap malam minggu kami selalu menghabiskan waktu untuk dugem bersama cewek kami masing-masing. Yah, double date begitulah. Hendrik termasuk keluarga orang berada. Itu terlihat dari rumahnya yang megah dan beberapa mobil mewah yang nongkrong di garasinya. Maklumlah, orang tuanya pengusaha furniture antik untuk dikirim keluar negeri tapi dia lebih suka bekerja di luar daripada membantu orang tuanya.
Cerita Dengan Tante Linda Yang Hot
Namaku Ade, umurku waktu itu sekitar 19 tahun, aku kini kuliah di OSU,
Amerika. Kebetulan aku kost di salah satu kenalan Oom aku di sana yang
bernama Tante Linda. Wuih, dia itu orangnya baik benar kepadaku.
Kebetulan dia seorang istri simpanan bule yang kaya raya tapi sudah tua.
Jadilah aku kost di rumahnya yang memang agak sepi, maklumlah di sana
jarang memakai pembantu sih. Tante Linda ini orangnya menurutku sih
seksi sekali. Buah dadanya besar bulat seperti semangka dengan ukuran
36C. Sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan kaki langsing seperti
peragawati. Sedangkan perutnya rata soalnya dia belum punya anak, yah
maklumlah suaminya sudah tua, jadi mungkin sudah loyo. Umurnya sekitar
33 tahun tapi kulitnya masih mulus dan putih bersih. Hal ini yang
membuatku betah berlama-lama di rumah kalau lagi nggak ada urusan
penting, aku malas keluar rumah. Lagian aku juga bingung mau keluar
rumah tapi nggak tahu jalan.
Cerita Seru Rejeki Nomplok
Terus terang aku naksir sama Dwi yang ramah ini. Walaupun tubuh tante
Juliet lebih matang dan menggiurkan, aku tak mencoba untuk naksir, sebab
selain aku menaruh hormat sama dia, juga seleraku hanya kepada wanita
yang lebih muda saja. Jadi, Dwi-lah sasaranku. Kaki Dwi sungguh indah.
Panjang, mulus dan dihiasi bulu-bulu halus, apalagi pahanya. Aku sangat
menikmati kalau ngobrol dengannya di ruang tengah atau di ruang tamu.
Dwi kalau di rumah senang mengenakan T-shirt ketat dan celana pendek.
Ngobrol sambil sesekali mencuri pandang ke paha mulus berbulu halusnya.
Aku nggak tahu apakah Dwi udah punya pacar atau belum, kawannya banyak.
Kenal makin dekat sama Dwi membuatku semakin bernafsu untuk menggeluti
tubuh idealnya. Faktor lain yang membuatku bernafsu adalah aku yakin Dwi
masih perawan.
Terus terang aku bukannya belum pernah berhubungan seks. Walaupun masih kuliah, aku pernah berhubungan seks dengan X orang, tapi baru sekali merasakan perawan. Yang pertama, keperjakaanku kuserahkan kepada mahasiswi perguruan tinggi swasta yang sudah tak perawan lagi. Namanya Niken makanya aku sering dipanggil "SonKen (Sony Niken)". Beberapa kali aku menikmati seks sama dia sampai dia dropp-out dan akhirnya "jualan" diri. Hubunganku putus. Yang kedua, ini yang menarik, dengan sahabatku, teman kuliah seangkatan (2 th lebih muda dariku). Kami sebenarnya hanya teman akrab saja, sering belajar bersama, bahkan tidur bersama (tidur beneran lho!), dia sering menginap di kamarku kalau kami mengerjakan tugas sampai larut malam. Juga aku sering menginap di kamarnya, tapi tak terjadi "apa-apa", orang cuman sahabat erat. Setelah 2 tahun amat dekat, terjadilah.. Aku benar-benar terharu dia dengan ikhlas menyerahkan segalanya kepadaku dan tak menyesalinya. Hubungan seks dengan perawan dan disusul hubungan2 berikutnya memang luar biasa nikmatnya!
Terus terang aku bukannya belum pernah berhubungan seks. Walaupun masih kuliah, aku pernah berhubungan seks dengan X orang, tapi baru sekali merasakan perawan. Yang pertama, keperjakaanku kuserahkan kepada mahasiswi perguruan tinggi swasta yang sudah tak perawan lagi. Namanya Niken makanya aku sering dipanggil "SonKen (Sony Niken)". Beberapa kali aku menikmati seks sama dia sampai dia dropp-out dan akhirnya "jualan" diri. Hubunganku putus. Yang kedua, ini yang menarik, dengan sahabatku, teman kuliah seangkatan (2 th lebih muda dariku). Kami sebenarnya hanya teman akrab saja, sering belajar bersama, bahkan tidur bersama (tidur beneran lho!), dia sering menginap di kamarku kalau kami mengerjakan tugas sampai larut malam. Juga aku sering menginap di kamarnya, tapi tak terjadi "apa-apa", orang cuman sahabat erat. Setelah 2 tahun amat dekat, terjadilah.. Aku benar-benar terharu dia dengan ikhlas menyerahkan segalanya kepadaku dan tak menyesalinya. Hubungan seks dengan perawan dan disusul hubungan2 berikutnya memang luar biasa nikmatnya!
Pengalaman Nikmat Dengan Janda
Kisah percintaanku dengan wanita setengah baya sangat mendebarkan.
Setidaknya itu menurutku.Karena untuk bisa tidur dengan mereka, aku
harus melakukan berbagai rayuan halus.Berikut adalah kisahku dengan
Ella, seorang janda dengan satu orang anak.
Ella, 35th, adalah seorang wanita sederhana. Wajahnya keibuan dengan kulit
kuning langsat.Entah kenapa aku punya hasrat tinggi padanya. Padahal kami selama ini hanya berteman biasa. Itu berawal ketika kami sedang berkumpul di sebuah villa. Kami kebagian satu kamar bersama.
Kamu cantik sayang,pujiku pelan ke telinganya.
Sementara si kecil tertidur di ranjang kecil di samping kami.
Ella menyandarkan kepalanya di bahuku. Kuusap kepalanya yang terbalut jilbab biru itu.Tubuh ramping padat itu kupeluk erat. Ella menoleh ke arahku.Tapi bibirnya masih kelu. Ia membiarkan aku mengendalikan suasana yang romantis.
Ella, 35th, adalah seorang wanita sederhana. Wajahnya keibuan dengan kulit
kuning langsat.Entah kenapa aku punya hasrat tinggi padanya. Padahal kami selama ini hanya berteman biasa. Itu berawal ketika kami sedang berkumpul di sebuah villa. Kami kebagian satu kamar bersama.
Kamu cantik sayang,pujiku pelan ke telinganya.
Sementara si kecil tertidur di ranjang kecil di samping kami.
Ella menyandarkan kepalanya di bahuku. Kuusap kepalanya yang terbalut jilbab biru itu.Tubuh ramping padat itu kupeluk erat. Ella menoleh ke arahku.Tapi bibirnya masih kelu. Ia membiarkan aku mengendalikan suasana yang romantis.
Pengalaman Mengejutkan 3
Teh Endang memandangku dengan pandangan sinis. Ia memandangi badan saya
dari ujung rambut ke ujung kaki. Memang badan saya atletis, maklum saya
rajin fitness. Tanpa aba-aba terlebih dahulu, Teh Endang langsung
mengarahkan ciumannya kearah bibir saya. Tangannya meremas kedua pantat
saya. Ciumannya sangat ganas dan liar. Mendapat perlakuan itu saya kaget
sambil sedikit senang. Ternyata saya tidak dimarahi seperti yang telah
saya bayangkan sebelumnya. Saya secara spontan membalasnya dengan liar
pula. Pada waktu tangan saya hendak menyusup ke arah payudaranya dia
menepis tangan saya.
"Gus masa cuma si Yuyun doang yang kebagian, Endang juga mau..", katanya sambil memegang penis saya yang dari tadi sudah berdiri.
"Belum apa-apa udah mau pegang punyaku, kamu nakal Gus..", katanya sambil tersenyum padaku.
"Abis Teh Endang duluan sih.. tuh liat punya saya sampe bediri gini..", kataku.
"Gus ayo ke kamar Endang aja, malu kalo ada si Yuyun", katanya sambil menggandeng tanganku menuju kamarnya.
Setelah sampai kamar Teh Endang, ia menyuruhku untuk melepaskan pakaiannya.
"Gus kamu bukain baju Endang ya, ga usah malu-malu, BH dengan CD-nya juga ya.. sampe Endang telanjang.. kaya kamu", katanya sambil tertawa kecil padaku.
"Gus masa cuma si Yuyun doang yang kebagian, Endang juga mau..", katanya sambil memegang penis saya yang dari tadi sudah berdiri.
"Belum apa-apa udah mau pegang punyaku, kamu nakal Gus..", katanya sambil tersenyum padaku.
"Abis Teh Endang duluan sih.. tuh liat punya saya sampe bediri gini..", kataku.
"Gus ayo ke kamar Endang aja, malu kalo ada si Yuyun", katanya sambil menggandeng tanganku menuju kamarnya.
Setelah sampai kamar Teh Endang, ia menyuruhku untuk melepaskan pakaiannya.
"Gus kamu bukain baju Endang ya, ga usah malu-malu, BH dengan CD-nya juga ya.. sampe Endang telanjang.. kaya kamu", katanya sambil tertawa kecil padaku.
Pengalaman Mengejutkan 2
Setelah berkata demikian terasa sekali selangkangan Yuyun basah total,
seperti ada cairan yang lebih banyak keluar dari vaginanya. Ternyata
Yuyun orgasme yang kesekian kalinya. Saya tidak tahu apakah dia sudah
orgasme sebelum ini. Cairan itu menjalar keseluruh bagian
selangkangannya lalu menjalar ke pahanya dan juga berkumpul dipantatnya.
Lalu badannya bergetar dan terdiam sejenak sepertinya ingin merasakan
kepuasan yang ada saat orgasme.
Sesudah itu ia tersenyum manja kepadaku dan berkata, "Gus.. kamu dah belum?".
"Ya belum dong, orang kontol gue aja belum ngerasain memek Yuyun..", kataku sambil memelintir puting payudaranya.
"Ahh.. ehhmm.. ya udah cepetan masukin Gus.. tapi cepet ya takut Bu Endang dateng..", katanya sambil membuka kedua pahanya dan melebarkan vaginanya yang sudah basah.
Sesudah itu ia tersenyum manja kepadaku dan berkata, "Gus.. kamu dah belum?".
"Ya belum dong, orang kontol gue aja belum ngerasain memek Yuyun..", kataku sambil memelintir puting payudaranya.
"Ahh.. ehhmm.. ya udah cepetan masukin Gus.. tapi cepet ya takut Bu Endang dateng..", katanya sambil membuka kedua pahanya dan melebarkan vaginanya yang sudah basah.
Pengalaman Mengejutkan 1
Di rumah, saya tinggal dengan kedua orang tua dan dua orang adik
perempuan, kedua orang tua saya bekerja dan kedua adik saya masih duduk
dibangku sekolah, sedangkan saya kuliah di salah satu universitas
terkenal di Jakarta. Nama saya Agus (bukan nama asli). Kami tinggal
disebuah komplek perumahan yang tidak begitu elit di Bogor. Rumah kami
saling berdekatan dengan tetangga sebelah dan kami cukup mengenal satu
sama lain sehingga terkadang kami saling membantu, mereka datang kerumah
atau sebaliknya.
Kejadiannya lima tahun yang lalu, suatu ketika tetangga saya pindah rumah. Tepatnya berselang dua rumah dengan rumah saya. Dalam beberapa hari rumah itu kosong dan yang tersisa hanya sebuah lampu bohlam yang terus menyala di teras rumahnya. Saya tahu karena rumah itu selalu saya lalui kalau pulang kerumah. Persisnya satu minggu setelahnya, Rabu siang hari, disebelah rumah agak sedikit berisik. Saya kebetulan sedang tidak kuliah penasaran apa yang terjadi disana. Ternyata ada yang mengisi rumah itu. Saya hanya menonton mereka yang sedang memindahkan barang-barang kedalam rumah. Setelah saya tanya ternyata rumah itu dibeli oleh seorang wanita yang rencananya rumah tersebut akan ditempati oleh saudaranya.
Kejadiannya lima tahun yang lalu, suatu ketika tetangga saya pindah rumah. Tepatnya berselang dua rumah dengan rumah saya. Dalam beberapa hari rumah itu kosong dan yang tersisa hanya sebuah lampu bohlam yang terus menyala di teras rumahnya. Saya tahu karena rumah itu selalu saya lalui kalau pulang kerumah. Persisnya satu minggu setelahnya, Rabu siang hari, disebelah rumah agak sedikit berisik. Saya kebetulan sedang tidak kuliah penasaran apa yang terjadi disana. Ternyata ada yang mengisi rumah itu. Saya hanya menonton mereka yang sedang memindahkan barang-barang kedalam rumah. Setelah saya tanya ternyata rumah itu dibeli oleh seorang wanita yang rencananya rumah tersebut akan ditempati oleh saudaranya.
Bercinta Dengan Tante Rina
Namaku Donal, umurku 21 tahun, saya tinggal di kota Manado. Saya akan
menceritakan pengalaman saya yang benar-benar terjadi dan begitu indah
tak terlupakan bersama seorang perempuan yang sudah bersuami, namanya
Tante Rina.
*****
Kejadian ini terjadi di medio November 2003 yang lalu, ceritanya berawal dari ketika aku menelepon ke teman saya. Ternyata nomor yang saya tuju salah sambung, malahan tersambung ke nomor rumah orang yang tak saya kenal. Pada saat itu yang mengangkat telpon adalah seorang perempuan yang saya taksir umurnya sekitar 30 tahun, karena suaranya yang begitu sopan dan berwibawa. Saya mencoba untuk mencari bahan pembicaraan lain agar supaya jangan putus, ternyata dia merespon, setelah itu.. Terus saya bertanya kepadanya apakah sudah punya pacar atau belum, dan dia menjawab belum punya pacar (padahal sudah bersuami).
*****
Kejadian ini terjadi di medio November 2003 yang lalu, ceritanya berawal dari ketika aku menelepon ke teman saya. Ternyata nomor yang saya tuju salah sambung, malahan tersambung ke nomor rumah orang yang tak saya kenal. Pada saat itu yang mengangkat telpon adalah seorang perempuan yang saya taksir umurnya sekitar 30 tahun, karena suaranya yang begitu sopan dan berwibawa. Saya mencoba untuk mencari bahan pembicaraan lain agar supaya jangan putus, ternyata dia merespon, setelah itu.. Terus saya bertanya kepadanya apakah sudah punya pacar atau belum, dan dia menjawab belum punya pacar (padahal sudah bersuami).
Skandal Dengan Ayah Sahabatku
Ini adalah cerita pengakuan Sinta, pacar gelapku, ketika ia membuat
skandal dengan Oom Icar, ayah Asmi sahabatnya. Waktu itu Sinta belum
menikah denganku dan baru membuat hubungan intim dengan dr.Budi yang
pernah membantu menggugurkan kandungan hasil hubungan gelapnya dengan
kakak iparnya sendiri.
Oom Icar, 47 tahun juga cukup dikenal akrab oleh Sinta karena dia sering bertandang di rumah sahabatnya ini. Pada penampilan luarnya Oom Icar bertampang simpatik dan malah kelihatan sebagai orang alim, tapi kenapa sampai bisa berhubungan dengan Sinta ini awalnya cukup konyol. Secara kebetulan keduanya saling kepergok di sebuah hotel ketika masing-masing akan melakukan perbuatan iseng. Oom Icar saat itu sedang menggandeng seorang pelacur langganan tetapnya dan Sinta saat itu sedang digandeng dr.Budi. Keduanya jelas-jelas bertemu di gang hotel sama-sama tidak bisa mengelak. Tentu saja sama-sama kaget tapi masing-masing cepat bisa bersandiwara pura-pura saling tidak kenal.
Kelanjutan dari itu masing-masing sepakat bertemu dikesempatan tersendiri untuk saling menjelaskan dan membela diri. Bahwa kalau Sinta mengaku hubungannya dengan dr.Budi karena kena bujuk diajak beriseng dan cuma dengan laki-laki itu saja, sedang Oom Icar mengaku bahwa dia terpaksa mencari pelarian karena Tante Vera, istrinya, katanya sudah kurang bergairah menjalankan kewajibannya sebagai istri di tempat tidur. Masuk akal bagi Sinta karena dilihatnya Tante Vera yang gemuk itu memang lebih sibuk di luar rumah mengurus bisnis berliannya ketimbang mengurus suami dan keluarganya. Itu sebabnya Asmi, salah satu anaknya juga jadi bebas dan liar di luaran.
Oom Icar, 47 tahun juga cukup dikenal akrab oleh Sinta karena dia sering bertandang di rumah sahabatnya ini. Pada penampilan luarnya Oom Icar bertampang simpatik dan malah kelihatan sebagai orang alim, tapi kenapa sampai bisa berhubungan dengan Sinta ini awalnya cukup konyol. Secara kebetulan keduanya saling kepergok di sebuah hotel ketika masing-masing akan melakukan perbuatan iseng. Oom Icar saat itu sedang menggandeng seorang pelacur langganan tetapnya dan Sinta saat itu sedang digandeng dr.Budi. Keduanya jelas-jelas bertemu di gang hotel sama-sama tidak bisa mengelak. Tentu saja sama-sama kaget tapi masing-masing cepat bisa bersandiwara pura-pura saling tidak kenal.
Kelanjutan dari itu masing-masing sepakat bertemu dikesempatan tersendiri untuk saling menjelaskan dan membela diri. Bahwa kalau Sinta mengaku hubungannya dengan dr.Budi karena kena bujuk diajak beriseng dan cuma dengan laki-laki itu saja, sedang Oom Icar mengaku bahwa dia terpaksa mencari pelarian karena Tante Vera, istrinya, katanya sudah kurang bergairah menjalankan kewajibannya sebagai istri di tempat tidur. Masuk akal bagi Sinta karena dilihatnya Tante Vera yang gemuk itu memang lebih sibuk di luar rumah mengurus bisnis berliannya ketimbang mengurus suami dan keluarganya. Itu sebabnya Asmi, salah satu anaknya juga jadi bebas dan liar di luaran.
Senin, 15 Juli 2013
Cerita Dengan Pak RT Yang Nakal
Pak Vito adalah ketua RT di daerah tempat aku tinggal. Ia sering datang
ke rumahku untuk keperluan menagih iuran daerah dan biaya air ledeng.
Dia adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahunan dan mempunyai dua
istri. Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua, buktinya
ketika di rumahku kalau aku lewat di depannya, seringkali matanya
jelalatan menatap padaku seolah-olah matanya tembus pandang ke balik
pakaianku. Bagiku sih tidak apa-apa, aku malah senang kalau tubuhku
dikagumi laki-laki, terkadang aku memakai baju rumah yang seksi kalau
lewat di depannya. Aku yakin di dalam pikirannya pasti penuh hal-hal
yang jorok tentangku.
Pada suatu hari aku sedang di rumah sendirian. Aku sedang melakukan fitness untuk menjaga bentuk dan stamina tubuhku di ruang belakang rumahku yang tersedia beberapa peralatan fitness. Aku memakai pakaian yang enak dipakai dan menyerap keringat berupa sebuah kaus hitam tanpa lengan dengan belahan dada rendah sehingga buah dadaku yang montok itu agak tersembul keluar terutama kalau sedang menunduk apalagi aku tidak memakai BH, juga sebuah celana pendek ketat merk 'Nike' yang mencetak pantatku yang padat berisi. Waktu aku sedang melatih pahaku dengan sepeda fitness, tiba-tiba terdengar bel berbunyi, segera saja kuambil handuk kecil dan mengelap keringatku sambil berjalan ke arah pintu. Kulihat dari jendela, ternyata Pak Vito yang datang, pasti dia mau menagih biaya ledeng, yang dititipkan ayah padaku tadi pagi.
Pada suatu hari aku sedang di rumah sendirian. Aku sedang melakukan fitness untuk menjaga bentuk dan stamina tubuhku di ruang belakang rumahku yang tersedia beberapa peralatan fitness. Aku memakai pakaian yang enak dipakai dan menyerap keringat berupa sebuah kaus hitam tanpa lengan dengan belahan dada rendah sehingga buah dadaku yang montok itu agak tersembul keluar terutama kalau sedang menunduk apalagi aku tidak memakai BH, juga sebuah celana pendek ketat merk 'Nike' yang mencetak pantatku yang padat berisi. Waktu aku sedang melatih pahaku dengan sepeda fitness, tiba-tiba terdengar bel berbunyi, segera saja kuambil handuk kecil dan mengelap keringatku sambil berjalan ke arah pintu. Kulihat dari jendela, ternyata Pak Vito yang datang, pasti dia mau menagih biaya ledeng, yang dititipkan ayah padaku tadi pagi.
Cerita Dengan Pak Budi
aku tertarik untuk membagikan ceritaku dengan harapan mungkin di antara
pembaca ada yang dapat memberikan solusi dan tanggapan-tanggapannya.
Panggil saja aku Ade, umur 20 tahun dengan ciri-ciri tinggi 162 cm,
berat 60 kg, dada 36B, kulitku putih, aku sendiri campuran Medan-Solo.
Saat ini aku sedang berkuliah di salah satu PTS di Bandung. Dalam
keluarga, sikap orang tuaku sangat keras, mereka memberi peraturan yang
harus diingat oleh kami sebagai anak-anaknya, yaitu "DILARANG BERPACARAN
SEBELUM BERES KULIAH", jika dilanggar kami tidak akan dikuliahkan lagi.
Hal itu dapat kuatasi hingga aku lulus SMA aku tak pernah berhubungan
dengan laki-laki atau berpacaran. Sebenarnya aku sering tertarik
terhadap laki-laki, tapi jika ingat peraturan dari orang tuaku aku tidak
akan berani melangkah lebih jauh. Tapi ketika semester baru tahun 2001
ada kejadian yang tidak bisa aku lupakan.
Waktu itu tepatnya ketika aku pulang kuliah dan sedang menunggu angkutan umum (jam 8.00 malam). Waktu itu hujan turun lumayan deras, aku menunggu tapi mobil angkutan selalu saja penuh dan jalanan pun semakin sepi dan aku sudah basah kuyup tak karuan. Tiba-tiba aku melihat sebuah mobil sedan berhenti tepat di depanku. Aku melihat pengemudinya kira-kira berumur 45 tahun, beliau menawarkan tumpangan kepadaku, aku pun menerimanya karena takut tidak bisa pulang. Beliau memperkenalkan dirinya sebagai Pak Budi. Di sepanjang perjalanan beliau mengajakku berbicara kesana kemari. Beliau menawarkan kepadaku untuk berganti pakaian di rumahnya karenabeliau mempunyai putri yang seusia denganku. Aku menerima tawaran beliau karena percaya kepadanya. Akhirnya kami sampai di sebuah komplek perumahan, ketika aku masuk rumah itu gelap gulita, tak ada penghuninya. Pak Budi mengatakan mungkin putrinya belum kembali dari kuliah. Aku mengangguk tanpa curiga. Pak Budi membawakan aku piyama putrinya, beliau menyuruhku untukmengganti bajuku di kamar putrinya. Aku mengganti pakaianku tanpa menanggalkan BH dan CD-ku.
Waktu itu tepatnya ketika aku pulang kuliah dan sedang menunggu angkutan umum (jam 8.00 malam). Waktu itu hujan turun lumayan deras, aku menunggu tapi mobil angkutan selalu saja penuh dan jalanan pun semakin sepi dan aku sudah basah kuyup tak karuan. Tiba-tiba aku melihat sebuah mobil sedan berhenti tepat di depanku. Aku melihat pengemudinya kira-kira berumur 45 tahun, beliau menawarkan tumpangan kepadaku, aku pun menerimanya karena takut tidak bisa pulang. Beliau memperkenalkan dirinya sebagai Pak Budi. Di sepanjang perjalanan beliau mengajakku berbicara kesana kemari. Beliau menawarkan kepadaku untuk berganti pakaian di rumahnya karenabeliau mempunyai putri yang seusia denganku. Aku menerima tawaran beliau karena percaya kepadanya. Akhirnya kami sampai di sebuah komplek perumahan, ketika aku masuk rumah itu gelap gulita, tak ada penghuninya. Pak Budi mengatakan mungkin putrinya belum kembali dari kuliah. Aku mengangguk tanpa curiga. Pak Budi membawakan aku piyama putrinya, beliau menyuruhku untukmengganti bajuku di kamar putrinya. Aku mengganti pakaianku tanpa menanggalkan BH dan CD-ku.
Cerita sopir Pemuas Nafsu
Ini adalah kisah nyata sepupuku Renal yang di ceritakan kepadaku dan dia
memintaku untuk mengirim ke RumahSeks situs yang pertama kali aku
kenali kepadanya, situs khusus dewasa waktu ia belum bekerja. Sekarang
dia kerja jadi supir pribadi di tempat Bu Nani yang usianya sekitar 30
tahunan, Janda beranak satu yang di tinggal mati suaminya empat tahun
yang lalu.
Berikut ini adalah kisahnya:
Setelah tamat dari sekolah, aku mencoba merantau ke Jakarta. Aku berasal dari keluarga yang tergolong miskin. Di kampung orang tuaku bekerja sebagai buruh tani. Aku anak pertama dan memiliki seorang adik perempuan, yang masih sekolah di SMP.
Aku ke Jakarta hanya berbekal ijazah SMU. Dalam perjalanan ke Jakarta. Di Jakarta aku numpang di rumah sepupu, yang kebetulan orangtuanya punya Usaha warteg. Dan mereka sudah punya rumah sendiri, sepupuku yang terpaut usia 1 tahun denganku sedang kuliah di salah satu PTS Jakarta selatan. Selain berbekal ijazah yang nyaris tiada artinya itu, aku memiliki keterampilan hanya sebagai supir angkot. Aku bisa menyetir mobil, karena aku di kampung, setelah pulang sekolah selalu diajak Bapakku untuk narik angkot. Aku menjadi keneknya, Bapak supirnya. Tiga tahun pengalaman menjadi awak angkot, cukup membekal aku dengan keterampilan setir mobil.
Berikut ini adalah kisahnya:
Setelah tamat dari sekolah, aku mencoba merantau ke Jakarta. Aku berasal dari keluarga yang tergolong miskin. Di kampung orang tuaku bekerja sebagai buruh tani. Aku anak pertama dan memiliki seorang adik perempuan, yang masih sekolah di SMP.
Aku ke Jakarta hanya berbekal ijazah SMU. Dalam perjalanan ke Jakarta. Di Jakarta aku numpang di rumah sepupu, yang kebetulan orangtuanya punya Usaha warteg. Dan mereka sudah punya rumah sendiri, sepupuku yang terpaut usia 1 tahun denganku sedang kuliah di salah satu PTS Jakarta selatan. Selain berbekal ijazah yang nyaris tiada artinya itu, aku memiliki keterampilan hanya sebagai supir angkot. Aku bisa menyetir mobil, karena aku di kampung, setelah pulang sekolah selalu diajak Bapakku untuk narik angkot. Aku menjadi keneknya, Bapak supirnya. Tiga tahun pengalaman menjadi awak angkot, cukup membekal aku dengan keterampilan setir mobil.
Cerita Tante Anna Yang Montok
Cerita yang dituangkan di sini adalah kisah nyata dan bagi yang kebetulan merasa sama nama atau kisahnya mohon dimaafkan.
*****
Diawali dengan masuknya aku ke salah satu kampus yang kebetulan memang tempat cita-citaku sebagai ahli komputer. Pada tahun 1994, kepindahanku dari Jakarta Barat ke Bandung, tepatnya aku tinggal di daerah perumahan yang dulu pernah ditinggali kedua orang tuaku, dan sekarang aku tinggal bersama pembantu dan seorang anak kecil.
Beranjak dari kehidupanku yang jauh dari kedua orang tua dan aku baru saja memiliki motor untuk mendukungku berangkat ke kampus. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan bertetangga dan aku sering dipanggil untuk membantu tetangga dekat yang kadang kuperhatikan sepertinya adalah seorang wanita beranak satu dan suaminya jarang di rumah. Usianya kira-kira 32 tahun, di sini namanya aku samarkan saja yaitu Anna. Aku memanggilnya Tante Anna.
*****
Diawali dengan masuknya aku ke salah satu kampus yang kebetulan memang tempat cita-citaku sebagai ahli komputer. Pada tahun 1994, kepindahanku dari Jakarta Barat ke Bandung, tepatnya aku tinggal di daerah perumahan yang dulu pernah ditinggali kedua orang tuaku, dan sekarang aku tinggal bersama pembantu dan seorang anak kecil.
Beranjak dari kehidupanku yang jauh dari kedua orang tua dan aku baru saja memiliki motor untuk mendukungku berangkat ke kampus. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan bertetangga dan aku sering dipanggil untuk membantu tetangga dekat yang kadang kuperhatikan sepertinya adalah seorang wanita beranak satu dan suaminya jarang di rumah. Usianya kira-kira 32 tahun, di sini namanya aku samarkan saja yaitu Anna. Aku memanggilnya Tante Anna.
Cerita Pesta Beriga
Cerita ini bermula ketika aku ada janji dengan temanku bernama Irfan
(samaran) untuk membicarakan suatu organisasi. Disepakati sebuah tempat
yang mudah didapat yaitu café S yang terletak di sebuah plaza di kota
S. Rencana pertemuan ditentukan jam 2 siang, artinya setelah kami
sama-sama selesai kuliah.
Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Sakti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, aku selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika aku menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal aku bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga aku mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul).
Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Sakti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, aku selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika aku menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal aku bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga aku mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul).
Cerita Seru : Pengalaman Pertamaku
Aku ingin meceritakan pengalaman sex dan ini adalah pertama kalinya aku
merasakan bagaimana rasanya melakukan hubungan sex dengan wanita apa
lagi dengan wanita yang umurnya dua kali lipat dengan umurku. Aku
seorang pria yang bernama Idan tapi teman-teman sering memanggil namaku
dengan sebutan Jangkis karena sesuai dengan kondisi badanku yang kurus,
tapi bukan karena jarang makan tapi memang sudah dari sananya, umurku 20
tahun dan saya tinggal di Gorontalo.
Ibuku punya seorang teman akrab namanya Ibu Rima (Nama Samaran) dia sering datang ke rumah ataupun ibuku juga sering datang kerumah Bu Rima. Bu Rima umurnya kira-kira sekitar 42 tahun, dan kini statusnya janda dengan mempunyai 2 orang anak yang umur anak pertamanya sebaya dengan aku dan anak keduanya umurnya 18 tahun. Suatu hari aku disuruh Ibu untuk mengantarkan uang Bu Rima yang seminggu lalu dipinjam ibuku karena pada waktu itu Ibu kurang sehat jadi aku langsung yang disuruh untuk mengantar uang Bu Rima. Dengan menaiki sepeda milik sepupuku aku langsung pergi kerumahnya Bu Rima. Sesampainya didepan rumah Bu Rima aku memarkir sepeda dibawah pohon yang ada dihalaman rumahnya.
Ibuku punya seorang teman akrab namanya Ibu Rima (Nama Samaran) dia sering datang ke rumah ataupun ibuku juga sering datang kerumah Bu Rima. Bu Rima umurnya kira-kira sekitar 42 tahun, dan kini statusnya janda dengan mempunyai 2 orang anak yang umur anak pertamanya sebaya dengan aku dan anak keduanya umurnya 18 tahun. Suatu hari aku disuruh Ibu untuk mengantarkan uang Bu Rima yang seminggu lalu dipinjam ibuku karena pada waktu itu Ibu kurang sehat jadi aku langsung yang disuruh untuk mengantar uang Bu Rima. Dengan menaiki sepeda milik sepupuku aku langsung pergi kerumahnya Bu Rima. Sesampainya didepan rumah Bu Rima aku memarkir sepeda dibawah pohon yang ada dihalaman rumahnya.
Cerita Hot : Ibu Kosku
Saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu masih kuliah semester lima
di Bandung sekitar 4 tahun yang lalu. Nama saya sebut saja Iwan dan
berasal dari Jakarta dan waktu itu saya kos di dekat daerah Dago. Tempat
kosnya lumayan bagus dan ibu kos saya waktu itu berumur sekitar 28
tahun. Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan lalu lintas dan dia
belum sempat dikaruniai anak. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya
dia bekerja di salah satu bank swasta di Bandung.
Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya.
Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya.
Cerita Seru : Dosenku Yang Manis
Cerita ini terjadi sewaktu aku menuntut ilmu di ***-**, Malang, Jawa
Timur beberapa tahun yang lalu. Di sinilah aku telah kehilangan
perjakaku yang aku pertahankan sekian lamanya.
Bu Rini (bukan nama sebenarnya) adalah seorang dosen yang cantik dan pandai. Orangnya kecil molek tapi bodynya mengalahkan anak dara. Dari cerita yang kudengar dia sudah setahun menjanda tanpa ada anak.
Dia mengajar subjek ekonomi mikro. Tiap kali mengajar dia memakai pakaian yang seksi. Kalau dia mengajar semua mata tertuju ke dekat dada dan pahanya yang empuk dan putih, temasuk aku, tapi yang aku rasakan sewaktu dia mengajar dia asyik memperhatikanku.
Bu Rini (bukan nama sebenarnya) adalah seorang dosen yang cantik dan pandai. Orangnya kecil molek tapi bodynya mengalahkan anak dara. Dari cerita yang kudengar dia sudah setahun menjanda tanpa ada anak.
Dia mengajar subjek ekonomi mikro. Tiap kali mengajar dia memakai pakaian yang seksi. Kalau dia mengajar semua mata tertuju ke dekat dada dan pahanya yang empuk dan putih, temasuk aku, tapi yang aku rasakan sewaktu dia mengajar dia asyik memperhatikanku.
Cerita Selingkuh : Mantan Guru Lesku
Dulu temanku pernah bercerita tentang pengalaman kami bercinta dengan Ci
Fiona guru les kami. Sekarang aku, Hans akan bercerita tentang
pengalaman lain bersamanya.
Ceritanya begini, memang sejak peristiwa itu kami sering mengulangi perbuatan itu lagi, namun selepas SMU kami berhenti les dengannya. Sejak itu sudah jarang sekali bertemu dengannya, apalagi waktu pacarnya yang di US pulang liburan.
Hampir 2 tahun telah berlalu, tak terasa aku telah memasuki liburan semester 3. Liburan yang panjang selama 1 bulan lebih membuatku bosan, kerjaku hanya membantu di toko orang tuaku dan jalan-jalan di mall. Asiung sibuk dengan pacarnya, Vernand melewati liburan di Taiwan. Dan yang lebih membuatku stress adalah aku sedang ribut dengan pacarku, padahal gara-gara masalah sepele.
Ceritanya begini, memang sejak peristiwa itu kami sering mengulangi perbuatan itu lagi, namun selepas SMU kami berhenti les dengannya. Sejak itu sudah jarang sekali bertemu dengannya, apalagi waktu pacarnya yang di US pulang liburan.
Hampir 2 tahun telah berlalu, tak terasa aku telah memasuki liburan semester 3. Liburan yang panjang selama 1 bulan lebih membuatku bosan, kerjaku hanya membantu di toko orang tuaku dan jalan-jalan di mall. Asiung sibuk dengan pacarnya, Vernand melewati liburan di Taiwan. Dan yang lebih membuatku stress adalah aku sedang ribut dengan pacarku, padahal gara-gara masalah sepele.
Cerita Seks : Dari Chating Berujung Kenikmatan
Nama saya Agus, umur 22 tahun. Cerita ini bermula dari chatting. Suatu
malam karena saya merasa suntuk dan bosan, lalu saya hidupkan komputer
dan mulai chatting. Iseng-iseng saya klik sebuah nama dan kami mulai
pengenalan diri masing-masing. Singkat kata kami janjian ketemu di suatu
tempat, dan dia bilang dia memakai pakaian putih dan bawahnya jeans.
Besoknya kami ketemu dan ternyata itu teman ibu saya. Gila! langsung
saja saya maunya menghindar tapi keburu dia menyapa duluan, ya sudah
terpaksa deh dengan muka tebal dan sedikit merah menyapa balik. Namanya
Tante D (34), orangnya cantik, tubuhnya seksi (karena setiap saya
mengantar ibu saya senam, dia selalu ada di sana) buah dadanya besar,
kulitnya mulus putih, pokoknya seksi habis. Saya saja waktu melihat dia
pertama kali waktu dia memakai baju senam, "adik" saya langsung bangun
tidak karuan kerasnya. Apalagi sekarang berhadapan langsung sama
orangnya, wah.. pokoknya tidak bisa dibayangkan deh.
Terus, dia menanyakan ibu saya,
"Mama kamu kok tidak pernah Tante liat lagi di senam, Gus?"
"Eh.. iya Tan, belakangan ini mama saya lagi sakit," jawab saya sambil sedikit senyum.
"Ooo.." jawab Tante D.
Tiba-tiba dia menyeletuk lagi,
"Kamu suka chatting di room #**** (edited) juga yah Gus..? padahal itu room khan khusus buat tante-tante," belum sempet saya menjawab, dia nyeletuk lagi,
"Kamu suka sama tante-tante yah Gus..?"
Tiba-tiba saja muka saya jadi merah dan rasanya mulut susah dibuka, tapi setelah menghela nafas, saya memberanikan diri,
"Iya Tan.., abis yang tua khan lebih pengalaman," kata saya sambil tersenyum.
"Kamu bandel juga Gus..!" kata Tante D sambil tersenyum genit.
Terus, dia menanyakan ibu saya,
"Mama kamu kok tidak pernah Tante liat lagi di senam, Gus?"
"Eh.. iya Tan, belakangan ini mama saya lagi sakit," jawab saya sambil sedikit senyum.
"Ooo.." jawab Tante D.
Tiba-tiba dia menyeletuk lagi,
"Kamu suka chatting di room #**** (edited) juga yah Gus..? padahal itu room khan khusus buat tante-tante," belum sempet saya menjawab, dia nyeletuk lagi,
"Kamu suka sama tante-tante yah Gus..?"
Tiba-tiba saja muka saya jadi merah dan rasanya mulut susah dibuka, tapi setelah menghela nafas, saya memberanikan diri,
"Iya Tan.., abis yang tua khan lebih pengalaman," kata saya sambil tersenyum.
"Kamu bandel juga Gus..!" kata Tante D sambil tersenyum genit.
Cerita Seru : Hari Minggu Penuh Sensasi
Pagi itu seperti biasa aku bangun pagi-pagi dan langsung berdiri didepan
jendela sambil menatap rumah disebelah bawah. Dan tak berapa lama orang
yang ditunggu keluar, orang itu memakai baju yang bagian pundak dan
ketiaknya terbuka. Lalu dia mulai menyapu halaman rumahnya sambil
membungkuk, sehingga sebagian payudaranya yang besar terlihat dari kaca
aku berada. Melihat payudara yang selalu ditopang oleh BH hitam 36 B itu
merupakan rutinitasku tiap pagi.
Tetanggaku itu biasa kupanggil tante Nita. Dia sudah menjanda sekitar 2,5 tahun dan memiliki dua anak. Joko, 6 tahun ikut bapaknya dan Dini, 3 tahun ikut tante nita. Tante Nita berprofesi sebagai guru TK dan dia sangat menjaga penampilan tubuhnya. Sehingga diusia 43 tahun dia terlihat 10 tahun lebih muda. Kalo artis dia seperti Betharia Sonataha yangdi usia kepala 4 tetap terlihat segar dan menggairahkan dan Chintami Atmanegara dengan payudara yang kencang dan merangsang. Dan namaku Sonny waktu itu berusia 22 tahun.
Hari itu hari Minggu jam 10:15. Karna bosan aku pergi kesebelah untuk main. Tante Nita berteman dengan ibuku sejak SMP sehingga hubungan kekeluargaan kami sangat kuat. Kupanggil nama Tante Nita dan Dini, tapi tidak ada yang jawab akhirnya aku cuek dan langsung masuk ke dalam. Aku biasa nemanin Dini main sambil sekalian ngintipin payudaranya tante Nita. Sampai ruang tengah kulihat TV masih menyala dengan Volume kecil dan tante Nita tidur dikasur depan TV itu. Waktu itu tante Nita memakai baju seperti kaos singlet laki-laki, warnanya coklat muda. Yang membuat aku menahan napas karna salah satu payudara tante Nita agak kelihatan karna kaosnya tersingkap keatas sebagian, sementara tangannya menjadi bantalan kepala. Setan masuk kepalaku, pelan-pelan aku maju untuk mematikan TV, setelah itu aku jongkk dengan posisi diatasnya. Kugulung sedikit lagi kaosnya, sehingga kini kedua payudaranya terlihat.
Tetanggaku itu biasa kupanggil tante Nita. Dia sudah menjanda sekitar 2,5 tahun dan memiliki dua anak. Joko, 6 tahun ikut bapaknya dan Dini, 3 tahun ikut tante nita. Tante Nita berprofesi sebagai guru TK dan dia sangat menjaga penampilan tubuhnya. Sehingga diusia 43 tahun dia terlihat 10 tahun lebih muda. Kalo artis dia seperti Betharia Sonataha yangdi usia kepala 4 tetap terlihat segar dan menggairahkan dan Chintami Atmanegara dengan payudara yang kencang dan merangsang. Dan namaku Sonny waktu itu berusia 22 tahun.
Hari itu hari Minggu jam 10:15. Karna bosan aku pergi kesebelah untuk main. Tante Nita berteman dengan ibuku sejak SMP sehingga hubungan kekeluargaan kami sangat kuat. Kupanggil nama Tante Nita dan Dini, tapi tidak ada yang jawab akhirnya aku cuek dan langsung masuk ke dalam. Aku biasa nemanin Dini main sambil sekalian ngintipin payudaranya tante Nita. Sampai ruang tengah kulihat TV masih menyala dengan Volume kecil dan tante Nita tidur dikasur depan TV itu. Waktu itu tante Nita memakai baju seperti kaos singlet laki-laki, warnanya coklat muda. Yang membuat aku menahan napas karna salah satu payudara tante Nita agak kelihatan karna kaosnya tersingkap keatas sebagian, sementara tangannya menjadi bantalan kepala. Setan masuk kepalaku, pelan-pelan aku maju untuk mematikan TV, setelah itu aku jongkk dengan posisi diatasnya. Kugulung sedikit lagi kaosnya, sehingga kini kedua payudaranya terlihat.
Cerita Hot : Mbok Inem Yang Pemalu 3
Kemudian aku suruh dia duduk di tengah ranjangku. Aku ambil kaca rias di
meja dan aku suruh dia membuka pahanya. Terus aku taruh kaca riasku
didepan memeknya. Aku suruh Inemku untuk melihat vaginanya sendiri.
"Nem.., coba kamu lihat memekmu itu..".
Segera saja Inem memperhatikan memeknya dari kaca rias. Dia agak kaget melihat vaginanya sendiri. Mungkin baru kali ini dia melihat memeknya sendiri dengan jelas dan dia kaget kenapa bentuknya agak menggelembung di kanan kirinya, dan diatasnya ada daging kecil yang mencuat keluar. Bahkan Inemku sempat juga menarik dan memelintir clitorisnya sendiri.
Akhirnya dia sadar kalau aku juga ikut melihat memeknya dengan jelas.
"Deen.., si Mbok malu..".
Dan dia berusaha menutupi wajahnya yang memerah dengan memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku. Aku peluk dan aku belai lembut wajah dan rambutnya. Terus aku lumat bibirnya, kuhisap-hisap mulut dan lidahnya, kujelajahi rongga mulutnya dengan lidahku. Air liur yang keluar dari bibirnya aku hisap. Air liur yang meluber dan membasahi pipinya aku jilati sampai bersih. Tanganku tidak mau tinggal diam dan ikut meremas payudaranya. Tangankupun mulai mengelus dan meremas-remas memeknya.
"Nem.., coba kamu lihat memekmu itu..".
Segera saja Inem memperhatikan memeknya dari kaca rias. Dia agak kaget melihat vaginanya sendiri. Mungkin baru kali ini dia melihat memeknya sendiri dengan jelas dan dia kaget kenapa bentuknya agak menggelembung di kanan kirinya, dan diatasnya ada daging kecil yang mencuat keluar. Bahkan Inemku sempat juga menarik dan memelintir clitorisnya sendiri.
Akhirnya dia sadar kalau aku juga ikut melihat memeknya dengan jelas.
"Deen.., si Mbok malu..".
Dan dia berusaha menutupi wajahnya yang memerah dengan memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku. Aku peluk dan aku belai lembut wajah dan rambutnya. Terus aku lumat bibirnya, kuhisap-hisap mulut dan lidahnya, kujelajahi rongga mulutnya dengan lidahku. Air liur yang keluar dari bibirnya aku hisap. Air liur yang meluber dan membasahi pipinya aku jilati sampai bersih. Tanganku tidak mau tinggal diam dan ikut meremas payudaranya. Tangankupun mulai mengelus dan meremas-remas memeknya.
Cerita Hot : Mbok Inem Yang Pemalu 2
Setelah selesai mandi, Tika aku gandeng ke meja makan dan ternyata Intan
sudah mulai mencicipi sarapan paginya. Aku lihat di meja makan sudah
ada makanan lengkap dan aku pikir pasti Mbok Inemku yang masak dari
bahan-bahan yang ada di kulkas.
"Selamat pagi.., Intan..".
"Pagi om..". Oh iya, Intan ini memang agak lain, dia memanggilku dengan sebutan om dan kalau aku perhatikan, Intan ini sedikit lebih dewasa dibandingkan Tika. Tika memang sifatnya agak sedikit manja.
"Intan.., mana Ibu kamu, kok nggak kelihatan..".
"Ibu lagi mandi om.., Mbak Tika makan yuk bareng Intan..".
"Iya dik.., Mbak Tika juga udah lapar banget..".
Aku dengar memang di kamar mandi belakang ada suara orang yang lagi mandi. Aku ke kamarku untuk ambil handuk buat Mbok Inemku. Terus aku menuju ke belakang dan kuketuk pintunya. Mbok Inemku mungkin mengira yang mengetuk pintu adalah Tika sehingga pintunya dibuka lebar-lebar.
"Aaa.. deen..".
Mbok Inemku berteriak keras banget sampai aku kaget. Dan yang bikin aku lebih kaget lagi adalah tubuh polosnya. Kepala Mbok Inem hanya bisa menunduk dengan wajah kemerahan menunjukkan rasa malu yang luar biasa. Tangan kanannya berusaha menutupi kedua payudara namun tidak bisa menampung semua kedua gundukan daging yang ada didadanya. Sedangkan tangan kirinya berusaha menutupi kemaluannya yang dipenuhi jembut yang luar biasa lebatnya.
"Selamat pagi.., Intan..".
"Pagi om..". Oh iya, Intan ini memang agak lain, dia memanggilku dengan sebutan om dan kalau aku perhatikan, Intan ini sedikit lebih dewasa dibandingkan Tika. Tika memang sifatnya agak sedikit manja.
"Intan.., mana Ibu kamu, kok nggak kelihatan..".
"Ibu lagi mandi om.., Mbak Tika makan yuk bareng Intan..".
"Iya dik.., Mbak Tika juga udah lapar banget..".
Aku dengar memang di kamar mandi belakang ada suara orang yang lagi mandi. Aku ke kamarku untuk ambil handuk buat Mbok Inemku. Terus aku menuju ke belakang dan kuketuk pintunya. Mbok Inemku mungkin mengira yang mengetuk pintu adalah Tika sehingga pintunya dibuka lebar-lebar.
"Aaa.. deen..".
Mbok Inemku berteriak keras banget sampai aku kaget. Dan yang bikin aku lebih kaget lagi adalah tubuh polosnya. Kepala Mbok Inem hanya bisa menunduk dengan wajah kemerahan menunjukkan rasa malu yang luar biasa. Tangan kanannya berusaha menutupi kedua payudara namun tidak bisa menampung semua kedua gundukan daging yang ada didadanya. Sedangkan tangan kirinya berusaha menutupi kemaluannya yang dipenuhi jembut yang luar biasa lebatnya.
Cerita Hot : Mbok Inem yang Pemalu 1
Nama saya Tiyo, umur 34 tahun dan saya bertempat tinggal dekat kampus
sebuah PTS di Jogja. Saya mengirim cerita ini untuk membagi pengalaman
saya, sehingga mudah-mudahan bisa menjadi referensi dalam mengarungi
kehidupan para pembaca.
*****
Para pembaca yang setia, aku mau menyambung ceritaku yang dulu, dimana akhirnya keperjakaanku, aku serahkan ke gadis kecilku Tika. Setelah mengalami ML yang benar-benar berkesan itu, aku dan tikaku akhirnya tertidur pulas sampai pagi. Walaupun pada malam harinya, aku sempat terbangun dan ingin mengulanginya lagi, namun setelah aku lihat tikaku tidur dengan nyenyaknya, aku jadi kasihan untuk membangunkannya.
Pagi nan cerah di hari itu, aku bangun dan langsung ke kamar mandi untuk buang hajat. Sambil menikmati sebatang rokok putih kesukaanku, aku nikmati tubuh polos tikaku yang masih tergolek di ranjangku. Tikaku masih tertidur pulas, terkadang dia menguap dan mengeliat. Disaat aku sudah selesai dan mau berdiri, tiba-tiba saja tikaku bangun dari tidurnya dan lari ke arahku.
*****
Para pembaca yang setia, aku mau menyambung ceritaku yang dulu, dimana akhirnya keperjakaanku, aku serahkan ke gadis kecilku Tika. Setelah mengalami ML yang benar-benar berkesan itu, aku dan tikaku akhirnya tertidur pulas sampai pagi. Walaupun pada malam harinya, aku sempat terbangun dan ingin mengulanginya lagi, namun setelah aku lihat tikaku tidur dengan nyenyaknya, aku jadi kasihan untuk membangunkannya.
Pagi nan cerah di hari itu, aku bangun dan langsung ke kamar mandi untuk buang hajat. Sambil menikmati sebatang rokok putih kesukaanku, aku nikmati tubuh polos tikaku yang masih tergolek di ranjangku. Tikaku masih tertidur pulas, terkadang dia menguap dan mengeliat. Disaat aku sudah selesai dan mau berdiri, tiba-tiba saja tikaku bangun dari tidurnya dan lari ke arahku.
Cerita Skandal : Mbak Tatik Atasanku
Sebelum saya bercerita, saya akan memperkenalkan diri, nama saya Anton,
tinggi sekitar 170 cm dengan berat badan 75 kg, cukup seimbang dari segi
body. Kulit saya coklat kehitaman dan wajah biasa-biasa saja, tidak ada
yang istimewa. Saat ini usia saya 34 tahun. Karena ini kisah nyata,
maka nama-nama para pelakunya saya samarkan.
Kisah ini terjadi sekitar bulan Mei tahun 1990, ketika aku baru pertama kali bekerja di sebuah cabang lembaga keuangan yang baru buka di Kota B. Sebagai kantor baru, maka teman-temanku pun juga masih baru, namun keakraban diantara kami sudah sangat terbina dengan baik, karena sebelum buka kantor, kami sama-sama mengikuti training di kantor pusat. Oleh karena itu, keakraban kami terjalin sejak kami mengikuti training di kantor pusat.
Setelah tiga bulan kantor kami beroperasi, datanglah seorang karyawati baru, dengan penampilan sebagai seorang yang sudah profesional dan kelihatan berpengalaman. Dia mengenakan blazer kuning gading, serasi dengan rok bawahan yang juga kuning gading. Tas kantor hitam tertenteng di tangannya, sehingga menambah kewibawaanya sebagai seorang wanita karir.
Kisah ini terjadi sekitar bulan Mei tahun 1990, ketika aku baru pertama kali bekerja di sebuah cabang lembaga keuangan yang baru buka di Kota B. Sebagai kantor baru, maka teman-temanku pun juga masih baru, namun keakraban diantara kami sudah sangat terbina dengan baik, karena sebelum buka kantor, kami sama-sama mengikuti training di kantor pusat. Oleh karena itu, keakraban kami terjalin sejak kami mengikuti training di kantor pusat.
Setelah tiga bulan kantor kami beroperasi, datanglah seorang karyawati baru, dengan penampilan sebagai seorang yang sudah profesional dan kelihatan berpengalaman. Dia mengenakan blazer kuning gading, serasi dengan rok bawahan yang juga kuning gading. Tas kantor hitam tertenteng di tangannya, sehingga menambah kewibawaanya sebagai seorang wanita karir.
Cerita Dewasa : Mbak RS Istri Orang Yang Lugu
Namaku Krisna, umurku 26 tahun. Kejadian ini kira-kira setahun yang
lalu, ketika aku menelepon ternyata salah sambung. Saat itu aku
menelepon temanku tapi ternyata di seberang sana tersambung ke salah
satu kantor. Sebut saja yang menjawab namanya Mbak RS, umurnya 33 tahun.
Karena suaranya yang bagus, merdu dan agak ngebas, aku mencoba untuk
mencari bahan pembicaraan lain supaya jangan diputus, ternyata dia
menanggapi. Aku tanyakan dengan agak nekad apakah dia sudah punya pacar,
"Belum" dia jawab baru ditinggal pacarnya. Ketika lama bicara akhirnya
kami mencatat nomor telepon masing-masing.
Keesokan harinya aku menelpon dia lagi, kali ini pembicaraan ngalor-ngidul, tanpa disadari ketika bicara tentang pengalaman pacaran, dia bilang, "Kalau udah nikah hubungan tidak terlalu intens karena agak bosan.." wah ternyata dia berbohong, akhirnya dia mengaku kalau dia sudah menikah dan punya anak 1 yang berumur 4 tahun.
Keesokan harinya aku menelpon dia lagi, kali ini pembicaraan ngalor-ngidul, tanpa disadari ketika bicara tentang pengalaman pacaran, dia bilang, "Kalau udah nikah hubungan tidak terlalu intens karena agak bosan.." wah ternyata dia berbohong, akhirnya dia mengaku kalau dia sudah menikah dan punya anak 1 yang berumur 4 tahun.
Cerita Panas : Mbak Ida Istri Pelayar
Suatu hari pada awal bulan februari 2004, aku sudah merasa agak familiar
dengan apa yang namanya kota Surabaya soalnya aku sudah 2 bulan berada
di Surabaya. Aku emang agak lambat untuk mengenal lingkungan karena aku
lebih suka berada di kamar sendirian.
Suatu sore ketika aku sedang di Delta plaza buat beli beberapa kebutuhan sehari-hariku dan kebutuhan mandi. Saat itu aku memasuki plaza itu dengan santainya karena aku memang tidak terburu-buru, dan aku memasuki salah satu swalayan disitu dan memilih-milih barang kebutuhanku, dan setelah selesai aku pergi ke kasir dan antri disitu.. Dan emang lumayan panjang antriannya karena malam minggu.
Karena agak bosan antri maka aku tengok kanan kiri dan depan belakang kayak orang kampung. Ketika kuperhatiin di depanku ternyata seorang ibu-ibu yang membawa banyak belanjaan di keranjang belanjanya, dan nampaknya dia agak keberatan. Ketika kuperhatiin lebih lanjut ternyata dia lumayan menarik walaupun badannya agak over weight. Dari wajahnya kuperkirakan sekitar umur 35 tahun, tingginya sekitar 158 dan beratnya sekitar 65 kg. Kuperhatiin payudaranya sekitar 34C wah? Gede banget? Sampai terbayang pikiran kotor di otakku yang emang ngeres. Posisi dia yang berdiri agak menyamping jadi aku bisa puas memandanginya dari samping dan ketika dia menengokku (mungkin merasa di perhatiin) dan matanya bentrok dengan mataku dan dia tersenyum padaku hingga aku agak malu karena kepergok memandanginya sebegitu detail.
Suatu sore ketika aku sedang di Delta plaza buat beli beberapa kebutuhan sehari-hariku dan kebutuhan mandi. Saat itu aku memasuki plaza itu dengan santainya karena aku memang tidak terburu-buru, dan aku memasuki salah satu swalayan disitu dan memilih-milih barang kebutuhanku, dan setelah selesai aku pergi ke kasir dan antri disitu.. Dan emang lumayan panjang antriannya karena malam minggu.
Karena agak bosan antri maka aku tengok kanan kiri dan depan belakang kayak orang kampung. Ketika kuperhatiin di depanku ternyata seorang ibu-ibu yang membawa banyak belanjaan di keranjang belanjanya, dan nampaknya dia agak keberatan. Ketika kuperhatiin lebih lanjut ternyata dia lumayan menarik walaupun badannya agak over weight. Dari wajahnya kuperkirakan sekitar umur 35 tahun, tingginya sekitar 158 dan beratnya sekitar 65 kg. Kuperhatiin payudaranya sekitar 34C wah? Gede banget? Sampai terbayang pikiran kotor di otakku yang emang ngeres. Posisi dia yang berdiri agak menyamping jadi aku bisa puas memandanginya dari samping dan ketika dia menengokku (mungkin merasa di perhatiin) dan matanya bentrok dengan mataku dan dia tersenyum padaku hingga aku agak malu karena kepergok memandanginya sebegitu detail.
Cerita Seks Seru : Majikanku yang menggairahkan
Entah kenapa aku jadi menuliskan cerita ini. Cerita yang kupikir sangat
sulit untuk kulupakan. Kejadiannya 2 tahun yang lalu. Saat itu aku
memang masih gadis desa yang baru saja ke kota. Kota yang menjadi
tujuanku adalah Cianjur. Kota yang memang belum terlalu berkembang,
namun kupikir aku akan betah. Aku tak tentu tujuan, tapi akhirnya aku
memilih menjadi seorang pembantu rumah tangga. Kudapatkan pekerjaan itu
di sebuah rumah yang memang tidak terlalu besar. Majikanku itu memang
sudah menikah dan punya anak. Ia berprofesi sebagai seorang guru
olahraga di SD. Tapi mungkin karena rumah yang ditempati mereka bertiga
kurang besar, ditambah lagi ibu majikanku itu sudah tua, maka istri dan
anaknya yang masih kecil itu tinggal di rumah terpisah bersama ibu
majikanku. Aku berhasil mendapat pekerjaan ini memang karena bagaimana
pun seorang pria tentu sulit merawat rumah sendirian, karena istrinya
itu memang jarang datang berkunjung (entah bagaimana kehidupan seks
mereka itu).
Singkatnya inilah awal perkenalanku:
Aku melangkah masuk ke rumah itu. Bu Titin, mempersilakanku masuk. Ia tampaknya setuju jika aku bekerja di rumah suaminya itu. Setelah berbincang beberapa saat, suaminya pulang. Dan saat itulah aku melihat suami Bu Titin. Dia pun melihat ke arahku. Oh Tuhan, suaminya benar-benar tampan dan seksi. Mungkin karena ia adalah seorang guru olahraga. Pantas saja ia menjaga bentuk tubuhnya itu.
"Tin, siapa dia? Pembantu buatku yang baru ya?"
"Iya, Mas. Aku bingung cari-cari, eh akhirnya ketemu juga," kata Bu Titin.
"Lastri, perkenalkan ini suamiku, Yayan."
"Lastri Pak," kataku malu-malu.
Aku benar-benar terpesona oleh penampilannya itu. Ditambah lagi saat itu dia seperti mandi keringat. Benar-benar bau kejantanannya membuatku bergairah.
"Yayan," katanya sambil menjulurkan tangannya yang kekar itu padaku.
Singkatnya inilah awal perkenalanku:
Aku melangkah masuk ke rumah itu. Bu Titin, mempersilakanku masuk. Ia tampaknya setuju jika aku bekerja di rumah suaminya itu. Setelah berbincang beberapa saat, suaminya pulang. Dan saat itulah aku melihat suami Bu Titin. Dia pun melihat ke arahku. Oh Tuhan, suaminya benar-benar tampan dan seksi. Mungkin karena ia adalah seorang guru olahraga. Pantas saja ia menjaga bentuk tubuhnya itu.
"Tin, siapa dia? Pembantu buatku yang baru ya?"
"Iya, Mas. Aku bingung cari-cari, eh akhirnya ketemu juga," kata Bu Titin.
"Lastri, perkenalkan ini suamiku, Yayan."
"Lastri Pak," kataku malu-malu.
Aku benar-benar terpesona oleh penampilannya itu. Ditambah lagi saat itu dia seperti mandi keringat. Benar-benar bau kejantanannya membuatku bergairah.
"Yayan," katanya sambil menjulurkan tangannya yang kekar itu padaku.
Rabu, 10 Juli 2013
Cerita Seru : Liburan Plus
Pertama-tama perkenalkan saya Andy (bukan nama sebenarnya). Saat ini
saya menginjak 17tahun, dan kisah ini terjadi kira-kira 2 bulan yang
lalu, saat aku liburan akhir semester. Waktu itu aku sedang libur
sekolah. Aku berencana pergi ke villa tanteku di kota M. Tanteku ini
namanya Sofi, orangnya cantik, tubuhnya-pun sangat padat berisi, dan
sangat terawat walaupun usia nya memasuki 38 tahun. Aku ingat betul,
pagi itu, hari sabtu, aku berangkat dari kota S menuju kota M.
Sesampainya di sana, aku pun disambut dengan ramah. Setelah saling tanya-menanya kabar, aku pun diantarkan ke kamar oleh pembantu tanteku, sebut saja Bi Sum, orangnya mirip penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, tubuhnya yang indah tak kalah dengan tanteku, Bi Sum ini orangnya sangat polos, dan usianya hampir sama dengan tante Sofi, yang membuatku tak berkedip saat mengikutinya dari belakang adalah bongkahan pantat nya yang nampak sangat seksi bergerak Kiri-kanan, kiri-kanan, kiri-kanan saat ia berjalan, seeakan menantangku untuk meremas nya.
Sesampainya di sana, aku pun disambut dengan ramah. Setelah saling tanya-menanya kabar, aku pun diantarkan ke kamar oleh pembantu tanteku, sebut saja Bi Sum, orangnya mirip penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, tubuhnya yang indah tak kalah dengan tanteku, Bi Sum ini orangnya sangat polos, dan usianya hampir sama dengan tante Sofi, yang membuatku tak berkedip saat mengikutinya dari belakang adalah bongkahan pantat nya yang nampak sangat seksi bergerak Kiri-kanan, kiri-kanan, kiri-kanan saat ia berjalan, seeakan menantangku untuk meremas nya.
Cerita Hot : Kubayari Kuli Tua Itu 03
Lalu si Bapak menaiki ranjang, disorongkannya kontol supernya ke mulut
Della, Della menyongsong nafsu. Tersedak. Lalu mulai menjilatinya.
Meludah. Mulai menjilati kembali. Ketika batang sudah mengkilat lalu
bless, dimasukkan ke mulutnya. Monyong mulutnya menampung lingga segede
itu. Tegar dan kokoh. Tangan kiri Bapak menjangkau ke belakang, mencari
vegy Della. Lalu dicolokkannya. Dengan jari tengahnya lalu vegy Della
yang telah agak kuyup dikocok-kocok. Della menjerit-jerit.
"Buussyeett.. Arrghh.. Aadduhh.. Aaghh.. Aahh ", Della mulai menggila kembali. Kedua lubang Della disenggamai bersamaan. Mulut dan vegy-nya.
"Ayyoo neengg.. Teruss.. Aahh.. Ahh..", Si Bapak rupanya sudah mulai fly juga. Dimajumundurkan kontolnya sehingga mulut Della termonyong-monyong.
"Seddott.. Seddott.. Neng..".
"Buussyeett.. Arrghh.. Aadduhh.. Aaghh.. Aahh ", Della mulai menggila kembali. Kedua lubang Della disenggamai bersamaan. Mulut dan vegy-nya.
"Ayyoo neengg.. Teruss.. Aahh.. Ahh..", Si Bapak rupanya sudah mulai fly juga. Dimajumundurkan kontolnya sehingga mulut Della termonyong-monyong.
"Seddott.. Seddott.. Neng..".
Cerita Hot : Kubayari Kuli Tua Itu 02
Ting.. tong.., Kubuka pintu kamar.
"Hai", salamnya.
"Hai juga, sendiri apa dianter?", kutanya basa basi.
"Dianter demit apa, hehehe", cair sekali suasananya.
Semoga semuanya berjalan lancar. Ini semua demi kepentinganku, menyalurkan hasrat seksualku yang lagi menuntut.
Kuamati dandanannya cukup berkelas, bahkan tidak nampak norak bak pelacur kelas jalanan, maklum eks model. Memang yang kupilih adalah eks model untuk memastikan kualitas kecantikannya. Sebenarnya banyak juga yang cantik-cantik yang bukan model, tetapi daripada seperti memilih kucing dalam karung mendingan cari kepastian aja deh. Kulit putih mulus, tinggi langsing dengan dada menjulang, hidung mancung dan wajah oval. Klop sebagai the beauty.
Dia sempat agak kaget ketika ada orang lain di situ, Bapak itu, yang duduk di kursi pojok ruangan. Bapak itu anteng saja dan tidak menatap sama sekali sang aktris.
"Hai", salamnya.
"Hai juga, sendiri apa dianter?", kutanya basa basi.
"Dianter demit apa, hehehe", cair sekali suasananya.
Semoga semuanya berjalan lancar. Ini semua demi kepentinganku, menyalurkan hasrat seksualku yang lagi menuntut.
Kuamati dandanannya cukup berkelas, bahkan tidak nampak norak bak pelacur kelas jalanan, maklum eks model. Memang yang kupilih adalah eks model untuk memastikan kualitas kecantikannya. Sebenarnya banyak juga yang cantik-cantik yang bukan model, tetapi daripada seperti memilih kucing dalam karung mendingan cari kepastian aja deh. Kulit putih mulus, tinggi langsing dengan dada menjulang, hidung mancung dan wajah oval. Klop sebagai the beauty.
Dia sempat agak kaget ketika ada orang lain di situ, Bapak itu, yang duduk di kursi pojok ruangan. Bapak itu anteng saja dan tidak menatap sama sekali sang aktris.
Cerita Hot : Kubayari Kuli Tua Itu 01
Didikan dan dorongan dari orang tuaku mampu menghantarkanku menjadi
orang yang memiliki status sosial dan ekonomi lumayan dibandingkan
keadaan keluargaku sebelumnya ketika aku masih kecil. Maklum kami
berasal dari keluarga yang cukup bersahaja.
Aku selalu disuruh belajar dan belajar. Kata mereka, bila ingin memperbaiki tingkat kehidupan maka kita harus giat belajar sehingga kelak setelah memiliki ilmu yang tinggi dan lulus dari perguruan tinggi, rejeki akan lebih mudah didapat. Orang tuaku ada benarnya meskipun sekarang banyak sekali sarjana menganggur, kalah sama yang berani mengambil kesempatan apa saja biarpun tidak tinggi sekolahnya. Namun sesungguhnya ada kekurangannya juga. Setelah menyandang gelar S1 di salah bidang keteknikan aku beruntung dengan amat mudahnya mendapatkan pekerjaan yang bergengsi.
Namun seperti yang telah kusebutkan tadi, aku begitu terobsesi dengan isi otak belaka, namun tidak dalam hal kepandaian bergaul. Lebih parah lagi dalam hal bergaul dengan cewek. Asli seperti layaknya murid TK bila dibandingkan dengan para pria dewasa lainnya. Di samping memiliki masalah dalam psikologi, kelemahan lain yang juga kritis yang kuidap adalah masalah fisiologi.
Aku selalu disuruh belajar dan belajar. Kata mereka, bila ingin memperbaiki tingkat kehidupan maka kita harus giat belajar sehingga kelak setelah memiliki ilmu yang tinggi dan lulus dari perguruan tinggi, rejeki akan lebih mudah didapat. Orang tuaku ada benarnya meskipun sekarang banyak sekali sarjana menganggur, kalah sama yang berani mengambil kesempatan apa saja biarpun tidak tinggi sekolahnya. Namun sesungguhnya ada kekurangannya juga. Setelah menyandang gelar S1 di salah bidang keteknikan aku beruntung dengan amat mudahnya mendapatkan pekerjaan yang bergengsi.
Namun seperti yang telah kusebutkan tadi, aku begitu terobsesi dengan isi otak belaka, namun tidak dalam hal kepandaian bergaul. Lebih parah lagi dalam hal bergaul dengan cewek. Asli seperti layaknya murid TK bila dibandingkan dengan para pria dewasa lainnya. Di samping memiliki masalah dalam psikologi, kelemahan lain yang juga kritis yang kuidap adalah masalah fisiologi.
Kenikmatan Wanita Setengah Baya
Sebenarnya jujur aku merasa malu juga untuk menceritakan pengalamanku
ini, akan tetapi melihat pada jaman ini mungkin hal ini sudah dianggap
biasa. Maka aku beranikan diri untuk menceritakanya kepada para pembaca.
Tetapi ada baiknya aku berterus terang bahwa aku menyukai wanita yang
lebih tua karena selain lebih dewasa juga mereka lebih suka merawat
diri. Aku seorang pria yang suka terhadap wanita yang lebih tua
daripadaku.
Dimulai dari aku SMA aku sudah berpacaran dengan kakak kelasku begitu juga hingga aku menamatkan pendidikan sarjana sampai bekerja hingga saat ini. Satu pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika aku berpacaran dengan seorang janda beranak tiga. Demikian kisahnya, suatu hari ketika aku berangkat kerja dari Tomang ke Kelapa Gading, aku tampak terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai di kantor pukul 08.30 tepat. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana. Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit akhirnya aku putuskan aku harus berangkat dengan taxi. Ketika taxi yang kustop mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata, "Mas, mau ke Pulo Gadung ya?" tanyanya, "Saya boleh ikut nggak? soalnya udah telat nich."
Dimulai dari aku SMA aku sudah berpacaran dengan kakak kelasku begitu juga hingga aku menamatkan pendidikan sarjana sampai bekerja hingga saat ini. Satu pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika aku berpacaran dengan seorang janda beranak tiga. Demikian kisahnya, suatu hari ketika aku berangkat kerja dari Tomang ke Kelapa Gading, aku tampak terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai di kantor pukul 08.30 tepat. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana. Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit akhirnya aku putuskan aku harus berangkat dengan taxi. Ketika taxi yang kustop mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata, "Mas, mau ke Pulo Gadung ya?" tanyanya, "Saya boleh ikut nggak? soalnya udah telat nich."
Cerita Seru : Kekasihku 3 kakak beradik
Dua minggu pertama sejak aku meniduri Kak Rina dan Kak Rani tak pernah
lewat begitu saja. Kencan biasanya kami lakukan pagi hari antara pukul
09.00–12.00 WIB. Saat itu Yanti dan anak-anak Kak Rani ke sekolah,
suami Kak Rani ke kantor. Suami Kak Rina sudah hampir 1 bulan ini kanvas
ke luar kota, ke Surabaya, Malang dan beberapa kota besar lainnya di
Jawa Timur.
Sementara itu hubunganku dengan Yanti tetap berjalan seperti biasanya, aku bahkan semakin sering meniduri Yanti di rumahnya. Kak Rina benar-benar memberi kesempatan penuh kepada kami untuk bercumbu dan berkencan sepuas hati. Pernah aku sengaja meniduri Yanti di sofa ruang tamu, Kak Rina melihat dengan mata kepala sendiri saat aku menghujani memek Yanti dengan serbuan kontolku yang membuat nikmat Yanti.
Sementara itu hubunganku dengan Yanti tetap berjalan seperti biasanya, aku bahkan semakin sering meniduri Yanti di rumahnya. Kak Rina benar-benar memberi kesempatan penuh kepada kami untuk bercumbu dan berkencan sepuas hati. Pernah aku sengaja meniduri Yanti di sofa ruang tamu, Kak Rina melihat dengan mata kepala sendiri saat aku menghujani memek Yanti dengan serbuan kontolku yang membuat nikmat Yanti.
Cerita Panas STW : Sebuah Kesetiaan
Aku saat itu masih tinggal di kota Klaten, dan masih SMA kelas satu. Aku
mempunyai tetangga yang cukup baik dan cukup dekat dengan keluargaku
pula. Sering aku main ke tempat tetanggaku yang kebetulan seorang dokter
itu karena dia mempunyai anak yang masih kecil dan sering kuajak
main-main kalau aku sedang suntuk menghadapi hari-hari yang panas di
Klaten.
Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 22 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK. Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar. Suami tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Saat itu kujumpai anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya membereskan mainannya karena biasanya Tante Ana (nama istri dokter itu) mengepel lantai setelah anaknya pergi dan menjemput anaknya setelah jam 10:00 pagi.
Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 22 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK. Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar. Suami tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Saat itu kujumpai anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya membereskan mainannya karena biasanya Tante Ana (nama istri dokter itu) mengepel lantai setelah anaknya pergi dan menjemput anaknya setelah jam 10:00 pagi.
Certia Seks STW : Madame part 4
Aku menutup pintu kamar, sejenak aku terpaku. Ah, benar juga Bu Linda,
dasar aku saja yang sudah kesetanan berpikir untuk memaksanya
menuntaskan permainanku. Dadaku bergetar saat menyadari betapa bahayanya
kalau kejadian itu sampai diketahui Pak Rudi. Pasti aku mati.. ya..
mati! Dengan perasaan was-was aku menuju kedekat pintu, menempelkan
telingaku di daun pintu itu, berharap kalau mendengar apa yang terjadi
di bawah. Kamarku memang dekat tangga keruang bawah sehingga suara-suara
di lantai dasar terdengar dari situ. Aku mendengar suara pintu di buka,
"Maaf Mi, Papi pulang selarut ini uuh capeknya", suara Pak Rudi terdengar khas, bariton. Tak ada jawaban setelah itu. Lalu terdengar langkah dua orang memasuki kamar dan menutup pintu. Aku masih tegang, pikiranku mulai tenang dan mencoba menerka apa yang terjadi, mungkinkah Pak Rudi menanyai istrinya kenapa begitu berkeringat? lalu apakah jawaban Bu Linda? Apakah itu akan menimbulkan kecurigaan? Ah mungkin saja Bu Linda membasuh mukanya sebelum ia keluar menyambut suaminya itu. Tapi apakah itu tak menampakkan bahwa Bu Linda tak tidur semalaman?
"Maaf Mi, Papi pulang selarut ini uuh capeknya", suara Pak Rudi terdengar khas, bariton. Tak ada jawaban setelah itu. Lalu terdengar langkah dua orang memasuki kamar dan menutup pintu. Aku masih tegang, pikiranku mulai tenang dan mencoba menerka apa yang terjadi, mungkinkah Pak Rudi menanyai istrinya kenapa begitu berkeringat? lalu apakah jawaban Bu Linda? Apakah itu akan menimbulkan kecurigaan? Ah mungkin saja Bu Linda membasuh mukanya sebelum ia keluar menyambut suaminya itu. Tapi apakah itu tak menampakkan bahwa Bu Linda tak tidur semalaman?
Ceria Seks STW : Madame part 3
Uhh, perkasanya anak muda ini, suamiku pun bahkan tak pernah dapat
memberikan kepuasan seperti ini. Pengalaman pertamaku.. ya. Terimakasih
sayang, kamu telah memberikan sebuah pelajaran nikmat dan tak terlupakan
ini. Aku jadi tahu betapa nikmatnya kepuasan seks yang kamu berikan.
Tapi bagaimana dengan kamu sendiri? Hei dia masih tegar, yah aku masih
bisa merasakan getar nafsu yang hebat di batang penisnya yang masih
terjepit dalam vaginaku.
Pinggulnya sedikit bergerak.
"Maafkan ibu, sayang.. Ibu belum bisa memuaskanmu..", katanya dengan nafas yang masih mendengus naik turun. Aku memberinya belaian lembut dan beberapa kecupan di pipinya. Ia tersenyum mesra mendongakkan kepalanya yang bersandar di dadaku.
"Tak apa, Bu..", jawabku menghiburnya,
"Yang penting ibu bisa memuaskan diri ibu, saya juga menikmatinya, kok",
"Meskipun kamu belum keluar?" ia memandangku seksama.
"Jangan pikirkan saya Bu..", padahal aku cukup kecewa juga. Dasar sok aksi, padahal kalau bukan Bu Linda sih sekarang juga kau pasti memperkosanya, benakku mengejek diri sendiri.
Pinggulnya sedikit bergerak.
"Maafkan ibu, sayang.. Ibu belum bisa memuaskanmu..", katanya dengan nafas yang masih mendengus naik turun. Aku memberinya belaian lembut dan beberapa kecupan di pipinya. Ia tersenyum mesra mendongakkan kepalanya yang bersandar di dadaku.
"Tak apa, Bu..", jawabku menghiburnya,
"Yang penting ibu bisa memuaskan diri ibu, saya juga menikmatinya, kok",
"Meskipun kamu belum keluar?" ia memandangku seksama.
"Jangan pikirkan saya Bu..", padahal aku cukup kecewa juga. Dasar sok aksi, padahal kalau bukan Bu Linda sih sekarang juga kau pasti memperkosanya, benakku mengejek diri sendiri.
Cerita Seks STW : Madame part 2
Kami berdua terdiam untuk beberapa saat, sepertinya memang kami
memikirkan sebuah hal yang sama tapi sama-sama malu dan enggan untuk
mengungkapkannya. Sudut mataku full mentok ke arah buah dadanya yang
maju banget, lebih dari rata-rata. Kuperhatikan lagi wajahnya dengan
seksama, kulirik sejenak lalu membayangkannya, hmm.. Bu Linda ini adalah
perempuan paruh baya yang tercantik yang pernah kulihat. Tapi..
Bagaimana caranya? Aku bingung sendiri sampai tiba-tiba ia membuka
pembicaraan lagi, "Gus, menurut kamu kabar burung tentang kebiasaan
buruk para elite pemerintah yang dikatakan punya hobi "jajanan" itu
betul, nggak?" ia tak sadar semakin mengarahkan pembicaraan itu. Wah ini
dia kesempatanku!
"Tampaknya ibu cukup ketinggalan juga, ibu masih menganggap itu kabar burung tapi saya sendiri pernah menelitinya secara ilmiah, Bu",
"Oh ya?" dia tampak bersemangat lagi,
"Ya, dulu saya bersama teman pernah melakukan penelitian dengan sampling dan polling di antara keluarga para pejabat dan eksekutif di Jakarta",
"Terus.. terus gimana.." ia memotong,
"Hasilnya cukup mengejutkan, sekitar 60 persen dari para bapak-bapak itu mengaku pernah atau memang sering melakukannya",
"Hah..!" Bu Linda terperanjat, matanya menatapku tajam, ini kesempatan lagi untuk membalas tatapan perempuan cantik itu. Sambil lalu aku melanjutkan keterangan yang sebenarnya hanya khayalanku saja, ini untungnya ilmuwan, biar ngawur juga sedikit tidak pasti dipercaya.
"Tampaknya ibu cukup ketinggalan juga, ibu masih menganggap itu kabar burung tapi saya sendiri pernah menelitinya secara ilmiah, Bu",
"Oh ya?" dia tampak bersemangat lagi,
"Ya, dulu saya bersama teman pernah melakukan penelitian dengan sampling dan polling di antara keluarga para pejabat dan eksekutif di Jakarta",
"Terus.. terus gimana.." ia memotong,
"Hasilnya cukup mengejutkan, sekitar 60 persen dari para bapak-bapak itu mengaku pernah atau memang sering melakukannya",
"Hah..!" Bu Linda terperanjat, matanya menatapku tajam, ini kesempatan lagi untuk membalas tatapan perempuan cantik itu. Sambil lalu aku melanjutkan keterangan yang sebenarnya hanya khayalanku saja, ini untungnya ilmuwan, biar ngawur juga sedikit tidak pasti dipercaya.
Cerita Seks STW : Madame part 1
Rasanya sayang kalau kisah pribadiku ini terlewatkan begitu saja. So,
aku mau semua netter yang membuka HP ini jadi tempat membagi cerita. Ini
adalah kisahku waktu melakukan sebuah penelitian ilmiah di Manado, kota
yang terkenal dengan kecantikan wanitanya. Saat itu karena prestasiku
yang sangat baik, aku mendapat kehormatan untuk menerima dan meminta
fasilitas yang aku perlukan untuk penelitian selama satu setengah bulan
itu dari sponsor dan pemerintah. Para pejabat daerah itu juga sangat
antusias menyambutku, mereka sangat mengharapkan penelitian ilmiah ini
menjadi faktor pendorong bagi perkembangan ekonomi wilayahnya. Salah
satu dari para pejabat itu pula yang memberiku kehormatan untuk tinggal
bersama keluarganya di sebuah kawasan khusus pejabat pemerintah dan
pengusaha terkenal di kota itu. Lagi-lagi aku bisa menabung jatah uang
akomodasi yang diberikan oleh sponsor dan fakultas.
Oh ya, nama panggilanku Agus, saat ini aku berumur 24 tahun, aku tercatat sebagai exchange student di University of Osaka, negeri para Shogun dan Shamurai. Badanku biasa saja dengan tinggi 170 cm kulit kuning langsat, wajah sering dapat pujian (nggak nyombong lho). Ada yang aneh dalam diriku, di usiaku yang sekarang aku begitu menyukai wanita paruh baya yang berumur antara 37 sampai 45. Rasa-rasanya aku jauh lebih menikmati wanita-wanita dewasa, ibu-ibu kesepian atau para tante girang. Dalam hal hubungan seks, kaum mereka jauh lebih sensitif dan mm pokoknya heboh. Jelas itu karena tuntutan mereka akan kepuasan seks yang lebih dari biasanya dan juga mungkin karena faktor kematangan jiwa serta pengalaman terbang yang melebihi rata-rata (pilot kali yah?)
Oh ya, nama panggilanku Agus, saat ini aku berumur 24 tahun, aku tercatat sebagai exchange student di University of Osaka, negeri para Shogun dan Shamurai. Badanku biasa saja dengan tinggi 170 cm kulit kuning langsat, wajah sering dapat pujian (nggak nyombong lho). Ada yang aneh dalam diriku, di usiaku yang sekarang aku begitu menyukai wanita paruh baya yang berumur antara 37 sampai 45. Rasa-rasanya aku jauh lebih menikmati wanita-wanita dewasa, ibu-ibu kesepian atau para tante girang. Dalam hal hubungan seks, kaum mereka jauh lebih sensitif dan mm pokoknya heboh. Jelas itu karena tuntutan mereka akan kepuasan seks yang lebih dari biasanya dan juga mungkin karena faktor kematangan jiwa serta pengalaman terbang yang melebihi rata-rata (pilot kali yah?)
Cerita Seks STW : Roti Bakar
Minggu kemarin aku ditugaskan oleh kantorku ke kantor cabang di Bandung.
Memang aku sudah ada rumah yang sudah disiapkan oleh kantor pusat, jadi
tidak perlu lagi untuk menginap di hotel, yang tentu akan lebih besar
pengeluarannya.
Sudah tujuh hari ini aku selalu makan malam keluar rumah, karena rumah tempat tinggalku hanya ada pembantu pria yang hanya membersihkan rumah serta mencuci pakaian dan pulang pada sore hari setelah aku pulang dari kantor cabang di Bandung.
Memang sudah dua hari ini aku bila tidak ingin makan malam yang harus naik angkot, aku suka makan roti bakar dan bubur kacang ijo yang berada di depan kantor cabangku. Itupun tidak boleh lebih dari jam sembilan malam, karena lebih dari jam tersebut warung tersebut sudah tutup. Aku kaget juga saat makan diwarung tersebut yang biasa melayani Pak tua, kok tiba-tiba yang melayani seorang ibu yang berwajah lumayan manis, dengan tubuh sintal, umur kira-kira 45 tahun, dan berkulit kuning langsat seperti ciri-ciri khas orang Jawa Barat.
Sudah tujuh hari ini aku selalu makan malam keluar rumah, karena rumah tempat tinggalku hanya ada pembantu pria yang hanya membersihkan rumah serta mencuci pakaian dan pulang pada sore hari setelah aku pulang dari kantor cabang di Bandung.
Memang sudah dua hari ini aku bila tidak ingin makan malam yang harus naik angkot, aku suka makan roti bakar dan bubur kacang ijo yang berada di depan kantor cabangku. Itupun tidak boleh lebih dari jam sembilan malam, karena lebih dari jam tersebut warung tersebut sudah tutup. Aku kaget juga saat makan diwarung tersebut yang biasa melayani Pak tua, kok tiba-tiba yang melayani seorang ibu yang berwajah lumayan manis, dengan tubuh sintal, umur kira-kira 45 tahun, dan berkulit kuning langsat seperti ciri-ciri khas orang Jawa Barat.
Minggu, 23 Juni 2013
Cerita Seru Rahasia Tante Tanteku
Namaku Anto, aku tinggal bersama pamanku di Jakarta. Dia adalah salah
satu contoh orang sukses. Mempunyai 6 orang istri yang cantik-cantik.
Istri pertamanya bernama adalah Tante Endang usia 45 tahun, kedua Tante
Rani usia 42 tahun, ketiga Tante Yani usia 39 tahun, keempat Tante Rina
usia 37 tahun, kelima Tante Ratna usia 35 tahun, dan terakhir Tante Rini
33 tahun.
Pada suatu hari ketika akau ke villa, aku menemukan album foto di kamar Tante Yani, yang ternyata berisi foto bugil Tante-Tanteku. Kubolak balik foto-foto tersebut yang menampakkan tubuh-tubuh telanjang Tante-Tanteku, walaupun ada yang ssudah berumur diatas 40 tahun seperti Tante Endang dan Tante Rani tapi tubuh mereka tidak kalah dengan keempat istri muda yang lain. Membuat aku terangsang dan ingin merasakan hangatnya tubuh mereka. Hingga ada ide gila untuk memperalat mereka melalui foto-foto tersebut. Mulai kususun rencana siapa yang pertama aku kerjain, lalu kupilih Tante Tante Endang (45 tahun) dan Tante Rina (37 tahun).
Pada suatu hari ketika akau ke villa, aku menemukan album foto di kamar Tante Yani, yang ternyata berisi foto bugil Tante-Tanteku. Kubolak balik foto-foto tersebut yang menampakkan tubuh-tubuh telanjang Tante-Tanteku, walaupun ada yang ssudah berumur diatas 40 tahun seperti Tante Endang dan Tante Rani tapi tubuh mereka tidak kalah dengan keempat istri muda yang lain. Membuat aku terangsang dan ingin merasakan hangatnya tubuh mereka. Hingga ada ide gila untuk memperalat mereka melalui foto-foto tersebut. Mulai kususun rencana siapa yang pertama aku kerjain, lalu kupilih Tante Tante Endang (45 tahun) dan Tante Rina (37 tahun).
Cerita Dewasa Seks Bertiga
Cerita ini bermula ketika aku ada janji dengan temanku bernama Irfan
(samaran) untuk membicarakan suatu organisasi. Disepakati sebuah tempat
yang mudah didapat yaitu café S yang terletak di sebuah plaza di kota
S. Rencana pertemuan ditentukan jam 2 siang, artinya setelah kami
sama-sama selesai kuliah.
Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Sakti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, aku selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika aku menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal aku bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga aku mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul).
Sebelumnya perlu pembaca ketahui, namaku Sakti, sesuai dengan namanya, entah mengapa dalam setiap jenjang pendidikan, aku selalu aktif berorganisasi dan selalu menempati posisi puncak dalam organisasi yang kuikuti, mulai dari OSIS SMP, OSIS SMA, Organisasi Pemuda dan kemasyarakatan (tidak perlu kusebutkan namanya), hingga organisasi intra dan ekstra kampus, yaitu ketua Himpunan, Senat dan lain-lain. Kegiatanku bertambah dengan semaraknya demonstrasi di masa reformasi, hingga pernah suatu ketika aku menjadi target intai para intel militer dan polisi. Padahal aku bukanlah termasuk sosok yang spesial, wajahku biasa saja, kulit tidak putih mulus (cenderung coklat gelap), badan sedang-sedang saja (170 cm), sehingga aku mengambil kesimpulan mungkin karena otakku yang encer, pandai berorasi/pidato, supel (walaupun tidak gaul).
Cerita Seru Dengan Ibu Tukan Pijat
Sebagai seorang konsultan aku sering pergi keluar kota dan menginap di
hotel bisa sampai berbulan-bulan lamanya. Seringnya menginap sekamar
bareng dengan anggota tim lainnya namun kadang juga menginap sendirian.
Pekerjaanku yang bersifat projek jelas sering menuntut waktu ekstra dan
kerja keras sehingga membuatku mengalami keletihan baik fisik dan
mental. Kalau sudah begitu aku segera mencari tukang pijat untuk
mengendorkan urat saraf yang telah amat tegangnya.
Giliranku kali ini mendapatkan projek di kota B yang berhawa sejuk dan merupakan kota idolaku. Dulu aku sempat lama berdiam di kota ini ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini. Sebagaimana projek-projek lain yang sering kukerjakan maka tidak ada perkecualian projek ini juga menuntut energi dan pikiran ekstra keras karena ketatnya jadwal. Salah satu hal yang menyebalkan di kota ini adalah masalah taxi yang buruk kondisinya dan lagi jarang mau menggunakan argo sehingga harus selalu melakukan negosiasi terlebih dahulu. Oleh sebab itu sering aku mencari hotel terdekat dengan lokasi projek sehingga dapat dicapai dengan jalan kaki hanya beberapa menit.
Minggu ini adalah puncak-puncaknya pekerjaan sehingga keletihan amat sangat terasa. Hal ini menyebabkan aku malas pulang week end ke kota J di mana aku tinggal. Kurencanakan Sabtu pagi besok saja untuk pulang menggunakan kereta api. Karena anggota tim lain selalu pulang ke J (semuanya berdomisili di J) di akhir minggu maka kini tinggal aku sendirian.
Giliranku kali ini mendapatkan projek di kota B yang berhawa sejuk dan merupakan kota idolaku. Dulu aku sempat lama berdiam di kota ini ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini. Sebagaimana projek-projek lain yang sering kukerjakan maka tidak ada perkecualian projek ini juga menuntut energi dan pikiran ekstra keras karena ketatnya jadwal. Salah satu hal yang menyebalkan di kota ini adalah masalah taxi yang buruk kondisinya dan lagi jarang mau menggunakan argo sehingga harus selalu melakukan negosiasi terlebih dahulu. Oleh sebab itu sering aku mencari hotel terdekat dengan lokasi projek sehingga dapat dicapai dengan jalan kaki hanya beberapa menit.
Minggu ini adalah puncak-puncaknya pekerjaan sehingga keletihan amat sangat terasa. Hal ini menyebabkan aku malas pulang week end ke kota J di mana aku tinggal. Kurencanakan Sabtu pagi besok saja untuk pulang menggunakan kereta api. Karena anggota tim lain selalu pulang ke J (semuanya berdomisili di J) di akhir minggu maka kini tinggal aku sendirian.
Cerita Panas Pengalaman Pertamaku
Setelah sekian lama hanya menjadi pembaca setia dari situs ini akhirnya
muncul juga keberanian untuk membagi pengalaman pribadiku yang benar
benar aku alami di dunia nyata. Semua yang aku tulis adalah apa yang
benar-benar aku rasakan dan lakukan. Nama dan tempat aku samarkan untuk
menjaga privasi orang-orang dalam cerita ini. Sebut saja namaku Rony,
berumur 25 tahun, tinggi 170 cm berat 60 kg. Masih kuliah di sebuah
perguruan tinggi terkenal di kota Surabaya semester akhir dan bekerja
part time di sebuah perusahaan software house.
Sebagai perkenalan aku dilahirkan di sebuah kota di jawa timur. Berasal dari keluarga biasa-biasa saja, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Aku merasa beruntung semua yang aku butuhkan di masa kecilku bisa terpenuhi walau tidak bisa diartikan kebutuhan secara materi yang berlebih lebihan. Hidup secara mandiri dan jangan memandang segala hal dari segi materi itu yang aku camkan dalam nurani sebagai nasihat orang tua yang akhirnya membuatku tumbuh sebagai seorang yang tidak materialis.
Sebagai perkenalan aku dilahirkan di sebuah kota di jawa timur. Berasal dari keluarga biasa-biasa saja, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Aku merasa beruntung semua yang aku butuhkan di masa kecilku bisa terpenuhi walau tidak bisa diartikan kebutuhan secara materi yang berlebih lebihan. Hidup secara mandiri dan jangan memandang segala hal dari segi materi itu yang aku camkan dalam nurani sebagai nasihat orang tua yang akhirnya membuatku tumbuh sebagai seorang yang tidak materialis.
Cerita Seks Dengan Tante Yosie
Cerita ini adalah sebuah pengalaman saya yang terjadi sekitar 1 tahun
yang lalu. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan
bersama Tante Yossie. Umur saya sekarang adalah 23 tahun, saya (Donnie)
baru saja menyelesaikan kuliah saya di sebuah perguruan swasta yang
terkenal di Jakarta.
Dulu ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya mempunyai teman bermain yang cukup akrab, namanya Jessy. Dia adalah teman dekat saya sejak perkenalan pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP. Karena hubungan kami sangat dekat, maka saya sering bermain ke rumahnya di kawasan Menteng. Hampir tiap minggu pasti saya bermain ke rumahnya, entah untuk mengajaknya pergi atau hanya bermain di rumahnya saja. Karena hubungan kami yang dekat, maka hubungan saya dengan keluarganya cukup dekat pula. Apalagi dengan Tante Yossie, yang tidak lain adalah ibu kandung Jessy. Perlu anda ketahui, Tante Yossie menikah di umur yang sangat muda dengan Om Anwar. Tante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berumur 18 tahun. Selain Jessy, Tante Yossie juga mempunyai anak lagi yaitu George yang baru berumur 2 tahun saat itu. Memang perbedaan umurnya dengan Jessy sangat jauh, apakah mungkin Tante Yossie memang ingin mempunyai anak lagi ataukah..? Setiap hari Tante Yossie hanya di rumah saja, sedangkan Om Anwar-nya adalah seorang karyawan perusahaan asing yang cukup sukses. Pada akhirnya ketika baru menginjak SMA tahun ke-2 hubungan saya dan Jessy serta dengan keluarganya putus, ketika ternyata mereka sekeluarga harus pindah ke Jerman untuk mengikuti Om Anwar yang mendapat pekerjaan di Jerman.
Dulu ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya mempunyai teman bermain yang cukup akrab, namanya Jessy. Dia adalah teman dekat saya sejak perkenalan pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP. Karena hubungan kami sangat dekat, maka saya sering bermain ke rumahnya di kawasan Menteng. Hampir tiap minggu pasti saya bermain ke rumahnya, entah untuk mengajaknya pergi atau hanya bermain di rumahnya saja. Karena hubungan kami yang dekat, maka hubungan saya dengan keluarganya cukup dekat pula. Apalagi dengan Tante Yossie, yang tidak lain adalah ibu kandung Jessy. Perlu anda ketahui, Tante Yossie menikah di umur yang sangat muda dengan Om Anwar. Tante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berumur 18 tahun. Selain Jessy, Tante Yossie juga mempunyai anak lagi yaitu George yang baru berumur 2 tahun saat itu. Memang perbedaan umurnya dengan Jessy sangat jauh, apakah mungkin Tante Yossie memang ingin mempunyai anak lagi ataukah..? Setiap hari Tante Yossie hanya di rumah saja, sedangkan Om Anwar-nya adalah seorang karyawan perusahaan asing yang cukup sukses. Pada akhirnya ketika baru menginjak SMA tahun ke-2 hubungan saya dan Jessy serta dengan keluarganya putus, ketika ternyata mereka sekeluarga harus pindah ke Jerman untuk mengikuti Om Anwar yang mendapat pekerjaan di Jerman.
Cerita Seru Tante Stella Yang Hot
Cerita ini adalah kisah nyata, berlangsung ketika saya kuliah di suatu
kota ternama di Jawa tengah sekitar tahun 1992. Sebagai mahasiswa
pendatang, saya hidup sederhana, karena memang kiriman dari orangtua
yang bekerja sebagai tentara terkadang kurang untuk memenuhi kebutuhan
saya. Menurut teman-teman, saya termasuk pria simpatik, dengan kemampuan
berpikir cemerlang, biasanya saya dipanggil Rudy.
Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.
Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.
Cerita Seru Nikmatnya Dua Irisan Mentimun
Pada saat aku bekerja di sebuah perusahaan besar dikawasan kota Denpasar
yang bergerak di bidang penjualan mobil-mobil baru kira-kira tiga tahun
yang lalu, disanalah aku kenal banyak wanita-wanita cantik yang hampir
setiap hari aku jumpai. Mulai dari wanita yang keibuan sampai dengan
wanita yang haus akan kebutuhan laki-laki.
Ketika aku hendak pulang dari kantor, kira-kira pukul 05.00 WITA, datang sepasang suami istri yang bermaksud untuk melihat mobil baru yang dipajang di dalam ruang pameran. Kemudian setelah kami berbincang-bincang agak cukup lama, akhirnya Bapak Lilis dan Ibu Lilis menyepakati untuk membeli satu unit mobil keluaran terbaru dan saya berjanji untuk mengirimkannya pada esok hari.
Hari Sabtu kira-kira pukul 10.00 WITA, sesuai dengan janji saya untuk mengirimkan satu unit mobil ke Bapak Lilis. Dengan seorang sopir perusahaan, lalu saya bergegas meluncur ke rumah Bapak Lilis.
Ketika aku hendak pulang dari kantor, kira-kira pukul 05.00 WITA, datang sepasang suami istri yang bermaksud untuk melihat mobil baru yang dipajang di dalam ruang pameran. Kemudian setelah kami berbincang-bincang agak cukup lama, akhirnya Bapak Lilis dan Ibu Lilis menyepakati untuk membeli satu unit mobil keluaran terbaru dan saya berjanji untuk mengirimkannya pada esok hari.
Hari Sabtu kira-kira pukul 10.00 WITA, sesuai dengan janji saya untuk mengirimkan satu unit mobil ke Bapak Lilis. Dengan seorang sopir perusahaan, lalu saya bergegas meluncur ke rumah Bapak Lilis.
Cerita Hot Nia Istri Heru
Sejak aku berhasil menyetubuhi Cik Ling dan dia membuatku hilang
keperjakaanku, aku terobsesi menikmati tiga teman kantorku dan satu lagi
adik ipar Cik Ling, Cik Nina. Hari Sabtu lalu, Cik Nina mendatangiku.
Gila, seksi benar. Dia duduk di depanku. Kaosnya super ketat dan celana
jeans-nya super ketat membuat tubuhnya tercetak jelas dan dapat kulihat.
Seolah Cik Nina membiarkan aku menikmati tubuhnya. Kapan ya, pikirku.
Ketika aku hampir lebih melamun, aku dikejutkan Nia yang masuk ruanganku
tanpa mengetuk. Nia terkesiap dan menyatakan ketidak senangannya atas
apa yang mataku lakukan dengan Cik Nina. Aku bisa lihat di wajahnya dan
Nia berdiri kaku di samping Cik Nina, kemudian Nia keluar.
Setelah selesai berbicara dengan Cik Nina, Cik Nina keluar dengan sedikit pandangan lain kepadaku dan membuatku kelabakan. Aku sempat berpikir, Apakah Cik Ling bicara dengan Cik Nina ya? Ahh, aku membayangkan yang, ya ya ya, dengan Cik Nina dan Cik Ling lagi.
Lima belas menit kira-kira, Nia masuk lagi ke ruanganku, lalu ditutupnya. Ruanganku ber-AC dan Nia dengan sedikit akting memarahiku. Kupikir Nia ini cemburu. Dan makin aku mendapatkan jalan lapang menikmati tubuh Nia."Iya, iya, aku minta maaf. Mau memaafkan nggak? Entar tak kasih hadiah," kataku pada Nia. Nia mengangguk. Nia memang sayang sama aku, hampir tiap hari Nia membawakanku kue. Nia tahu kalau aku suka kelaparan sebelum makan siang. Dari situ, aku bisa lebih dekat dengan Nia, istri Mas Heru ini. Mengapa Nia rela memperhatikanku ya? Ada yang tak beres sepertinya hubungan mereka berdua. Nia sudah punya dua anak yang masih balita dan dia baru berumur 26 tahun.
Setelah selesai berbicara dengan Cik Nina, Cik Nina keluar dengan sedikit pandangan lain kepadaku dan membuatku kelabakan. Aku sempat berpikir, Apakah Cik Ling bicara dengan Cik Nina ya? Ahh, aku membayangkan yang, ya ya ya, dengan Cik Nina dan Cik Ling lagi.
Lima belas menit kira-kira, Nia masuk lagi ke ruanganku, lalu ditutupnya. Ruanganku ber-AC dan Nia dengan sedikit akting memarahiku. Kupikir Nia ini cemburu. Dan makin aku mendapatkan jalan lapang menikmati tubuh Nia."Iya, iya, aku minta maaf. Mau memaafkan nggak? Entar tak kasih hadiah," kataku pada Nia. Nia mengangguk. Nia memang sayang sama aku, hampir tiap hari Nia membawakanku kue. Nia tahu kalau aku suka kelaparan sebelum makan siang. Dari situ, aku bisa lebih dekat dengan Nia, istri Mas Heru ini. Mengapa Nia rela memperhatikanku ya? Ada yang tak beres sepertinya hubungan mereka berdua. Nia sudah punya dua anak yang masih balita dan dia baru berumur 26 tahun.
Cerita Selingkuh Dengan Mertua
Mertuaku adalah seorang janda dengan kulit yang putih, cantik, lembut,
dan berwajah keibu ibuan, dia selalu mengenakan kebaya jika keluar
rumah. Dan mengenakan daster panjang bila didalam rumah, dan rambutnya
dikonde keatas sehingga menampakkan kulit lehernya yang putih jenjang.
Sebenarnya semenjak aku masih pacaran dengan anaknya, aku sudah jatuh cinta padanya Aku sering bercengkerama dengannya walaupun aku tahu hari itu pacarku kuliah. Diapun sangat baik padaku, dan aku diperlakukan sama dengan anak anaknya yang lain. Bahkan tidak jarang bila aku kecapaian, dia memijat punggungku.
Setelah aku kawin dengan anaknya dan memboyong istriku kerumah kontrakanku, mertuaku rajin menengokku dan tidak jarang pula menginap satu atau dua malam. Karena rumahku hanya mempunyai satu kamar tidur, maka jika mertuaku menginap, kami terpaksa tidur bertiga dalam satu ranjang. Biasanya Ibu mertua tidur dekat tembok, kemudian istri ditengah dan aku dipinggir. Sambil tiduran kami biasanya ngobrol sampai tengah malam, dan tidak jarang pula ketika ngobrol tanganku bergerilya ketubuh istriku dari bawah selimut, dan istriku selalu mendiamkannya.
Sebenarnya semenjak aku masih pacaran dengan anaknya, aku sudah jatuh cinta padanya Aku sering bercengkerama dengannya walaupun aku tahu hari itu pacarku kuliah. Diapun sangat baik padaku, dan aku diperlakukan sama dengan anak anaknya yang lain. Bahkan tidak jarang bila aku kecapaian, dia memijat punggungku.
Setelah aku kawin dengan anaknya dan memboyong istriku kerumah kontrakanku, mertuaku rajin menengokku dan tidak jarang pula menginap satu atau dua malam. Karena rumahku hanya mempunyai satu kamar tidur, maka jika mertuaku menginap, kami terpaksa tidur bertiga dalam satu ranjang. Biasanya Ibu mertua tidur dekat tembok, kemudian istri ditengah dan aku dipinggir. Sambil tiduran kami biasanya ngobrol sampai tengah malam, dan tidak jarang pula ketika ngobrol tanganku bergerilya ketubuh istriku dari bawah selimut, dan istriku selalu mendiamkannya.
Cerita Panas : Memes Dan Tukan Kebun
Siang itu entah kenapa, Adhi suami Memes membawa seorang laki-laki yang
agak sedikit tua ke rumahnya. Rupanya Adhi menerangkan bahwa dia tadi
telah ditolong oleh laki-laki yang bernama Udin ini di saat ia hampir
saja menjadi korban perampokan. Tetapi karena adanya bantuan dari Udin,
ia berhasil terhindar dari upaya para perampok itu.
Udin adalah seorang bekas narapidana yang telah lama malang melintang di dalam dunia kejahatan. Setelah ia keluar dari Nusa Kambangan, ia mencoba untuk sadar dan kesana kemari mencari pekerjaan yang tidak bertentangan dengan hukum. Namun dalam usahanya mencari pekerjaan itu, tanpa diduga ia melihat adanya upaya perampokan yang menimpa Adhi, yang nota bene suami Memes yang juga merupakan seorang artis penyanyi. Atas jasanya itu, Adhi mengajak Udin untuk bekerja dengannya sebagai penjaga rumahnya yang tergolong mentereng itu. Udin hanya bertugas menjaga lingkungan kebun dan memberi makan anjing kesayangan Adhi. Udin dipersilakan tinggal di kamar belakang yang khusus buat para pembantu.
Udin adalah seorang bekas narapidana yang telah lama malang melintang di dalam dunia kejahatan. Setelah ia keluar dari Nusa Kambangan, ia mencoba untuk sadar dan kesana kemari mencari pekerjaan yang tidak bertentangan dengan hukum. Namun dalam usahanya mencari pekerjaan itu, tanpa diduga ia melihat adanya upaya perampokan yang menimpa Adhi, yang nota bene suami Memes yang juga merupakan seorang artis penyanyi. Atas jasanya itu, Adhi mengajak Udin untuk bekerja dengannya sebagai penjaga rumahnya yang tergolong mentereng itu. Udin hanya bertugas menjaga lingkungan kebun dan memberi makan anjing kesayangan Adhi. Udin dipersilakan tinggal di kamar belakang yang khusus buat para pembantu.
Rabu, 19 Juni 2013
Mbak Dewi Motivator Birahiku
Saya adalah seorang pegawai swasta yang bergerak dalam bidang komputer.
Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon melalui HP untuk memperbaiki
komputer pada salah satu pelanggan yang belum saya kenal yang jelas
suaranya seorang wanita, saya perkirakan berumur 25 tahunan karena
suaranya sangat manja dan dewasa.
Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.
Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.
Mama Tiriku
Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak cocok.
Aku sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia
15 tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin
dengan Tante Nuna yang berusia 35 tahun. Tante Nuna orangnya cantik,
setidaknya pikiranku sebagai lelaki disuia ke 15 tahun yang sudah mulai
merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya
berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante Nuna juga
seorang janda tapi nggak punya anak.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. DirumaHPun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. DirumaHPun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Jamu Awet Muda
Perkenalkan namaku A, mahasiswa tingkat 3 sebuah perguruan tinggi swasta
di DP. Tinggiku 172 cm berat 67 kg, atletis, wajahku lumayan ganteng,
dan dengan modal ini pula aku banyak menarik perhatian gadis-gadis teman
kuliahku. Aku tidak mempunyai pacar tetap bukan karena aku homo atau
sejenisnya tapi melainkan karena aku tidak terlalu tertarik pada
gadis-gadis seusiaku apalagi yang lebih muda. Aku lebih senang kencan
dengan tante-tante yang usianya sama dengan ibuku.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 13 tahun, akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku. Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya, karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang ke awang-awang. Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani. Tidak semuanya berdasarkan uang, tapi ada juga yang karena suka sama suka, yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya sensual, kalau jelek ya.. terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi, hitung-hitung uang lelah.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 13 tahun, akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku. Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya, karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang ke awang-awang. Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani. Tidak semuanya berdasarkan uang, tapi ada juga yang karena suka sama suka, yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya sensual, kalau jelek ya.. terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi, hitung-hitung uang lelah.
Istri Bos
Sebut saja namaku HAR (nama samaran), aku sudah menikah dengan 3 orang
anak dan umurku masih 34 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali
bahkan saking baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku
pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau
macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi,
tinggiku hanya 160 cm dengan berat sekitar 55 kg. Tapi walaupun demikian
aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki
selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak. Semua
wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku karena
aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada
mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran
dengan gadis bule.
Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.
Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.
Ibu Mertua
Namaku Heri, umurku sekarang ini 26 tahun. Ini adalah pengalamanku yang
benar-benar nyata dengan Ibu mertuaku. Umurnya belum terlalu tua baru
sekitar 45th. Dulunya baru umur 18 tahun dia sudah kawin. Ibu mertuaku
bentuk tubuhnya biasa-biasa saja malah boleh dikatakan langsing dan
singset seperti perawan. Tak heran sebab hingga kini ia masih
mengkonsumsi jamu untuk supaya selalu awet muda dan langsing.
Singkat cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku. Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu. Aku biasa mengantarnya dengan motorku. Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan. Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras itu.
Singkat cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku. Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu. Aku biasa mengantarnya dengan motorku. Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan. Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras itu.
Ibu Kosku
Saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu masih kuliah semester lima
di Bandung sekitar 4 tahun yang lalu. Nama saya sebut saja Iwan dan
berasal dari Jakarta dan waktu itu saya kos di dekat daerah Dago. Tempat
kosnya lumayan bagus dan ibu kos saya waktu itu berumur sekitar 28
tahun. Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan lalu lintas dan dia
belum sempat dikaruniai anak. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya
dia bekerja di salah satu bank swasta di Bandung.
Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya.
Sebelumnya saya kos di daerah Cihampelas dan karena ribut dengan salah satu anak kos, saya coba cari tempat kos lain. Rumah kos baru ini saya ketahui dari salah seorang teman yang masih saudara sepupu ibu kos saya. Waktu pertama kali saya datang ke tempat kos, ibu kos saya (sebut saja namanya Rita) agak ragu-ragu karena dia sebenarnya berencana untuk menerima wanita. Maklum karena dia hanya tinggal sendiri ditemani seorang pembantu. Untung akhirnya Mbak Rita mau menerima saya karena tahu saya adalah teman dekat saudara sepupunya.
Kenikmatan Yang Membingungkan
Ketika aku kembali dari kantor, kulihat istriku sedang mengobrol dengan
seorang wanita berumur kira-kira 29 tahunan, di sebelahnya ada gadis
umurnya 13 tahun. Setelah kuletakan tas kantor di kamar tidur aku ikut
nimbrung mengobrol dengan istriku dan tamunya yang aku ketahui wanita
itu adalah calon pembantu di rumah kami, dia seorang janda cerai dengan
seorang anak gadisnya.
Malam itu aku berembuk tentang wanita itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita itumengajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yang dikatakan istriku sebagai beban tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya bekerja sebagai pembantu di rumah kami, alasanku karena istriku sedang sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan karena pernikahan kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami anggap sebagai anak kami sendiri.
Malam itu aku berembuk tentang wanita itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita itumengajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yang dikatakan istriku sebagai beban tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya bekerja sebagai pembantu di rumah kami, alasanku karena istriku sedang sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan karena pernikahan kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami anggap sebagai anak kami sendiri.
Ibu Dosenku
Kejadiannya kira-kira 4 tahun yang lalu, ketika aku kuliah semester
ketiga di sebuah lembaga pendidikan di Bekasi. Waktu itu, para mahasiswa
baru sedang berkumpul untuk membahas tentang uang kuliah yang menurut
brosurnya bisa dicicil selama 5 kali, namun kenyataannya para mahasiswa
hanya diberikan kesempatan untuk mengangsurnya selama 3 kali. Bagiku sih
sebenarnya tidak terlalu masalah, karena aku sudah membayar penuh
selama satu tahun, namun karena rasa solideritas terhadap teman,
akhirnya aku ikut berkumpul, dan ternyata oleh teman-temanku, aku
dipercaya untuk mewakilkan dan menyampaikan keluhan mereka kepada
manager lembaga yang bernama Ibu Ratih S.Pd.
Akhirnya aku menuju lantai 4 untuk membicarakan masalah ini kepada Ibu Ratih, dan siapa tahu beliau bisa memberikan solusi yang terbaik untuk anak-anak didiknya. Ketika aku hendak mengetuk pintu ruangannya, terdengar samar-samar suara desah dan erangan yang berasal dari dalam ruangannya. Akupun tahu bahwa suara ini adalah suaranya Ibu Ratih, karena aku sangat hapal dengan suaranya ketika beliau masih memberi mata kuliah Akuntansi Dasar 1.
Akhirnya aku menuju lantai 4 untuk membicarakan masalah ini kepada Ibu Ratih, dan siapa tahu beliau bisa memberikan solusi yang terbaik untuk anak-anak didiknya. Ketika aku hendak mengetuk pintu ruangannya, terdengar samar-samar suara desah dan erangan yang berasal dari dalam ruangannya. Akupun tahu bahwa suara ini adalah suaranya Ibu Ratih, karena aku sangat hapal dengan suaranya ketika beliau masih memberi mata kuliah Akuntansi Dasar 1.
Gairah Sopir
Namaku Melda mahasiswi perguruan tinggi swasta di Surabaya, aku ingin
menceritakan pengalamanku yang pertama dan yang sangat berkesan bagiku.
*****
Malam itu aku sendirian di rumah, ayahku sedang di kantor sedangkan ibuku sedang ikut seminar yang ada hanya aku dan sopirku yang sekaligus sebagai pembantu di rumahku. Nama sopirku Toni, usianya 35 tahun dan ia sudah menikah tetapi istrinya tinggal di kota lain.
Aku merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Dita untuk aku ajak ngobrol melalui telepon. Telepon Dita angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Dita nafasnya memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Dita. Aku hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan teleponpun terputus dengan sendirinya.
*****
Malam itu aku sendirian di rumah, ayahku sedang di kantor sedangkan ibuku sedang ikut seminar yang ada hanya aku dan sopirku yang sekaligus sebagai pembantu di rumahku. Nama sopirku Toni, usianya 35 tahun dan ia sudah menikah tetapi istrinya tinggal di kota lain.
Aku merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Dita untuk aku ajak ngobrol melalui telepon. Telepon Dita angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Dita nafasnya memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Dita. Aku hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan teleponpun terputus dengan sendirinya.
Gairah Bapak Kos
Pagi itu kulihat Oom Pram sedang merapikan tanaman di kebun,
dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting.
Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu
tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50 tahun, tubuhnya masih kekar
wajahnya segar dan cukup tampan. Rambut dan kumisnya beberapa sudah
terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku.
Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku
yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa
asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-lai setengah
baya yang sering kukagumi. Memang usiaku saat itu baru menginjak dua
puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan
sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh
tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di atas
umurku.
Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. Oom Pram mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Pram istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.
Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. Oom Pram mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Pram istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.
Selasa, 11 Juni 2013
Cerita Seru STW : Dosen Haniza
Aku teringat akan kisah yang terjadi 18 tahun yang lalu, ketika aku
masih di alam persekolahan. Kisah yang akan kuceritakan ini mendatangkan
kesan yang mendalam terhadap kehidupanku. Umurku sekarang 30 tahun
lebih.
Sewaktu berada di tingkat 5, di salah satu sekolah di Malaysia ini, aku terkenal dengan sifatku yang pemalu dan takut terhadap wanita. Ketakutanku itu bukan kerena takut seperti selayaknya orang melihat hantu, tetapi adalah karena tidak adanya kekuatan dalam diriku untuk berhadapan dan bergaul dengan mereka. Walau bagaimanapun, aku seorang yang happy go lucky, suka bersenda gurau. Sekolahku tu pulak, sekolah laki-laki. Semua pelajarnya laki-laki, wanita yang ada hanyalah Dosen saja. Jadi semakin bertambahlah ketakutanku pada kaum hawa itu.
Sewaktu berada di tingkat 5, di salah satu sekolah di Malaysia ini, aku terkenal dengan sifatku yang pemalu dan takut terhadap wanita. Ketakutanku itu bukan kerena takut seperti selayaknya orang melihat hantu, tetapi adalah karena tidak adanya kekuatan dalam diriku untuk berhadapan dan bergaul dengan mereka. Walau bagaimanapun, aku seorang yang happy go lucky, suka bersenda gurau. Sekolahku tu pulak, sekolah laki-laki. Semua pelajarnya laki-laki, wanita yang ada hanyalah Dosen saja. Jadi semakin bertambahlah ketakutanku pada kaum hawa itu.
Cerita Setengah Baya : Bu Lina
Bagiku masa SMU adalah masa-masa yang tidak dapat kulupakan. Terutama
yang berhubungan dengan cinta. Selama 3 tahun di SMU aku sudah 3 kali
berpacaran. Yang pertama, saat kelas 1, pacarku salah satu cewek populer
di sekolahku, dan hubungan kami cuma bertahan selama 2 bulan. Di kelas
2, aku kembali menjalin hubungan dengan seorang cewek manis, dan
hubungan tersebut berjalan cukup lama, hampir satu tahun. Dan yang
ketiga, kira-kira beberapa minggu setelah aku putus dengan pacar
keduaku. Awal hubungan kami bisa dibilang sangat aneh dan tak terkira,
meskipun sebelumnya kami sudah saling kenal karena sering bertemu.
*****
Waktu itu siang menjelang sore, aku sendirian di rumah, duduk di sofa di depan televisi. Tapi lama kelamaan aku merasa bosan. Aku memutuskan untuk keluar sebentar mencari rokok, mumpung kedua orang tuaku sedang tidak dirumah, dan aku bisa bebas merokok. Dan aku pun keluar dengan sepeda motorku. Dasar sial warung rokok dekat rumahku tutup semua, dan langit mulai tertutup mendung. Aku ragu sejenak, bingung apakah terus mencari warung yang buka atau pulang saja, tapi setahuku di dekat jalan raya sana ada warung yang buka. Aku memutuskan tetep mencari rokok ke warung di depan sana. Dan memang akhirnya aku bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun. Ketika aku sedang tergesa-gesa menyalakan mesin motorku, kulihat seseorang yang kukenal.
*****
Waktu itu siang menjelang sore, aku sendirian di rumah, duduk di sofa di depan televisi. Tapi lama kelamaan aku merasa bosan. Aku memutuskan untuk keluar sebentar mencari rokok, mumpung kedua orang tuaku sedang tidak dirumah, dan aku bisa bebas merokok. Dan aku pun keluar dengan sepeda motorku. Dasar sial warung rokok dekat rumahku tutup semua, dan langit mulai tertutup mendung. Aku ragu sejenak, bingung apakah terus mencari warung yang buka atau pulang saja, tapi setahuku di dekat jalan raya sana ada warung yang buka. Aku memutuskan tetep mencari rokok ke warung di depan sana. Dan memang akhirnya aku bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun. Ketika aku sedang tergesa-gesa menyalakan mesin motorku, kulihat seseorang yang kukenal.
Cerita Panas Setengah Baya : Tante Nita
Kejadian hubungan saya dengan Tante Nita sudah lewat hampir 1 bulan, dan
selama itu pula kami tidak pernah lagi melakukan hubungan badan. Dalam
pikiran saya, mungkin Tante Nita sudah menyadari kekhilafannya, dan saya
juga harus bisa melupakan kejadian tersebut dan menganggap kalau
kejadian itu tidak pernah terjadi. Karena pada dasarnya saya juga merasa
malu pada diri saya sendiri, tapi dilain pihak saya juga merasakan
nikmatnya persetubuhan kami. Mungkin perasaan ini jugalah yang ada di
dalam hati Tante Nita.
Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.
Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.
Cerita STW : Pejantan Tangguh
Karena periode datang bulanku dan kepulangan suamiku dari tempatnya
bekerja, membuat hubunganku dengan Hasan agak terganggu. Praktis selama
dua minggu lebih kami tidak melakukan pertemuan sejak hubungan seks
pertama yang kami lakukan. Memang pernah sekali dia datang ke rumahku
tapi itu hanya untuk menemani Tita adikku yang juga pacarnya.
Selama dua minggu itu, aku selalu terbayang-bayang bagaimana perkasanya Hasan saat sedang mencumbuku malam itu, bahkan saat sedang bercinta dengan suamiku, yang kubayangkan saat sedang memasukkan batang kejantanannya ke liang senggamaku adalah Hasan.
Dan siang itu, setelah suamiku kembali ketempat dia bekerja, aku mendapat SMS dari Hasan yang mengatakan bahwa dia sangat kangen padaku dan ingin bertemu di sebuah mall yang cukup terkenal di kota kami. Aku segera bersiap sambil mengkhayalkan apa yang akan kami lakukan siang ini.
Selama dua minggu itu, aku selalu terbayang-bayang bagaimana perkasanya Hasan saat sedang mencumbuku malam itu, bahkan saat sedang bercinta dengan suamiku, yang kubayangkan saat sedang memasukkan batang kejantanannya ke liang senggamaku adalah Hasan.
Dan siang itu, setelah suamiku kembali ketempat dia bekerja, aku mendapat SMS dari Hasan yang mengatakan bahwa dia sangat kangen padaku dan ingin bertemu di sebuah mall yang cukup terkenal di kota kami. Aku segera bersiap sambil mengkhayalkan apa yang akan kami lakukan siang ini.
Cerita Setengah Baya : Bu Ning
Sebenarnya cerita ini akan saya kirimkan ke rubrik 'Oh Mama.. Oh Papa'
di majalah Kartini, namun karena ketahuan istri saya, baru sekarang saya
menemukan rubrik yang cocok untuk berbagi cerita pada pembaca lainnya.
Bermula dari 25 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Surabaya. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil LM sebelah timur Surabaya sudah dikirimi telegram untuk menjemput saya, namun karena komunikasi yang kurang lancar, sehingga kami tidak bertemu. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota LM dengan menggunakan bis kota.
Bermula dari 25 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Surabaya. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil LM sebelah timur Surabaya sudah dikirimi telegram untuk menjemput saya, namun karena komunikasi yang kurang lancar, sehingga kami tidak bertemu. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota LM dengan menggunakan bis kota.
Cerita Setengah Baya : Bu Lestari
Kejadiannya 13 tahun yang lalu, saat aku masih kuliah disebuah kota S di
P. Aku mempunyai teman satu angkatan satu jurusan Yon namanya, berasal
dari kota W. Kami begitu lengketnya, study, ngobrol, jalan
ngalor-ngidul, ngapelin cewek satupun sering bersama. Sampai kecewapun
sering bareng-bareng. Yon si anak "bocor" tapi baik hati itu tinggal
dirumah tantenya (yang biasa aku panggil Ibu Tari) yang hanya punya anak
gadis semata wayang. Itupun begitu lulus S1 Manajemen perusahaan
langsung dilibas habis kegadisannya sama pacarnya, dalam suatu
perkawinan, terus diboyong ke Jakarta.
Tinggallah Ibu Tari ini bersama suaminya yang pengusaha jasa konstruksi dan trading itu dengan pembantu dan sopir. Kebetulan Yon ini keponakan kesayangan. Wajar saja dia suka besar kepala karena jadi tumpahan sayang Ibu Tari. Sampai suatu saat dia minta tinggal di luar rumah utama yang sebenarnya berlebih kamar, ya si tante nurut saja. Alasan Yon biar kalau pulang larut malam, tidak mengganggu orang rumah karena minta dibukakan pintu.
Tinggallah Ibu Tari ini bersama suaminya yang pengusaha jasa konstruksi dan trading itu dengan pembantu dan sopir. Kebetulan Yon ini keponakan kesayangan. Wajar saja dia suka besar kepala karena jadi tumpahan sayang Ibu Tari. Sampai suatu saat dia minta tinggal di luar rumah utama yang sebenarnya berlebih kamar, ya si tante nurut saja. Alasan Yon biar kalau pulang larut malam, tidak mengganggu orang rumah karena minta dibukakan pintu.
Ceria STW : Bonus Rapat
Pada akhir tahun 2002, saya mengikuti Rapat Kerja (Raker) yang
diselenggarakan oleh Group Perusahaan saya. Kegiatan Raker seperti itu
sebenarnya hampir setiap tahun di adakan, namun baru kali ini saya
diajak sekaligus menjadi panitia dalam kegiatan tersebut. Saya berharap
dapat mengulang kejadian sebagaimana ketika mengikuti Kursus Kearsipan
(baca: Bonus Mengikuti Kursus). Pucuk dicnita ulam tiba, begitulah
peribahasa yang pas diucapkan, karena dari daftar peserta yang masuk
terdapat nama Wiwik, cewek yang pernah saya ajak kencan kira-kira 3
bulan yang lalu sebelum Raker ini.
*****
Sebenarnya Rapat Kerja hanya diadakan selama 2 hari, namun atas usul para peserta minta untuk diperpanjang 1 hari lagi guna memberi waktu bagi peserta berwisata menikmati pemandangan alam Tawangmangu, suatu tempat rekreasi yang sejuk di kaki Gunung Lawu.
*****
Sebenarnya Rapat Kerja hanya diadakan selama 2 hari, namun atas usul para peserta minta untuk diperpanjang 1 hari lagi guna memberi waktu bagi peserta berwisata menikmati pemandangan alam Tawangmangu, suatu tempat rekreasi yang sejuk di kaki Gunung Lawu.
Rabu, 05 Juni 2013
Cerita STW : Bonus Kursus
Perusahaan di tempat saya bekerja pada awalnya adalah penyedia jasa yang
bergerak di bidang bimbingan belajar di Kota Y. Namun seiring dengan
kemajuan yang dicapai, maka dicoba untuk mengembangkan sayap pada
bidang-bidang lain seperti super market, sekolah tinggi ekonomi, kursus
komputer, travel and tour, bahkan membuka rumah makan, yang semakin hari
semakin berkembang dan tidak hanya menempati satu gedung namun tersebar
di berbagai tempat dan mempunyai kantor cabang dikota-kota lain di
Indonesia.
Saya bekerja sebagai staf di bidang adminstrasi perusahaan dan menangani arsip-arsip perusahaan yang semakin hari semakin menumpuk saja. Seiring dengan perkembangan tersebut diadakanlah training kearsipan bagi karyawan-karyawan yang menangani arsip-arsip perusahaan supaya ada kesatuan persepsi dan model yang akan dipakai dalam penanganan arsip, sehingga memudahkan dalam pencarian kembali arsip yang telah lalu, maupun menyeleksi arsip-arsip yang akan dimusnahkan supaya tidak memenuhi gudang.
Saya bekerja sebagai staf di bidang adminstrasi perusahaan dan menangani arsip-arsip perusahaan yang semakin hari semakin menumpuk saja. Seiring dengan perkembangan tersebut diadakanlah training kearsipan bagi karyawan-karyawan yang menangani arsip-arsip perusahaan supaya ada kesatuan persepsi dan model yang akan dipakai dalam penanganan arsip, sehingga memudahkan dalam pencarian kembali arsip yang telah lalu, maupun menyeleksi arsip-arsip yang akan dimusnahkan supaya tidak memenuhi gudang.
Cerita STW : Anak Kos
Kisah ini bermula ketika aku mencari tempat kost di daerah sekitar
kampus. Setelah sekian lama berputar-putar, akhirnya sampailah aku di
suatu rumah. Lokasinya enak, sejuk dan rindang. Dalam hati aku
menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak
mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah
harga, datanglah anak ibu kost yang nomor 3, namanya Mbak Desi (itu
kuketahui setelah aku kost di situ).
Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.
Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.
Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.
Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.
Cerita Stw : Ibu Denok
Namaku Indra, dan ini ceritaku saat masih 18 tahun. Saat berangkat
keyogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya.
Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang
lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal ditempat mereka selama aku
kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik
mereka karna aku memang tidak punya kenalan diyogya.
Setelah sebulan tinggal bersama aku tahu kalau Pak Jerry yang bekerja diluar pulau sering sekali berangkat, sementara kedua anaknya lebih memilih tinggal bersama neneknya dikalimantan untuk mernyelesaikan pendidikan dasar mereka. Aku sering melihat Bu Denok melamun sepulang dia dari mengajar disekolah. Bu Denok juga sering cerita Namaku Indra, dan ini adalah ceritaku saat masih berumur 18 tahun. Saat berangkat ke Yogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya. Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal di tempat mereka selama aku kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik mereka karena aku memang tidak punya kenalan di Yogya.
Setelah sebulan tinggal bersama aku tahu kalau Pak Jerry yang bekerja diluar pulau sering sekali berangkat, sementara kedua anaknya lebih memilih tinggal bersama neneknya dikalimantan untuk mernyelesaikan pendidikan dasar mereka. Aku sering melihat Bu Denok melamun sepulang dia dari mengajar disekolah. Bu Denok juga sering cerita Namaku Indra, dan ini adalah ceritaku saat masih berumur 18 tahun. Saat berangkat ke Yogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya. Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal di tempat mereka selama aku kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik mereka karena aku memang tidak punya kenalan di Yogya.
Cerita Setengah Baya : Aku Menyerah
Ini adalah kisah lain yang terjadi antara aku dengan Oom Win (pamanku
yang berusia 10 tahun lebih tua dariku dan masih menumpang di rumahku),
ketika aku masih berumur 17 tahun. Sedikit latar belakang yang mendasari
peristiwa ini dapat anda baca di cerita dengan judul "Penemuan Lubang
Kenikmatan"
Ketika itu rumah memang sedang sepi, hanya Oom Win dan aku saja yang ada di rumah. Kedua orang tuaku sedang berlibur ke Bali dan kakak-kakakku yang sudah berkeluarga sudah pindah ke lain kota. Pembantu-Pembantu pun tidak ada karena memang saat itu hari lebaran.
Sambil malas-malasan, aku menonton televisi sendirian karena Oom Win juga belum pulang malam itu, jadi sekalian saja menunggu Oom Win (yang katanya akan membawa temannya malam itu). Sebetulnya aku agak kesal dengan berita itu karena aku berharap Oom Win dapat melakukan kegiatan "rutin" kami yang biasa kami lakukan sejak aku berumur 16 tahun.
Ketika itu rumah memang sedang sepi, hanya Oom Win dan aku saja yang ada di rumah. Kedua orang tuaku sedang berlibur ke Bali dan kakak-kakakku yang sudah berkeluarga sudah pindah ke lain kota. Pembantu-Pembantu pun tidak ada karena memang saat itu hari lebaran.
Sambil malas-malasan, aku menonton televisi sendirian karena Oom Win juga belum pulang malam itu, jadi sekalian saja menunggu Oom Win (yang katanya akan membawa temannya malam itu). Sebetulnya aku agak kesal dengan berita itu karena aku berharap Oom Win dapat melakukan kegiatan "rutin" kami yang biasa kami lakukan sejak aku berumur 16 tahun.
Cerita STW : Ibu Mila
Aku benar-benar jadi ketagihan berhubungan sex dengan wanita-wanita yang
umurnya jauh lebih tua dariku. Hubungan cintaku dengan Ibu mertuaku
masih terus berlanjut sampai saat ini. Jika aku sudah sangat rindu akan
tubuh Ibu mertuaku, aku menelpon Ibu mertuaku, kami janjian untuk
bertemu di salah satu hotel, yang lokasinya dekat dengan bandara.
Pagi pagi sekali aku berangkat, setelah kami berjumpa, kami tumpahkan semua rasa rindu kami, sehari penuh kami tidak keluar kamar mengejar sejuta kenikmatan.
Aku dan Ibu mertuaku benar benar memanfaatkan waktuku yang singkat, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan Ibu mertuaku masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Ibu mertuaku, kogoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, agar secepat mungkin kami raih kenikmatan. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.
Pagi pagi sekali aku berangkat, setelah kami berjumpa, kami tumpahkan semua rasa rindu kami, sehari penuh kami tidak keluar kamar mengejar sejuta kenikmatan.
Aku dan Ibu mertuaku benar benar memanfaatkan waktuku yang singkat, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan Ibu mertuaku masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Ibu mertuaku, kogoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, agar secepat mungkin kami raih kenikmatan. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.
Cerita STW : Bos Cantik
Sudah dua tahun aku bekerja di perusahaan swasta ini. Aku bersyukur,
karena prestasiku, di usia yang ke 25 ini aku sudah mendapat posisi
penyelia. Atasanku seorang wanita berusia 42 tahun. Walaupun cantik,
tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong
dan terkadang suka cuek. Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup
mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan.
Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Melly, aku
malah selalu berharap dipanggil. Bahkan sering aku mencari-cari alasan
untuk menghadap keruangan pribadinya.
Sebagai mantan pragawati tubuh Bu Melly sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Melly langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.
Sebagai mantan pragawati tubuh Bu Melly sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Melly langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.
Cerita STW : Affair Di Kantor
Aku menginginkan sebenarnya ini hanya menjadi rahasiaku sendiri. Namun
amatlah bagus kiranya hal ini kuberikan kepada teman teman semua. Boleh
dibilang aku yang kata orang bilang - mengidap penyakit oedipus complex,
yakni lebih terangsang dengan wanita yang berusia lebih tua dariku.
Saat ini aku berusia 37 tahun dan sudah berkeluarga. Ceritaku ini berlangsung kurang lebih dimulai 10 tahun yang lalu. Setelah lulus kuliah aku diterima di sebuah perusahaan. Aku memulainya sebagai Management Trainee. Beberapa waktu kemudian aku diangkat sebagai manager. Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang sudah establish, maka bawahan-bawahanku banyak yang sudah berumur, dalam arti kata rata rata umur anak buahku diatas umurku.
Aku mempunyai seorang anak buah yang sudah bersuami dengan 1 orang anak. Aku tidak mengetahui bahwa setiap kupanggil, dia menampakkan wajah yang berbeda dibanding dengan teman temannya. Senyumnya yang enawan seringkali dilemparkannya kepadaku. Akupun hanya membalas seadanya saja (maklum untuk menjaga wibawaku). Suatu saat pernah dia menumpang pulang bersamaku, karena kebetulan rumah kami satu jurusan. Itupun dilakukannya beramai ramai.
Saat ini aku berusia 37 tahun dan sudah berkeluarga. Ceritaku ini berlangsung kurang lebih dimulai 10 tahun yang lalu. Setelah lulus kuliah aku diterima di sebuah perusahaan. Aku memulainya sebagai Management Trainee. Beberapa waktu kemudian aku diangkat sebagai manager. Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang sudah establish, maka bawahan-bawahanku banyak yang sudah berumur, dalam arti kata rata rata umur anak buahku diatas umurku.
Aku mempunyai seorang anak buah yang sudah bersuami dengan 1 orang anak. Aku tidak mengetahui bahwa setiap kupanggil, dia menampakkan wajah yang berbeda dibanding dengan teman temannya. Senyumnya yang enawan seringkali dilemparkannya kepadaku. Akupun hanya membalas seadanya saja (maklum untuk menjaga wibawaku). Suatu saat pernah dia menumpang pulang bersamaku, karena kebetulan rumah kami satu jurusan. Itupun dilakukannya beramai ramai.
Cerita STW : Sebuah Kesalahan
Namaku Reni, usia 27 tahun, kulit kuning langsat dan rambut sebahu
dengan tinggi 165 cm berat 51 kg, dan telah menikah setahun lebih. Aku
berasal dari keluarga Minang yang terpandang. Aku bekerja pada sebuah
Bank Pemerintah yang cukup terkenal. Sedang suamiku Ikhsan adalah
seorang staf pengajar pada sebuah perguruan tinggi swasta di kota Padang
ia memiliki beberapa usaha perbengkelan. Kami pun menikah setelah
sempat berpacaran kurang lebih 3 tahun. Perjuangan kami cukup berat
dalam mempertahankan cinta dan kasih sayang. Diantaranya ketidak
setujuan orangtuaku dan orangtua suamiku, juga sebelumnya aku telah di
jodohkan oleh orangtuaku dengan seorang pengusaha, namun kami dapat
melaluinya dengan keyakinan hingga kami bersatu. Lalu kami memutuskan
menikah dan kamipun sepakat untuk menunda dulu punya anak karena aku dan
Bang Ikhsan cukup sibuk takut nanti tak dapat mengurus anak.
Kehidupan kami sehari-hari cukup mapan dengan keberhasilan kami memiliki sebuah rumah yang asri di sebuah lingkungan yang elite dan juga memiliki 2 unit mobil sedan keluaran terbaru hasil usaha kami berdua. Begitu juga dalam kehidupan sex tiada masalah diantara kami. Ranjang kamipun cukup hangat dengan 4-5 kali seminggu kami berhubungan suami istri. Aku memutuskan untuk memakai program KB dulu agar kehamilanku dapat aku atur. Akupun rajin merawat kecantikan dan kebugaran tubuhku agar suamiku tidak berpaling dan kehidupan sex kami lancar.
Kehidupan kami sehari-hari cukup mapan dengan keberhasilan kami memiliki sebuah rumah yang asri di sebuah lingkungan yang elite dan juga memiliki 2 unit mobil sedan keluaran terbaru hasil usaha kami berdua. Begitu juga dalam kehidupan sex tiada masalah diantara kami. Ranjang kamipun cukup hangat dengan 4-5 kali seminggu kami berhubungan suami istri. Aku memutuskan untuk memakai program KB dulu agar kehamilanku dapat aku atur. Akupun rajin merawat kecantikan dan kebugaran tubuhku agar suamiku tidak berpaling dan kehidupan sex kami lancar.
Senin, 03 Juni 2013
Cerita STW : Pria Penghibur
Kejadian ini ketika saya masih berumur 25 tahun, yaitu saat saya bekerja
disebuah kantor yang bergerak di bIdang pemrograman komputer. Saya
bekerja untuk menunjang biaya kuliah dan hidup saya di Jakarta. Tapi
setelah kurang lebih satu tahun saya bekerja, kantor dimana saya bekerja
gulung tikar karena persaingan yang sangat ketat dikota yang besar ini.
Setelah beberapa bulan saya menjadi 'pengacara' (pengangguran banyak
acara) dan sudah mengirimkan banyak sekali surat lamaran tapi saya tetap
belum mendapat pekerjaan. Sewaktu saya membaca lowongan kerja yang ada
disebuah surat kabar, saya juga membaca iklan yang isinya semua panti
pijat, yang menurut perkiraan saya hanya sekedar kedok dari para penjaja
sex. Setelah melihat iklan tersebut timbul niat iseng saya untuk
mencoba ikut berpartisipasi memasang iklan dikolom panti pijat tersebut.
Kemudian saya langsung memasang iklan melalui biro iklan yang ada
disekitar tempat saya untuk diterbitkan keesokan harinya.
Pagi hari saya membeli koran dimana saya memasang iklan tersebut dan sambil senyum-senyum saya membaca iklan milik saya sendiri. Sekitar jam 10. 00 lebih HP saya berdering dan langsung saya terima.
"Hallo"Kata saya.
"Hallo. Apa betul anda memasang iklan dikoran untuk menerima jasa memijit?"Jawab wanita yang ada diujung telepon.
"Ya betul saya Ferry. Saya berbicara dengan siapa ya?"Tanya saya lagi.
"Saya Tante Mei, saya mau minta dipijit"Jawab Tante Mei.
"Oh bisa Tante"Jawab saya lagi.
Pagi hari saya membeli koran dimana saya memasang iklan tersebut dan sambil senyum-senyum saya membaca iklan milik saya sendiri. Sekitar jam 10. 00 lebih HP saya berdering dan langsung saya terima.
"Hallo"Kata saya.
"Hallo. Apa betul anda memasang iklan dikoran untuk menerima jasa memijit?"Jawab wanita yang ada diujung telepon.
"Ya betul saya Ferry. Saya berbicara dengan siapa ya?"Tanya saya lagi.
"Saya Tante Mei, saya mau minta dipijit"Jawab Tante Mei.
"Oh bisa Tante"Jawab saya lagi.
Cerita STW : Tubuh Tetangga
Namaku Andi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di Surakarta. Di
kampungku sebuah desa di pinggiran kota Sragen ada seorang gadis, Ana
namanya. Ana merupakan gadis yang cantik, berkulit kuning dengan body
yang padat didukung postur tubuh yang tinggi membuat semua kaum Adam
menelan ludah dibuatnya. Begitu juga dengan aku yang secara diam-diam
menaruh hati padanya walaupun umurku 5 tahun dibawahnya, tapi rasa ingin
memiliki dan nafsuku lebih besar dari pada mengingat selisih umur kami.
Kebetulan rumah Mbak Ana tepat berada di samping rumahku dan rumah itu
kiranya tidak mempunyai kamar mandi di dalamnya, melainkan bilik kecil
yang ada di luar rumah. Kamar Mbak Ana berada di samping kanan rumahku,
dengan sebuah jendela kaca gelap ukuran sedang. Kebiasaan Mbak Ana jika
tidur lampu dalam rumahnya tetap menyala, itu kuketahui karena kebiasaan
burukku yang suka mengintip orang tidur, aku sangat terangsang jika
melihat Mbak Ana sedang tidur dan akhirnya aku melakukan onani di depan
jendela kamar Mbak Ana.
Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok Sampurna A Mild di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya, "Mau mandi Mbak," sambil menahan perasaan yang tak menentu. "Iya Ndik, mau ikutan.." jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya. Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membanyangkan tubuh Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.
Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok Sampurna A Mild di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya, "Mau mandi Mbak," sambil menahan perasaan yang tak menentu. "Iya Ndik, mau ikutan.." jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya. Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membanyangkan tubuh Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.
Cerita STW : Tante Etty
Nama saya Andi sekarang umurku sudah 34 tahun dan sudah berkeluarga,
namun karena pengalaman masa lalu membuatku menjadi terobsesi dan horny
bila melihat tante-tante atau ibu-ibu yang menurutku sangat
menggairahkan dalam bermain seks. Inilah kisahku yang terjadi 7 tahun
lalu tepatnya ketika aku berumur 27 tahun dan masih menjadi lajang.
*****
Dalam keluarga aku merupakan anak paling tua dari 4 saudara, namun dirumahku hanya ada aku, ibu dan adikku yang perempuan dan masih SMA. Sedang ayahku sudah almarhum. Sementar dua adikku yang lain sedang kuliah dikota S. Usaha ibuku sendiri adalah berdagang dengan membuka kios kelontong di pasar. Ibu selalu berengkat ke pasar mulai pukul 5 pagi dan kembali pukul 4 sore dan jika pulang selalu bersama adikku yang paling bontot karena setiap pulang sekolah adikku selalu membantu ibu di pasar.
Selain aku, ibu dan adikku dirumahku juga tinggal Bu Etty yang menempati kamar depan. Dia berusia sekitar 39 tahun namun belum dikarunia anak karena mandul dan Bu Etty ini hidup menyendiri karena cerai dengan suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain. Bu Etty ini boleh menempati kamar depan dengan alasan ibuku ingin membalas jasa Bu Etty yang telah memberi jalan hingga bisa membuka toko. Kegiatan Bu Etty sekarang adalah membuka usaha jahitan kecil-kecilan itupun dengan cara dia yang mencari konsumen dan dia mengerjakan sendiri di kamarnya.
*****
Dalam keluarga aku merupakan anak paling tua dari 4 saudara, namun dirumahku hanya ada aku, ibu dan adikku yang perempuan dan masih SMA. Sedang ayahku sudah almarhum. Sementar dua adikku yang lain sedang kuliah dikota S. Usaha ibuku sendiri adalah berdagang dengan membuka kios kelontong di pasar. Ibu selalu berengkat ke pasar mulai pukul 5 pagi dan kembali pukul 4 sore dan jika pulang selalu bersama adikku yang paling bontot karena setiap pulang sekolah adikku selalu membantu ibu di pasar.
Selain aku, ibu dan adikku dirumahku juga tinggal Bu Etty yang menempati kamar depan. Dia berusia sekitar 39 tahun namun belum dikarunia anak karena mandul dan Bu Etty ini hidup menyendiri karena cerai dengan suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain. Bu Etty ini boleh menempati kamar depan dengan alasan ibuku ingin membalas jasa Bu Etty yang telah memberi jalan hingga bisa membuka toko. Kegiatan Bu Etty sekarang adalah membuka usaha jahitan kecil-kecilan itupun dengan cara dia yang mencari konsumen dan dia mengerjakan sendiri di kamarnya.
Cerita STW : Sang Pejantan
Seperti nyala lilin, kehidupan adalah sebuah pengabdian. Sebuah proses
memberi yang tidak pernah berhenti. Filosofi ini tidak lahir dari
seorang idealis yang cendekia. Juga tidak mencuat dari otak bernas
seorang manusia teladan yang patut dibanggakan. Ia milik seorang wanita
desa sederhana yang hanya sempat mengecap sekolah di bangku kelas 1
SLTA. Namanya Sumiati. Wanita pendiam yang tidak hanya taat kepada orang
tua dan keluarga, tetapi juga agama. Persepsi bahwa kehidupan merupakan
wujud pengabdian yang tidak harus berhenti kepada keluarga, ditanamkan
kedua orang tuanya sejak Sumiati kecil. Ayahnya lelaki desa kebanyakan
yang tumbuh menjadi pria keras karena sulitnya kehidupan. Itu membangun
watak lugu sekaligus otoriternya dalam mendidik semua anak-anaknya.
Khususnya Sumiati yang manis dan sebenarnya menyimpan daya tarik seksual
tersembunyi. Faktor inilah yang membuat Sumiati secara tidak sengaja,
jatuh di tangan seorang lelaki tua namun kaya yang punya perkebunan
Kelapa Sawit cukup luas di desa A, tempat keluarga Parto, ayah Sumiati
bekerja.
Budiarta, atau biasa dipanggil tuan Budi, secara tidak sengaja suatu hari melihat Sumiati mengantar makanan kepada Ayahnya yang sedang bekerja pada pembangunan koridor pengangkutan tandan kelapa sawit miliknya. Cukup sekali itu, entah oleh kekuatan magnit apa, Budiarta yang sudah berusia 61 tahun langsung kemudian tidak bisa lagi melupakan gadis pendiam bertubuh indah dan padat itu.
Budiarta, atau biasa dipanggil tuan Budi, secara tidak sengaja suatu hari melihat Sumiati mengantar makanan kepada Ayahnya yang sedang bekerja pada pembangunan koridor pengangkutan tandan kelapa sawit miliknya. Cukup sekali itu, entah oleh kekuatan magnit apa, Budiarta yang sudah berusia 61 tahun langsung kemudian tidak bisa lagi melupakan gadis pendiam bertubuh indah dan padat itu.
Cerita STW : Guruku Liar
Ini pengalaman kencan seksku sebelum aku mengenal internet, tepatnya
ketika aku masih duduk di bangku SMA. Sedang teman kencanku adalah
seorang guru seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih
lajang. Saat itu umurku masih menginjak 19-20 tahun. Sedang guru lukisku
itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku
memanggilnya Bu Guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Tapi
semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love, lama-lama aku
memanggilnya dengan sebutan Mbak. Tepatnya, Mbak Yani. Mau tahu
ceritanya?
*****
Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.
"Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani," ujar anak SD tetangga Mbak Yani.
Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.
*****
Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.
"Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani," ujar anak SD tetangga Mbak Yani.
Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.
Cerita STW : Mama Kawanku
Ini cerita yang kualami kurang lebih 2 tahun yang lalu. Saya adalah
seorang siswa SMU swasta di sebuah kota X, nama saya adalah Endy dan
saya saat ini berumur 18 tahun. Saya mempunyai suatu kebiasaan untuk
melakukan onani, yah mungkin satu kali untuk satu hari. Saya mempunyai
seorang teman, bisa dikatakan dia merupakan teman saya yang terbaik,
karena hampir setiap hari kami selalu bersama. Saya memang sering main
ke rumahnya dan tentu saja, saya sering berjumpa dengan mamanya. Dapat
dikatakan mamanya saat ini kira-kira berusia 36 tahun, tetapi tubuhnya
terlihat bagaikan seorang gadis yang berusia 20 tahunan. Yah montok dan
padat sekali dan saya memanggil mamanya Tante Nita. Tentu saja saya
sering melakukan onani dengan menghayalkan mama kawanku ini.
Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Karena masih menunggu teman kami yang belum hadir, maka saya bermain di rumah kawanku ini dengan permainan dadu dengan yang lainnya. Mungkin karena kebetulan saya melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku. Lalu dengan malas dan ogah-ogahan, saya bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, saya melihat suatu pemandangan yang membuat saya sangat terangsang. Saya melihat Tante Nita hanya memakai celana dalamnya saja, langsung saja kemaluan saya terbangun dan saya segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, saya menghayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sangat terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dengan serempak, kami memanggilnya dengan panggilan Tante, tetapi saya tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin karena saya malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi.
Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Karena masih menunggu teman kami yang belum hadir, maka saya bermain di rumah kawanku ini dengan permainan dadu dengan yang lainnya. Mungkin karena kebetulan saya melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku. Lalu dengan malas dan ogah-ogahan, saya bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, saya melihat suatu pemandangan yang membuat saya sangat terangsang. Saya melihat Tante Nita hanya memakai celana dalamnya saja, langsung saja kemaluan saya terbangun dan saya segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, saya menghayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sangat terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dengan serempak, kami memanggilnya dengan panggilan Tante, tetapi saya tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin karena saya malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi.
STW : Berkah Kompor
Kejadian yang aku ceritakan ini merupakan kisah nyata yang aku alami
beberapa bulan yang lalu tepatnya bulan Desember 2001. Aku sendiri
seorang pria yang sudah beristri dan isteriku bekerja di salah satu
kantor pemerintah di kotaku, serta sudah mempunyai dua anak berumur 10
tahun dan 7 tahun semuanya cewek.
Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan memang dirasakan sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah, begitu juga yang menimpa masyarakat di perumahan Mr tempat aku tinggal. Sehingga ibu-ibu rumah tangga harus pandai benar untuk mengelola/mengatur pembelanjaan uangnya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya selama satu bulan. Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan isteriku yaitu yang biasanya setiap harinya memakai kompor elpiji, maka untuk lebih menghemat akhirnya membeli kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Dan kompor minyak tanah itu merupakan temuan baru dari salah satu mahasiswa tehnik PTN di Surabaya yang sudah dipatenkan.
Pada suatu hari di bulan Desember, Distributor kompor yang aku ceritakan tadi mengirim salah satu karyawannya untuk mengantar barang yang aku pesan serta melakukan demo cara-cara pemasangan dan operasional kompor tersebut. Saat dilakukan demo, salah satu tetanggaku yang kebetulan kontrak rumah di depanku, janda berusia 40 tahun dengan dua anak yang satu sudah kuliah dan satunya masih SMA, ikut nimbrung untuk melihat demo kompor. Biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Tacik, karena memang dia warga keturunan.
Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan memang dirasakan sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah, begitu juga yang menimpa masyarakat di perumahan Mr tempat aku tinggal. Sehingga ibu-ibu rumah tangga harus pandai benar untuk mengelola/mengatur pembelanjaan uangnya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya selama satu bulan. Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan isteriku yaitu yang biasanya setiap harinya memakai kompor elpiji, maka untuk lebih menghemat akhirnya membeli kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Dan kompor minyak tanah itu merupakan temuan baru dari salah satu mahasiswa tehnik PTN di Surabaya yang sudah dipatenkan.
Pada suatu hari di bulan Desember, Distributor kompor yang aku ceritakan tadi mengirim salah satu karyawannya untuk mengantar barang yang aku pesan serta melakukan demo cara-cara pemasangan dan operasional kompor tersebut. Saat dilakukan demo, salah satu tetanggaku yang kebetulan kontrak rumah di depanku, janda berusia 40 tahun dengan dua anak yang satu sudah kuliah dan satunya masih SMA, ikut nimbrung untuk melihat demo kompor. Biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Tacik, karena memang dia warga keturunan.
STW : Kisah Gigolo
Namaku Ridwan, umurku 25 tahun, wajahku biasa-biasa saja, postur tubuhku
juga standar, tinggi 168 cm dan berat 55 kg. Tapi entah kenapa sejak
sekolah dulu banyak sekali wanita yang mengejar-ngejarku. Mungkin karena
otakku yang cerdas dan kepandaianku bergaul atau karena aku memang
memiliki daya tarik sendiri. Aku tinggal di suatu daerah strategis di
jakarta selatan. Aku seorang wiraswastawan. Aku membuka sebuah toko
handphone (HP) di wilayah perkantoran di Jakarta Selatan.
Kisahku berawal kurang lebih 2 tahun yg lalu. Dengan kepandaianku berdagang, saat itu aku telah memiliki banyak pelanggan di tokoku. Kebanyakan dari mereka adalah para karyawan yg bekerja di wilayah perkantoran itu. Salah satunya sebut saja Mbak Ella, usianya 37tahun. Ia adalah seorang manager di suatu perusahaan. Wajahnya cukup menarik, dengan kulit putih bersih. Tubuhnya sangat seksi, padat, dan berisi. Maklum karena dia sering aerobik dan olahraga. Yang menjadi pusat perhatianku adalah payudaranya. Bentuknya tidak terlalu besar, tapi terlihat serasi dengan postur tubuhnya. Aku sering membayangkan jika suatu saat bisa meremas bahkan meminum susunya.
Setiap jam makan siang Mbak Ella selalu mampir ke tokoku. Terkadang membeli voucher, cashing HP, atau sekedar ngobrol denganku. Mungkin karena wawasanku yg luas, aku bisa mengimbangi pembicaraannya. Karena itulah ia senang menghabiskan jam istirahatnya di tokoku. Aku akui, aku sering grogi bila dekat dengannya. Gayanya sedikit centil dan genit. Tapi yg membuatku salah tingkah adalah postur tubuhnya. Kadang aku tak tahan untuk melahap tubuh yg seksi itu. Apalagi bentuk bibirnya ketika berbicara, uhh aku ingin segera mengulumnya. Mbak Ella adalah fantasi seksku ketika beronani.
Kisahku berawal kurang lebih 2 tahun yg lalu. Dengan kepandaianku berdagang, saat itu aku telah memiliki banyak pelanggan di tokoku. Kebanyakan dari mereka adalah para karyawan yg bekerja di wilayah perkantoran itu. Salah satunya sebut saja Mbak Ella, usianya 37tahun. Ia adalah seorang manager di suatu perusahaan. Wajahnya cukup menarik, dengan kulit putih bersih. Tubuhnya sangat seksi, padat, dan berisi. Maklum karena dia sering aerobik dan olahraga. Yang menjadi pusat perhatianku adalah payudaranya. Bentuknya tidak terlalu besar, tapi terlihat serasi dengan postur tubuhnya. Aku sering membayangkan jika suatu saat bisa meremas bahkan meminum susunya.
Setiap jam makan siang Mbak Ella selalu mampir ke tokoku. Terkadang membeli voucher, cashing HP, atau sekedar ngobrol denganku. Mungkin karena wawasanku yg luas, aku bisa mengimbangi pembicaraannya. Karena itulah ia senang menghabiskan jam istirahatnya di tokoku. Aku akui, aku sering grogi bila dekat dengannya. Gayanya sedikit centil dan genit. Tapi yg membuatku salah tingkah adalah postur tubuhnya. Kadang aku tak tahan untuk melahap tubuh yg seksi itu. Apalagi bentuk bibirnya ketika berbicara, uhh aku ingin segera mengulumnya. Mbak Ella adalah fantasi seksku ketika beronani.
Langganan:
Postingan (Atom)